Anda di halaman 1dari 8

RESUME KASUS GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : RESIKO PRILAKU

KEKERASAN
STASE KEPERAWATAN JIWA
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI

DISUSUN OLEH :

Dewi Rara Shinta

G1B220010

PEMBIMBING AKADEMIK : Ns. Yuliana, S. Kep., M.Kep

PEMBIMBING KLINIK : 1. Ns. Retty Octi Syafrini, M. Kep, Sp. Kep.J


2. Ns. Dermanto Saurtua, S. Kep
3. Ns. Riska Lesdayanti, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
RESUME PENGKAJIAN PADA KLIEN Tn. H DENGAN HALUSINASI

Inisial klien: Tn. A Keluhan utama saat MRS:


Usia : 20 tahun Klien diantar keluarga ke RSJD dengan keluhan sejak 1 bulan dirumah
No. Reg : 083xxx mengamuk-ngamuk, marah-marah, ngoceh-ngoceh sendiri,
Tanggal MRS : 20 Februari 2021 memecahkaan barang-barang, berbicara banyak tentang agama, teriak-
Ruangan I : IGD teriak, ingin memukul badannya, dan sulit tidur
Ruangan II : Alfa Kondisi saat ini :
Ruangan III : epsilon Klien tampak marah-marah, bibir komat-kamit, bicara sendiri
Tgl Pengkajian : 27 Februari 2021 menangis dan gelisah.
Alamat : Tungkal

2. Hasil Pengkajian
Faktor Predisposisi :klien baru pertama kali dirawat di RSJ. Riwayat keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama dengan
klien. Klien memiliki riwayat asma. Klien tidak ada riwayat menggunakan obat-obatan adiktif. Keluarga klien
mengatakan klien diselingkuhi pacarnya. Keluarga klien mengatakan sbelumnya klien susah untuk diajak beribadah
seperti shalat, namun ±1 bulan klien lebih rajin shalat dan beribadah dan berbicara banyak tentang agama.
Faktor Presipitasi : klien mengatakan mendengar suara bisikan-bisikan setan yang sering mengganggunya.
Tanda dan Gejala :
1. Kondisi Fisik : Kesadaran CM
TD : 120/80 mmhg, N: 94x/i, S: 36˚C, RR: 23x/I
2. Kondisi Psikososial :
a. Respon Pikiran : klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan setan, isi suara tersebut sering membuat dirinya kesal, sehingga
klien sering tampak marah, gelisah, memukul tangan ke dinding, menerjang teralis, teriak-teriak sambil istighfar. Klien
menyangkal kalau dia sedang sakit, klien mengatakan “saya sehat buk, saya tidak sakit”
b. Respon Perasaan : hasil obsevarsi klien tampak sedih saat memanggil ayahnya, klien mengatakan”dimana ayah saya buk? Saya ingin
ketemu ayah
saya bu? Bawa saya ketemu ayah saya buk. Saya ingin pulang buk.
c. Respon Prilaku : saat berkomunikasi klien menunjukkan sikap yang tidak kooperatif dan kontak mata tajam, mata melotot, rahang
mengatup, gelisah dan mondar-mandir, nada suara tinggi, merusak lingkungan, wajah merah, melihat kesatu arah
dengan fokus postur tubuh kaku
d. Respon Sosial : klien mengatakan banyak mempunyai teman.

Sumber Daya
1. Klien : klien masih belum kooperatif dalam proses asuhan keperawatan
2. Keluarga : keluarga klien mendukung proses penyembuhan klien, yang membawa klien ke RSJ adalah ayah klien
3. Kelompok : tidak terkaji, klien masih belum kooperatif
4. Masyarakat : tidak terkaji, klien masih belum kooperatif
3. Diagnosa Medis : Skizofrenia
Terapi medis : 1. Olanzapine 5mg 2x1
2. Olanzapine 10mg 2x1
3. Lorazepam 0,5mg 1x1
ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1 DS: Resiko prilaku kekerasan
 Klien diantar keluarga ke RSJD dengan
keluhan sejak 1 bulan dirumah mengamuk-
ngamuk, marah-marah, ngoceh-ngoceh,
memecahkaan barang-barang, teriak-teriak,
ingin memukul badannya dan sulit tidur
DO:
 Klien tampak marah-marah, bibir komat-
kamit, bicara sendiri menangis, gelisah,
 saat berkomunikasi klien menunjukkan
sikap yang tidak kooperatif dan kontak mata
tajam, mata melotot, rahang mengatup,
gelisah dan mondar-mandir, nada suara
tinggi, merusak lingkungan, wajah merah,
dan postur tubuh kaku
 klien menerjang teralis, teriak-teriak sambil
istighfar
2. DS: Gangguan persepsi sensori:
 klien mengatakan ada mendengar sura halusinasi
bisikan-bisikan setan
 keluarga klien mengatakan SMRS klien
mengalami gangguan tidur, merasa
ketakutan, dan mengoceh-ngoceh sendiri
DO:
 klien tampak bicara sendiri, bibir komat-
kamit, mondar-mandir, melihat ke satu arah

POHON MASALAH

Resiko Prilaku Kesehatan

Halusinasi

Koping individu tidak efektif


Diagnosa Keperawatan

1. Resiko prilaku kekerasan


2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi
3. Koping individu tidak efektif

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama pasien : Tn A Nama Mahasiswa : Dewi Rara Shinta


Ruang : Alfa NPM : G1B220010
No M.R : 083xxx

Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
Gangguan persepsi TUK 1: 1. Identifikasi penyebab, tanda &
sensori : halusinasi  Klien mampu gejala, PK yang dilakukan, akibat
pendengaran mengenal perilaku PK
2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik,
kekerasan.
obat, verbal, spiritual
 Pasien dapat 3. Latihan cara mengontrol PK secara
menyebutkan cara fisik: tarik nafas dalam dan pukul
mencegah/mengontrol kasur dan bantal
perilaku kekerasannya. 4. Masukan pada jadwal kegiatan
 Klien dapat untuk latihan fisik
mengontrol PK secara
fisik: nafas dalam dan
pukul kasur/bantal

TUK 2: 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik.


Pasien dapat mencegah/ Beri pujian
mengendalikan PK nya 2. Latih cara mengontrol PK dengan
dengan terapi obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
psikofarmaka dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat)
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat
TUK 3 : 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik &
Pasien dapat obat. Beri pujian
mengungkapkan rasa 2. Latih cara mengontrol PK secara
verbal (3 cara, yaitu:
marah secara verbal:
mengungkapkan, meminta,
menolak dengan baik, menolak dengan benar)
meminta dengan baik, 3. Masukkan pada jadual kegiatan
mengungkapkan perasaan untuk latihan fisik, minum obat dan
dengan baik verbal
TUK 4 : 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik &
Pasien dapat mencegah/ obat & verbal. Beri pujian
mengendalikan PKnya 2. Latih cara mengontrol spiritual (2
secara spiritual kegiatan)
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan fisik, minum obat,
verbal dan spiritual
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Tn. Hari/Tanggal : 27 Februari 2021


Umur : 20 Tahun Ruangan : Alfa
No.RM : 083xxx
DATA S:
DS:  Klien mau berinteraksi dengan
perawat dan menyebut nama
 Klien diantar keluarga ke RSJD dengan  Klien mengatakan “saya ingin
keluhan sejak 1 bulan dirumah pulang buk, saya tidak sakit buk,
mengamuk-ngamuk, marah-marah, sayan ingin ketemu ayah saya buk,
ngoceh-ngoceh, memecahkaan barang- dimana ayah saya buk”
barang, teriak-teriak, ingin memukul  Klien mengatakan tidurnya sering
badannya dan sulit tidur
terganggu pada malam hari hari,
DO:
karena ada yang mengganggunya.
 Klien tampak marah-marah, bibir O:
komat-kamit, bicara sendiri menangis,  Awal interaksi Klien tampak
gelisah, tenang dan dipertengahan
 saat berkomunikasi klien menunjukkan interaksi klien tidak kooperatif
sikap yang tidak kooperatif dan kontak  Blocking
mata tajam, mata melotot, rahang  Meninggalkan perawat
mengatup, gelisah dan mondar-mandir,  Klien tampak diam sesaat dan
nada suara tinggi, merusak lingkungan, menikmati halusinasinya dengan
wajah merah, dan postur tubuh kaku melompat-lompat di tempat
tidur, teriak-teriak.
KEMAMPUAN:  Pandangan mata melotot, tangan
Klien belum mampu mengenal dan mengepal dan wajah tampak
mengontrol prilaku kekerasan merah.

DIAGNOSA:
A: Resiko prilaku kekerasan belum
Resiko prilaku kekerasan
teratasi
TINDAKAN:
P:
1. Membina hubungan saling percaya
Melanjutkan SP 1 mengontrol
2. Mengidentifikasi penyebab, tanda,
halusinasi dengan tarik napas dalam
gejala, penyebab dan akibat prilaku
dan pul bantal dan kasur oleh
kekerasan
perawat di ruangan Teta
3. Mengkolaborasikan pemberian terapi
psikofarma:
Olanzapine 5mg 2x1
Olanzapine 10mg 2x1
Lorazepam 2mg 1x1
RENCANA TINDAK LANJUT:

Anjurkan klien untuk mengontrol prilaku


kekerasan dengan teknik napas dalam dan
pukul bantal dan kasur sesuai jadwal

Anda mungkin juga menyukai