Oleh:
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
ini dengan judul “Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Dan Vitamin C Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMK Yamas Jakarta Timur Tahun 2018”.
Proposal skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Gizi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan proposal skripsi ini. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala hidayah dan rahmat yang diberikan
oleh-NYA.
2. Mama dan Alm Ayah, serta Adik yang telah memberikan kasih sayang serta
dukungan dan doa penuh untuk penulis.
3. Ibu Meylina Djafar, MCN, MBA selaku Ketua Program Studi Ilmu Gizi
STIKes Binawan.
4. Ibu Gunarti Yahya DCN,MM,RD selaku Dosen Pembimbing yang telah
menyediakan banyak waktu, tenaga, dan pemikiran dalam membimbing
penulis untuk menyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen STIKes Binawan yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Staf Prodi Ilmu Gizi, Mas Andriansyah dan Ibu Asrida.
7. Puskesmas Makasar yang telah memberikan informasi terkait sekolah yang
telah diberikan tablet tambah darah oleh Puskesmas.
8. SMK Yamas yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian.
9. Muammar Listiono orang terdekat yang telah memberi dukungan dan
membantu dalam penulisan naskah skripsi.
10. Ka Yuanita Lumba yang ikut serta membantu dalam penulisan naskah skrpsi.
ii
11. Seluruh mahasiswa Gizi 2014 yang selalu kompak dan saling mendukung
satu sama lain hingga skripsi ini selesai.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat, juga kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Penulis,
iii
iv
v
DAFTAR ISI
v
2.1.4. Cara Penentuan Anemia ................................................................................... 8
2.2 Remaja ................................................................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Remaja.......................................................................................... 10
2.2.3. Gizi remaja ..................................................................................................... 12
2.3 Asupan Zat besi ...................................................................................................... 12
2.3.1 Pengertian Zat Besi ......................................................................................... 12
2.4.1. Kebutuhan protein dalam tubuh ..................................................................... 16
2.5 Asupan vitamin C................................................................................................... 17
2.6 Pengetahuan tentang anemia .................................................................................. 20
2.7 Pendidikan ibu........................................................................................................ 21
2.8 Keanekaragaman makanan ..................................................................................... 22
2.9 Kebiasaan minum teh dan kopi .............................................................................. 22
2.10 Pola Menstruasi .................................................................................................... 23
2.11 Adanya parasit dalam tubuh ................................................................................. 23
BAB III KERANGKA PENELITIAN .......................................................................... 25
3.1 Kerangka Teori ...................................................................................................... 25
3.2 Kerangka Konsep ................................................................................................... 26
3.3 Uji Hipotesis .......................................................................................................... 26
3.4 Definisi Operasional............................................................................................... 27
BAB IV METODELOGI PENELITIAN ..................................................................... 30
4.1 Jenis dan desain penelitian ............................................................................... 30
4.2 Tempat dan waktu penelitian............................................................................ 30
4.3 Subjek penelitian .............................................................................................. 30
4.3.1 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 30
4.4 Instrumen penelitian ......................................................................................... 32
4.5 Prosedur pengumpulan data ............................................................................. 32
4.5.1 Tahap Persiapan .............................................................................................. 32
4.5.2 Tahap pelaksanaan .......................................................................................... 32
4.6 Analisis data ..................................................................................................... 34
4.6.1 Analisa Univariat ............................................................................................ 34
4.6.2 Analisa bivariat .............................................................................................. 34
4.7 Etika penelitian................................................................................................. 35
BAB V HASIL, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN .............. 36
5.1 Hasil......................................................................................................................35
vi
5.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian.............................................................................35
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 13 Hubungan asupan zat besi, protein, dan vitamin c dengan kejadian
anemia pada remaja putri..................................................................................... 36
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, PROTEIN DAN VITAMIN C DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK YAMAS
JAKARTA TIMUR TAHUN 2018
Lindah Elma Tania1 Gunarti Yahya2
ABSTRAK
Hasil : Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan segnifikan asupan zat besi
(P=0,001), Protein (P=0,002), dan vitamin c (P=0,002), dengan kejadian anemia
remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018.
1. Linda.elma1330@gmail.com
2. gyahya66@gmail.com
xi
RELATIONHIP OF IRON INTAKE, PROTEIN AND VITAMIN C WITH
THE INCIDENCE OF ANEMIA ON ADOLESCENT GIRLS AT SMK
YAMAS EAST JAKARTA IN 2018
ABSTRACT
Purpose : Identify the relationship of iron intake, pretein, and vitamin c with the
incidence of anemia on adolescent girls at SMK Yamas East Jakarta in 2018.
Method: This research uses cross sectional design. Sample of this research is total
population willing to follow the research, and aged 16-18 years old. Of 107
female student, obtained as many 74 respondets. Data collection covers
examination hemoglobin, and fill food recall 2 x 24 hours kuotioner. Examination
hemoglobin using the method flow cytometry hematology analyzer and calculates
intake of the result food recall 2 x 24 hours use nutri survey program, then the
result is averaged and compared with nutritional adequacy rate. This research
using test chi-square.
1. Linda.elma1330@gmail.com
2. gyahya66@gmail.com
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
2.1.1 Pengertian anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah
merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis
tubuh. Kebutuhan fisiologis seseorang bervariasi berdasarkan usia,
jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok dan tahap
kehamilan. Dalam arti lain anemia didefinisikan sebagai suatu
keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah daripada
nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin (Adriani, 2012).
Klasifikasi anemia menurut Crowin (2009) ada 3 jenis yaitu :
1. Anemia permisiosa merupakan anemia megaloblastik
dengan karateristik sel darah merah besar yang abnormal
dengan nuklei imatur (blastik). Anemia permisiosa
disebabkan devisiensi vitamin B12 dalam darah.
2. Anemia defisiensi folat (asam folat) merupakan anemia
megaloblastik dengan karateristik pembesaran sel darah
merah yang memiliki nuklei atau inti sel inatur. Defisiensi
asam folat disebabkan kekurangan asam folat.
3. Anemia efisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokromik
yang terjadi akibat defisiensi besi dalam diet, atau
kehilangan darah secara lambat atau kronis.
Anemia gizi suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah
yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan
jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna
mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal (Adriani,
2012).
Menurut Maryanti (2015) bahwa anemia defisiensi besi
merupakan bentuk anemia yang paling sering ditemukan di dunia,
diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia menderita anemia, dan
lebih dari setengahnya merupakan anemia defisiensi besi.
2.2 Remaja
Tabel 2
Kandungan zat besi dalam beberapa bahan makanan
Bayam 3,9
Jagung 10,0
Tempe 10,0
Kerang 3,0
Durian 1,3
Salak 4,2
Tabel 3
Kecukupan zat besi wanita Indonesia
Tabel 5
Kecukupan protein wanita Indonesia
Usia Protein (gram)
10-12 Tahun 60 gram / hari
13-15 Tahun 69 gram / hari
16-18 Tahun 59 gram / hari
19-29 Tahun 56 gram / hari
30-49 Tahun 57 gram / hari
50-64 Tahun 57 gram / hari
65-80 Tahun 56 gram / hari
80 + Tahun 55 gram / hari
Trismester 1 +20 gram / hari
Trismester 2 +20 gram / hari
Trismester 3 +20 gram / hari
6 Bulan pertama dan kedua +20 gram / hari
Sumber : AKG 2013
Tabel 7
Kecukupan vitamin c wanita Indonesia
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
Pendidikan ibu
Kebiasaan Menghambat
mengkonsumsi penyerapan Anemia
teh dan kopi zat besi
Keterangan
Variabel diteliti
Kejadian Anemia
Asupan Protein
Asupan vitamin C
1. Ada hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia remaja.
2. Ada hubungan antara asupan protein dengan kejadian anemia remaja.
3. Ada hubungan antara asupan vitamin c dengan kejadian anemia remaja.
No Variabel Definisi Oprasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Dependen (Terikat)
1. Kejadian Anemia Anemia adalah suatu kondisi dimana Hematology Anemia (<12 gr/dl) Ordinal
1. Hubungkan
jumlah sel darah merah tidak Analyzer metode
kabel katalisator Normal = (12 gr/dl)
mencukupi untuk memenuhi Flow Cytometry
2. Switch utama
kebutuhan fisiologis tubuh (WHO, 2014)
dinyalakan
(Adriani,2012).
3. Tempelkan alat
penghisap
sampai dasar
tabung
kemudian tekan
sample bar
4. Alat memprose
sampel selama
satu menit
5. Catat hasil
setelah print
keluar dari alat
6. Untuk
mematikan alat
tekan shutdown,
setelah layar
mati tekan
switch.
2. Asupan zat besi Asupan zat besi yang diperoleh dari Food recall Mengisi kuosioner 1. Kurang < 15 Ordinal
food recall sehari 24 jam, selama dua Food recall. mg/hari
hari berturut-turut, yang dianalisis
2. Cukup > 15 mg/
denan DKBM hasilnya dirata-rata,
3. Asupan Protein Asupan protein yang diperoleh dari Food recall Mengisi kuosioner 1. Kurang < 59 Ordinal
food recall sehari 24 jam, selama dua Food recall. mg/hari
hari berturut-turut, yang dianalisis
2. Cukup > 59 mg/hari
denan DKBM hasilnya dirata-rata,
dan dibandingkan dengan AKG (AKG, 2013)
dalam satuan gram (g).
4. Asupan Vitamin C Asupan vitamin c yang diperoleh Food recall Mengisi kuosioner 1.Kurang < 90 Ordinal
dari food recall sehari 24 jam, Food recall. mg/hari
selama dua hari berturut-turut, yang
2. Cukup > 90 mg/hari
dianalisis denan DKBM hasilnya
dirata-rata, dan dibandingkan dengan (AKG, 2013)
AKG dalam satuan miligram (mg).
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
Keterangan:
Ν = besar populasi
n = besar sampel
d = Derajat presisi/tingkat kepercayaan
4.
Melakukan perizinan ke SMK Yamas dengan surat izin
5. dari program ilmu gizi STIKes Binawan
12 orang menstruasi
74 Sampel
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat
dan analisis bivariat. Analisis menggunakan software pengolah data.
BAB V
HASIL, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
1. Kejadian Anemia
Tabel 9
Distribusi Frekuensi kejadian anemia remaja
putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018
Status anemia Total Persen (%)
Anemia 36 48,6
Tidak anemia 38 51,4
Total 74 100
3. Asupan Protein
Tabel 11
Distribusi Frekuensi asupan protein remaja putri di
SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018
4. Asupan vitamin c
Tabel 12
Distribusi Frekuensi asupan vitamin c remaja putri di
SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018
Tabel 13
Hubungan asupan zat besi, protein, dan vitamin c dengan kejadian
anemia pada remaja putri
Kejadian anemia
n % n % n %
Asupan protein
Asupan vitamin c
5.2 Pembahasan
1. Anemia
Hasil pemeriksaan hemoglobin di laboraturium, sebanyak 50%
siswi kelas X dan XI di SMK Yamas Jakarta Timur terkena anemia
atau setengah dari responden. Selain dari pemeriksaan laboraturium
peneliti juga mengamati kondisi fisik responden yang terlihat pucat dan
letih, hal ini sesuai dengan teori Briawan (2012) ciri-ciri fisik remaja
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak
dapat digantikan oleh zat lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel
dan jaringan tubuh. Protein juga berfungsi untuk mengangkut zat besi
yaitu melalui transferin. Kekurangan asupan protein dapat menyebaban
gangguan transport zat besi, serta pembentukan hemoglobin dan sel
darah merah, sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya anemia
defisiensi besi. Kekurangan besi terutama bersangkutan dengan
peningkatan kegiatan hemopoesis dan cadangan besi yang rendah
(Almatsier, 2010).
Protein yang cukup dibutuhkan agar sintesis hemoglobin berjalan
dengan baik, karena protein memiliki peran penting dalam absorbsi dan
transportasi zat besi, sehingga rendahnya asupan protein tidak dapat
didasari oleh faktor kurang mengetahui cara pemasakan yang benar, tidak
menginginkan mengkonsumsi dengan alasan tidak suka. Menurut Tuti
(2013) Cara memasak sayuran yang benar dengan membersihkan terlebih
dahulu dari kotoran tanah, setelah itu mencucinya kemudian dipotong-
potong sesuai selera. Pada pemasakan sayuran sebaiknya air perebusan
dikonsumsi, supaya zat gizi yang terlaurut dalam air tersebut dapat
termakan. Proses perebusan dengan wajan atau panci tertutup supaya
vitamin tidak meluap keluar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
a. Bagi Instansti Kesehatan
b. Bagi Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M. Bambang. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Agustina, Ely. 2017. Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Energi, Protein, Zat Besi dan
Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Berdasarkan
Jenjang Pendidikan di Kabupaten Kebumen. [KTI] Akademi kebidanan YLPP :
Prowokerto.
AKG. 2013. Angka Kecukupan Gzi 2013 Bagi Masyarakat Indonesia. Jurnal. Jakarta.
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia pustaka
Ani, Luh. 2010. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Anggraini, Ayu. 2010. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Anemia Gizi Besi
Pada Siswi SMU Di Wilayah DKI Jakarta. Jakarta.BKPI-LIPI
Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Briawan, Dodik. 2012. Anemia: Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Jakarta : Buku
kedokteran EGC.
Choiriyah, Endar. 2015. Hubungan Tingkat Protein, Zat Besi, Dan Vitamin C Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Dan XI Di SMA Negri Polokarto.
Sukoharjo. [Skripsi] Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Damayanti, AR. 2012. Hubungan antara pengetahuan anemia, kesakitan diare dan ispa
dengan kadar hemoglobin pada remaja putri Di SMK Muhamadiah 4 Surakarta.
[Skripsi] Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Darmayanti, Linda. 2015. Hubungan Status Ibu KEK Dan Status Anemia Dengan
Kejadian BBLR Pada Ibu Hamil Usia Remaja Di Wilayh Kerja Puskesmas Cinere
Kabupaten Bundowoso. [Skripsi]. Universitas Jember : Jember.
Denistikasari. 2016. Hubungan Antara Asupan Protein, Zat Besi, Dan Viatamin c
Dengan Kejadian Anemian Pada Siswi SMK Penerbangan Bina Dhirgantara
Karanganyar. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Dewi, Aisyah. 2014. Hubungan Kebiasaan Sarapan Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Remaja Putri di SMP Negri 13 Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro : Semarang.
Hasyim Novita. 2013. Hubungan Kecacingan Dengan Anemia Pada Murid Sekolah
Dasar Di Kabupaten Boolang Mongondow Utara. Sulawesi.
Hindartin Ayu Efriana. 2016. Hubungan Asupan Protein, Vitamin C dan Asam Folat
dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di SMK Negri 1 Sukoharjo.
[Skripsi]. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Trisnawati, Ika. 2014. Hubungan Asupan Fe, Zinc, Vitamin C dan Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMP Negri 4 Batang. Fakultas Ilmu
Kesehatan UMS: Surakarta.
Indartanti,D. Kartini A. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Usia 12-14 Tahun. Journal of Nutrition Collage, no 2 vol 3.
Khatimah, Husnul. 2017. Hubungan Asupan Protein, Zat Besi dan Pengetahuan
Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remja Putri Di MAN 1 Surakarta. [Skripsi].
Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Maryanti. 2015. Hubungan Antara Asupan Protein, Zat besi, Vitamin C, Serat,
Kebiasaan Minum Teh Dan Kopi Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi
Kebidanan Angkatan 2013 STIKes Binawan Jakarta Timur. Jakarta.
Matayene. Bolang. Kawengian et al. 2014. Hubungan Antara Asupan Protein Dan Zat
Besi Dengan Kadar Hemoglobin Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado. Jurnal
e-Biomedik Vol 2 No 3.
Ningrum RA, 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Di SMP N 1 Gatak Kecamatan Sukoharjo. Provinsi Jawa Tengah.
[Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Noviandari, Indah. 2016. Hubungan Antara Status Gizi Dan Anemia Dengan Siklus
Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Batik 1. Surakarta.
Nurbaiti. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di
SMA Negri 11 Banda Aceh Tahun 2013 [KTI]. STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Nursari, Dilla. 2010. Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMP Negri 18
Kota Bogor Tahun 2009. Jakarta. Program studi Kesehatan Masyarakat.
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah.
Paputungan, et al 2016. Hubungan Antara Asupan Zat Besi Dan Protein Dengan
Kejadian Anemia Pada Siswi Kelas VIII Dan IX Di SMP N 8 Manado. [Skripsi]
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Par’i, Holil M. 2013. Penilaian Status Gizi. Bandung: Politeknik Kesehatan Kementrian
Bandung.
Purwaningtias, et al. 2017. Faktor Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. [Skripsi]. Fakultas
lmu Keolahragaan Universitas Negri Semarang.
Rupali, Sanjay. 2015. Anemia : Does it Have Effect on Menstruation. Scholars Journal of
Applied Medical Sciences Online. Sch. App. Med. Aci,3(IG), 514-517.
Roziqo, I, Nuryanto. 2016. Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin c Dan Seng
Dengan Kadar Hemoglobin Pada Balita Stunting. Journal Of Nutrition College
Vol.5 No.4.
Saptyasih, et al. 2016. Hubungan Asupan Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 Dan
Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Siswa Di SMP Negri 2 Tawangharjo
Kabupaten Grobogan.. Universitas Diponegoro Semarang. E-Journal Vol.4 No.4.
Savitri, Elvicha. Cristianto. 2014. Hubungan Asupan Zat Besi, Vitamin C dan Tembaga
Dengan Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran
Universitas Riau. JOM FK Vol.2 No.2.
Setyandari, Renny. 2017. Hubungan Asupan Zat Besi Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan
Status Gizi Dan Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Perempuan. Journal Of Nutrition
College Vol 6, No 1.
Sharlin, Judith et al. 2015. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Alih Bahasa : Kristanto, Y Dan
Tampubolon, AO. Jakarta : EGC.
Sirait, Aprellyia. 2015. Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi dan Pola Menstruasi
dengan Kejadian Anemia Rmja Putri Di SMP 1 Kristen Surakarta. [Skripsi].
Fakultas Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Soenardi, Tuti. 2013. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suni,Syahrizal. 2016. Hubungan Kebiasaan Minum Teh Dan Pengetahuan Gizi Dengan
Kadar Hemoglobin Pada Siswi di SMK Negri 1 Sukoharjo. [Skripsi]. Fakultas
Ilmu Kesehatan UMS: Surakarta.
Supariasa, I. D. N. 2012. Penilian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). 2012. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi
untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.
LAMPIRAN
Lampiran : I
Bersama surat ini saya Lindah Elma Tania, mahasiswa program studi ilmu
gizi STIKes Binawan selaku peneliti utama dalam penelitian dengan judul:
“Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia
Remaja Putri Di SMK Yamas Jakarta Timur Tahun 2018” memohon kesediaan
saudari untuk menjadi responden penelitian tersebut dan bersedia mengisi
kuisioner yang terlampir.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjelaskan program studi ilmu gizi
STIKes Binawan selaku peneliti utama dalam penelitian dengan judul:
“Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia
Remaja Putri SMK Yamas Jakarta Timur Tahun 2018.
Penelitian ini membutuhkan populasi remaja putri kelas vii dan viii dengan
metode cross sectional. Penelitian ini sudah mendapatkan ijin dari Ketua Prodi
Ilmu Gizi STIKes Binawan.
B. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian adalah sebagai berikut :
E. Manfaat penelitian
Manfaat yang akan didapat baik subyek maupun pihak sekolah dapat
mendapatkan informasi mengenai data asupan dan nilai hemoglobin darah.
F. Kerahasiaan
Informasi yang berkaitan dengan identitas subyek dan data hasil yang didapat
dalam penelitian ini, saya selaku peneliti akan menjamin kerahasiaannya. Data
hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian. Untuk itu, saya mohon
partisipasi siswi untuk melakukan kegiatan ini. Peneliti akan memberikan
souvenir berpa alat tulis dan makann ringan bagi siswi yang mengukiti
penelitian. Apabila terjadi cedera pada siswi akibat dari penelitian ini, siswi
dapat meruju ke puskesmas terdekat dan biaya akan ditanggung peneliti.
G. Pembiayaan
Semua pembiayaan yang terkait dengan penelitian akan ditanggung oleh
peneliti.
H. Informasi Tambahan
Jika ada informasi yang kurang jelas mengenai penelitian ini, Saudari dapat
menghubungi penanggung jawab penelitian Lindah Elma Tania dengan nomor
083874833497.
Lampiran : II
Perkenalkan nama saya Lindah Elma Tania mahasiswi Program Studi Gizi
STIKes Binawan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk penyusunan
skripsi tentang “Hubungan Asupan Zat Besi, Protein dan Vitamin c dengan
Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMK Yamas Jakarta Tahun 2018”. Untuk
itu, saya mohon kesediaan saudari untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-
benarnya dan sejujur-jujurnya. Jawaban saudari akan terjaga kerahasiaanya dan
tidak seorang pun akan mengetahuinya karena data yang akan ditampilkan
merupakan data kumulatif dari seluruh sampel yang diambil.
Nama :
Alamat :
Umur :
No. Telp :
Tertanda,
Tanggal :
Hari ke :
Pewawancara :
Pagi/Jam :
Selingan Pagi/Jam :
Siang/Jam :
Selingan siang/Jam :
Malam/Jam
Selingan Malam/Jam:
9. TOTAL RP 3.131.000
A. Univariat
Anemia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid anemia 36 48.6 48.6 48.6
tidak anemia 38 51.4 51.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Zatbesi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 36 48.6 48.6 48.6
cukup 38 51.4 51.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Protein
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 37 50.0 50.0 50.0
cukup 37 50.0 50.0 100.0
Total 74 100.0 100.0
Vitaminc
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 37 50.0 50.0 50.0
cukup 37 50.0 50.0 100.0
Total 74 100.0 100.0
B. Bivariat
Protein
Chi-Square Tests
anemia
Asymp. Exact
tidak
Sig. (2- Sig. (2- Exact Sig.
anemia anemia Total
Value df sided) sided) (1-sided)
protein Kurang Count 25 12 37
Pearson Chi-Square 10.602a 1 .001
% within protein 67.6% 32.4% 100.0% Continuity
9.142 1 .002
Cukup Count 11 26 37 Correctionb
Vitamin C
anemia Chi-Square Tests
anemia tidak anemia Total Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
vitaminc kurang Count 25 12 37
Pearson Chi-Square 10.602a 1 .001
% within
67.6% 32.4% 100.0% Continuity
vitaminc 9.142 1 .002
Correctionb
cukup Count 11 26 37
Likelihood Ratio 10.872 1 .001
% within
29.7% 70.3% 100.0% Fisher's Exact Test .002 .001
vitaminc
Linear-by-Linear
Total Count 36 38 74 10.459 1 .001
Association
% within N of Valid Casesb 74
48.6% 51.4% 100.0%
vitaminc
(Wawancara recall 24 jam) (Enumerator yang membantu penelitian) (Analis kesehatan yg memeriksa sampel darah)
(Alat untuk ambil darah) (TTD yang tidak diminum siswi) (Alat untuk periksa hemoglobin)