“
Klien mengatakan sering marah – marah, melempar dan memukul barang yang ada dirumahnya. Klien mengatakan pernah
memukul orang di sekitarnya, yaitu Ibunya.
B. Keluhan Utama
Klien mengatakan sering marah - marah dirumah dan melempar barang yang ada dirumahnya.
III. FAKTOR PRESDIPOSISI
A. Biologis
1. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa kurang lebih 1 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2021 dan pulang ke
rumah dalam keadaan tenang. Dirumah klien tidak rutin minum obat, tidak kontrol ke RSJ sehingga timbul gejala – gejala
seperti diatas.
2. Genetik
Keluarga klien mengatakan tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa.
B. Psikososial
Klien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Klien mengatakan pernah dipukul dan
memukul.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Selama dirumah klien tidak rutin minum obat dan ada konflik dalam keluarga sehingga klien ingin marah-marah terus.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – Tanda Vital
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/menit
Rr : 20x/menit
S : 36,5 0C
B. Ukuran
BB : 55 kg
TB : 165 cm
C. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
6
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri : Klien menyukai semua bagian tubuhnya, tidak ada kecacatan.
3. Peran : Klien berperan sebagai ibu dari kedua anaknya, dan sebagai istri. Klien tinggal bersama kedua anak dan suaminya.
4. Ideal diri : Klien Selalu bertanya kapan pulang dan ingin segera pulang.
5. Harga diri : Klien mengatakan malu dan minder karena pernah di rawat di RSJ. Klien selalu di pojokkan dengan keluarganya.
C. Hubungan Sosial
Klien mengangap bahwa keluarganya adalah orang yang berarti dalam hidupnya, terutama anak dan orang tuanya. Klien selalu
mengikuti kegiatan di RSJ. Klien mengatakan tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien
mudah bergaul
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama hindu dan yakin dengan agamanya.
Chlorpromazine Menangani gejala psikosis Penderita gangguan hati Kantuk, mulut kering,
pada skizofrenia atau ginjal berat hidung tersumbat, sembelit
Trihexyphenidly Untuk penyakit Parkinson Retensi urine, glukoma, Kulit memerah, mual atau
dan parkinsonisme obstruksi saluran cerna muntah, mulut kering,
kantuk, kelelahan
1. Resiko Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan 1. Bina hubungan saling percaya dengan cara (menjelaskan
perilaku kriteria hasil Ketika di evaluasi klien mau membalas maksud dan tujuan interaksi, jelaskan tentang kontrak yang akan
kekerasan salam, berjabat tanggan , menyebutkan nama, dibuat, beri rasa aman dan sikap empati)
tersenyum ,ada kontak mata serta menyediakan waktu 2. Diskusikan bersama klien tentang perilaku kekerasan
untuk kunjungan berikut nya (penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul, dan akibat
dari perilaku tersebut)
2.
Klien dapat mengedalikan perilaku kekerasaan dengan SP-1
cara relaksasi nafas dalam dan pukul bantal dengan Latih klien melakukan cara mengontrol kemarahan:
kriteria hasil klien mamou menyebutkan dan - Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
mendemotrasikan cara mengontrol perilaku kekerasaan - Ajarkan teknik pukul bantal
dengan cara relaksasi nafas dalam dan pukul bantal
3. Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan dengan SP-2 resiko perilaku kekerasan :
minum obat secara teratur dengan kriteria hasil Klien Bantu klien mengontrol perilaku kekerasan klien dengan minum
mampu mengendalikan kekerasa dengan minum obat obat secara teratur
No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Klien paham dan mampu mengendalikan resiko Lakukan SP-4 resiko perilaku kekerasan :
perilaku kekerasan dengan cara mempraktikan cara Diskusikan bersama klien cara mengendalikan
spiritual (beribadah dan berdoa) dengan kriteria hasil resiko perilaku kekerasan dengan cara beribadah
Klien paham dan mampu mengendalikan resiko dan berdoa
perilaku kekerasan dengan cara beribadah
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl / Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
19-10- Data : Tanda tanda gejala : mudah marah marah , mudah S : Antusian dan bersemangat
2022
10.30 tersinggung tatapan sinis ,suka menyendiri O:
Diagnosa keperawatan : resiko perilaku kekerasan - klien mampu melakukan latihan
Implementasi : fisik tarik nafas dalam dengan
1. Mengidentifikasi penyebab Resika perilaku kekerasaan yaitu Mandiri
jika kemauan klien tidak di turuti - klien mampu pukul bantal kasur
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala resiko kekerasaan yaitu dengan mandiri
klien marah , mengamuk tampa jelas,merusak barang A : resiko perilaku kekerasan
barang , dan cenderung melukai orang lain P : latihan fisik :
3. Menyebutkan cara mengontrol resiko perilaku kekerasaan - latihan nafas dalam 1 kali perhari
adalah dengan Latihan Tarik fisik nafas dalam dan memukul - pukul bantal kasur 1 kali perhari
bantal SP 2
4. Membantu klien Tarik nafas dalam dan pukul bantal - Mengontrol resiko perilaku kekerasan
RTL : SP 2 RPK dengan minum obat secara teratur
- Mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan minum obat
secara teratur
Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
20-10- Data : Tanda tanda gejala : mudah marah marah , mudah S : senang dan atusias
2022 tersinggung tatapan sinis , merasa tidak di hargai O: klien mampu melakukan nafas dalam
10.00 Diagnosa keperawatan: resiko perilaku kekerasan dengan mandiri
Implementasi : - Klien mampu pukul bantal dengan
SP 2 RPK mandiri
- Mengevaluasi kemampuan klien untuk Tarik nafas dalam dan - Klien mampu ke pob jika merasa
pukul bantal kumat dan meminum obat secara
- Memberikan informasi penggunaan data teratur dengan bantuan perawat
RTL : SP 3 RPK A : Resiko perilaku kekerasaan
- Komunikasi secara verbal asertif / bicara baik-baik P:
- Latihan nafas dalam 1x/hari
- Latihan pukul bantal 1x/hari
- Berobat
Lanjutkan intervensi
SP 3
Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
20-10- Data : Tanda tanda gejala : mudah marah marah , mudah S : senang
2022 tersinggung tatapan sinis , merasa tidak di hargai O: klien mampu melakukan nafas dalam
11.00 Diagnosa keperawatan: resiko perilaku kekerasan dengan mandiri
Implementasi : - Klien mampu melakukan
SP 3 RPK komunikasi secara verbal :
- Mengevaluasi kemampuan klien untuk Tarik nafas dalam dan asertif /bicara baik-baik
pukul bantal A : Resiko perilaku kekerasaan
- Minum obat P:
- - Komunikasi secara verbal : asertif / bicara baik-baik - Latihan nafas dalam dan pukul
RTL : SP 4 RPK bantal1x/hari
- Spiritual : beribadah - Berobat
- Klien melakukan komunikasi secara
verbal : asertif/bicara baik-baik
Lanjutkan intervensi
SP 4 : Spiritual (beribadah)
Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
21-10- Data : Tanda tanda gejala : mudah marah marah , mudah S : senang
2022 tersinggung tatapan sinis , merasa tidak di hargai O: klien mampu melakukan kegiatan
10.30 Diagnosa keperawatan: resiko perilaku kekerasan ibadah dengan baik
Implementasi : A : Resiko perilaku kekerasaan
SP 4 RPK P:
- Mengevaluasi kemampuan klien untuk Tarik nafas dalam dan - Latihan nafas dalam dan pukul bantal
pukul bantal 2x/hari
- Minum obat - Berobat
- Komunikasi secara verbal : asertif / bicara baik-baik - Latih klien melakukan komunikasi
- Melatih klien untuk melaksanakan kegiatan spiritual yangsudah secara verbal : asertif/bicara baik-
diatur baik
RTL : mengulang dan mengevaluasi SP 1-4 RPK - Latih klien untuk melakukan
kegiatan spiritual yang diatur
Pertahankan kondisi atau mengevaluasi
SP 1-4
SEKIAN
19