Oleh
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan
dengan judul “Pelaksanaan timbang terima“. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena
itu, dengan kerendahan hati, kami minta maaf kepada pembaca dan kami harap pembaca bisa
memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Timbang Terima.....................................................................3
B. Tujuan Timbang Terima.......................................................................4
C. Manfaat Timbang Terima.....................................................................5
D. Prinsip Timbang Terima.......................................................................7
E. Macam-Macam Timbang Terima.........................................................9
F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Timabng Terima…………………10
G. Pelaksanaan Timbang Terima……………………………………….11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik
melalui komunikasi yang efektif antar perawat maupun dengan tim kesehatan yang
lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat
pergantian dinas atau saat timbang terima pasien (Nursalam, 2007).
Timbang terima pasien merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu atau laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang
terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
maupun yang belum dilakukan dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
(penanggung jawab) dinas sebelumnya kepada perawat primer (penanggung jawab)
dinas berikutnya secara tertulis dan lisan (Nursalam, 2007).
Timbang terima merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada
perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki perawat dalam
berkomunikasi. Timbang terima dinas berperan penting dalam menjaga
kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002). Tujuan komunikasi
selama timbang terima adalah untuk membangun komunikasi yang akurat dan reliabel
tentang tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh staf pada dinas berikutnya agar
layanan keperawatan bagi pasien berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan,
kepercayaan, dan kehormatan pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidakakuratan
perawatan, serta memberi kesempatan perawat meninggalkan pelayanan langsung
(Lardner, 1996).
Hasil penelitian Chaboyer, Mc Murray dan Wallis (2007) di Australia dan
sejumlah negara lain menunjukkan bahwa lebih kurang 30% aktivitas keperawatan
bergantung dari komunikasi. Apabila komunikasi dan pengetahuan perawat baik,
layanan yang diberikan akan efektif dan efisien. Sebaliknya, apabila komunikasi dan
tim kerja perawatan buruk, hasil akhir yang dicapai pun akan buruk. Menurut Kassean
dan Jagoo (2005) operan sering dilakukan sebagai suatu kegiatan ritual, tradisional,
1
2
berupa komunikasi satu arah yang kerap menimbulkan ketidakpuasan kerja perawat
serta meningkatkan insidensi kecelakaan dan keluhan ketidakpuasan dari pasien dan
tim kesehatan lainnya, sering kali muncul kendala, seperti waktu operan yang terlalu
lama, adanya interupsi, tidak ada standar operan, perawat yang pulang lebih dulu
sebelum operan, atau mobilisasi status pasien.
Keselamatan pasien telah menjadi isu dunia yang perlu mendapat perhatian
bagi sistem pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari
pelayanan kesehatan. World Health Organization (WHO) Collaborating Center for
Patient Safety Solutions bekerja sama dengan Joint Commision International (JCI)
pada tahun 2005 telah memasukkan masalah keselamatan pasien dengan menerbitkan
enam program kegiatan keselamatan pasien dan sembilan panduan/solusi keselamatan
pasien di rumah sakit pada tahun 2007 (WHO, 2007).
Program keselamatan pasien atau patient safety adalah untuk menjamin
keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan bersifat kompleks dan
melibatkan berbagai praktisi klinis serta berbagai disiplin ilmu kedokteran dan ilmu
kesehatan. Kerja sama antar petugas kesehatan sangat menentukan efektivitas dan
efisiensi penyediaan pelayanan kesehatan pada pasien. Rumah sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan harus merespons dan produktif dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Mutu pelayanan kesehatan seharusnya merujuk
pada penampilan dari pelayanan kesehatan.
Keselamatan pasien merupakan upaya yang harus diutamakan dalam
penyediaan pelayanan kesehatan. Pasien harus memperoleh jaminan keselamatan
selama mendapatkan perawatan atau pelayanan di lembaga pelayanan kesehatan,
yakni terhindar dari berbagai kesalahan tindakan medis atau medical error maupun
kejadian yang tidak diharapkan (Koentjoro, 2007).
3
B. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan penerapan timbang terima pasien dengan keselamatan
pasien oleh perawat.
C. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi Pelaksanaan Timbang
Terima
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tujuan dari Pelaksanaan Timbang
Terima
c. Mahasiswa mampu mengetahui tentang perencanaan dalam manajemen
keperawatan
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami jenis Pelaksanaan Timbang
Terima
e. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah dalam Pelaksanaan. Timbang
Terima
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
A. Kesimpulan
Semuafungsidarifungsi–fungsimanajemen di dalamlayanan keperawatan
adalah penting dan semuanya saling berhubungan sebagai suatu siklus yang
sekuen dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi dan
seterusnya. Perencanaan adalah esensial dalam manajemen keperawatan dan
merupakan fungsi pertama dalam fungsi manajemen.Manajer keperawatan
bertugas untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan
keperawatankepada pasien.Perencanaan bisa dibedakan menjadi perencanaan
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, namun biasanya
perencanaan keperawatan adalah rencana jangka pendek.Perencanaan jangka
pendek dalam keperawatan meliputi rencana harian yang harus dikerjakan
semua perawat, rencana bulanan yang dibuat oleh ketua tim/perawat primer,
dan kepala ruang dan rencana tahunan yang dibuat oleh kepala ruang.
Perencanaan kebutuhan tenaga/sumber daya manusia keperawatan dapat
dihitung dari jumlah kasus yang dirawat dengan menggunakan rumus atau
formula yang ada sesuai ketentuan.
11