Tahap 5  Anak usia remaja, yang sekolah SMP dan

8 TUGAS PERKEMBANGAN
SMA, memiliki kepribadian dan karakter
Keluarga dengan Anak Remaja
KELUARGA yang khas. Di
Tahap kelima kehidupan sebuah keluarga Indonesia kita
TAHAP 5 & 6 dimulai ketika anak pertama mencapai umur 13 menyaksikan
tahun, berlangsung sampai 6 fenomena
atau 7 tahun kemudian
kenakalan
ketika anak pertama
berumur 19 atau 20 tahun. remaja yang
marak, yang menjadi salah satu persoalan
Suasana keluarga kembali yang harus dihadapi dalam keluarga.
berubah, karena mulai ada
anak usia remaja di antara mereka, dimana pada Pada contoh keluarga di Indonesia,
tahap sebelumnya belum ada. Orangtua harus
banyak anak usia SMP dan SMA yang belajar
kembali belajar, bagaimana mendidik anak
remaja. Pada saat yang sama, bisa jadi mereka di sekolah boarding ataupun Pondok
masih tetap harus mendidik anak-anak lain yang Pesantren. Ketika anak masuk asrama atau
masih sekolah SD dan TK. pesantren, artinya mereka sudah
 Pada tahap kelima ini, orangtua harus mulai meninggalkan rumah sejak masa remaja.
memberikan tanggung jawab serta Interaksi dengan orangtua menjadi minim,
pendidikan yang lebih baik guna dan bergenti dengan interaksi di asrama
mempersiapkan anak mencapai kedewasaan
atau di pesantren.
baik secara biologis maupun psikologis.
Corak interaksi di antara suami dan istri,
demikian pula corak interaksi antara Kondisi keluarga pun mengalami perubahan,
orangtua dengan anak, termasuk interaksi karena ada yang berkurang pada anggota
antar-anak, sudah berubah lagi,
dibandingkan pada empat tahap keluarga. Meski demikian, orangtua tetap
sebelumnya.
 memiliki tanggung jawab mendidik anak
remaja mereka yang tengah belajar di
boarding school atau pesantren.
Tahap 6
Keluarga dengan Anak Dewasa
Tahap keenam dimulai sejak anak pertama
meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah
sehingga rumah menjadi
kosong. Maka disebut sebagai
Launching Family, karena ada
peristiwa "pelepasan" anak
meninggalkan rumah induk. Lamanya tahapan ini
tergantung jumlah anak dan ada tidaknya anak
yang belum berkeluarga serta tetap tinggal
bersama orangtua.
Pada contoh anak tunggal, maka tahap
keenam ini menjadi sangat pendek. Saat satu-
satunya anak pergi meninggalkan rumah, maka
suasana keluarga kembali tinggal suami dan istri
saja, tanpa anak. Namun pada keluarga dengan
sepuluh anak, maka tahap ini menjadi panjang.
 Fenomena di Indonesia, ketika anak sudah
lulus SMA, sebagian dari mereka
melanjutkan kuliah, baik D3, S1 serta keluarga inti. Perubahan ini sangat nyata, yang
lanjut S2 maupun S3. Ada yang harus
pada tahap sebelumnya belum ada. Hal-hal baru
pergi meninggalkan rumah karena kuliah di
kota yang berbeda, ada pula yang tetap pada tahap ini adalah adanya menantu, besan dan
tinggal bersama orangtua karena kuliah di
cucu.
kota yang sama. 
Sebagian lagi memilih langsung bekerja, baik Maka anak-anak dalam keluarga ini pun
di kota yang sama taupun di kota yang berbeda mengalami perubahan karena mulai memiliki
dari orangtua, tidak mengikuti studi lanjut ke saudara baru bernama ipar, dan keluarga baru
perguruan tinggi. Namun, anak yang sudah bernama kemenakan. Semua harus berusaha
dewasa, memiliki kebutuhan yang berbeda, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
dibanding pada tahap-tahap sebelumnya. ini.
Pada tahap keenam ini, mulai ada sangat STIKES GRIYA HUSADA
banyak perubahan dalam komposisi keluarga.
Ada yang berkurang, namun juga ada yang
SUMBAWA
bertambah. Berkurang pada contoh anak lulus
SMA yang pergi kuliah atau bekerja di kota lain,
sehingga mereka meninggalkan rumah orangtua.
Bertambah lagi ketika anak yang sudah
menikah sudah memiliki anak. Maka ada anak
"baru" yang statusnya
adalah cucu dalam