D
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
HALUSINASI PENDENGARAN DI WISMA SHINTA
RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEROJO MAGELANG
Disusun Oleh:
Eni Sulistiyowati
22.0604.0093
D. Data Fokus
1. Data Subjektif
Klien mengatakan sering mendengar bisikan- isikan yang mengejek dirinya
2. Data Objektif
a. Pasien kurang kooperatif, melamun, menyendiri, mondar mandir, meliha ke satu
arah dengan waktu yang lama . Klien tampak bicara sendiri, dan tiba- tiba
marah ingin mengakhiri hidup
b. Kegiatan ADL masih dengan bimbingan perawat
c. Kulit pasien tampak hitam dan kotor, rabut acak-acakaan, terdapat panu pada
lengan kiri bagian dalam
Eni
DO
Pasien kurang kooperatif,
melamun, menyendiri, mondar
mandir, meliha ke satu arah
dengan waktu yang lama .
Klien tampak bicara sendiri,
dan tiba- tiba marah ingin
mengakhiri hidup
22 DS Defisit Perawatan
Novembe - Diri
r 2022 DO
14.30 - Kulit pasien tampak hitam dan
kotor, rabut acak-acakaan,
Eni
terdapat panu pada lengan kiri
bagian dalam
F. Rencana Keperawatan
Tang Rencana keperawatan
gal / Diagnosis Tujuan Tindakan Rasional
Jam
22 Gangguan Setelah dilakukan Observasi
Nove persepsi tindakan 1. Monitor perilaku Mengetahui
mber sensori: keperawatan 1x24 yang penyebab
Halusinasi
2022 jam diharapakan mengidentifikasi halusinasi
dengar
15.30 gangguan persepsi halusinasi
sensori dapat teratasi 2. Monitor dan Mengetahui
dengan kriteria hasil: sesuaikan tingkat sejauh mana
1. Menurunnya aktivitas dan kemampuan
verbalisasi stimulasi lingkunan klien
mendengar bisikan, 3. Monitor isi Mengetahui
bayangan, halusinasi halusinasi yang
merasakan sesuatu Terapeutik dialami pasien
melalui indra 1. Pertahankan Menghindari
perbaaan, merasakan lingkungan yang cedera pada
sesuatu melalui indra aman klien
penciuman, 2. Lakukan tindakan Menghindari
meraskaan sesuatu keselamatan ketika cedera pada
melalui indra tidak dapat klien
pengecapan ( skala 2 mengontrol perilaku
menjadi 3) 3. Diskusikan Panduan
2. Menurunnya perasaan dan respons menyusun
perilaku halusinasi terhadap halusinasi strategi
skala 2 menjadi 3 4. Hindari pelaksanaan
perdebatan tentnag terapi
validitas halusinasi
Edukasi
1. Anjurkan Megontrol
memonitor sendiri halusinasi klien
situasi terjadinya
halusinasi
2. Anjurkan bicara
pada orang yang
dipercaya untuk
memberi dukungan
dan umpan balik
korektif terhada
halusinasi
3. Anjurkan
melakukan distraksi
dengan cara
berbincang-bincang
dengan orang lain
dan TAK
4. Ajarkan pasien
dan keluarga cara
mengontrol
halusinasi
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian obat
antipsikotik dan
antiansietas, jika
perlu
G. Implementasi Keperawatan
Tanggal / Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
22 Gangguan Observasi S:-
November persepsi 1. Memonitor perilaku O :
2022 sensori: yang mengidentifikasi - Klien tidak
Halusinasi
16.00 halusinasi kooperatif saat
dengar
2. Memonitor dan diajak diskusi oleh Eni
16.20 sesuaikan tingkat perawat,
aktivitas dan stimulasi - Klien tampak
lingkunan melamun
16.25 3. Memonitor isi - Klien masih sering
halusinasi terlihat bicara
Terapeutik sendiri Eni
16.30 5. Mempertahankan - Klien Nampak
lingkungan yang aman mondar mandir
6. Melakukan tindakan tanpa arah
16.35 keselamatan ketika tidak - Klien masih sering
dapat mengontrol melihat ke suatu arah
perilaku dengan waktu yang
16.40 7. Melakukan lama.
diskusikan perasaan dan - Tiba- tiba masih
respons terhadap marah ketika ditanya
halusinasi oleh perawat.
8. Menghindari - Klien belum
17.45 perdebatan tentnag mampu
validitas halusinasi mengidentifikasi
Edukasi penyebab halusinasi
5. Menganjurkan - Klien belum
memonitor sendiri mampu
situasi terjadinya mengidentifikasi
halusinasi halusinasinya.
6. Menganjurkan bicara - Klien belum
pada orang yang mampudiskusi
dipercaya untuk perasaan mengenai
memberi dukungan dan halusinasinya.
umpan balik korektif - Klien belum bisa
terhada halusinasi melakukan distraksi
7. Menganjurkan yang sudah
melakukan ditraksi diajarkan yaitu
8. Mengajarkan pasien berbincang- bincang
dan keluarga cara dengan orang lain.
mengontrol halusinasi - Klien belum
Kolaborasi mampu mengontrol
9. Melakukan kolaborasi halusinasinya.
18.00 pemberian obat :
- Klien belum mau
Injeksi lodomer 5
terlibat dalam
mg/IM
kegiatan kelompok,
Injeksi diazepam 5
mg/IM Penkes dan TAK
- Injeksi lodomer 5
mg/IM
- Injeksi diazepam 5
mg/IM masuk pada
pukul 18.00
A:
Masalah gangguan
persepsi sensori
halusinasi belum
teratasi
P : ulangi semua
intervensi.
22 Defisit 1. Menjelaskan S:-
November Perawatan pentingnya O:
2022 diri kebersihan diri - Klien tidak
17.50 2. Menjelaskan cara- kooperatif saat Eni
cara menjaga diajak diskusi oleh
17.55 kebersihan diri perawat
3. Melatih pasien - Klien belum mampu
18.15 dalam menjaga menyisir rambut
kebersihan diri sendiri.
4. Bimbing pasien - Klien belum mampu
dalam memasukkan mandi dengan baik,
18.30 terapi dalam jadwal masih dibantu oleh
kegiatan harian petugas.
5. Melibatkan pasien - Klien belum mampu
18.35 dalam kegiatan Menjelaskan
Penkes dan TAK pentingnya
kebersihan diri
- Klien belum mampu
18.40 Menjelaskan cara-
cara menjaga
kebersihan diri
19.00 - Klien belum mampu
menyebutkan
Kembali cara
menjaga kebersihan
diri
- Klien belum mampu
memasukkan cara
menjaga kebersihan
diri dalam jadwal
sehari-hari
- Klien belum mau
terlibat dalam
kegiatan kelompok,
Penkes dan TAK
A:
Masalah Defisit
perawatan diri belum
teratasi
P : ulangi semua
intervesi