Anda di halaman 1dari 15

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Klien Tn. “A” Dengan Diagnosa Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran

Di Ruang IPCU 2 Camar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Nama : Tn. “A” No CM : 064685

Jenis Kelamin : Laki- laki Dx. Medis : Halusinasi Pendengaran

Ruang : IPCU 2 Camar Unit Keswa :

Perencanaan
Tgl Rencana Tindakan Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi
30-12-13 TUM : Klien dapat
mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
TUK 1 : Hubungan saling
Klien dapat membina Setelah 1x pertemuan, 1.1 Bina hubungan saling percaya percaya merupakan
hubungan saling percaya. klien menunjukkan tanda- dengan menggunakan prinsip tindakan awal
tanda percaya kepada komunikasi terapeutik. menentukan
perawat dengan kriteria a. Sapa klien dengan ramah keberhasilan rencana
evaluasi : baik verbal maupun selanjutnya.
Ekspresi wajah nonverbal.
bersahabat, menunjukkan b. Perkenalkan nama, nama
rasa senang, ada kontak panggilan, dan tujuan
mata, mau berjabat perawat berkenalan.
tangan, mau menyebutkan c. Tanyakan nama lengkap dan
nama, mau membalas nama panggilan yang disukai
salam, mau duduk klien.
berdampingan dengan d. Buat kointrak yang jelas.
perawat, mau e. Tunjukkan sikap jujur dan
mengutarakan masalahnya menepati janji setiap kali
interaksi.
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima apa adanya.
g. Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien.
1.2 Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
1.3 Dengarkan ungkapan klien
dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien.
TUK II : Untuk mengurangi
Klien dapat mengenal Setelah 2x pertemuan, 2.1 Adakan kontak sering dan kontak klien dengan
halusinasinya klien dapat menyebutkan : singkat secara bertahap. halusinasinya. Dengan
a. Isi 2.2 Observasi tingkah laku pasien mengenal halusinasinya
b. Waktu terkait halusinasinya akan membantu klien
c. Frekuensi (pendengaran), jika menemukan mengurangi dan
d. Situasi dan kondisi klien sedang halusinasi. menghilangkan
yang menimbulkan 2.3 Bantu klien mengenal halusinasinya.
halusinasi halusinasinya.
a. Jika menemukan klien
sedang halusinasi, tanyakan
apakah ada bisikan yang
didengar.
b. Jika klien menjawab ada,
lanjutkan apa yang di
alaminya.
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mengalami hal
tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya
(dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi).
d. Katakan bahwa klien lain
juga ada yang seperti klien.
e. Katakan bahwa perawat akan
membantu klien.
2.4 Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarisifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan
klien :
a. Isi, waktu, frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam atau
sering dan kadang-kadang).
b. Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
terjadinya halusinasi.
Setelah 2x interaksi klien 2.5 Diskusikan dengan klien apa
menyatakan perasaan dan yang dirasakan jika terjadi
responnya saat mengalami halusinasi (marah/takut, sedih,
halusinasi senang, bingung) beri
1. Marah kesempatan mengungkapkan
2. Takut perasaan.
3. Sedih 2.6 Duskusikan dengan klien apa
4. Senang yang dilakukan untuk mengatasi
perasaan tersebut.
2.7 Diskusikan tentang dampak
yang akan di alaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
TUK III : Perlunya mengontrol
Klien dapat mengontrol 1. Setelah 2x pertemuan, 3.1 Identifikasi bersama klien cara halusinasi adalah agar
halusinasinya klien menyebutkan tindakan yang dilakukan jika klien dapat terhindar
tindakan yang biasanya terjadi halusinasi (tidur, marah, dari halusinasi.
dilakukan untuk menyibukkna diri, dll).
mengendalikan
halusinansinya.
2. Setelah 2x interaksi 3.2 Diskusikan cara yang digunakan
klien menyebutkan cara klien.
baru mengontrol a. Jika cara yang digunakan
halusinasi. adaptif beri pujian.
b. Jika cara yang digunakan
maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut.
3. Setelah 2x interaksi 3.3 Diskusikan cara baru untuk
klien dapat memilih memutus/ mengontrol timbulnya
dan memperagakan halusinasi.
cara mengatasi a. Menghardik halusinasi :
halusinasi dengar. katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata (”saya
tidak mau dengar” pada saat
halusinasi terjadi).
b. Menemui orang lain
(perawat/ teman/ anggota
keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasinya/
bercakap-cakap.
c. Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari-hari
yang telah disusun.
d. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat untuk
mengendalikan
halusinasinya.
4. Setelah 2x interaksi 3.4 Bantu klien memilih cara yang
klien melaksanakan sudah dianjurkan dan latih
cara yang telah dipilih untuk mencobanya.
untuk mengendalikan 3.5 Pantau pelaksanaan yang telah
halusinasinya. dipilih dan dilatih, jika berhasil
beri pujian.

5. Setelah 2x pertemuan 3.6 Anjurkan dan ikut sertakan


klien mengikuti terapi klien mengikuti terapi aktivitas
aktifitas kelompok. kelompok, stimulasi persepsi/
orientasi realita.
TUK IV : Dengan mendapat
Klien dapat dukungan dari 1. Setelah ....X pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga dukungan dari keluarga
keluarga dalam mengontrol keluarga menyatakan untuk pertemuan (waktu, tempat maka juga akan
halusinasinya setuju untuk mengikuti dan topik). mencegah
pertemuan dengan halusinasinya itu
perawat. muncul lagi.
2. Setelah .....X interaksi 4.2 Diskusikan dengan keluarga
keluarga menyebutkan (pada saat pertemuan keluarga/
pengertian, tanda dan kunjungan rumah).
gejala, proses 1. Pengertian halusinasi.
terjadinya halusinasi 2. Tanda dan gejala halusinasi.
dan tindakan untuk 3. Proses terjadinya halusinasi.
merendahkan 4. Cara yang dapat dilakukan
halusinasi. klien dan keluarga untuk
memutuskan halusinasi.
5. Obat-obatan halusinasi.
6. Cara merawat anggota
halusinasi di rumah (beri
kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama,
berpergian bersama,
memantau obat-obatan dan
cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasinya).
7. Beri informasi waktu kontrol
ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi di rumah.
TUK V : Dengan memberi
Klien dapat memanfaatkan 1. Setelah ….X interaksi 5.1 Diskusikan dengan klien tentang penjelasan kepada klien
obat dengan baik. klien menyebutkan. manfaat dan kerugian tidak tentang manfaat minum
a. Manfaat minum obat minum obat, warna, dosis, cara, obat, klien mau minum
b. Kerugian tidak efek terapi dan efek samping obat secara teratur.
minum obat penggunaan obat.
c. Nama, warna, dosis, 5.2 Pantau klien saat penggunaan
efek terapi dan efek obat.
samping obat. 5.3 Anjurkan klien minta sendiri
obat pada perawat agar dapat
merasakan manfaatnya.
2. Setelah ….X interaksi 5.4 Beri pujian jika klien
klien mendemotrasikan menggunakan obat dengan
penggunaan obat benar.
dengan benar.
3. Setelah ….X interaksi 5.5 Diskusikan akibat berhenti
klien menyebutkan minum obat tanpa konsultasi
akibat berhenti minum dengan dokter.
obat tanpa konsultasi 5.6 Anjurkan klien untuk konsultasi
dokter. dengan dokter/ perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Klien Tn. “A” Dengan Diagnosa Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran

Di Ruang IPCU 2 Camar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Nama : Tn.A No CM : 064685

Jenis Kelamin : Laki-laki Dx. Medis : Halusinasi Pendengaran

Ruang : IPCU 2 Camar Unit Keswa :

Nama &
Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Tindakan Kepwrawatan Evaluasi Keperawatan
TTD
30-12-13 Gangguan persepsi SP 1 S : Klien mengatakan masih mendengar IPCU 2
Camar
sensori : Halusinasi 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi. bisikan dari seorang perempuan.
pendengaran. 2. Mengidentifikasi isi dari halusinasi. O : Klien banyak diam, tidak banyak
3. Mengidentifikasi frekuensi dari halusinasi. berinteraksi dengan orang lain, kontak
4. Mengidentifikasi waktu terjadinya mata tidak ada, TD : 120/80 mmHg.
halusinasi. A : Klien mampu mengenal
5. Mengidentifikasi respon klien saat halusinasinya, tetapi klien belum
halusinasi. mampu mengontrol halusinasinya
6. Membantu klien mempraktekkan latihan dengan menghardik.
cara mengontrol halusinasi dengan P1 : Ulangi SP 1 (6,7).
menghardik. P2 : Ajarkan klien mengontrol
7. Menganjurkan klien untuk memasukkan halusinasi dengan menghardik.
ke dalam jadwal kegiatan harian klien.
31-12-13 Gangguan persepsi SP 1 S : Klien mengatakan mendengar suara
sensori : Halusinasi 1. Membantu klien mempraktekkan latihan seperti menggertak “hah .. hak..”
pendengaran. cara mengontrol halusinasi dengan O : Klien sudah mulai bisa berinteraksi
menghardik. dengan orang lain, pasien kooperatif,
2. Mengajarkan klien untuk memasukkan ke kontak mata ada, TD : 110/70 mmHg.
dalam jadwal kegiatan harian pasien. A : Klien mampu mengenal
halusinasinya, klien juga mampu
mengontrol halusinasinya dengan
menghardik.
P1 : Lanjutkan SP 2
P2 : Ajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.
01-01-14 Gangguan persepsi SP 2 S : Klien mengatakan masih ingat IPCU 2
Camar
sensori : Halusinasi 1. Membantu klien mempraktekkan latihan dengan suara bisikan-bisikan yang tadi
pendengaran. cara mengontrol halusinasi dengan pagi dia dengar.
bercakap-cakap. O : Klien mampu berinteraksi dengan
2. Menganjurkan klien untuk memasukkan orang lain, klien kooperatif, kontak
dalam jadwal kegiatan harian pasien. mata ada, TD : 110/70 mmHg.
A : Klien sudah mampu mengendalikan
halusinasi dengan bercakap-cakap.
P1: Lanjutkan SP3
P2 : Ajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan cara beraktivitas.
02-01-14 Gangguan persepsi SP 3 S : Klien mengatakan sudah bisa IPCU 2
Camar
sensori : Halusinasi 1. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi mengontrol halusinasinya.
pendengaran. dengan cara beraktivitas. O : Klien kooperatif, kontak mata ada,
2. Menganjurkan klien untuk memasukkan TD : 110/80 mmHg.
dalam jadwal kegiatan harian pasien. A : Klien mampu mengontrol
halusinasinya dengan beraktivitas.
P1 : Lanjutkan SP 4.
P2 : Ajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan teratur minum obat.
03-01-14 Gangguan persepsi SP 4 S : Klien mengatakan sudah minum
sensori : Halusinasi 1. Membantu klien mengontrol halusinasinya obat dan sudah bisa mengontrol
pendengaran. dengan cara minum obat secara teratur. halusinasinya.
2. Menganjurkan klien untuk memasukkan O : Klien sudah bisa minum obat tepat
dalam jadwal kegiatan harian pasien. waktu, klien sudah sering berinteraksi
dengan temannya.
A : Klien mampu mengendalikan
halusinasinya dengan minum obat.
P1 : Monitoring SP 1 - SP 4.
P2 : Anjurkan klien untuk menerapkan
semua yang sudah dipelajari.
`

Anda mungkin juga menyukai