F
DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI :
HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG
ABIMANYU RSJD DR. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA
Disusun oleh:
1. Fuad Alfatoni 2019040717
2. Kharisma Asih Waryani 2019040720
3. Muhammad Harris Nugroho 2019040726
4. Nika Mei Hendra Ningrum 2019040728
5. Rafika Sari Cendana 2019040737
6. Siti Iski Faizah 2019040741
Pengkajian
• IDENTITAS KLIEN
• Inisial : Tn. F
• (L/P) Tgl Pengkajian : (L) 14 Desember 2019
• Umur : 26 tahun
• RM No. : 0412xx
• Informan : Klien
Alasan Masuk
Pasien mengatakan sebelumnya saat dirumah pasien marah dengan
ayahnya dan memukul ayahnya karena pasien merasa ia iri dengan
sikap orang tua nya yang beda kasih antara pasien dan adik pasien. Lalu
pada tanggal 11 Desember 2019 keluarga pasien membawa pasien ke
IGD RSJD dr. Arif Zainuddin untuk mendapatkan penanganan tenaga
medis.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Pasien mengatakan bahwa pada
tahun 2011 pasien pernah jatuh dari pohon hingga menyebabkan cedera kepala sedang.
• Pasien belum pernah menjalani pengobatan di masalalu
• Klien mengatakan pernah menjadi pelaku penganiayaan fisik dan kekerasan dalam keluarga
yaitu melakukan pemukulan terhadap ayahnya
• Adakah anggota keluarga yang mengalami ganguan jiwa?
• Klien mengatakan bahwa ia mempunyai sepupu yang mengalami gangguan jiwa sama seperti
yang ia alami
• Pasien mengatakan ia memiliki riwayat masa lalu yang kurang menyenangkan yaitu karena
pasien merasa sikap orang tua nya yang beda kasih antara pasien dan adiknya. Pasien
merasa iri karena adiknya dibelikan motor baru sedangkan pasien tidak. Pasien mengatakan
bahwa ia tidak menyayangi adiknya.
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit
S : 36,5º C P : 22x/menit
• Ukur : TB : 58 kg BB : 166 cm
• Keluhan fisik: Pasien tidak mempunyai keluhan fisik.
Analisa Data
No Hari/Tanggal Data Fokus Masalah TTD
1 Kamis, 16 Desember 2019 Ds :
- Pasien mengatakan bahwa dia sering mendengar suara
adik keponakannya yang sudah meninggal
Do :
- Pasien tampak bingung Gangguan Sensori Persepsi :
- Pasien tampak bicara sendiri dan sering melamun ¥
Halusinasi Pendengaran
- Pasien tampak tertawa sendiri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
• Risiko Perilaku Kekerasan
• Menarik diri : Isolasi Sosial
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl Dx.Keperawatan Rasional TTD
Tujuan Intervensi
Jumat, Gangguan 1. Klien dapat membina Komunikasi terapeutik : Dengan membina ¥
14-12- Sensori Persepsi : hubungan saling 1. Bina hubungan saling percaya hubungan saling
2019 Halusinasi percaya 2. Panggil klien dengan nama yang disukai percaya dan
Pendengaran 2. Klien dapat mengenal 3. Bicara dengan sikap yang tenang memahami kondisi
halusinasinya SP 1 : klien, komunikasi
3. Klien dapat mengontrol 4. Identifikasi jenis halusinasi terapeutik akan
halusinasinya dengan 5. Identifikasi isi halusinasi sangat membantu
cara menghardik 6. Identifikasi waktu halusinasi dalam kelancaran
4. Klien dapat mengontrol 7. Identifikasi frekuensi halusinasi berkomunikasi
halusinasinya dengan 8. Identifikasi respon klien dengan
cara bercakap-cakap 9. Identifikasi situasi halusinasi membangkitkan
dengan orang lain 10. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik percaya diri klien
5. Klien dapat mengontrol 11. Ajarkan untuk memasukkan ke jadwal harian kembali ( Hanika dkk,
halusinasinya dengan SP 2 : 2018 dalam Jurnal
cara patuh minum obat 12. Evaluasi cara menghardik Komunikasi
6. Klien dapat mengontrol 13. Berikan pendkes tentang minum obat Terapeutik Perawat
halusinasinya dengan 14. Berikan pujian jika dapat menyebutkan dengan benar Pada Pasien
cara melakukan 15. Ajarkan untuk memasukkan ke jadwal harian Gangguan Jiwa)
aktivitas SP 3 :
16. Evaluasi tentang kepatuhan minum obat atau SP 2
17. Latih mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan perawat
atau pasien lain
18. Ajarkan untuk memasukkan ke jadwal harian
SP 4 :
19. Evaluasi tentang bercakap-cakap dengan perawat atau pasien lain (SP 3)
20. Latih mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan oleh pasien
21. Ajarkan untuk memasukkan ke jadwal harian
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl Dx.Keperawatan Rasional TTD
Tujuan Intervensi
Jumat, Risiko Perilaku Tujuan umum : Komunikasi Terapeutik: Dengan teknik ¥
14-12- Kekerasan Selama perawatan dalam 5 kali 1. BHSP relaksasi nafas
pertemuan, klien terhindar dari 2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai
2019 3. Bicara dengan sikap tenang
dalam, dapat
mencederai diri, orang lain dan menurunkan keluhan
lingkungan
SP 1: fisik klien dengan
Tujuan Khusus: 4. BHSP perilaku kekerasan,
• Klien dapat membina 5. Identifikasi penyebab perasaan marah selain itu relaksasi
hubungan saling percaya 6. Identifikasi tanda dan gejala yang dirasakan nafas dalam dapat
• Klien dapat 7. Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
mengidentifikasi penyebab 8. Identifikasi akibat perilaku kekerasan
mengatur emosi dan
perilaku kekerasan 9. Ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I: tarik nafas dalam menjaga
• Klien dapat keseimbangan emosi,
mengidentifikasi tanda- SP 2 sehingga emosi
tanda perilaku kekerasan 10. Evaluasi jadwal harian marah tidak
11. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat berlebihan dan tidak
• Klien dapat
mengidentifikasi perilaku SP 3
terjadi pada tingkat
kekerasan yang dilakukan 12. Evaluasi jadwal harian intensitas yang tinggi
• Klien dapat 13. Ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II: pukul bantal kasur (Sumirta dkk, 2018
mengidentifikasi akibat dalam jurnal
perilaku kekerasan SP 4 Relaksasi Nafas
• Klien dapat 14. Evaluasi jadwal harian Dalam terhadap
mengidentifikasi cara 15. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
Pengendalian Marah
konstruktif dalam berperan - Meminta yang baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar Klien dengan Perilaku
terhadap kemarahan
- Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan klien tidak ingin melakukannya Kekerasan)
• Klien dapat
mengidentifikasi cara - Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuatnya
kesal bisa diutarakan
mengontrol perilaku SP 5
kekerasan 1. Evaluasi jadwal harian
• Klien mendapat dukungan 2. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
dari keluarga
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl Dx.Keperawatan Rasional TTD
Tujuan Intervensi
Jumat, Isolasi sosial : Tujuan umum : Komunikasi Terapeutik: Bercakap-cakap ¥
14-12- Menarik diri Setelah dilakukan 1. Sapa klien dengan ramah dengan klien yang
2019 tindakan selama 4x 2. Memperkenalkan diri memiliki isolasi
pertemuan diharapkan 3. Menjelaskan tujuan sosial dapat
klien dapat berinteraksi SP 1 menurunkan tanda
dengan orang lain 4. BHSP: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tujuan dan gejala serta
Tujuan khusus : interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan meningkatkan
• Klien mampu dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu. kemampuan
membina hubungan
saling percaya 5. Beri perhatian dan penghargaan : temani klien walau tidak pasien isolasi
• Klien dapat menjawab. sosial (Zakiyah,
menyadari penyebab 6. Dengarkan dengan empati : beri kesempatan bicara, jangan 2018 dalam jurnal
isolasi sosial terburu-buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan Penerapan
• Klien menyadari klien Interaksi Bercakap-
keuntungan dan cakap pada Pasien
kerugian berinteraksi SP 2 dengan Isolasi
dengan orang lain 7. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1) Sosial)
• Klien mampu 8. Latih berhubungan sosial secara bertahap (berkenalan dengan 1
melakukan interaksi orang perawat)
dengan orang lain 9. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
secara bertahap
• Klien mampu SP 3
melakukan interaksi
dengan 2 orang atau 10. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
lebih 11. Latih klien cara berkenalan 2 orang atau lebih (berkenalan dengan
pasien lain)
12. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Implementasi Keperawatan
Hari, Tindakan Respon Hasil
Tanggal, jam