Disusun Oleh :
ORPA PAPIDUNAN
C1714201039
1. Pengertian
face), dan bisa melalui media misal tape recorder (Philpin, 2006).
perawatan dan pengobatan. Akan tetapi timbang terima yang tidak efektif
efek samping, biaya perawatan yang lebih tinggi dan ketidakpuasan pasien
(Kemenkes, 2011).
baik antara pasien dan perawat, dan sesama perawat antar shift (JCI,
2011).
1
Komponen SBAR terdiri dari 4 komponen yaitu S (Situation)
Westergren, 2015).
berikutnya.
2
a) Peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang berkelanjutan.
secara komprehensif.
3
Selain itu, timbang terima memiliki manfaat bagi pasien diantaranya,
4
Tindakan segera harus dilakukan oleh pemimpin pada eskalasi
5
Mengatur waktu yang disepakati, durasi dan frekuensi
dan di sisi tempat tidur pasien. Jika tidak dapat dilakukan, maka
1) Standar protocol
6
belakang yang relevan tentang situasi klinis pasien, penilaian
terdeteksi.
staf.
7
c) Timbang terima pasien antara unit perawatan dengan unit
pemeriksaan diagnostik.
8
Hopkinson (2002) mengungkapan bahwa rekaman timbang terima
adalah:
pasien
informasi.
9
informasi sensitif, apa yang tidak dibahas di depan pasien, dan
terima adalah:
mempersiapkan hal-
selanjutnya meliputi:
10
4) Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru.
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
dibicarakan.
11
c) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang
jelas.
12
Lamanya waktu timbang terima untuk setiap pasien tidak
13
memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara perawat yang
langsung.
Engesmo dan Tjora (2006); Scovell (2010) dan Sexton, et al., (2004)
14
b) Perawat tidak peduli dengan timbang terima, misalnya perawat
a) Efek Fisiologis
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak
b) Efek Psikososial
masyarakat.
c) Efek Kinerja
15
terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas rendah dan
pemantauan.
cenderung terjadi pada usia 40-50 tahun, dinas kerja juga dapat
penderita diabetes.
frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi dinas kerja
16
PUSTAKA
Dian anggraini, E. n. (2019). Jurnal peningkatan kemampuan timbang terima
pasien melalui bidaya komunikasi
sitution,background.assesment,recomendation(SBAR) di RS bekasi.
JPPNI VOL 4 No.2.
Fauziah, U. A. (2017). SKRIPSI PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
PASIEN DENGAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN METODE
SOAP. JOMBANG.
Rachma. (2018). JURNAL OPTIMALISASI KESELAMATAN PASIEN
MELALUI KOMUNIKASI SBAR DALAM HANDOVER. ISSN VOL IX
No.1.
wida kuswida bhakti, i. E. (2017). MODUL PELATIHAN komunikasi efektif S-
BAR(dengan pendekatan metode Demonstrasi). fakultas ilmu
keperawatan universitas muhammadiah jakarta.
17