Pengertian
Merupakan respon stressor yang dihadapi oleh
seseorang yang ditunjukkan dengan perilaku aktual
melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan, secara verbal, ataupun non
verbal yang bertujuan untuk melukai orang lain
secara fisik maupun psikologis.
Perilaku Kekerasan adalah
Hasil dari marah yang ekstrim ( kemarahan) atau
ketakutan ( panik) sebagai respon terhadap perasaan
terancam, baik berupa ancaman serangan fisik atau
konsep diri ( Stuart & Laraia, 200
Proses terjadinya perilaku
kekerasan
Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
Adanya faktor herediter mengalami gangguan jiwa,
Riwayat Penyakit, Trauma Kepala, dan riwayat
Penggunaan Napza
2) Faktor Psikologis
Pengalaman marah adalah akibat dari respon
terhadap stimulus eksternal, internal maupun
lingkungan .
Faktor sosiokultural
Fungsi dan hubungan sosial terganggu disertai
lingkungan sosial yang mengancam kebutuhan
individu, yang mempengaruhi sikap individu dalam
mengekspresikan marah. Norma budaya dapat
mempengaruhi individu untuk berespon asertif atau
agresif.
Faktor Presipitasi
Berbeda antara satu orang dengan orang lain.
Diantaranya ada faktor internal, dan faktor eksternal.
Do
- Mata melotot atau pandangan tajam
- Tangan mengepal dan rahang mengatup
- Wajah memerah
- Postur tubuh kaku
- Mengancam dan mengupat dengan kata- kata kotor
- Suara keras
- Menyerang orang lain dan melukai diri sendiri
- Merusak lingkungan
- Amuk/ agresif
Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan tindakan keperawatan generalis pada
klien dengan resiko perilaku Kekerasan
Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta
akibat dari perilaku kekerasan
Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum
obat secara teratur
Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
Tindakan keperawatan generalis pada klien Resiko Perilaku
Kekerasan
1. Menjelaskan tanda dan gejala penyebab dan akibat perilaku kekerasan serta
melatih latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal atau kasur.
1.1 Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari perilaku
kekerasan
1.2 Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 tarik
nafas dalam dan cara fifik 2 : pukul bantal / kasur
1.3 Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 :
tarik nafas dalam dan fisik 2 : pukul bantal/ kasur
1.4 Melatih klien memasukkan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal /
kasur kedalam jadwal kegiatan harian.
Tindakan keperawatan generalis pada klien Resiko
Perilaku Kekerasan