Dosen Pembimbing:
Ns. Iskim Luthfa, M. Kep
Disusun oleh:
Ajeng Della Desinta
20902200011
I. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Ny. S
2. Usia : 65 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Alamat : Bangetayu Kulon Rt 03/05
6. Komposisi keluarga
a. Tabel komposisi keluarga
Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Pend POLIO DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. T L - 67 th SD Imunisasi BCG
2 Ny. S P - 65 th SD Imunisasi BCG
3 Tn. A L - 29 th SMA Imunisasi lengkap
b. Status Imunisasi
Ny. S mengatakan semua anggota keluarganya telah diimunisasi lengkap
ketika kecil.
a. Genogram
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
7. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Batasan
The Dyad Keluarga yang terdiri dari suami istri ( tanpa anak )
Family (Keluarga yang hidup bersama dalam satu rumah.
tanpa anak)
The Single Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu )
Perant Family dengan anak, hal ini terjadi karena perceraian,
kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
Blanded Keluarga yang terbentuk oleh duda dan janda yang
Family menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
Dan Lain-lain
Tahap Batasan
Tahap Perkembangan
Perkembangan
I Pasangan Membina hubungan intim yang memuaskan
Baru/keluarga Membina hubungan dengan keluarga lain,
baru teman, kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki anak (KB)
II Keluarga Persiapan menjadi orang tua
Kelahiran Anak Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga;
Pertama peran, interaksi, hubungan sexual kegiatan
lain.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan
III Keluarga Anak Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
Prasekolah seperti : kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasa aman.
Membantu anak bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di
dalam/di luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan)
Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan anak (tahap paling repot)
Pembangian tanggungjawab anggota keluarga
Kegiatan dan waktu lain untuk simulasi
tumbang
IV Keluarga Anak Membantu sosialisasi anak pada
Sekolah lingkungan, sekolah dan tetangga
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup
yang meningkat termasuk kebutuhan akan
kesehatan
V Keluarga Anak Memberikan kebebasan seimbang dengan
Remaja tanggungjawab mengingat remaja yang
sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya.
Mempertahankan hubungan intim dalam
keluarga
Mempertahakna komunikasi terbuka antara
anak dan orang tua
Hindari perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan. Perubahan sistem peran dan
peraturan untuk tumbang keluarga.
Keluarga Anak Memperluas keluarga inti menjadi keluarga
VI besar Mempertahankan keintiman pasangan
Teras Balkon
6M
Rumah klien sudah terpasang ubin, terdiri dari 3 kamar tidur, wc, ruang tamu
dan dapur. Rumah klien bersih dan rapi. Air di kamar mandinya tidak ada jentik
nyamuk. Klien mengatakan menggunakan ember untuk penampungan air dari
PDAM. Tidak terdapat gangguan lingkungan rumah, listrik aman dan tersedia.
Fentilasi dan pencahayaan di rumah klien cukup. Lingkungan rumah klien
nampak bersih dan rapi nyaman untuk ditempati. Tersedia tempat sampah di
depan rumah klien.
12. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Ny. S mengatakan tinggal di desa yang jalanannya bagus, rindang dan sudah di
paving. Lingkungan sekitar juga memperhatikan sanitasi dan saluran
pembuangan di sepanjang jalan. Untuk pelayanan kesehatan dari rumah klien
cukup jauh sekitar lebih dari 500 M
13. Mobilitas geografis keluarga
a. Ny. S mengatakan tinggal di RW 05 setelah menikah
b. Ny. S mengatakan wilayah RW 04 nyaman dan masih banyak pepohonan yang
rindang
c. Ny. S mengatakan berasal dari Demak.
14. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan menjalin hubungan baik dengan tetangga dan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
15. System pendukung keluarga
Ny. S mengatakan jika membutuhkan bantuan, anaknya selalu memperhatikan
dan keluarga juga saling membantu. Seperti klien merasa kesepian dirumah anak
dan cucunya selalu menemaninya.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komuniasi keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi
sehari-hari dan mendapatkan informasi kesehatan dari pelayanan kesehatan.
Dalam keadaan emosi keluarga menggunakan kalimat yang positif. Komunikasi
diantara mereka sangat terbuka. Apabila ada masalah selalu didiskusikan
bersama untuk mendapatkan jalan keluar.
2. Struktur kekuatan keluarga
Klien mengatakan pengambilan keputusan jika terjadi suatu masalah dalam
keluarga adalah klien sebagai orang tua dan tentu dengan hasil musyawarah.
3. Struktur peran
Ny. S mengatakan sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab terhadap peran
ibu dalam keluarganya dan mengambil keputusan dalam memutuskan masalah
keluarga dan selalu melibatkan anggota keluarganya. Tn. A sebagai anak selalu
membantu kedua orangtuanya jika ada suatu permasalahan dan menjalankan
perannya sebagai seorang anak.
4. Nilai dan norma keluarga
Ny. S mengatakan selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran, karena dengan
kejujuran akan menjadikan hidup keluarganya damai, nyaman dan tentram.
Kesopanan juga diutamakan dalam keluarganya. Menghormati orang yang lebih
tua juga diajarkan kepada anaknya. Keluarga klien mempercayai bahwa bila ada
anggota keluarga yang sakit merupakan cobaan dari Allah SWT, agar keluarga
dapat lebih kuat.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny. S sebagai istri dan Tn. T sebagai suami mengatakan selalu menyayangi dan
memperhatikan kebutuhan dalam keluarganya. Ny. S mengatakan lebih dekat
dengan ketiga anaknya. Karena anak ketiga masih tinggal bersama Ny S.
Sedangkan Ny. A dan Ny. E sebagai anak pertama dan kedua sudah berumah
tangga dan rumahnya masih berdekatan dengan Ny. S. Keluarganya selalu
mendukung satu sama lain misal mendukung bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan.
2. Fungsi social
Ny. S mengatakan sejak kecil mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dengan
orang lain seperti dengan cara menyekolahkan anaknya, membebaskan anaknya
bermain dengan teman sebayanya di sekolah maupun dikampung. Klien juga
dapat bersosialisasi dengan baik bersama warga kampung maupun petugas
kesehatan yang datang berkunjung ke rumahnya.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
(1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga klien mengatakan tahu tentang penyakit klien DM, tetapi belum tahu
tentang cara pencegahannya dan makanan apa saja yang tidak diperbolehkan .
Keluarga klien mengatakan Ny. S sering mengeluh mudah gelisah,
mudah mengantuk, keringat dingin dan badan mudah lelah.
(2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny. S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit hanya mengonsumsi
obat-obatan yang dibeli diapotek. Bila sakitnya tak kunjung sembuh baru
diperiksakan ke Puskesmas.
(3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga Ny. S mengatakan mengetahui bahwa penyakit yang di derita
adalah DM dan selalu mengingatkan untuk mengontrol pola makanannya.
(4) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga Ny. S mengatakan membersihkan rumah secara rutin dan
lingkungan rumah bersih.
b. Kebutuhan nutrisi keluarga
Ny. S mengatakan makan sehari 3 kali. Klien mengatakan makan dengan
porsi yang cukup dengan nasi, sayur, buah, dan sering mengonsumsi teh.
c. Kebiasaan tidur, istirahat dan latihan
Ny. S mengatakan memiliki gangguan tidur pada malam hari karena sering
terbangun untuk BAK.
5. Fungsi reproduksi
Ny. S berjenis kelamin perempuan, fungsi reproduksinya masih sehat.
6. Fungsi ekonomi
Ny. S mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dihasilkan dari
membuka toko sembako dirumah. Keluarga klien mengatakan dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti makan yang cukup, biaya untuk berobat, dan tidak
mengalami krisis ekonomi.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek : Ny. S mengatakan sering mengeluh mudah
mengantuk, badan terasa lemah.
b. Stressor jangka panjang : Ny. S mengatakan khawatir dengan penyakit yang
diderita.
2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stressor.
Ny. S mengatakan selalu berusaha menjadi istri dan ibu yang baik.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny. S mengatakan selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada. Keluarga klien menyesuaikan kondisi keluarga, jika terdapat anggota
keluarga yang sakit, mau tidak mau dibawa ke petugas kesehatan.
4. Strategi adaptasi disfungsi
Ny. S mengatakan bahwa dirinya menerima keadaan tentang kondisi yang
dialami sekarang dan selalu meminta bantuan pada keluarga yang lain jika tidak
mampu mengatasinya. klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga klien yang
menggunakan strategi adaptasi disfungsi seperti : kekerasan keluarga,
penganiayaan, pelecehan dan lain-lain.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Hasil Pemeriksaan Fisik anggota
keluarga
Tekanan darah Bapak : 150/94 mmHg
Ibu : 130/80 mmHg
Anak : 120/80 mmHg
Nadi Bapak : 97x/menit
Ibu : 86x/menit
Anak : 88x/menit
Suhu Bapak : 36,6 ℃
Ibu : 36,7 ℃
Anak : 36,4 ℃
RR Bapak : 20x/menit
Ibu : 20x/menit
Anak : 21x/menit
BB Bapak : 68 kg
Ibu : 53 kg
Anak : 58 kg
Kepala Bapak : Simetris, Tidak ada lesi dan
kotoran.
Ibu : Simetris, Tidak ada lesi dan
kotoran.
Anak : Simetris, Tidak ada lesi dan
kotoran.
Rambut Bapak : Bersih, beruban, tidak ada
ketombe, lurus.
Ibu : Bersih, sedikit beruban,
bergelombang, tidak ada ketombe
Anak : Bersih, tidak berketombe, lurus,
panjang hitam
Kulit Bapak : Berwarna sawo matang, tidak
ada edema
Ibu : Berwarna sawo matang, tidak ada
edema
Anak : Berwarna sawo matang, tidak ada
edema
Mata Bapak : Konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor, mata agak ngeblur
Ibu : Konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor, penglihatan normal
Anak : Konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor, penglihatan normal
Hidung Bapak : Hidung bersih, pernafasan
normal dan tidak ada secret
Ibu : Hidung bersih, pernafasan normal
dan tidak ada secret
Anak : Hidung bersih, pernafasan normal
dan tidak ada secret
Mulut dan tenggorokan Bapak : Mulut bersih, gigi berwarna
putih tulang, gigi tidak utuh,
tenggorokan tidak ada nyeri saat
menelan
Ibu : Mulut bersih, gigi berwarna putih
tulang, tenggorokan tidak ada nyeri saat
menelan
Anak: Mulut bersih, gigi berwarna putih
tulang, tenggorokan tidak ada nyeri saat
menelan
Telinga Bapak : Bersih, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran, tidak ada keluhan
sakit di telinga
Ibu: Bersih, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran, tidak ada keluhan
sakit di telinga
Anak : Bersih, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran, tidak ada keluhan
sakit di telinga
Leher Bapak : Tidak ada pembesaran di area
sekitar leher, tidak ada nyeri tekan
Ibu : Tidak ada pembesaran di area
sekitar leher, tidak ada nyeri tekan
Anak : Tidak ada pembesaran di area
sekitar leher, tidak ada nyeri tekan
Dada Bapak, Ibu, Anak :
Jantung
I : Simetris, ada ictus cordis, tidak ada
lesi, tidak ada edema
P : Ictus cordis teraba
P : Intercosta II, III, IV, V redup
A : S1 S2 reguler
Paru – Paru
I : Simetris, pengembangan dinding dada
normal
P : Tidak ada krepitasi, vocal fremitus
normal
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler
Perut Bapak, Ibu, Anak :
I : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada
massa
A : Tidak adapembesaran hati
P : Suara timpani kuadran IV
P : Bising usus 10x/menit
Eliminasi Bapak : BAB 1 hari sekali, BAK sehari
7-8x sehari
Ibu : BAB 1x sehari, BAK 5x sehari
Anak : BAB 1x sehari, BAK 5x sehari
Ekstremitas Bapak : ekstremitas atas dan bawah
terkadang terasa kesemutan, kuku
pendek, bersih
Ibu : kuku pendek, bersih, capillary refill
<2detik
Anak : kuku pendek, bersih, capillary
refill <2detik
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota kaluarganya khususnya Ny. S beserta keluarga selalu
diberi kesehatan dan panjang umur dan berharap ada jalan ketika ada masalah yang
dihadapi.
II. Analisa Data
No. Data focus Masalah Etiologi
keperawatan
1. DS : Resiko
a) Klien mengatakan rutin Ketidakstabilan
minum obat anti diabetes. Kadar Glukosa
b) Klien mengatakan setiap cek Darah
gula darah selalu tidak stabil.
c) Klien mengatakan sering
mengalami kebas dibagian
telapak kaki
DO :
a) GDS : 227 mg/dL
b) Ny. S mendapat obat
(metformin 3x1/hari)
2. DS : Kesiapan
- Klien mengatakan ingin tahu Meningkatkan
tentang penyakitnya tetapi Manajemen
belum tahu tentang cara Kesehatan Diri
mencegahnya
DO :
- Klien beberapa kali bertanya
mengenai bagaimana
cara pencegahan dan apa yang
menyebabkan DM
- Menjadwalkan senam S :
Diabetes mellitus klien mengatakan
sesuai kesepakatan bersedia untuk
diajarkan senam
Diabates Mellitus
O :
klien tampak
bersemangat.
Kesiapan 07/10/2023 - Mengkaji pengetahuan S :
Meningkatkan 10.00 WIB tentang Diabetes Klien mengatakan
Manajemen Mellitus kurang memahami
Kesehatan Diri tentang Diabetes
(00162) mellitus
O:
Klien tampak
kurang memahami
tentang Diabetes
Mellitus
- Mendiskusikan dan
menjelaskan dengan S : -
keluarga tentang O :
Diabetes Mellitus Klien tampak
(lefleat) memperhatikan dan
kooperatif
- Mengevaluasi kembali
pengertian Diabetes
Mellitus pada keluarga
S:
Klien mengatakan
sudah paham
dengan Diabetes
mellitus
O : Klien mampu
menyebutkan
pengertian, tanda
dan gejala serta
penyebab diabetes
mellitus.
VII. Evaluasi
No Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi
1. 07/10/2023 Resiko Ketidakstabilan S : Klien masih belum begitu mengerti
11.00 WIB Kadar Glukosa Darah mengenai gerakan senam DM
(00179) O : Klien tampak mengikuti arahan
gerakan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan gerakan senam
DM
2. 07/10/2023 Kesiapan Meningkatkan S: Klien mengatakan bersedia
10.30 WIB Manajemen Kesehatan menerima informasi mengenai
Diri (00162) O: Klien tampak bersedia
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan pendidikan kesehatan
mengenai DM
3. 08/10/2022 Resiko Ketidakstabilan S : Klien mengatakan sudah mulai
Pukul 16.00 Kadar Glukosa Darah memahami mengenai gerakan senam
(00179) DM
O : Klien tampak antusias
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
4. 08/10/2022 Kesiapan Meningkatkan S: Klien mengatakan sudah mulai
Pukul 13.20 Manajemen Kesehatan memahami mengenai perawatan DM
Diri (00162) O: Klien tampak mulai paham
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
5. 09/10/2023 Resiko Ketidakstabilan S : Klien mengatakan sudah paham
14.40 WIB Kadar Glukosa Darah mengenai gerakan senam DM dan
(00179) bersedia untuk di monitor gula
darahnya
O: Klien tampak sudah paham dan
bersedia
GDS : 147 mg/dL
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
6. 09/10/2023 Kesiapan Meningkatkan S: Klien mengatakan sudah mengerti
09.00 WIB Manajemen Kesehatan faktor-faktor yang dapat meningkatkan
Diri (00162) dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat.
O: klien tampak paham
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
DOKUMENTASI