Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
Jl. Brawijaya No.99, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269. Web: www.almaata.ac.id

Nama Klien Tn. E Nama Mahasiswa Nidya Elma Viany


Tanggal Pengkajian Selasa, 18 April 2023 Diagnosa Medis F.70.1

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Tn. E
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 32 tahun
d. Registrasi : 18 April 2023
e. Agama : Islam
f. Status : Tidak menikah
g. Pendidikan : SD
h. Pekerjaan : Tidak bekerja
i. Alamat : Gondok, sempu, Widomoro
2. KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK
Pasien datang pada tanggal 18 April 2023 pukul 10.00 WIB ke RSJ di bawa oleh ibu dan
saudaranya menggunakan ambulance akibat kambuh sejak 1 minggu lalu, saat kambuh
pasien sering mengamuk dengan melempar sandal dan membuang baju – bajunya, dan
ketika akan dibawa ke RSJ pasien marah dan berontak dengan melempar batu kepada
tetangganya yang ingin membantu membawanya ke KRJ, pasien juga terkadang bicara
sendiri, menurutnya ia sedang berbicara dengan ibunya padahal ibunya tidak sedang
berbicara dengannya, minum obat teratur namun terkadang tidak ditelah, hanya di selipkan
di bawah lidah, kontrol rutin (+).
3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG (KRONOLOGIS)
Pasien datang ke IGD RSJ lalu pasien dibawa di ruang isolasi tanpa di restrain selama 1
jam, lalu Saat ini pasien berbaring di tempat tidur dan membelakangi pintu ruang isolasi,
tatapannya tajam, kooperatif, menarik diri namun masih mau diajak bicara, pasien tampak
tenang saat di ruang isolasi.
B. STATUS MENTAL
1. KEADAAN UMUM
Pasien terlihat kurang menjaga kebersihan, kuku tangan dan kaki terlihat panjang dan
kontor berwarna hitam, gigi terlihat kuning. Menurut keluarganya pasien bisa tidur saat
malam hari, Ma/Mi (+), nyambung ketika diajak bicara meskipun respon lambat, terlihat
tegang dan menarik diri. TD : 132/92 mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 36,6 C, SPO2 : 98%
2. PENAMPILAN
Pasien berpenampilan kurang rapi, rambut pendek potongan cepak. Pasien memakai baju
singlet dari rumah, bisa melakukan BAB dan BAK secara mandiri.
3. KESADARAN
Pasien kooperatif, bisa diarahkan, dapat berhitung dengan perhitungan sederhana.
4. PEMBICARAAN
Pembicaraan lancar, koperatif, mampu menjawab semua pertanyaan, komunikasi kadang
nyambung kadang tidak
C. KEADAAN AFEK
Afek tumpul hanya bereaksi jika ada stimulus yang kuat, wajah tegang, menarik diri.
D. PROSES BERFIKIR
Sirkumstansial, pasien berbicara berbelit-belit namun samapi pada tujuan pembicaraan.
E. PERSEPSI
Keluarga pasien mengatakan bahwa, pasien sering mengobrol sendiri, ketika ditanya
menurutnya sedang bicara dengan ibunya, padahal ibunya sedang tidak berbicara dengannya
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Perilaku Kekerasan
G. ANALISA DATA
No Analisa Data Diagnosa Keperawatan Penyebab
1. Ds: Resiko Perilaku Kekerasan b.d Resiko Perilaku Kekerasan
• Keluarga klien mengatakan gangguan kognitif
klien kambuh sejak 1 minggu
lalu, ketika marah pasien sering Gangguan Persepsi
melempar sandal, gelas Sensosori: Halusinasi
• Riwayat sebelum dibawa ke RS Penglihatan
pasien melempar batu ke
tetangga sekitar karena menolak
Harga Diri Rendah
dibawa ke RSJ Grhasia
Do :
• Klien tampak tenang, dan terlihat
menarik diri namun jika diajak
bicara masih mau menjawab
H. RENCANA TINDAKAN

Dx Keperawatan Perencanaan
(SDKI) Tujuan Intervensi

Resiko Perilaku Setelah dilakukan asuhan keperawatan SP 1


Kekerasan b.d selama 1 kali kunjungan diharapkan masalah - Bina hubungan saling percaya;
gangguan kognitif resiko perilaku kekerasan berhubungan - Mengidentifikasi penyebab marah;
dengan gangguan kognitif dapat teratasi
- Membantu klien untuk mengungkapkan tanda tanda perilaku
dengan kriteria hasil:
TUM : kekerasan yang dialaminya:
Klien tidak mencederai diri dan orang lain - Mendiskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan;

TUK : - Mendiskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) yang


1. Klien dapat membina hubungan saling dilakukan dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
percaya fisik pertama (latihan nafas dalam).
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan SP II
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP I).
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan
- Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum pasien
gejala perilaku kekerasan
- Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian bila berhenti
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku
minum obat tanpa seizin dokter
kekerasan yang biasa dilakukan
- Jelaskan prinsip benar minum obat (nama, dosis, cara minum,
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat
waktu)
perilaku kekerasan
- Anjurkan pasien meminta obat dan minum obat tepat waktu.
6. Klien dapat mendemonstrasikan cara
SP 3
fisik untuk mencegah perilaku kekerasan 1. Evaluasi SP 1 dan SP 2.
2. Latih pasien mengontrol marah dengan cara verbal (meminta,
menolak, mengungkapkan perasaan).
3. Berikan kesempatan pada klien untuk mengulang apa yang sudah
diajarkan
I. TINDAKAN KEPERAWATAN
NO TANGGAL Diagnosa Jam IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Keperawatan
2 Selasa, 18 Resiko SP 1 S:
April 2023 Perilaku 10.00 - Membina hubungan saling percaya; 1. Pasien mengatakan ingin mengontrol
Kekerasan emosinya dengan cara tarik nafas Nidya
10.35 dalam dan pukul bantal
- Mengidentifikasi penyebab marah;
2. Pasien mengatakan paham dengan
penjelasan yang diberikan
10.40 - Membantu klien untuk 3. Pasien mengatakan sering jengkel
mengungkapkan tanda tanda perilaku jika ada orang yang ingin
kekerasan yang dialaminya: membawanya ke RSJ
4. Pasien mengatakan paham dengan
10.45 - Mendiskusikan dengan klien perilaku penjelasan yang diberikan
kekerasan yang dilakukan;

10.50 O:
- Mendiskusikan dengan klien akibat
1. Pasien dapat mendomonstrasikan
negatif (kerugian) yang dilakukan
tarik nafas dalam dan pukul bantal
dan cara mengendalikan perilaku
dengan benar
kekerasan dengan cara fisik pertama
2. Pasien kooperatif
(latihan nafas dalam).
3. Pasien tenang dapat diarahkan

A:
Masalah resiko perilaku kekerasan
teratasi sebagian

P:
Pasien :
Evaluasi kemempuan tarik nafas dalam
dan pukul bantal
Perawat :
Lanjutkan SP 2 resiko perilaku
kekerasan
J. TERAPI
Diagnosa Medis : F.70.1

Nama obat Dosis Waktu Rute Indikasi Efek samping


Trihexyphenidyl 1–0–1 Pagi - Sore Oral Untuk mengatasi Gangguan
2 mg gangguan gejala pencernaan,
ekstrapiramidal kelemahan otot,
syndrome seperti mengantuk, pusing,
tremos, kaku tubuh, kegemukan dan
banyak air liur akibat bengkak badan,
penggunaan anti jerawat, psoriasis,
psikotik penglihatan kabur,
mual, vertigo,
tangan bergetar,
haus, poliuri
Risperidon 2 mg 1–0–1 Pagi - Sore Oral Meredakan gejala Pusing, gelisah,
skizofrenia dan sleep apnea, kejang,
gangguan bipolar, denyut jantung tidak
untuk mengatasi teratur, tremor,
gangguan perilaku Gerakan tidak
terkontrol,
perubahan suasana
hati
Clozapine 100 1/2 – 0 – 1 Pagi - Sore Oral Obat untuk Kantuk, sakit kepala
mg meredakan gejala atau pusing,
skizofrenia, yaitu produksi air liur
gangguan mental meningkat,
yang menyebabkan heartburn,
seseorang mengalami sendawa, gangguan
halusinasi, delusi, penglihatan,
serta gangguan sembelit, berat
berpikir dan badan meningkat
berperilaku

Injeksi Lodomer Per 24 Pagi IM Digunakan untuk Terjadi reaksi


1 Ampul/ IM jam (KP) mengatasi gejala ekstrapiramidal
psikosis pada (hipertonia
gangguan mental, otot/gemetar),
seperti skizofrenia Gangguan
dan taurete sindrom pencernaan (susah
(penyakit buang air besar),
neuropsikiatrik yang Xerostomia (Mulut
membuat penderita kering akibat
mengucapkan atau produksi kelenjar
melakukan gerakan ludah yang
spontan tanpa bisa berkurang), Berat
mengontrolnya) badan bertambah

Injeksi Diazepam Per 24 Pagi IM Obat golongan Masalah ingatan,


1 Ampul/ IM Jam (KP) benzodiazepin yang mengantuk, merasa
bekerja di otak dan lelah, pusing dan
saraf (sistem saraf linglung, sulit tidur
pusat) untuk atau gelisah, lemah
menghasilkan efek otot, mual,
tenang sembelit, mengiler
atau mulut kering,
bicara tidak jelas,
penglihatan ganda
atau kabur, gatal
atau ruam kulit
ringan, serta, gairah
seksual menurun
Tanggal : Mengetahui
Mahasiswa Kepala Ruangan
Rumah Sakit Jiwa

NIM : NIP :

Anda mungkin juga menyukai