Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESUME HALUSINASI

DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Oleh :
SRI SULASTRI
191030200129

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2020
RESUME KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

Tanggal Pengkajian : 8 Februari 2020


Ruangan Rawat : Garuda 5

Kronologis
Seorang klien bernama Tn. R berusia 45 tahun berada dipanti PSBLHS II ±
selama 1 tahun, klien mengatakan di tangkap oleh petugas saat tidur di pinggir
toko karena tidak memiliki identitas. Klien mengatakan lupa jalan pulang, klien
mengatakan keluarganya tinggal di Bekasi. Klien mengatakan selama tinggal
dirumah keluarga nya tidak suka dengan klien , semenjak itu klien sering merasa
takut karena klien melihat hantu atau setan yang berbentuk seperti manusia , klien
sering mendengar suara hantu itu tetapi klien ketakutan , biasanya klien melihat
dan mendengar suara hantu ketika malam hari. Klien mengatakan belum menikah
dan belum memiliki anak , sebelumnya klien hanya bekerja di kebun sebagai
petani singkong dan ubi, klien mendapatkan penghasilan dari hasil kebunnya. Saat
ini klien sudah dapat berativitas seperti biasa dan berkumpul dengan teman-
temannya, tetapi halusinasinya masih sering muncul setiap malam.
ANALISA DATA

No Data Masalah
1 Subjektif : Gangguan Sensori
- Klien mengatakan sering melihat dan Persepsi : Halusinasi
mendengar suara hantu atau setan Penglihatan Dan
yang berbentuk seperti manusia Pendengaran
- Klien mengatakan melihat dan
mendengar suara hantu ketika malam
hari
Objektif :
- Tatapan mata klien kosong
- Kontak mata singkat
- Klien sering melamun dan saat di
tanya klien tidak mau jawab

Pohon Masalah Halusinasi

Resiko Perilaku Kekersan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi


(Pendengaran dan Penglihatan)

Isolasi Sosial
(Keliat, 2006)

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan Dan Pendengaran
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. R


Ruangan : Garuda 5
No. CM :-
DX Medis : Schizofrenia

No Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1 Gangguan TUM: Klien
sensori dapat
persepsi: mengontrol
halusinasi halusinasi
(lihat/dengar/ yang
penghidu/ dialaminya
raba/kecap) Tuk 1 : 1. Setelah 1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina hubungan saling
Klien dapat menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi percaya diharapkan klien dapat
membina percaya kepeda perawat : terapeutik : kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan
hubungan  Ekspresi wajah  Sapa klien dengan ramah baik verbal keperawatan dapat berjalan dengan baik.
saling bersahabat maupun non verbal
percaya  Menunjujkkan rasa  Perkenalkan nama, nama panggilan
senang dan tujuan perawat berkenalan
 Ada kontak mata  Tanyakan nama lengkap dan nama
 Mau berjabat tangan panggilan yang disukai klien
 Mau menyebutkan  Buat kontrak yang jelas
nama  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
 Mau menjawab salam janji setiap kali interaksi
 Mau duduk  Tunjukkan sikap empati dan
berdampingan dengan menerima apa adanya
perawat  Beri perhatian kepada klien dan
 Bersedia perhatikan kebutuhan dasar klien
mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi masalah yang dihadapi klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien

Tuk 2 : 2. Setelah 1x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat  Kontak sering dan singkat selain
Klien dapat menyebutkan: secara bertahap upaya membina hubungan saling
mengenal o Jenis 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait percaya, juga dapat memutuskan
halusinasiny o Isi dengan halusinasinya (* halusinasi.
a o Waktu dengar/lihat/penghidu/raba/kecap), jika  Mengenal perilaku pada saat
o Frekuensi menemukan klien yang sedang halusinasi timbul, memudahkan
o Perasaan halusinasi : perawat dalam melakukan intervensi.
o Situasi dan kondisi  Tanyakan apakah klien mengalami  Mengenal halusinsi memungkinkan
yang menimbulkan sesuatu (halusinasi klien untuk menghindarkan factor
halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) pencetus timbulnya halusinasinya.
o Respons  Jika klien menjawab ya, tanyakan  Dengan mengngetahui waktu, isi dan
apa yang sedang dialaminya frekuensi munculnya halusinasi
 Katakana bahwa perawat percaya mempermudah tindakan keperawatan
klien mengalami hal tersebut, namun yang akan dilakukan perawat.
perawat sendiri tidak mengalaminya  Untuk mengidentifikasi pengaruh
(dengan nada bersahabat tanpa halusinasi pasien.
menuduh atau menghakimi)
 Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama
 Katakan perawat akan membantu
klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien :
 Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi, siang,
sore, malam atau sering dan
kadang-kadang)
 Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi

2. Setelah 1x interaksi klien 2.3.Diskusikan dengan klien apa yang  Untuk mengetahui koping yang
menyatakan perasaan dan dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri digunakan oleh klien.
responnya saat mengalami kesempatan untuk mengungkapkan  Agar klien mengetahui akibat dari
halusinasi : perasaannya. menikmati halusinasi sehingga klien
 Marah 2.4.Diskusikan dengan klien apa yang meminimalisir halusinasinya.
 Takut dilakukan untuk mengatasi perasaan
 Sedih tersebut.
 Senang 2.5.Diskusikan tentang dampak yang akan
 Cemas dialamunya bila klien menikmati
 Jengkel halusinasinya.
Tuk 3 : 3.1. Setelah 1x interaksi klien 3.1.Identifikasi bersama klien cara atau  Upaya untuk memutuskan siklus
Klien dapat menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi sehingga halusinasi tidak
mengontrol yang biasanya dilakukan halusinasi (tidur,marah,menyibukkan berlanjut.
halusinasiny untuk mengendalikan diri dll)
a halusinasinya. 3.2. Diskusikan vara yang digunakan klien,  Reinforcement positif dapat
3.2. Setelah 1x interaksi klien  Jika cara yang digunakan adaptif beri meningkatkan harga diri klien.
menyebutkan cara baru pujian  Memberikan alternatif pilihan bagi
mengontrol halusinasi.  Jika cara yang digunakan klien untuk mengontrol lingkungan.
3.3.Setelah 1x interaksi klien maladaptive diskusikan kerugian
dapat memilih dan cara tersebut
memperagakan cara 3.3. Diskusikan cara baru untuk
mengatasi halusinasi memutus/mengontrol timbulnya
(dengar/lihat/penghidu/rab halusinasi :
a/kecap)  Katakan pada diri sendiri bahwa ini
3.4.Setelah 1x interaksi klien tidak nyata (“saya tidak mau
melaksanakan cara yang dengar/lihat/penghidu/raba/kecap
telah dipilih untuk pada saat halusinasi terjadi)  Memotivasi meningkatkan kegiatan
mengendalikan  Menemui orang lain klien untuk mencoba memilih salah
halusinasinya. (perawat/teman/anggota keluarga) satu cara mengendalikan halusinasi
3.5.Setelah 1x pertemuan klien untuk menceritakan tentang dan dapat meningkatkan harga diri
mengikuti terapi aktivitas halusinasinya. klien.
kelompok.  Membuat dan melaksanakan jadwal  Member kesempatan kepada klien
kegiatan sehari-hari yang telah untuk mencoba citra yang sudah
disusun. dipilih.
 Meminta keluarga/teman/perawat  Stimulasi persepsi dapat mengurangi
menyapa jika sedang berhalusinasi. perubahan interpretasi realitas klien
3.4. Bantu klien memilih cara yang sudah akibat halusinasi.
diajurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5. Beri kesempatan untuk melakukan cara
yang dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
dan dilatih, jika berhasil beri pujian.
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktifitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.

Tuk 4 : 4.1.Setelah 1x pertemuan 4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk Untuk mendapatkan bantuan keluarga
Klien dapat keluarga, keluarga pertemuan (waktu, tempat dan topic) mengontrol halusinasi.
dukungan menyatakan setuju untuk 4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat
dari mengikuti pertemuan pertemuan keluarga kunjungan rumah) Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
keluarga dengan perawat.  Pengertian halusinasi dan meningkatkan kemampuan
dalam 4.2.Setelah 1x interaksi  Tanda dan gejala halusinasi pengetahuan tentang halusinasi.
mengontrol keluarga menyebutkan  Proses terjadinya halusinasi
halusinasiny pengertian, tanda dan  Cara yang dapat dilakukan klien dan Agar keluarga dapat merawat klien atau
a gejala, proses terjadinya keluarga untuk memutus halusinasi : anggota keluarga lain yang berhalusinasi
halusinasi dan tindakan  Obat-obatan halusinasi di rumah.
untuk mengendalikan  Cara merawat anggota keluarga yag
halusinasi. halusinasi di rumah (beri kegiatan, Keluarga klien menjadi tahu cara mencari
jangan biarkan sendiri, makan bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi
bersama, berpergian bersama, dirumah.
memantau obat-obatan dan cara
pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi)
 Beri informasi waktu control
kerumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi di rumah.
Tuk 5: 5.1.Setelah 1x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang  Dengan menyebutkan dosis,
Klien dapat menyebutkan ; manfaat dan kerugian tidak minum frekuensi dan manfaat obat,
memanfaatk  Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan diharapkan klien melaksanakan
an obat  Kerugian tidak munum efek samping penggunaan obat. program pengobatan.
dengan baik obat 5.2. Pantau klien saat penggunaan obat.  Menilai kemampuan klien dalam
 Nama, warna, dosis, 5.3. Beri pujian jika klien menggunakan pengobatannya sendiri.
efek terapi dan efek obat dengan benar.  Program pengobatan dapat berjalan
samping obat 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat sesuai rencana.
5.2.Setelah 1x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter.  Dengan mengetahui prinsip
mendemonstrasikan 5.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada penggunaan obat, maka kemandirian
penggunaan obat dengan dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang klien untuk pengobatan dapat
benar tidak diinginkan. ditingkatkan secara bertahap.
5.3.Setelah 1x interaksi klien
menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
Perilaku TUM: Klien
kekerasan dapat meng
/RPK ontrol
perilaku
kekerasan 1. Setelah 1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Bila sudah terbina hubungan saling
menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi percaya diharapkan klien dapat
Tuk : percaya kepeda perawat :  Perkenalkan nama, nama panggilan kooperatif, sehingga pelaksanaan
1. Klien  Wajah cerah, dan tujuan perawat berkenalan asuhan keperawatan dapat berjalan
dapat tersenyum  Tanyakan dan panggil nama dengan baik.
membina  Mau berkenalan kesukaan klien
hubunga  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap empati, jujur dan
n saling  Bersedia mencritakan menepati janji setiap kali interaksi
percaya perasaan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien

2. Klien 2. Setelah 1x pertemuan klien 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan  Mengetahui kondisi klien saat itu dan
dapat menceritakan penyebab marahnya : mengurangi tekanan kemarahan klien.
mengide perilaku kekerasan yang  Motivasi klien untuk menceritakan  Mengidentifikasi penyebab.
ntifikasi dilakukannya : penyebab rasa kesal atau jengkelnya
penyeba o Menceritakan penyebab  Dengarkan tanpa menyela atau
b perasaan jengkel/keal member penilaian setiap ungkapan
perilaku baik dari diri sendiri perasaan klien
kekerasa maupun lingkungannya
n yang
dilakuka
nnya.
3. Klien 3. Setelah 1x pertemuan klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda  Identifikasi penyebab marah
dapat menceritakan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya :  Identifikasi perubahan fisik
Mengide saat terjadi perilaku  Motivasi klien menceritakan kondisi  Menyamakan persepsi bahwa hal
ntifikasi kekerasaan fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku tersebut terjadi dan ada pada klien.
tanda- o Tanda fisik : mata kekerasan terjadi
tanda merah, tangan  Motivasi klien menceritakan kondisi
perilaku mengepal, ekspresi emosinya (tanda-tanda emosional)
kekerasa tegang dan lain-lain saat terjadi perilaku kekerasan
n o Tanda emosional :  Motivasi klien menceritakan kondisi
Perasaan marah, hubungan dengan orang lain (tanda-
jengkel, bicara kasar tanda social) saat terjadi perilaku
o Tanda social : kekerasan
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
4. Klien 4. Setelah 1x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku  Identifikasi cara klien dalam
dapat menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku kekerasan.
mengide o Jenis-jenis ekspresi ini :  Mempermudah perawat
ntifikasi kemarahan yang selama  Motivasi klien menceritakan jenis- mengidentifikasi perilaku kekerasan
jenis ini telah dilakukannya jenis kekerasan yang selama ini yang bisa dilakukan saat marah.
perilaku o Perasaan saat pernah dilakukannya  Memberikan wawasan yang baru bagi
kekerasa melakukan kekerasan  Motivasi klien menceritakan klien terhadap tindakan yang
n yang o Efektivitas cara yang perasaan klien setelah tindak maladaptive.
pernah dipakai dalam kekerasan tersebut terjadi  Bantu klien dalam mengidentifikasi
dilakuka menyelesaikan masalah  Diskusikan apakah dengan tindak kerugian dari cara yang dilakukan.
nnya kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi

5. Klien 5. Setelah 1x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative  Menyamakan persepsi dalam
dapat menjelaskan akibat tindak (kerugian) cara yang dilakukan pada : merspons perilaku yang salah.
mengide kekerasan yang  Diri sendiri  Membantu klien mencari cara yang
ntifikasi dilakukannya :  Orang lain/keluarga terbaik.
akibat o Diri sendiri : luka  Lingkungan
perilaku dijauhi teman, dll
kekerasa o Orang lain/keluarga :
n luka, tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang
atau benda rusak dll

6. klien 6. Setelah1x pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien :  Identifikasi pengetahuan dan
dapat o Menjelaskan cara-cara  Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk melakukan cara
mengide sehat mengungkapkan baru mengungkapkan marah yang yang sehat.
ntifikasi marah sehat  Sebagai motivasi untuk melakukan
cara  Jelaskan berbagai alternative pilihan perilaku yang sehat.
konstruk untuk mengungkapkan marah selain  Di dapatkannya cara lain yang sehat
tif dalam perilaku kekerasan yang diketahui yang akan membantu klien untuk
mengung klien. mencari cara yang adaptif dalam
kapkan  Jelaskan cara-cara sehat untuk mengekspresikan marahnya.
kemarah mengungkapkan marah :
an  Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal
atau kasur, olah raga
 Verbal : mengungkapakan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
 Social : latihan asertif dengan orang
lain
 Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing

7. Klien 7. Setelah1x pertemuan klien 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih  Cara yang cocok akan membuat klien
dapat memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara yang nyaman.
mendem mengontrol perilaku mungkin untuk mengungkapkan  Praktek langsung lebih tepat untuk
onstrasik kekerasan : kemarahan mengetahui manfaat cara yang
an cara o Fisik : tarik nafas 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang dilakukan.
mengont dalam, memukul dipilih  Identifikasi adanya keuntungan dan
rol bantal/kasur  Peragakan cara melaksanakan cara kekurangan
perilaku o Verbal: yang dipilih  Membangkitkan motivasi dan minat
kekerasa mengungkapkan  Jelaskan manfaat cara tersebut klien.
n perasaan kesal/jengkel  Anjurkan klien menirukan peragaan
pada orang lain tanpa yang sudah dilakukan
menyakiti  Beri pengertian pada klien, perbaiki
o Spiritual : zikir/doa, cara yang masih belum sempurna
meditasi sesuai 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang
agamanya sudah dilatih saat marah/jengkel

8. Klien 8. Setelah 1x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Kejelasan waktu, tempat dan topic
mendapa keluarga : keluarga sebagai pendukung klien akan membantu keluarga untuk
t o Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku kekerasan kooperatif.
dukunga merawat klien dengan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk  Perlu dilakukan secara bertahap
n perilaku kekerasan membantu klien mengatasi perilaku  Memudahkan pemahaman dan
keluarga o Mengungkapkan rasa kekerasan penerimaan.
untuk puas dalam merawat 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat  Memberikan wawasan kepada
mengont klien dan cara merawat klien perilaku keluarga dalam menggali kemampuan
rol kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh yang ada.
perilaku keluarga  Memberikan cara perawatan yang
kekerasa 8.4. Peragakan cara merawat klien tepat dan mencegah cara yang salah
n (menangani perilaku kekerasan) atau kurang tepat.
8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk  Membiasakan keluarga agar terlatih
memperagakan ulang dalam pelaksanaan dirumah.
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan

9. Klien 9.1. Setelah 1x pertemuan 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat  Kejelasan akan membantu klien dan
menggun klien menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak keluarga untuk melaksanakan
akan o Manfaat minum obat menggunakan obat tidanakan yang benar.
obat o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien :  Dengan tahu manfaat dan kerugian
sesuai obat  Jenis obat (nama, warna, dan bentuk keluarga dan klien akan lebih
program o Nama obat obat) perhatian.
yang o Bentuk dan warna obat  Dosis yang tepat untuk klien  Kejelasan ajan membantu
telah o Dosis yang diberikan  Waktu pemakaian pelaksanaan tindakan yang benar.
ditetapka kepadanya  Cara pemakaian  Waktu yang tepat didasari pada kerja
n o Waktu pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien dan efektifitas dan penggunaan obat.
o Cara pemakaian 9.3. Anjurkan klien :  Efek obat yang diketahui lebih awal
o Efek yang dirasakan  Minta dan menggunakan obat tepat memudahkan penanganan akibat efek
9.2. Setelah 1x pertemuan waktu tersebut.
klien meggunakan obat  Lapor ke perawat/dokter jika  Membangkitkan minat dan motivasi
sesuai program mengalami efek yang tidak biasa
 Beri pujian terhadap kedisiplinan
klien menggunakan obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Tn. R
Ruangan :Garuda 5
No. RM :-
Tanggal : 08/02/2018 Jam : 11.30

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan sering melihat dan - Klien mengatakan namanya Tn. R, usia 45
mendengar suara hantu atau setan tahun, asal Bekasi, hobi nonton TV
yang berbentuk seperti manusia - Klien mengatakan sering mendengar suara dan
- Klien mengatakan melihat dan melihat hantu atau setan yang berbentuk seperti
mendengar suara hantu ketika malam manusia
hari - Klien mengatakan sering mendengar suara dan
melihat jin ketika malam hari
Objektif : - Klien mengatakan merasa takut terhadap
- Tatapan mata klien kosong halusinasinya
- Kontak mata singkat - Klien mengatakan mengerti cara menghardik
- Klien sering melamun dan saat di
tanya klien tidak mau jawab O:
- Klien mau berkenalan
Diagnosis Keperawatan : - Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan hobinya
- Klien mau menjelaskan isi, waktu, frekuensi,
Tindakan Keperawatan : dan situasi yang menimbulkan halusinasi
- Membina hubungan saling percaya - Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi
- Mengidentifikasi isi halusinasi - Klien aktiv mengikuti latihan
- Mengidentifikasi waktu terjadinya
halusinasi A : Halusinasi (+)
- Mengidentifikasi frekuensi - Klien mampu membina hubungan saling percaya
halusinasi - Klien mampu mengidentifikasi isi, waktu,
- Mengidentifikasi situasi yg frekuensi, situasi dan respons pasien terhadap
menimbulkan halusinasi halusinasi
- Mengidentifikasi respons pasien thd - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
halusinasi - Menganjurkan pasien memasukkan cara
- Mengajarkan pasien menghardik menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
halusinasi harian
- Menganjurkan pasien memasukkan - Klien mampu menghardik dan memasukkan cara
cara menghardik halusinasi dalam menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
jadwal kegiatan harian hariannya
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : P : Planing pasien
Lanjutkan SP II Halusinasi : - Anjurkan menghardik ketika halusinasi datang
- Evaluasi jadwal kegiatan harian dan masukan kedalam jadwal
pasien - Mengingatkan klien cara menghardik
- Latih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
- Anjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
(Sri Sulastri)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Tn. R
Ruangan :Garuda 5
No. RM :-
Tanggal : 09/02/2020 Jam : 11.30

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan sering melihat dan - Klien mengatakan masih ingat cara
mendengar suara hantu atau setan yang menghardik
berbentuk seperti manusia - Klien mengatakan sering bercakap-
- Klien mengatakan melihat dan mendengar cakap dengan teman sekamarnya
suara hantu ketika malam hari - Klien mengatakan bisa memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian
Objektif :
- Tatapan mata klien kosong O:
- Kontak mata singkat - Klien bisa mengulangi cara menghardik
- Klien sering melamun dan saat di tanya - Klien sangat kooperatif saat
klien tidak mau jawab berkomunikasi dan bercakap-cakap
dengan temannya
Diagnosis Keperawatan : - Klien aktiv mengikuti latihan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan
A : Halusinasi (+)
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu menghardik dan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian memasukkan cara menghardik
pasien halusinasi dalam jadwal kegiatan
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi hariannya
dengan cara bercakap-cakap dengan orang - Klien mampu mengendalikan halusinasi
lain dengan cara bercakap-cakap dengan
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam orang lain dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian jadwal kegiatan hariannya
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :
Lanjutkan SP III Halusinasi : P : Planing pasien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Anjurkan klien bercakap-cakap dengan
pasien orang lain ketika halusinasi datang dan
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi masukan kedalam jadwal
dengan melakukan kegiatan dan diawali - Mengingatkan klien cara bercakap-
dengan menyusun jadwal cakap
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
(Sri Sulastri)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Tn. R
Ruangan :Garuda 5
No. RM :-
Tanggal : 10/02/2018 Jam : 11.30

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan sering melihat dan - Klien mengatakan masih ingat cara
mendengar suara hantu atau setan yang bercakap-cakap dengan orang lain
berbentuk seperti manusia - Klien mengatakan bisa menyusun jadwal
- Klien mengatakan melihat dan kegiatan hariannya
mendengar suara hantu ketika malam - Klien mengatakan melakukan kegiatan
hari harian seperti membantu mencuci baju
dan membersihkan kamar mandi
Objektif : - Klien mengatakan bisa memasukan
- Tatapan mata klien kosong kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Kontak mata singkat
- Klien sering melamun dan saat di tanya
klien tidak mau jawab O:
- Klien bisa mengulangi cara bercakap-
Diagnosis Keperawatan : cakap dengan orang lain
Halusinasi pendengaran dan penglihatan - Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa
mengalihkan halusinasinya
Tindakan Keperawatan : - Klien bisa menyusun jadwal kegiatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian hariannya
pasien - Klien aktiv mengikuti kegiatan
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan dan diawali A : Halusinasi (+)
dengan menyusun jadwal - Klien mampu mengendalikan halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan ke dengan cara bercakap-cakap dengan
dalam jadwal kegiatan harian orang lain dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan hariannya
- Klien mampu mengendalikan halusinasi
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : dengan cara melakukan kegiatan yang
Lanjutkan SP IV Halusinasi : diawali dengan menyusun jadwal dan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian memasukkan dalam jadwal kegiatan
pasien hariannya
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian P : Planing pasien
- Anjurkan klien melakukan kegiatan
ketika halusinasi datang dan masukan
kedalam jadwal
- Mengingatkan klien untuk melakukan
kegiatan

(Sri Sulastri)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Tn. R
Ruangan :Garuda 5
No. RM :-
Tanggal : 11/02/2020 Jam : 11.30

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan sering melihat dan - Klien mengatakan masih melakukan
mendengar suara hantu atau setan yang kegiatan hariannya
berbentuk seperti manusia - Klien mengatakan minum obat 2x/ hari
- Klien mengatakan melihat dan mendengar - Klien mengatakan mengetahui warna dan
suara hantu ketika malam hari jumlah obat yang diminum
- Klien mengetahui manfaat minum obat
Objektif : dan kerugian jika tidak minum obat
- Tatapan mata klien kosong - Klien mengatakan bisa memasukan
- Kontak mata singkat kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Klien sering melamun dan saat di tanya
klien tidak mau jawab O:
- Klien mau minum obat secara teratur
Diagnosis Keperawatan : setiap hari
Halusinasi pendengaran dan penglihatan
A : Halusinasi (+)
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu mengendalikan halusinasi
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dengan cara melakukan kegiatan yang
pasien diawali dengan menyusun jadwal dan
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang memasukkan dalam jadwal kegiatan
penggunaan obat secara teratur harian
- Menganjurkan pasien memasukkan ke - Klien mampu mengetahui pengguaan
dalam jadwal kegiatan harian obat secara teratur
- Klien mampu minum obat secara teratur
dan memasukkan dalam jadwal kegiatan
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : hariannya
SP Halusinasi Selesai
P : Planing pasien
- Anjurkan klien minum obat secara
teratur untuk mengendalikan
halusinasinya dan masukan kedalam
jadwal

(Sri Sulastri)
JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : Tn. R
Ruang : Garuda 5

Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
08 09 10 11 - - -
1 05.00-06.00
2 06.00-07.00
3 07.00-08.00 Minum obat M M M M
4 08.00-09.00 Senam pagi - M - -
5 09.00-10.00 Silabi M M M M
6 10.00-11.00 Silabi M M M M
7 11.00-12.00 Bercakap-cakap dengan orang lain - M M M
8 12.00-13.00
9 13.00-14.00 Silabi M M M M
10 14.00-15.00 Silabi M M M M
11 15.00-16.00
12 16.00-17.00 Minum obat, Mencuci baju M M M M
13 17.00-18.00 Membersihkan kamar mandi M M M M
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00 Menghardik M M M M
16 20.00-21.00
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya

Anda mungkin juga menyukai