W DENGAN TAH
AP PERKEMBANGAN KELUARGA MENANTI KELAHIRAN DI KEL
URAHAN TANJUNG RIA JAYAPURA UTARA
DISUSUN OLEH:
Telah Diterima Dan Disetujui Sebagai Hasil praktik Keperawatan Keluarga Diploma III Ke
perawatan RS Marthen Indey Angkatan XI Tahun 2022
Disetujui :
CI Pendidikan CI Puskesmas
Mengetahui,
Direktur
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Atas rahmat dan nikmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami tidak lupa untuk menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Itu semua
karena keterbatasan kami. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP UMUM KEPERAWATAN KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini
perlu didasari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan
dikeluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti
(Friedmon 2010).
Keluarga menurut burger (1963)dalam friedman (2010)adalah
sekumpulan yang disatukan oleh ikatan perwakilan perkawinan darah dan
ikatan adopsi/ikatan sebuah keluarga yang hidup bersama – sama dalam satu
rumah tangga dan adanya interaksi dan komunikasi satu sama lain dalam
peran sosial keluarga seperti suami, istri,ayah,ibu,anak laki- laki, saudara
perempuan, saudara dan saudari.
2. Fungsi Keluarga
Friedman,(2010) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif hubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yangmerupakan basic kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Fungsi efektif berhubung funsi internal
keluarga diantaranya perlindungan psikososial dan dukungan terhadap
anggotanya, sejumlah penelitian penting dilakukan dan memastikan pengaruh
obat/ positif kepribadian yang sehat dan ikatan keluarga pada kesehatan serta
kesejahteraan.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi pengembangan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelummeninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi keperawatan/ pemeliharaan kesehaan yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktifitas tinggi, ini dikembangkan menjadi tugas di bidang kesehatan.
3.Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Friedman (2010) adalah berikut ini akan disampaikan berbagai
tipe keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga inti yaitu suatu rumah tangga yang terdidik dari ayah, ibu, anak
kandung/angkat.
2. Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah dengan anggota lain yang
mempunyai hubungan darah ( kakek, nenek, keponakan,bibi)
3. Keluarga “Dyod” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri,
dan tanpa anak.
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
Tipe keluarga nontradisional menurut Friedman (2010)antara lain keluarga
dengan orang tua yang tidak pernah menikah dan anak biasanya ibu dan anak,
keluarga pasangan yang tidak menikah denga anak, pasangan heteroseksual
cohabiliti ( Kumpul kebo ), keluarga homo seksual, agugmented family,
keluarga komuni, keluarga asuh.
d. Tahap IV keluarga dengan Anak Usia Sekolah (family with school childern)
dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir umur 12 tahun.
5. Struktur Keluarga
Menurut friedman(2010) struktur terdiri atas
a. Pola dan proses komunikasi
b. Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur, selalu
menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif
c. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan
d. Kekuatan merupakan kemampuan ( potensial/aktual ) dari individu untuk
mengendalikan/ mempengaruhi yang mengubah perilaku peribahasa orang lain
keara positif.
Adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. O
rang tua dan saudara sekandung harus beradaptasi terhadap perubahan struktur k
arena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi
maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga ha
rus dikembangkan.
Pada periode transisi, ibu membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondi
si ini menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan
untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat ber
efek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berd
ampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi.
Memahami bagaimana ibu yang beradaptasi dengan perubahan fisiologik,
konsep diri, fungsi peran, dan fungsi interdependen untuk menjadi orang tua san
gat penting bagi perawat, dimana perawat dalam hal ini dituntut mampu memba
ntu dan memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi agar ibu dapat beradaptasi de
ngan secara positif dengan peran barunya.
Untuk itu diperlukan kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan ib
u dalam masa perinatal.
a. Persiapan menjadi orang tua Terjadi waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu serta
ayah dan seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota kel
uarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya ang
gota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka sistem dalam kel
uarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus dikembangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual da
n kegiatan keluarga. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan keluarga. Dalam hal ini peran orang tua dapat dimul
ai selagi kehamilan membesar dan semakin kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode
awal orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan anak. periode berikutnya
orang tua dapat mencerminkan suatu waktu untuk bersama-sama membangun kesat
uan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi (suami istr
i, ibu-ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan komitmen . perode
yang berlangsung akan membutuhkan waktu.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan Dalam hal ini ikata
n diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau kemampuan oleh kedua pasa
ngan dalam melakukan interaksi orangtua-anak. Respon sensual dan kemampuan y
ang dipakai dalam komunikasi antara orangtua dan anak meliputi :
(1). Sentuhan Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang
ingin meraih anaknya yang baru lahir dan tali pusatnya dipotong, mereka me
ngangkat bayi ke dada, merangkulnya kedalam pelukan. Begitu anak dekat d
engan ibunya maka anak akan mulai proses ekspoli.
(2). Kontak Mata
(3). Suara
(4). Aroma
e. Sistem perkemihan Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air keci
l, selain khawatir nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat
penekanan kepala bayi saat proses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing s
ecara teratur, buang rasa takut dan khawatir, karena kandung kencing yang terlal
u penuh dapat menghambat kontraksi rahim yang berakibat terjadi perdarahan.
f. Sistem pencernaan Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyeb
abkan menurunnya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB
(buang air besar). Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahi
rkan, ini kemungkinan karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena
sembelit berkepanjangan sebelum dan setelah melahirkan. Dengan memperbany
ak asupan serat (buah-sayur) dan senam nifas insyaalloh akan mengurangi bahk
an menghilangkan keluhan ambein ini.
g. Peredaran darah Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemogl
obin (keeping darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu.
Tekanan dan jumlah darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hin
gga 2 pekan.
h. Penurunan berat badan Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat bada
nnya yang berasal dari bayi, ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 k
g lagi melalui air kencing sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan ca
iran waktu hamil. Rata-rata ibu kembali ke berat idealnya setelah 6 bulan, walau
pun sebagian besar tetap akan lebih berat daripada sebelumnya.
i. Suhu badan Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah
12 jam akan kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena
dikhawatirkan sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
k. Perubahan emosi Emosi yang berubah-ubah (mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bah
agia) disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya perubahan hormon, ke
letihan ibu, kurangnya perhatian keluarga, kurangnya pengetahuan akan cara me
rawat bayi serta konflik dalam rumah tangga. Perubahan ini memiliki berbagai b
entuk dan variasi dan akan berangsur-angsur normal sampai pada pekan ke 12 s
etelah melahirkan. Yang perlu diingat, masa nifas bukan berarti ibu terlepas sam
a sekali dari nilai-nilai ibadah, dzikir adalah salah satu ibadah lisan dan hati yan
g cukup efektif untuk membuat ibu merasa tenang, sabar dan tegar menjalani m
asa nifas ini. Perbanyaklah berdoa kepada Alloh agar dimudahkan dan diberi pa
hala atas kesabaran serta jerih payah ibu dalam merawat sang buah hati.