Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

W DENGAN TAH
AP PERKEMBANGAN KELUARGA MENANTI KELAHIRAN DI KEL
URAHAN TANJUNG RIA JAYAPURA UTARA

DISUSUN OLEH:

Sangga Hadi Wijaya


144011.01.19.269

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS. MARTHEN INDEY
JAYAPURA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. W DENGAN TAHAP KELUAR
GA MENANTI KELAHIRAN DI KELURAHAN TANJUNG RIA JAYAPURA UTARA
TANGGAL 28 MARET S/D 2 APRIL 2022

Telah Diterima Dan Disetujui Sebagai Hasil praktik Keperawatan Keluarga Diploma III Ke
perawatan RS Marthen Indey Angkatan XI Tahun 2022

Sangga Hadi Wijaya


NIM. 144011.01.19.269

Disetujui :
CI Pendidikan CI Puskesmas

Yulia N.K.Wasaraka, S.Gz,MPH Irianti Masang, AMK


NIDN. 1414078901 NIP. 917412171998032009

Koordinator PKK Keluarga Wadir I

Yulia N.K.Wasaraka, S.Gz,MPH Neng Ratih, S.Kep, Ns, M.kep.


NIDN. 1414078901 NIDN. 1425069001

Mengetahui,
Direktur

Imam Bukhori, S.kep, Ns, M.kes


NIDK. 8926230021

KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Atas rahmat dan nikmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami tidak lupa untuk menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Itu semua
karena keterbatasan kami. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat.

Jayapura, 28 Maret 2022

LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP UMUM KEPERAWATAN KELUARGA

1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini
perlu didasari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan
dikeluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti
(Friedmon 2010).
Keluarga menurut burger (1963)dalam friedman (2010)adalah
sekumpulan yang disatukan oleh ikatan perwakilan perkawinan darah dan
ikatan adopsi/ikatan sebuah keluarga yang hidup bersama – sama dalam satu
rumah tangga dan adanya interaksi dan komunikasi satu sama lain dalam
peran sosial keluarga seperti suami, istri,ayah,ibu,anak laki- laki, saudara
perempuan, saudara dan saudari.

2. Fungsi Keluarga
Friedman,(2010) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif hubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yangmerupakan basic kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Fungsi efektif berhubung funsi internal
keluarga diantaranya perlindungan psikososial dan dukungan terhadap
anggotanya, sejumlah penelitian penting dilakukan dan memastikan pengaruh
obat/ positif kepribadian yang sehat dan ikatan keluarga pada kesehatan serta
kesejahteraan.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi pengembangan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelummeninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi keperawatan/ pemeliharaan kesehaan yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktifitas tinggi, ini dikembangkan menjadi tugas di bidang kesehatan.

3.Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Friedman (2010) adalah berikut ini akan disampaikan berbagai
tipe keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga inti yaitu suatu rumah tangga yang terdidik dari ayah, ibu, anak
kandung/angkat.
2. Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah dengan anggota lain yang
mempunyai hubungan darah ( kakek, nenek, keponakan,bibi)
3. Keluarga “Dyod” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri,
dan tanpa anak.
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
Tipe keluarga nontradisional menurut Friedman (2010)antara lain keluarga
dengan orang tua yang tidak pernah menikah dan anak biasanya ibu dan anak,
keluarga pasangan yang tidak menikah denga anak, pasangan heteroseksual
cohabiliti ( Kumpul kebo ), keluarga homo seksual, agugmented family,
keluarga komuni, keluarga asuh.

4. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut friedman (2010) perkembangan keluarga terbagi menjadi beberapa tahap


dan perkembangan diantaranya yaitu

a.Tahap 1 pasangan baru/ keluarga baru (berginning family)


Suami dan istri yang membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah
dan meninggalkan keluarga masing – masing.

b.Tahap II keluarga dengan kelahiran anak petama ( child bearig Family).


Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 tahun).

c.Tahap III keluarga dengan Anak Prasekolah ( family with


preschool).Dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun.

d. Tahap IV keluarga dengan Anak Usia Sekolah (family with school childern)
dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir umur 12 tahun.

e.Tahap V keluarga dengan anak remaja ( family with teenagers).


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun sampai 19 – 20 tahun
pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.

f.Tahap VI keluarga dengan anak dewasa/ pelepasan ( lauching cente


families).
Dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.

g.Tahap VII keluarga usia pertengahan ( middle age families).


Dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun/ salah satu pasangan meninggal. Meningkatkan kesehatan,
mempetahankan hubungan antara ortu, lansia dan anak – anak yang
memuaskan dan untuk memperkuat hubungan pernikahan.
h.Tahap VIII keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.

5. Struktur Keluarga
Menurut friedman(2010) struktur terdiri atas
a. Pola dan proses komunikasi
b. Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur, selalu
menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif
c. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan
d. Kekuatan merupakan kemampuan ( potensial/aktual ) dari individu untuk
mengendalikan/ mempengaruhi yang mengubah perilaku peribahasa orang lain
keara positif.

6. Struktur Peran Keluarga


e. Peran formal
f. Peran informal
g. Nilai dan norma

7. Proses dan Strategis Koping Keluarga


a. Proses dan streategi koping keluarga
b. Strategi koping keluarga internal
c. Strategi koping keluarga eksternal

8.Peran Dalam Askep Keluarga


Ada banyak peran perawat dalam membantu keluarga dalam penyelesaian
masalah
a. Pendidikan
Diberikan pendidikan kesehatan / penyuluhan
b. Kordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan
c. Pengawasan kesehatan
Konsep keperawatan keluarga dengan tahap II menanti kelahiran

B. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAPAN PERKEBAGAN


MENANTIN KELAHIRAN
1. Defenisi Periode childbearing

Adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. O
rang tua dan saudara sekandung harus beradaptasi terhadap perubahan struktur k
arena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi
maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga ha
rus dikembangkan.
Pada periode transisi, ibu membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondi
si ini menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan
untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat ber
efek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berd
ampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi.
Memahami bagaimana ibu yang beradaptasi dengan perubahan fisiologik,
konsep diri, fungsi peran, dan fungsi interdependen untuk menjadi orang tua san
gat penting bagi perawat, dimana perawat dalam hal ini dituntut mampu memba
ntu dan memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi agar ibu dapat beradaptasi de
ngan secara positif dengan peran barunya.
Untuk itu diperlukan kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan ib
u dalam masa perinatal.

2. Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga :


a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujua
n utama
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningka
tan kesehatan keluarga
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat melibatka
n peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif denga
n tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative
f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber
daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
h. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan kelu
arga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

3. Perkembangan keluarga child bearing :


Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) adalah Keluarga yang menantikan
kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut samp
ai anak pertama berusia 30 bulan :

a. Persiapan menjadi orang tua Terjadi waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu serta
ayah dan seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota kel
uarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya ang
gota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka sistem dalam kel
uarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus dikembangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual da
n kegiatan keluarga. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan keluarga. Dalam hal ini peran orang tua dapat dimul
ai selagi kehamilan membesar dan semakin kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode
awal orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan anak. periode berikutnya
orang tua dapat mencerminkan suatu waktu untuk bersama-sama membangun kesat
uan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi (suami istr
i, ibu-ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan komitmen . perode
yang berlangsung akan membutuhkan waktu.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan Dalam hal ini ikata
n diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau kemampuan oleh kedua pasa
ngan dalam melakukan interaksi orangtua-anak. Respon sensual dan kemampuan y
ang dipakai dalam komunikasi antara orangtua dan anak meliputi :
(1). Sentuhan Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang
ingin meraih anaknya yang baru lahir dan tali pusatnya dipotong, mereka me
ngangkat bayi ke dada, merangkulnya kedalam pelukan. Begitu anak dekat d
engan ibunya maka anak akan mulai proses ekspoli.
(2). Kontak Mata
(3). Suara
(4). Aroma

3. Tugas perkembangan child bearing :


a. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi,seksual& kegiatan )
b. Mempertahankan hub yang memuaskan dengan pasangan
c. Membagi peran & tanggung jawab
d. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan& perkembangan anak
e. Konseling KB post partum 6 mgg
f. Menata ruang untuk anak
g. Biaya/ dana child bearing
h. Mengfasilitasi role learning anggota keluarga

4. Fungsi Perawatan dalam tahap perkembangan keluarga childbearing Sebagai kekhususan p


erawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalam memberikan asuhan kepera
watan keluarga. Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatan dan konsul
tasi antara lain :
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi
b. Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya.
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak
d. Tumbuh kembang anak yang baik.
e. Interaksi keluarga
f. Keluarga berencana
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

5. Masalah yang sering muncul pada keluarga child bearing :


a. Keluarga seksual & sosial terganggu
b. Suami merasa diabaikan
c. Interupsi jadwal kontinu
d. Peningaktan perselisihan

6. Perubahan Ibu dalam periode Child Bearing :


Masa nifas adalah masa setelah melahirkan hingga pulihnya rahim dan organ kewanitaan y
ang umumnya diiringi dengan keluarnya darah nifas, berlangsung selama kurang lebih 6 p
ekan.Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh maupun emo
si. Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir akan perubahan yang t
erjadi, oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja perubahan yang terjadi agar dap
at menangani dan mengenali tanda bahaya secara dini.
a. Rahim Setelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan meremas) untuk mer
apatkan dinding rahim sehingga tidak terjadi perdarahan, kontraksi inilah yang
menimbulkan rasa mulas pada perut ibu. Berangsur angsur rahim akan mengecil
seperti sebelum hamil, sesaat setelah melahirkan normalnya rahim teraba keras s
etinggi 2 jari dibawah pusar, 2 pekan setelah melahirkan rahim sudah tak teraba,
6 pekan akan pulih seperti semula. Akan tetapi biasanya perut ibu masih terlihat
buncit dan muncul garis-garis putih atau coklat berkelok, hal ini dikarenakan per
egangan kulit perut yang berlebihan selama hamil, sehingga perlu waktu untuk
memulihkannya, senam nifas akan sangat membantu mengencangkan kembali o
tot perut.
b. Jalan lahir (servik,vulva dan vagina) Jalan lahir mengalami penekanan serta pereg
angan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, sehingga penyebabkan
mengendurnya organ ini bahkan robekan yang memerlukan penjahitan, namun i
nsyaalloh akan pulih setelah 2-3 pekan (tergantung elastis tidak atau seberapa se
ring melahirkan), walaupun tetap lebih kendur dibanding sebelum melahirkan. J
aga kebersihan daerah kewanitaan agar tidak timbul infeksi (tanda infeksi jalan l
ahir bau busuk, rasa perih, panas, merah dan terdapat nanah).
c. Darah nifas (Lochea) Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar berca
mpur sisa ketuban, berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan darah
berangsur-angsur berubah menjadi berwarna kuning kecoklatan lalu lendir keru
h sampai keluar cairan bening di akhir masa nifas. Darah nifas yang 7 berbau sa
ngat amis atau busuk dapat menjadi salah satu petunjuk adanya infeksi dalam ra
him.
d. Payudara Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu, ini
menandakan dimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat setelah l
ahir (walaupun ASI belum keluar) dapat mencegah perdarahan dan merangsang
produksi ASI. Pada hari ke 2 hingga ke 3 akan diproduksi kolostrum atau susu j
olong yaitu ASI berwarna kuning keruh yang kaya akan anti body, dan protein,
sebagian ibu membuangnya karena dianggap kotor, sebaliknya justru ASI ini sa
ngat bagus untuk bayi.

e. Sistem perkemihan Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air keci
l, selain khawatir nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat
penekanan kepala bayi saat proses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing s
ecara teratur, buang rasa takut dan khawatir, karena kandung kencing yang terlal
u penuh dapat menghambat kontraksi rahim yang berakibat terjadi perdarahan.
f. Sistem pencernaan Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyeb
abkan menurunnya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB
(buang air besar). Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahi
rkan, ini kemungkinan karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena
sembelit berkepanjangan sebelum dan setelah melahirkan. Dengan memperbany
ak asupan serat (buah-sayur) dan senam nifas insyaalloh akan mengurangi bahk
an menghilangkan keluhan ambein ini.
g. Peredaran darah Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemogl
obin (keeping darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu.
Tekanan dan jumlah darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hin
gga 2 pekan.
h. Penurunan berat badan Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat bada
nnya yang berasal dari bayi, ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 k
g lagi melalui air kencing sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan ca
iran waktu hamil. Rata-rata ibu kembali ke berat idealnya setelah 6 bulan, walau
pun sebagian besar tetap akan lebih berat daripada sebelumnya.
i. Suhu badan Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah
12 jam akan kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena
dikhawatirkan sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
k. Perubahan emosi Emosi yang berubah-ubah (mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bah
agia) disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya perubahan hormon, ke
letihan ibu, kurangnya perhatian keluarga, kurangnya pengetahuan akan cara me
rawat bayi serta konflik dalam rumah tangga. Perubahan ini memiliki berbagai b
entuk dan variasi dan akan berangsur-angsur normal sampai pada pekan ke 12 s
etelah melahirkan. Yang perlu diingat, masa nifas bukan berarti ibu terlepas sam
a sekali dari nilai-nilai ibadah, dzikir adalah salah satu ibadah lisan dan hati yan
g cukup efektif untuk membuat ibu merasa tenang, sabar dan tegar menjalani m
asa nifas ini. Perbanyaklah berdoa kepada Alloh agar dimudahkan dan diberi pa
hala atas kesabaran serta jerih payah ibu dalam merawat sang buah hati.

C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI TAHAPAN PERKEMBA


GAN MENANTI KELAHIRAN
1. Pengkajian Menurut Setyowati dan Murwarni (2008), asuhan keperawatan keluarg
a adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan kep
ada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Tujuan umum asuhan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri dalam mengenal masalah kesehata
n keluarga, memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan k
eluarga, melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang
sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang membutuhkan bantuan/as
uhan keperawatan, memelihara lingkungan (fisik, psikisdan sosial) sehingga menu
njang peningkatan kesehatan keluarga, memanfaat kan sumber daya yang ada di m
asyarakat misalnya :
puskesmas, puskesmas pembantu, kartu sehat, dan posyandu untuk memperoleh pe
layanan kesehatan. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga yang term
asuk pada pengkajian keluarga adalah :
1. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
2. Data lingkungan
3. Struktur dan fungsi keluarga
4. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
5. Perkembangan keluarga Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terha
dap individu sebagaianggota keluarga, adalah pengkajian fisik, mental, emosi, sosi
al dan spiritual.
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul dalam kasus Kemungkinan diagnosa
1. Defisit pengetahuan b.d ketidaksiapan keluarga menanti
persalinan
2. Cemas/Ansietas b.d ketidaksiapan menjadi orang tua

3. Rencana Keperawatan Masalah Keperawatan: Kemungkinan disebabkan oleh: Ditandai den


gan: Intervensi Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Z.Amorre sikongu https://www.academia.edi/809072/LAPORAN_PENDAHULUAN_PADA_
KELUARGA_DENGAN_MENANTI_KELAHIRAN :JAM 18:00
Academia.edu https://www.academia.edu/28886390/lp_keluarga_docx:JAM:20:00
Citation preview https://pdfcoffee.com/keluarga-menanti-kelahiran-psf-fee.html

Anda mungkin juga menyukai