Anda di halaman 1dari 34

FARMAKOLOGI I

FARMAKOLOGI
DASAR
Apt. Nur Jaya, M.Farm.Klin

AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA PALU


1
Definisi
Farmakologi
FARMAKOLOGI adalah istilah yang berasal
dari Bahasa Yunani yaitu: Farmakos (obat) dan
Logos (ilmu).

Jadi secara harfiah, farmakologi dapat


ditafsirkan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
obat.
Dalam arti luas Farmakologi :
Ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup,
melalui proses kimia khususnya melalui reseptor.
Dalam ilmu kedokteran, senyawa tersebut disebut obat.

Obat :
Senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,
mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan
suatu kondisi tertentu.

Gunawan, S. G. 2016. Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas
Farmakologi :
Ilmu tentang bahan-bahan yang berinteraksi dengan
makhluk hidup melalui proses kimiawi, khususnya
melalui ikatan dengan molekul-molekul pengatur
(regulatory molecules) serta mengaktifkan atau
menghambat proses-proses normal tubuh.

Katzung, B. G. 2020. Basic & Clinical Pharmacology 15th Edition. New York: McGraw-Hill Education.
2
Sejarah dan
Perkembangan
Farmakologi
Dibagi menjadi 2 Periode
1. Periode Kuno, dimulai sebelum tahun 1700
 Ditandai dengan adanya observasi empirik yang
dilakukan manusia terhadap penggunaan obat 
tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh
Dioscorides (Pedanius).

 Sebelum masa ini, catatan mengenai penggunaan


obat-obatan juga ditemukan di zaman Cina dan Mesir
kuno.
 Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain sebagai
berikut.
1. Claudius Galen (AD 129-200), mengenalkan
bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi
dalam penggunaan obat.
2. Theophrastus von Hohenheim, atau Paracelcus
(1493-1541)

“All things are poison, nothing


is without poison; the dose
alone causes a thing not to
be poison.”
Segala sesuatu adalah racun,
dan tidak ada yang tanpa
racun; tetapi dosisnya-lah
menjelaskan bahwa sesuatu itu
bukan racun.
3. Johann Jakob Wepfer (1620-1695).

Berhasil melakukan
verifikasi efek
farmakologi dan
toksikologi obat pada
hewan percobaan.
2. Periode Modern, dimulai abad 18 sampai dengan 19

 Periode ini ditandai dengan penelitian tentang


perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja obat
pada tingkat organ maupun jaringan.

 Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah


farmakologi modern:
1. Rudolf Buchheim (1820-1879), founded the first
institute of pharmacology at the University of Dorpat
(Tartu), Estonia in 1847, ushering in pharmacology as an
independent scientific discipline.
2. Oswald Schmeideberg (1838-1921), bersama Bernhard
Naunyn (1839-1925) menulis jurnal farmakologi pertama di
dunia.

3. John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi Amerika Serikat,


pendiri The Journal of Pharmacology and Experimental
Therapeutics (published from 1909 until the present).
 After 1920, pharmacological laboratories sprang up in
the pharmaceutical industry outside established
university institutes.

 After 1960, departments of clinical pharmacology


were
set up at many universities and in industry.
Until the end of the 19th century, medicines were natural organic or inorganic products, mostly dried, but also
fresh, plants or plant parts.

Drying the plant, vegetable, or animal product yielded a drug (from French "drogue"- dried herb).

Sintesis obat, isolasi tanaman

Uji (Preklinik, Klinik)

Pemasaran
OPIUM merupakan sejenis getah yang
merupakan bahan baku narkotika dan
sering dikenal dengan nama poppy.
Opium diperoleh dari buah opium
(Papaver somniferum) yang belum
matang.
Soaking plants or plant parts in
alcohol
(ethanol) creates a tincture.
In this process, pharmacologically active
constituents of the plant are extracted
by the alcohol. Tinctures do not contain
the complete spectrum of substances
that exist in the plant or crude drug, but
only those that are soluble in alcohol.

In the case of opium tincture, these


ingredient are alkaloids (i.e., basic
substances of plant origin) including
morphine, codeine, noscapine,
papaverine, and others.
3
Ruang Lingkup
dan Cabang Ilmu
Farmakologi
✓ Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain
secara umum, karena terkait erat dengan ilmu dasar
maupun ilmu klinik.

✓ Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan


FARMASI, yaitu ilmu mengenai cara membuat,
formulasi, menyimpan dan menyediakan obat.

✓ FARMAKOGNOSI, merupakan ilmu farmasi yang


menyangkut cara pengenalan tanaman dan bahan-
bahan lain sebagai sumber obat dari alam.
✓ FARMAKOKINETIKA ialah apa yang dialami obat dalam tubuh
makhluk hidup.

✓ FARMAKODINAMIKA menyangkut pengaruh obat terhadap


sel hidup, organ atau makhluk secara keseluruhan. Secara
keseluruhan, farmakodinamik erat berhubungan dengan
fisiologi, biokimia, dan patologi.

✓ FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL merupakan penelitian


farmakologi pada manusia. Sebelum diteliti pada manusia,
farmakokinetik dan farmakodinamik obat diujikan terlebih
dahulu pada hewan.
✓ FARMAKOTERAPI berhubungan dengan penggunaan obat di
klinik. Merupakan sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari
tentang penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan.

✓ FARMAKOLOGI KLINIK yang mempelajari secara mendalam


farmakodinamik dan farmakokinetik obat pada manusia sehat
maupun sakit.

✓ TOKSIKOLOGI, yang mempelajari efek racun dari zat kimia,


mencakup yang digunakan dalam industri, rumah tangga
dan pertanian.
Peran Farmakologi di Bidang
Kefarmasian?
Pekerjaan Kefarmasian (PP 51 Tahun 2009) : pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Peran Farmakologi : bagian dari kontrol kualitas, serta
pengembangan
obat tahap praklinik maupun klinik.

Sejalan dengan perkembangan pelayanan kefarmasian


Efek bahan kimia dapat dibagi menjadi dua
ranah utama.

1. Yang pertama (sisi kiri) adalah bidang


farmakologi dan toksikologi medis, yang
ditujukan memahami kerja
untuk obat
sebagai bahan kimia pada organisme
individual, terutama manusia dan hewan.
Baik efek yang bermanfaat maupun efek
toksik tercakup.
Farmakokinetika berhubungan
dengan penyerapan, distribusi dan
eliminasi obat. Farmakodinamika
memerhatikan kerja bahan kimia pada
organisme.

2. Ranah kedua (sisi kanan) adalah bidang


farmakologi dan toksikologi lingkungan,
yang berkaitan dengan efek bahan kimia
pada semua organisme dan kelangsungan
hidup mereka dalam kelompok dan
sebagai suatu spesies.
Bidang-Bidang utama studi dalam Farmakologi
Katzung, B. G. 2020. Basic & Clinical Pharmacology 15th Edition. New York: McGraw-Hill
Farmakologi terutama fokus
menjadi 2 subdisiplin :

Farmakokinetik Farmakodinamik
Farmakokinetik
• Apa yang dialami obat di dalam tubuh makhluk hidup
• ABSORBSI
DISTRIBUSI
METABOLISM
E EKSKRESI

Farmakodina
mik
• Pengaruh obat
terhadap sel,
organ atau
makhluk hidup
Farmakodinamik

ORGANISME
OBAT
HIDUP
Farmakokinetik

FARMAKOKINETIKA FARMAKODINAMIKA
Pengaruh organisme hidup Pengaruh obat terhadap
terhadap obat organisme hidup
Studi tentang absorpsi, Studi tentang tempat dan
distribusi, mekanisme kerja serta efek
metabolisme dan fisiologi dan biokimia obat
ekskresi pada organisme hidup
4
Istilah Penting
dalam
Farmakologi
SPESIFITAS DAN SELEKTIVTAS
● Suatu obat dikatakan SPESIFIK jika kerjanya terbatas pada satu jenis reseptor,
dan dikatakan SELEKTIF jika menghasilkan hanya satu efek pada dosis rendah
dan efek lain baru timbul pada dosis yang lebih tinggi.

● Misalnya:
1. Klorpromazin adalah obat yang tidak spesifik karena kerjanya pada
berbagai jenis reseptor: kolinergik, adrenergik, dan histaminergik selain
pada reseptor dopaminergic di Sistem Saraf Pusat (obat yang tidak
spesifik dengan sendirinya tidak selektif).
2. Atropin adalah bloker yang spesifik untuk reseptor muskarinik, tetapi
tidak selektif karena reseptor ini terdapat pada berbagai organ
sehingga menghasilkan banyak efek.
3. Salbutamol adalah agonis β-adrenergic yang spesifik dan relatif selektif
untuk reseptor β2 di bronkus (pada dosis terapi hanya berefek di
bronkus).
● Selain tergantung dari dosis, selektivitas obat juga tergantung dari cara
pemberian. Pemberian obat langsung di tempat kerjanya akan
meningkatkan selektivitas obat.
Misalnya Salbutamol, selektivitas relative obat ini untuk reseptor
β2 ditingkatkan jika diberikan sebagai sebagai obat semprot yang
langsung ke saluran napas.

● Tidak ada obat yang menghasilkan hanya satu efek, sedangkan makin
banyak efek yang dihaslkan suatu obat, makin banyak di antaranya
yang menjadi efek samping. Dengan demikian selektivitas merupakan
sifat obat yang penting untuk penggunaan terapi.
● SELEKTIVITAS OBAT dinyatakan sebagai hubungan antara dosis
terapi dan dosis obat yang menimbulkan efek toksik. Hubungan ini
disebut juga indeks terapi atau batas keamanan obat (margin of
safety).

● Indeks terapi hanya berlaku untuk satu efek terapi, maka obat yang
mempunyai beberapa efek terapi juga mempunyai beberap indeks
terapi.

● Selalu harus diingat, gambaran atau pernyataan bahwa suatu obat


cukup aman untuk kebanyakan pasien, tidak menjamin keamanan
untuk setiap pasien karena adanya pasien yang memberikan respons
yang menyimpang.
Misalnya, penisilin dapat dikatakan tidak toksik untuk sebagian
besar pasien, tetapi dapat menyebabkan kematian pada pasien yang
alergi terhadapt obat ini.
ISTILAH LAIN
● Untuk menimbulkan suatu efek tertentu pada suatu populasi
pasien, diperlukan suatu kisaran dosis.
Dosis rendah sekali cukup untuk pasien yang HIPERREAKTIF,
sedangkan dosis tinggi sekali dibutuhkan oleh pasien yang
HIPOREAKTIF.

● HIPERSENSITIF : efek yang berhubungan dengan alergi obat.

● SUPERSENSITIF : keadaan hiperaktif akibat denervasi


(penghambatan suatu saraf) atau pemberian kronik
suatu bloker reseptor.
● TOLERANSI : keadaan hiporeaktif akibat pajanan obat
bersangkutan sebelumnya. Toleransi yang terjadi dengan cepat
setelah pemberian dosis obat tertentu disebut toleransi akut
atau TAKIFILAKSIS. Jika toleransi timbul akibat pembentukan
antibodi terhadap obat, digunakan istilah RESISTEN.

● IDIOSINKRASI : efek obat yang aneh, ringan maupun berat,


tidak tergantung dari besarnya dosis, dan sangat jarang terjadi.
Istilah ini seringkali digunakan secara simpang siur, maka
sebaiknya istilah ini tidak digunakan lagi. Efek yang aneh ini di
kemudian hari mungkin terbukti merupakan reaksi alergi obat
atau akibat perbedaan genetik.
THANK
YOU
Kuis 1
Quizizz.com/joi
n

Anda mungkin juga menyukai