Anda di halaman 1dari 7

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

J DENGAN
DIAGNOSA MEDIS RISIKO PERILAKU KEKERASAN
STASE KEPERAWATAN JIWA
Ruang Banuas RSJ Kalawa Atei

Oleh:
JULIA PUTRI
P1337420923058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS POLTEKKES SEMARANG
TAHUN 2024
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : 21 Februari 2024


Jam : 14.30 WIB

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
A. Klien
- Nama (Inisial) : Tn.J
- Usia / Tanggal Lahir : 26 Tahun
- Jenis Kelamin : Laki laki
- Alamat : Gunung mas
- Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia
- Pendidikan : SMA
- Status Perkawinan : Menikah
- Agama : Kristen
- Pekerjaan : Driver alat berat batu bara
- Diagnosa medis : Halusinasi dan RPK

II. FAKTOR PRESIPITASI DAN PREDISPOSISI


1. Faktor presipitasi :
Pasien mengatakan sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan
narkoba
2. Faktor Predisposisi
a. Ganguan jiwa masa lalu
Ya  Tidak
Klien mengatakan bahwa sejak pasien sering mengkonsumsi
alcohol dan pengguna narkoba mulai menunjukan perilaku
berbeda. Klien sering berbicara kacau dan suka keluyuran tidak
jelas
III. ANALISA DATA
Maslah
No Data
Keperawatan

1. DS:
- Keluarga klien mengatakan pasien sering
mengamuk dan susah tidur
DO: Resiko perilaku
- Keluaga Klien mengatakan klien pernah kekerasan
keluar rumah membawa senjata tajam
sehingga warga takut
- Kontak mata baik dan dapat dipertahankan.

IV. PRIORITAS MASALAH


1. Resiko Perilaku Kekerasan
V. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI

1. Risiko perilaku kekerasan. Setelah dilakukan 5x interaksi BHSP BHSP


diharapkan: Pasien mampu membina 1. Pasien mampu menjawab salam 1. Mengcapkan salam dan memperkenalkan
hubungan saling percaya, mampu 2. Pasien mau berjabat tangan diri kepada pasien dan mnejelaskan tujuan
mengidentifikasi marah/perilaku 3. Pasien mau duduk Bersama perawat kedatangan
kekerasan yang dialaminya, mampu 4. Pasien mampu mengutarakan masalahnya 2. Berjabatan tangan dengan pasien
mengontrol dengan latihan fisik 1 & 2, 5. Melakukan kontrak Tindakan keperawatan 3. Mengajak pasien untuk duduk Bersama
mampu mengontrol dengan obat, dan SP 1 4. mnenanyakan pasien tentang masalah yang
mampu mengontrol dengan cara 1. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dialaminya
verbal/sosial. dan gejala PK yang dilakukan dan kibat perilaku 5. menanyakan kontrak waktu untuk
kekerasan dilakukan Tindakan keperawatan
2. Pasien mampu menjelaskan cara mengontrol PK: SP 1
fisik, obat, verbal dan spiritual 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta
3. Pasien mampu mengontrol PK: Fisik ( Tarik akibat perilaku kekerasan
nafas dalam & memukul bantal) 2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat,
4. Pasien memasukkan dalam kegiatan harian verbal dan spiritual
untuk latihan fisik 3. Latih caramengontrol PK: secara fisik
SP 2 ( Tarik nafas dalam & memukul bantal)
1. Pasien mampu melakukan kegiatan latihan fisik 4. Masukkan dalam kegiatan harian untuk
2. Pasien mampu menjelaskan tentang obat yang latihan fisik
diminum: 6 Benar (Benar: Jenis, Dosis, SP 2
Frekuensi, cara, orang, dan kontinuitas minum 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik
obat) 2. Jelaskan tentang obat yang diminum: 6
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan Benar (Benar: Jenis, Dosis, Frekuensi, cara,
untuk latihan fisik dan minum obat. orang, dan kontinuitas minum obat)
SP 3 3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan untuk
1. Pasien mampu melakukan latihan kegiatan fisik latihan fisik dan minum obat.
dan obat SP 3
2. Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan 1. Evaluasi latihan kegiatan fisik dan obat
secara verbal (mengungkapkan, meminta, dan 2. Ajarkancara mengontrol perilaku kekerasan
menolak dengan benar) secara verbal (mengungkapkan, meminta,
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan dan menolak dengan benar)
untuk latihan fisik dan minum obat, serta verbal. 3. Masukan kedalam jadwal kegiatan untuk
SP 4 latihan fisik dan minum obat, serta verbal.
1. Pasien mampu melakukan kegiatan latihan fisik SP 4
obat dan verbal 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat, dan
2. Pasien mampu mengontrol PK dengan cara verbal
spiritual 2. Ajarkan cara mengontrol PK dengan cara
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan spiritual
untuk latihan fisik dan minum obat, verbal, serta 3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan untuk
spiritual. latihan fisik dan minum obat, verbal, serta
spiritual.
XVIII. IMPLEMENTASI

Hari/tanggal : Rabu , 21 Februari 2024


No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
.
KEPERAWATAN

1 Resiko prilaku kekerasan SP 1 resiko perilaku kekerasan S:


Jam 14.30 wib  Keluarga klien mengatakan klien dirumah menghamburkan barang dan kadang
 Identifikasi penyebab tanda dan gejala perilaku melemparkan memukul lemari dengan sapu
kekerasan yang dilakukan
 Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan : fisik, O:
obat, verbal dan spiritual  Klien tampak gelisah
 Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara  Kontak mata tidak dapat dipertahankan
fisik : tarik nafas dalam dan pukul kasur/bantal  Emosi klien tampak tidak stabil
 Masukkan kejadwal harian untuk latihan fisik A:
 Klien belum mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan yang dilakukan
P:
 Bina hubungan saling percaya dengan klien
 Lakukan SP 1 resiko perilaku kekerasan
 Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam
dan memukul bantal/ kasur
XVIII. IMPLEMENTASI ( Catatan Perkembangan )

Hari/tanggal : Kamis, 22 Februari 2024


No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Resiko prilaku kekerasan SP 1 resiko perilaku kekerasan S:
 Keluarga klien mengatkan klien dirumah menghamburkan barang dan kadang
Jam 13.00 wib  Identifikasi penyebab tanda dan gejala perilaku melemparkan barang-barang sampai pecah,kemudian pasien sering keluyuran
kekerasan yang dilakukan membawa sajam.
 Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan : fisik,
obat, verbal dan spiritual O:
 Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara  Klien tampak gelisah
fisik : tarik nafas dalam dan pukul kasur/bantal  Kontak mata dapat dipertahankan
 Masukkan kejadwal harian untuk latihan fisik  Klien tampak bicara sendiri, sambil menggerakkan tangan
 Emosi klien tampak tidak stabil
A:
 Klien belum mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan yang dilakukan
P:
 Bina hubungan saling percaya dengan klien
 Lakukan SP 1 resiko perilaku kekerasan
 Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam
dan memukul bantal/ kasur

Anda mungkin juga menyukai