Anda di halaman 1dari 11

RESUME KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S DENGAN HALUSINASI


DI RUANG IGD RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pucang Sawit
Diagnosa Medis : F20.8
Tanggal Masuk : 26 November 2014
No. Register : 054566

B. ALASAN MASUK
Pasien dibawa ke IGD oleh keluarganya pada jam 10.00 WIB dengan
kondisi gelisah, rambut kotor, mulut banyak air liur, kuku tampak kotor
dan badan agak bau. Keluarga mengatakan bahwa pasien sudah 2 hari
tidak mandi. Keluarga mengatakan bahwa adalah seorang pedagang es di
dekat taman jurug, saat berjualan pasien sering melamun. Pada hari
minggu atau 4 hari yang lalu saat berjualan pasien terjatuh di pinggir
sungai bengawan solo. Kemudian keluarganya membawa pasien ke
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan dilakukan CT Scan kemudian
pasien dibawa pulang kerumah. Di rumah pasien sering mengomel sendiri
dan berbicara sendiri. Keluarga pasien mengatakan pasien menganggap
keluarga dan tetangganya yang sudah meninggal itu masih hidup dan
pasien sering mengajak mereka bicara. Pasien tampak berbicara pada
ayahnya yang sudah meninggal dan mengatakan bahwa ayahnya
menyuruhnya untuk mati dan pasien ingin memotong tangan atau kakinya
agar bisa mati. Pasien juga meminta izin kepada ibunya untuk mati saja
dengan memotong tangan atau kakinya.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Keluarga mengatakan pasien belum pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya, keluarga mengatakan ini baru pertama kalinya pasen dibawa
ke RSJD Surakarta. Keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami
aniaya fisik, aniaya seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga, tidak ada
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Keluarga mengatakan
bahwa pasien pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan ketika
ayahnya meninggal.

D. DATA FOKUS
1. Data Subjektif
Keluarga mengatakan bahwa pasien adalah seorang pedagang es di
dekat taman jurug, saat berjualan pasien sering melamun. Pada hari
minggu atau 4 hari yang lalu saat berjualan pasien terjatuh di pinggir
sungai bengawan solo. Kemudian keluarganya membawa pasien ke
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan dilakukan CT Scan
kemudian pasien dibawa pulang kerumah. Di rumah pasien sering
mengomel sendiri dan berbicara sendiri. Pasien menganggap keluarga
dan tetangganya yang sudah meninggal itu masih hidup. Pasien
berbicara ingin mati dan ingin memotong tangan dan kakinya
2. Data Objektif
Pasien tampak gelisah, pasien ter;ihat berbicara sendiri, pasien tiba-
tiba sedih, rambut kotor, mulut banyak air liur, kuku tampak kotor,
badan agak berbau dan pasien tampak berbicara sendiri.

E. ANALISA DATA
Tanggal/
Data Fokus Problem Etiologi Paraf
Jam
26 DS : Halusinasi
November - (Pasien tidak Penglihatan
2014 kooperatif)
13.00 DO :
WIB - Pasien terlihat
gelisah
- Pasien terlihat
berbicara sendiri.
26 DS : Resiko Bunuh Diri
November - Pasien
2014 mengatakan
13.00 keluarga dan
WIB tetangganya
yang sudah
meninggal itu
masih hidup.
- Pasien meminta
izin kepada
ibunya untuk
mati saja dengan
memotong
tangan atau
kakinya.
DO :
- Pasien terlihat
gelisah
- Pasien tampak
berbicara sendiri
- Pasien di fiksasi
26 DS : Defisit Perawatan
November - (Pasien tidak Diri
2014 kooperatif)
13.00 DO :
WIB - Keluarga
mengatakan
bahwa pasien
sudah 2 hari
tidak mandi.
- Rambut terlihat
kotor
- Mulut terlihat
banyak air liur
- Kuku tampak
kotor dan badan
agak bau.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi penglihatan
2. Resiko bunuh diri
3. Defisit perawatan diri
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/j No Diagnosa Rencana/Intervensi keperawatan
am keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi rasional
26- 1 Halusinasi TUM: Setelah dilakukan BHSP - Menjalin hubungan
11- keperawatan Klien 1X pertemuan - Berikan salam setiap yang baik dengan
2014 mampu pasien dapat percaya berinteraksi dengan pasien pasien agar pasien
mengontrol dengan perawat - Perkenalkan nama perawat, bisa percaya dengan
halusinasi nama panggilan, perawat sehingga
- Tanyakan nama pasien, pasien merasa
TUK 1: nama panggilan, dan nama nyaman.
Pasien kesukaan
dapat
membina
hubungan
saling
percaya.
TUK 2: Setelah dilakukan - Adakan kontak sering - Untuk membantu
Pasien tindakan dan singkat secara pasien dalam
dapat keperawatan selama bertahap. mengidentifikasi
mengenali 1X pertemuan - Observasi tingkah laku masalah yang
halusinasin pasien dapat klien terkait dengan dialaminya
ya mengenali halusinasinya bicara dan sehingga pasien
halusinasinya tertawa tanpa stimulus, mengakui
memandang ke kiri, ke masalah
kanan, dan ke depan halusinasi yang
seolah ada teman bicara. dialami
- Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
halusinasi penglihatan,
Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang
sedang dilihatnya,
lanjutkan klien melihat
apa dan katakan bahwa
perawat percaya klien
mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri
tidak mengalaminya
- Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi dan
beri kesempatan klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
- Diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan
untuk mengatasi
masalah tersebut.
- Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya
TUK 3: Setelah dilakukan - Identifikasi bersama Untuk membantu pasien
Pasien tindakan klien cara atau tindakan mengontrol halusinasinya
dapat keperawatan selama yang dilakukan jika sehingga saat terjadi
mengontrol 1X pasien dapat terjadi halusinasi. halusinasi pasien mampu
halusinasin mengontrol - Diskusikan cara yang mengatasinya dengan
ya halusinasinya digunakan klien cara yang benar
- Diskusikan cara baru
untuk
memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi
- Bantu klien memilih
cara yang sudah
diajurkan dan latih
untuk mencobanya
- Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.
- Pantau pelaksanaan
yang telah dipilih dan
dilatih, jika berhasil beri
pujian.
TUK 4: - Diskusikan dengan klien Untuk membantu
klien dapat tentang manfaat dan kesembuhan pasien
memanfaat kerugian tidak
minum dengan cara farmakologi

kan obat obat, warna, dosis, cara, sehingga pasien mampu


efek terapi dan efek
dengan mengenali jenis obat
samping penggunaan obat.
baik yang harus diminum dan
- Pantau klien saat
mampu minum obat
penggunaan obat
secara teratur
- Beri pujian jika klien
menggunakan obat dengan
benar
- Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter.

H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No diagnosa Hari/tanggal/jam SP Pasien Implementasi Evaluasi Paraf
1 Rabu 26-11- SP 1 Intensif 1. BHSP S : - (Pasien tidak
2014 2. Vital sign kooperatif)
Jam: 10.30 WIB 3. Mengajarkan pasien O : - Klien terlihat bicara
cara mengontrol sendiri
halusinasi dengan - Pasien tampak
menghardik. bingung
4. Memindahkan - Pasien terlihat
pasien ke Bangsal gelisah saat di
fiksasi
- TD : 122/93
Nadi : 90 x/ menit
A : Pasien belum mampu
mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
P:
Planning perawat:
- Ajarkan kembali
cara mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
-
Planning pasien:
- Anjurkan pasien
untuk berlatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
menghardik secara
mandiri.

Anda mungkin juga menyukai