Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

B DENGAN RPK

DI RUANG RIPD RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO

PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Ricky

2108038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS KARYA HUSADA

SEMARANG

2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. B
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA / SEDERAJAT
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal Pengkajian : 2 Febuari 2022
Ruang rawat : RIPD
No CM : 0010xxx
Dx. Medis : Skizofrenia katatonik
Penanggung jawab : Keluarga

B. ALASAN MASUK
Klien dibawa ke IGD oleh keluarganya karena mengamuk ketika tidak dituruti
kehendaknya. Setiap kali klien mengamuk, klien merusak barang-barang dirumah. Klien
juga mengancam orang tuanya dengan pisau.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
2. Klien sudah pernah melakukan pengobatan terhadap penyakitnya dan melakukan
kontrol dengan teratur
3. Tidak terdapat anggota keluarga klien yang pernah mengalami gangguan jiwa.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Klien dibawa oleh keluarga ke rumah sakit jiwa karena klien sering berontak,
memecahkan barang, mengamuk dan mengancam orang tuanya dengan pisau

E. FISIK
1. Kesadaran:
Compos mentis GCS: 15 E:4, V:5, M:6
2. Tanda vital:
TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,2 0C,RR: 20 x/menit

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah
: Pasien
: Orang dengan Gangguan Jiwa
Klien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, Klien tinggal bersama kedua
orang tuanya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri: Klien mengatakan bahwa menerima bentuk tubuhnya seperti
apapun kondisinya.
b. Identitas: Klien mengatakan sebelum sakit klien adalah seorang pedagang
c. Peran: klien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara
d. Ideal diri: klien mengatakan ingin sembuh dari sakitnya, segera pulang dan
berkumpul bersama keluarga. Klien mengatakan ingin hidup normal seperti
orang lain.
e. Harga diri: klien sering mengkritik diri sendiri terkait sakit yang dideritanya
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: Ibu, karna ibu adalah sosok yang lemah lembut dalam
keluarga
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien mengatakan didaerah
rumahnya tidak ada kegiatan seperti perkumpulan pemuda.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain: Klien mengatakan
hubungan dengan orang lain baik-baik saja.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klein mengatakan bahwa ia beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah : klien sebelum sakit klien sholat 5 waktu dan semenjak sakit
klien jarang sholat, sholat jika diingatkan.

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
Klien berpenampilan rapi, pakaian sesuai dengan yang diberi oleh rumah sakit
(atas biru bawah biru)
2. Pembicaraan :
Selama melakukan pengkajian, pasien cukup kooperatif, pembicaraan klien biasa
tidak lambat atau cepat dan tidak gagap
3. Aktivitas Motorik :
Selama percakapan klien tampak tenang.
4. Alam perasaaan
Klien merasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya, klien ingin segera pulang.
5. Afek :
Afek disforik, karena saat interaksi klien tampak kurang bergairah.
6. Interaksi selama wawancara :
Saat diajak bicara kontak mata klien kurang dan selalu mempertahankan
pendapatnya dan kebenaran dirinya.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara aneh/tidak nyata dan tidak
melihat sesuatu yang tidak ada wujudnya
8. Proses pikir
Pembicaraan klien sirkumstansial. Selama wawancara klien berbelit-belit namun
dapat sampai pada topik pembicaraan.
9. Isi Pikir
Waham referensi, pasien merasakan bahwa dirinya selalu menjadi bahan
pembicaraan orang lain
10. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sekarang ada di RSJ karena sakit
11. Memori
Klien mengatakan sebelum dimasukan ke RSJ klien mengamuk dan merusak
barang-barang dirumahnya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tdiak konsentrasi penuh, namun masih dapat berhitung
13. Kemampuan penilaian
Klien mengatakan mandi terlebih dahulu sebelum makan
14. Daya tilik diri
berdasarkan wawancara diketahui bahwa klien menyadari tentang penyakit yang
dideritanya dan perlu pengobatan.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
1. Makan
Klien mampu memenuhi kebutuhan makan secara mandiri. Klien mampu
menyiapkan dan membersihkan alat makan.
2. Eliminasi
Klien mengatakan sehari BAB 1 kali pada pagi hari dan BAK kurang lebih 6 kali
dalam sehari. Warna urin kuning jernih, konsentrasi feses normal.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2 kali dalam sehari secara mandiri
4. Perawatan kesehatan
Klien mengikuti setiap pengobatan yang dilakukan sehingga cepat sembuh dari
penyakitnya.
5. Berpakaian
Klien mampu memenuhi kebutuhan berpakain secara mandiri. Klien mampu
mengambil, memilih, dan mengenakan pakaian.
6. Transportasi
Klien mampu memenuhi kebutuhan mobilisasinya secara mandiri.
7. Nutrisi
Klien mengatakan puas dengan pola makannya. Klien memiliki nafsu makan yang
baik dan tidak memisahkan diri saat makan.

I. Mekanisme koping
Mekanisme koping adaptif yang ditunjukkan klien antara lain:
 Klien mampu berbicara dengan orang lain
 Klien dapat melakukan teknik relaksasi
J. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan
K. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien kurang pengetahuan terkait fraktor predisposisi dan juga penggunaan obat–
obatan.
L. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik: Skizofernia Hebefrnik
2. Terapimedik:
- Quetvell 1x50 mg
- Trihexyphenidyl 1x200 mg
M. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH

1 Ds : klien mengatakan sering mengamuk Resiko perilaku


kekerasan
Do:

- Saat diajak bicara, kontak mata pasien tampak kurang


- Klien selalu mempertahankan pendapatnya dan kebenaran
dirinya

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
O. POHON MASALAH

Perilaku kekerasan

Resiko perilaku kekerasan


P. INTERVENSI Gangguan Harga diri : Harga diri rendah

HARI/ PERENCANAAN
NO DX. KEP
JAM
TUJUAN INTERVENSI

1 Kamis 3 Resiko Perilaku Setelah dilakukan SP 1


Febuari Kekerasan tindakan keperawatan
1. Identifikasi penyebab tanda dan
2022 selama 3 kali
gejala PK yang dilakukan akibat
Pukul pertemuan, diharapkan
PK
09.00 klien dapat mengontrol
Perilaku Kekerasan 2. Jelaskan cara mengontrol PK:
dengan kriteria Hasil: hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan
1. Klien mampu
berinteraksi dengan 3. Latih cara mengontrol PK
orang-orang sekitar secara fisik
2. Klien mampu
mengenali rasa 4. Masukkan pada jadwal kegiatan

ingin marah untuk latihan menghardik

3. Klien mampu SP 2
melakukan cara
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik .
konstruktif dalam
Berikan pujian.
menghilangkan rasa
ingin marah. 2. Latih cara mengontrol PK
dengan obat.

3. Masukkan pada jadwal kegiatan


untuk latihan fisik dan minum
obat.
SP 3

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik


dan minum obat. Berikan
pujian

2. Latih cara mengontrol PK


dengan cara beribadah

3. Masukkan pada jadwal kegiatan


untuk latihan fisik.

SP 4

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik


dan obat serta verbal. Berikan
pujian

2. nilai kemampuan yang telah


mandiri

3. nilai apakah PK yang terkontrol


Q. IMPLEMENTASI

NO Hari/Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Kamis, 3 S:
DS
Febuari 2022
Klien mengatakan marah jika ada yang berisik - Saya bernama Tn. B”
Pukul dalam ruangan. - “Ya, mau berbincang-bincang
- “saya sering kesal jika ada yang berisik
09.00 DO
didalam ruangan
Klien berbicara sendiri (autistic), Kontak mata tidak
- “saya tau cara mengatasinya dengan cara
dapat dipertahankan
tarik napas dalam

Tindakan : SP1
O:

1. Identifikasi penyebab tanda dan gejala PK yang klien terlihat koperatif, dan melakukanya
dilakukan akibat PK dengan baik

2. Jelaskan cara mengontrol PK: hardik, obat, A:


bercakap-cakap, melakukan kegiatan
SP 1 teratasi
3. Latih cara mengontrol PK secara fisik
P: latih cara mengatasi perilaku kekerasan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dengan cara minum obat
menghardik
TTD
Rencana tindak lanjut

1. Optimalkan pasien latihan menarik napas dalam


Ricky

2 Jumat, 4 S:
DS
Febuari 2022 - Saya bernama Tn. B”
Klien mengatakan rasa ingin marah sudah mulai
- “Ya, mau berbincang-bincang
Pukul 09.00 berkurang
- “saya sering kesal jika ada yang berisik

DO didalam ruangan

Klien berbicara sendiri (autistic), Kontak mata tidak - “saya tau cara mengatasinya dengan cara

dapat dipertahankan minum obat

Dx. Keperawatan O:

Perilaku kekerasan klien terlihat koperatif, dan melakukanya

Tindakan : SP 2 dengan baik

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik . Berikan pujian. A:

2. Latih cara mengontrol PK dengan obat. SP 2 teratasi

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan P:


fisik dan minum obat.
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
spiritual
Rencana tindak lanjut(RTL)
TTD
1. Optimalkan pasien dalam meminum obat

Ricky

3 Sabtu, 5 S:
DS
Febuari 2022 - Saya bernama Tn. B”
Klien mengatakan lebih tenang dan keinginan marah
- “Ya, mau berbincang-bincang
Pukul sudah hilang
- “ya saya sudah minum obat
09.00 DO - Saya lebih tenang jika sholat hati terasa

Klien berbicara lebih halus, tampak tenang dan lebih damai dan mendengar orang ngaji

bersemangat. - “Cara mengontrol emosi pertama tarik


napas dalam kedua minum obat dan ketiga
Dx. Keperawatan beribadah sholat waktu”.
Perilaku kekerasan
O:
Tindakan : SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan minum obat. Pasien tambak tenang dalam berbicara

Berikan pujian A:

2. Latih cara mengontrol PK dengan cara beribadah SP 3 teratasi

3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan


fisik. P:

RTL Latih cara mengotrol emosi

1. Optimalkan pasien dalam meminum obat TTD

Ricky

Anda mungkin juga menyukai