Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR MAMAE DI RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI SURAKARTA

Oleh:

RIRIN KARTIKA NOVITASARI

NIM: SN182073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi pada
suatu sel / jaringan di dalam mammae dimana ia tumbuh secara liar dan tidak bisa
dikontrol ( Dr.Iskandar, 2009).
Tumor mammae adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, aerola
dan papilla mammae (Lab.UPF Bedah RSDS, 2010).
Tumor mammae adalah pertumbuhan sel - sel yang abnormal yang
mengganggu pertumbuhan jaringan tubuh terutama pada sel epitel di mammae
(Sylvia, 2009).

2. Etiologi

Penyebab pasti tumor payudara belum diketahui. namun, ada beberapa faktor
resiko yang telah teridentifikasi menurut Dr.Iskandar (2009) , yaitu:

a. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan pria
prevelensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor payudara.
b. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara beresiko
tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
c. Faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan
risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara.
d. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
e. Penggunaan hormon.
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari
Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan
kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen
replacement.
f. Faktor reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker
payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur
lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. risiko utama kanker payudara
adalah bertambahnya umur.
g. Terpapar radiasi
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan
disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan
dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
h. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor payudara.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan pada usia lebih tua.

3. Manifestasi klinik
Keluhan penderita kanker payudara (Lab.UPF Bedah RSDS, 2010).
a. Mungkin tidak ada.
b. Tumor mammae umumnya tidak nyeri.
c. Ulkus/perdarahan dari ulkus.
d. Erosi putting susu.
e. Perdarahan keluar cairan dari putting susu.
f. Nyeri pada payudara.
g. Kelainan bentuk payudara.
h. Keluhan karena metastase

4. Komplikasi
Komplikasi utama dari tumor mammae adalah metastase jaringan sekitarnya
dan juga melalui jaringan limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat
yang sering untuk metastase adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke
tulangan kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan
hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada
paru-paru dan metastase ke otak mengalami gangguan sensori.

5. Patofisiologi dan pathway


Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-
ciri proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel
kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu
fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel-sel ganas diantar sel-sel normal.
Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit bahaya, tergantung
pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia
permulaannya.Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda dari penyakit
payudara ganas sesudah masa menopause (post menopause). Respon dan prognosis
penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Beberapa
tumor yang dikenal sebagai estrogen dependentmengandung reseptor yang
mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan pertumbuhannya dirangsang oleh
estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jarngan payudara normal atau dalam
jaringan dengan dysplasia. Kehadiran tumor Estrogen Aeceptor Assay (ERA) pada
jaringan lebih tinggi dari kanker-kanker payudara hormone dependent. Kanker-
kanker ini memberikan respon terhadap hormone treatment (endocrine
chemotherapy, oophorectomy, atau adrenalectomy) (Sylvia, 2009).
Pathway

Peningkatan hormon esterogen, riwayat kanker, radiasi

Perubahan genetic dalam sel

Sel menjadi abnormal

Poliferasi sel-sel maligna dalam payudara

Tumor payudara

Mendesak Mastektomi
Mensuplai
nutrisi ke jaringan sekitar
jaringan tumor Luka Operasi (Trauma Jaringan)
meningkat Menekan jaringan
pada mamae Tidak adekuat pertahanan
Hipermetabolis system imun
v
ke jaringan Peningkatan
konsistensi mamae Ukuran mamae
Suplai nutrisi abnormal Kerusakan
Mamae Nyeri
ke jaringan lain Integritas Kulit
menurun membengkak
Ansietas
v
Berat badan Nyeri
menurun

Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
Tubuh

Sumber: Sylvia (2009).


6. Penatalaksanaan medis
a. Penatalaksanaan medis
1) Penatalaksanaan bedah
- Mastektomi parsial (mengeksisi tumor lokal). Diawali dengan lupektomi
untuk mengangkat jaringan yang telah terjangit tumor atau kanker
kemudian dilanjutkan dengan kuadranektomi yaitu pengangkatan
seperempat payudara.
- Mastektomi total yaitu mengangkat seluruh payudara beserta kelenjar
limfe dilateral otot pektoralis minor.
- Mastektomi radikal yaitu mengangkat payudara, otot pektoralis mayor
dan minor dan seluruh isi aksilanya.
2) Penatalaksanaan non-bedah
- Penyinaran pada payudara dan kelenjar linfe regional atau pada jaringan
lain yang telah terserang kanker
- Kemoterapi: menupakan terapi adjuvan sistemik khususnya setelah
dilakukan pembedahan
- Terapi hormon: antiestrogen, androgen, prostaglandin, tamoksifen.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Deteksi alergi makanan pada klien
- Menyarankan konsumsi zat besi , protein, vit C
2) Ansietas
- Memberi informasi sesuai tentang penyakit pasien
- Melatih pasien untuk melakukan relaksasi
3) Nyeri
- Menkaji nyeri: karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi dan intensitas nyeri
- Menangani nyeri dengan relaksasi
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat
- Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat dikaji, diuraikan dalam
konsep PQRST dalam bentuk narasi.
- Riwayat kesehatan dahulu
Apakah ada riwayat tumor mammae sebelumnya, pernahkah sakit dada
hingga dilakukan penyinaran pada bagian dada, riwayat kanker atau tumor
lain yang pernah atau sedang dialami yang bisa menjadi faktor pendukung
terjadinya tumor dan ca mammae seperti kanker serviks, lalu identifikasi
juga riwayat kesehatan keluarga.
- Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada keluarga yang memiliki riwayat tumor atau ca mammae,
riwayat kanker atau tumor lain yang pernah atau sedang dialami oleh
keluarga yang lain, ataupun orang tua klien yang memiliki penyakit yang
sama.
b. Pola Gordon
1) Persepsi dan Manajemen : Biasanya klien tidak langsung
memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya kerumah sakit
karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
2) Nutrisi - Metabolik : Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami
anoreksia, muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.
3) Eliminasi : Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan
mengalami melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
4) Aktivitas dan Latihan : Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas
dan lathan klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
5) Kognitif dan Persepsi : Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah
sehingga kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.
6) Istirahat dan Tidur : Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena
nyeri.
7) Persepsi dan Konsep Diri : Payudara merupakan alat vital bagi wanita.
Kelainan atau kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya
diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.
8) Peran dan Hubungan : Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami
gangguan dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
9) Reproduksi dan Seksual : Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien
dan perubahan pada tingkat kepuasan.
10) Koping dan Toleransi Stres: Biasanya klien akan mengalami stress
yang berlebihan, denial dan keputus asaan.
11) Nilai dan Keyakinan : Diperlukan pendekatan agama supaya klien
menerima kondisinya dengan lapang dada

c. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : Normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
2) Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu
berminyak
3) Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis,
tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
4) Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda
infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran
5) Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
6) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
7) Leher : biasanya terjadi pembesaran JVP
8) Dada : adanya kelainan kulit, kesimetrisan bentuk dada
9) Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.
10) Ekstremitas : biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas

d. Pemeriksaan penunjang
- Ultrasonografi
Dapat membedakan antara masa padat dan kista pada jaringan payudara
keras.
- Mammografi
Memperlihatkan stuktur internal payudara, dapat mendeteksi tumor yang
terjadi pada tahap awal.
- Scan CT dan MRI
Teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara.
- Pemeriksaan Biopsi
Pemeriksaan biopsi juga dapat dipakai untuk diagnosis tumor dan ca
mammae. Pemeriksaan histologi ini dilakukan dengan mengangkat jaringan
dari masa payudara yang terjangkit tumor untuk ditentukan tingkat
keganasannya.
2. Diagnosa keperawatan
a. Pre Operasi
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis : sel kanker (00132)
- Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan diet kurang (00002)
- Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini: operasi tumor
mammae (00146)
b. Post Operasi
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (00132)
- Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan faktor mekanik (alat yang
menimbukan luka) (00047)
3. Perencanaan keperawatan
Pre operasi
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Tujuan: Management Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen keperawatan selama 3x24 jam komprehensif yang meliputi
nyeri akut pasien berkurang lokasi, karakterristik, durasi,
cidera biologis
Kriteria Hasil NOC: frekuensi, kualitas, intensitas,
: sel kanker Kontrol Nyeri (1605) atau beratnya nyeri dan analge
(00132) - Menunjukan nyeri yang pencetus.
terkontrol (4) - Observasi adanya petunjuk
- Menunjukkan kapan nyeri nonverbal mengenai
terjadi (3) ketidaknyamanan terutama
Tingkat nyeri (2102) pada mereka yang tidak dapat
- Dapat beristirahat (5) berkomunikasi secara eektif
- Skala nyeri (3) - Bantu keluarga dalam mencari
- Frekuensi napas dalam dan menyediakan dukungan
deviasi sedang dari kisaran - Gunakan metode penilaian
norma dengan skala (3) sesuai tahap perkembangan
yang memungkinkan untuk
memonitor perubahan nyeri
dan bantu mengidentifikasi
analge pencetus.
- Pilih dan implemenasi
- tindakan yang beragam
misalnya farmakologi dan non
farmakologi untuk
memfasilitasi penurunan nyeri
sesuai dengan kebutuhan

Pemberian analgesic
- Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dn
keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
- Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis dan
frekuensi obat analgesic
yang diresepkan
- Pilih analgesic atau
kombinasi analgesic yang
sesuai ketika lebih dari satu
diberikan.
- Tentukan analgesic
sebelumnya, rute pemebrian
dan dosis, untuk mencapai
hasil pengurangan nyeri
yang optimal.
- Pilih rute intravena dari pada
rute analgesic11lar untuk
injeksi pengobatan nyeri
yang sering.
- Monitor tanda vital sebelum
dan sesudah analgeanalgesic
narkotik pada pemberian
dosis pertama kali atau jika
ditemukan tanda-tanda yang
tidak biasanya.
- Berikan analgesic sesuai
waktu paruhnya terutama
pada nyeri yang berat.
- Pertimbangkan penggunaan
infuse terus-menerus baik
sendiri ataupun digabungkan
dengan opoit bolus untuk
mempertahankan level
serum.
- Evaluasi keefektifan
analgesic dengan interval
yang teratur pada setap
setelah pemberian
khususnya pada pemberian
pertama kali juga observasi
adanya tanda dan gejala fek
samping (misalnya: depresi
pernapasan, mual dan
muntah, mulut kering dan
konstipasi)
- Dokumentasikan respon
terhadap analgesic dan
adanya efek samping.

2. Ketidak Setelah dilakukan tindakan NIC:


seimbangan keperawatan selama 3 x 24 jam Nutrition management
nutrisi: kurang nutrisi dapat terpenuhi - Kaji adanya alergi makanan
dari kebutuhan Kriteria Hasil NOC: - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori yang
tubuh
dibutuhkan pasien
berhubungan Status Gizi : definisi tingkat zat - Anjurkan pasien untuk
dengan asupan gizi yang tersedia untuk meningkatkan inteke Fe
diet kurang memenuhi kebutuhan - Anjurkan pasien untuk
(00002) metabolik (1004) meningkatkan protein da itamin C
- Intake nutrisi normal (5) - Berikan subtansi gula
- Intake makanan dan cairan - Yakinkan diit yang dimakan
normal (3) mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Beri makanan yang terpilih (sudah
Status Gizi: asupan makanan
dikonsultasikan ke ahli gizi)
dan cairan (1008) - Ajarkan pasien bagaimana
- Asupan makan oral (4) membuat catatan makanan harian
- Asupan cairan oral (4) - Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Status Gizi: Nilai Gizi (1005) - Beri informasi tentang
- Intake Kalori (5) kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien
- Intake Protein (5)
untuk mendapatkan nutrisi
- Intake Karbohidrat (5) yang dibutuhkan
- Intake Vitamin (5)
- Intake Mineral (4) Nutrition monitoring
- Intake Zat Besi (4) - BB pasien dalam batas
- Intake Kalsium (5) normal
- Monitor adanya penurunan
berat badan
- Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang bisa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau
orang tua selama makan
- Jadwalkan pengobatawn dan
tindakan tidak selama jam
makan
- Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
- Monitor mual muntah
- Monitor kadar albumin, total
protein, hb, dan kadar ht
- Monitor makanan kesukaan
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat dan kemerahan
dan kekeringan pada
konjungtiva
- Monitor kalori dan intake
nutrisi
- Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila,
lidah dan cavitas oral.
- Catat jika lidah berarna
magenta, scarlet

3. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Pengurangan kecemasan


berhubungan keperawatan selama 3 x 24 (5820)
dengan jam keluarga pasien tidak - Gunakan pendekatan yang
mengalami kecemasan tenang dan meyakinkan
ancaman pada
Kriteria Hasil NOC: - Jelaskan semua prosedur
status terkini: Tingkat Kecemasan 1211 termasuk sensasi yang akan
operasi tumor - Perasaan gelisah orang tua dirasakan yang mungkin akan
mammae dalam keadaan ringan (4) dialami pasien selama
(00146) - Tidak ada kesulitan dalam prosedur dilakukan
berkonsentrasi (5) - Pahami situasi krisis yang
- Keluarga dapat beristirahat terjadi dari perspektif
(4) keluarga
- Berikan informasi analges
terkait diagnosis, perawatan
dan prognosis
- Berikan objek yang
menunjukan perasaan aman
- Dengarkan keluhan keluarga
pasien
- Ciptakan atmosfer rasa aman
untuk meningkatkan
kepercayaan
- Dorong verbalisasi perasaan,
persepsi dan ketakutan
- Identifikasi pada saat terjdi
perubahan tingkat kecemasan
- Bantu keluarga pasien
megidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
- Kontrol stimulus untuk
kebutuhan keluarga pasien
yang tepat
- Dukung penggunaan koping
yang tepat

Peningkatan koping (5230)


- Bantu keluarga pasien dalam
mengidentifikasi tujuan
jangka panjang dan jangka
pendek yang tepat
- Bantu keluarga pasien dalam
memeriksa sumbersumber
yang tersedia untuk mmenuhi
tujuan-tujuannya
- Bantu keluarga pasien untuk
memecah tujuan yang
kompleks menjadi lebih kecil,
dengan langkah yang dapat
dikelola
- Berikan penilaian mengenai
dampak dri situasi kehidupan
pasien terhadap peran dan
hubungan yang ada
- Berikan penilaian mengenai
pemahaman keluarga pasien
terhadap proses penyakit
- Berikan penilaian dan
diskusikan respon
analgesic14l terhadap situasa
yang ada terhadap keluarga
pasien
-

Post operasi
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Tujuan: Management Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen keperawatan selama 3x24 jam komprehensif yang meliputi
nyeri akut pasien berkurang lokasi, karakterristik, durasi,
cidera fisik
Kriteria Hasil NOC: frekuensi, kualitas, intensitas,
(00132) Kontrol Nyeri (1605) atau beratnya nyeri dan analge
- Menunjukan nyeri yang pencetus.
terkontrol (4) - Observasi adanya petunjuk
- Menunjukkan kapan nyeri non verbal mengenai
terjadi (3) ketidaknyamanan terutamma
Tingkat nyeri (2102) pada mereka yang tidak dapat
- Dapat beristirahat (5) berkomunikasi secara eektif
- Skala nyeri (3) - Bantu keluarga dalam mencari
- Frekuensi napas dalam dan menyediakan dukungan
deviasi sedang dari kisaran - Gunakan metode penilaian
norma dengan skala (3) sesuai tahap perkembangan
yang memungkinkan untuk
memonitor perubahan nyeri
dan bantu mengidentifikasi
analge pencetus.
- - Pilih dan implemenasi
tindakan yang beragam
misalnya farmakologi dan non
farmakologi untuk
memfasilitasi penurunan nyeri
sesuai dengan kebutuhan

Pemberian analgesic
- Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dn
keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
- Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis dan
frekuensi obat analgesic
yang diresepkan
- Pilih analgesic atau
kombinasi analgesic yang
sesuai ketika lebih dari satu
diberikan.
- Tentukan analgesic
sebelumnya, rute pemebrian
dan dosis, untuk mencapai
hasil pengurangan nyeri
yang optimal.
- Pilih rute intravena dari pada
rute analgesic15lar untuk
injeksi pengobatan nyeri
yang sering.
- Monitor tanda vital sebelum
dan sesudah analgeanalgesic
narkotik pada pemberian
dosis pertama kali atau jika
ditemukan tanda-tanda yang
tidak biasanya.
- Berikan analgesic sesuai
waktu paruhnya terutama
pada nyeri yang berat.
- Dokumentasikan respon
terhadap analgesic dan
adanya efek samping.

2 Kerusakan Tujuan: NIC:


Integritas Kulit Setelah dilakukan tindakan Pressure Management
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam
dengan faktor
mekanik (alat kerusakan integritas kulit dapat - Anjurlan pasien
yang dihindari menggunakan pakaian
menimbukan Kriteria Hasil: longgar
luka) (00047) - Melaporkan adanya - Hindari kerutan pada tempat
gangguan sensasi atau nyeri tidur
pada daerah kulit yang - Jaga kebersihan kulit agar
mengalami gangguan tetap bersih dan kering
- Menunjukkan pemahaman - Monitor kulit akan adanya
dalam proses perbaikan kulit kemerahan
dan mencegah terjadinya - Monitor ststus nutrisi
cidera berulang - Monitor aktifitas dan
mobiliusasi pasien

4. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien
(hasil yang diamati) dengan tujuan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan (Nursalam,2010).
Pre operasi
1. Nyeri akut (00132) dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil:
Pain control (1606)
- Monitor nyeri setiap waktu yang kadang-kadang (3) menjadi sering (4)
- Melaporkan dalam mengontrol nyeri jarang (2) menjadi (5) tidak nyeri

Pain level (2102)


- Melaporkan nyeri yang sebelumnya sedang (3) menjadi (5) tidak nyeri
- Ekspresi wajah saat nyeri yang sebelumnya meringis (3) menjadi tidak
meringis
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002) dapat
dikontrol dengan kriteria hasil:
Status Gizi : definisi tingkat zat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
metabolik (1004)
- Melaporkan intake nutrisi normal yang skor sebelumnya 5 menjadi 3
- Melaporkan intake makanan dan cairan normal yang skor sebelumnya 3
menjadi 5
3. Ansietas (00146) dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil:
Tingkat kecemasan (1211)
- Perasaan gelisah yang skor sebelumnya 3 menjadi 5
- Wajah tegang yang skor sebelumnya 3 menjadi 5

Post operasi

1. Nyeri akut (00132) dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil:
Pain control (1606)
- Monitor nyeri setiap waktu yang kadang-kadang (3) menjadi sering (4)
- Melaporkan dalam mengontrol nyeri jarang (2) menjadi (5) tidak nyeri

Pain level (2102)


- Melaporkan nyeri yang sebelumnya sedang (3) menjadi (5) tidak nyeri
- Ekspresi wajah saat nyeri yang sebelumnya meringis (3) menjadi tidak
meringis
2. Kerusakan Integritas Kulit (00047) dapat dikontrol dengan kriteria hasil:
- Melaporkan adanya gangguan sensasi atau nyeri pada daerah kulit yang
mengalami gangguan
- Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya cidera berulang.
DAFTAR PUSTAKA

A.Sylvia., M. 2009. Patofisiologi Edisi 6 Vol 2 Konsep Klinis Prose- Proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Junaedi., Iskandar dr. 2009. Kanker. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer
Lab. UPF Bedah. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi. RSDS-FKUA: Surabaya

Nanda. 2018. Diagnosis Keperawatan & Kalsifikasi 2018-2020 Edisi 10 Editor T


Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC

Nursalam. 2010. Proses dan Dokumentasi Konsep dan Praktik. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Smeltzer, & Bare. 2010. Buku Ajar Kesehatan Medical Bedah, Volume 2, Edisi 8. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • Resume Igd
    Resume Igd
    Dokumen11 halaman
    Resume Igd
    Ririn Kartika Novitasari
    Belum ada peringkat
  • LP CHF
    LP CHF
    Dokumen53 halaman
    LP CHF
    Ririn Kartika Novitasari
    Belum ada peringkat
  • Format Askep Kosong
    Format Askep Kosong
    Dokumen17 halaman
    Format Askep Kosong
    Ririn Kartika Novitasari
    Belum ada peringkat
  • Format Askep Ibs
    Format Askep Ibs
    Dokumen4 halaman
    Format Askep Ibs
    Ririn Kartika Novitasari
    Belum ada peringkat
  • Ansin Rawat Luka
    Ansin Rawat Luka
    Dokumen5 halaman
    Ansin Rawat Luka
    Ririn Kartika Novitasari
    Belum ada peringkat