Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Rohanah, S.Pd, M.KM

Disusun Oleh :

Nama : Uun Nurtini


Nim : P27901119100
Tingkat : 3B/D3 Keperawatan

PRODI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN 2021
KASUS

Kasus Fiktif Latihan 7 (Halaman 33)

Seorang perempuan usian 25 Tahun bekerja sebagai sekretaris pada perusahaan


internasional. Satu bulan yang lalu pasien di PHK karena perusahaannya bangkrut.
Hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang
mau disajikan. menurut pasien makanan yang disajikan sudah diracun karena pasien
mendengar suara-suara ada orang yang akan membunuhnya dengan memberikan
racun dimakanan. Penampilan pasien tampak tidak rapih, berbau dan rambut acak-
acakan. Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri, bercakap-cakap sendiri tanpa ada
orang lain disekitarnya. Terkadang pasien tiba-tiba marah tanpa sebab. Pasien sering
menyendiri di sudut ruangan atau mondar-mandir tanpa tujuan. Pada saat interaksi
pasien banyak menunduk, kontak mata minimal, mudah beralih dan suara keras serta
tinggi.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Ruang Rawat : Plamboyan


Tanggal Di Rawat : 04 September 2021

A. IDENTITAS KLIEN
Nama pasien : Ny. U
Umur : 25 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum menikah
Orang yang berarti : Ibu
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Tanggal masuk : 04 September 2021
Tanggal pengkajian : 04 September 2021
Penampilan : Tidak rapih, berbau dan rambut acak-acakan

B. ALASAN MASUK
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien satu bulan yang lalu di PHK karena perusahan
ditempat ia bekerja bangkrut, setelah kejadian itu pasien tidak mau makan karena pasien
mengatakan sering mendengar suara-suara ada orang yang akan membunuhnya,
penampilan tampak tidak rapih seperti biasanya, berbau dan rambut acak-acakan. Pasien
tampak tertawa dan bercakap-cakap sendiri tanpa ada orang disekitarnya

C. KELUHAN UTAMA
Pasien tidak mau makan apa yang disajikan karena mendengar adanya suara-suara orang
yang akan membunuhnya dengan memberikan racun, pasien nampak sering tertawa dan
bercakap-cakap sendiri serta pasien suka marah-marah tanpa sebab dengan suara keras
dan tinggi
D. STATUS MENTAL
1. Emosi : Pasien tiba-tiba marah tanpa sebab menggunakan nada suara yang
keras dan tinggi
2. Konsep diri : Tidak ada masalah
3. Pola interaksi : Pasien saat interaksi sering menunduk, kontak mata minimal dan
mudah beralih
4. Gaya komunikasi : Nada suara keras serta tinggi

E. LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA


1. Pekerjaan : Pasien bekerja sebagai sekretaris di perusahaan internasional pada
satu bulan lalu dan pasien di PHK karena perusahaannya bangkrut
2. Hubungan sosial : Pasien semenjak di PHK menjadi lebih sering menyendiri dan
bercakap-cakap sendiri tanpa orang lain disekitarnya
3. Sosial budaya : Terganggu
4. Gaya hidup : Tampak murung, tidak mau makan dan defisit perawatan diri \

F. RIWAYAT KELUARGA
1. Riwayat keluarga : tidak ada
2. Masalah keluarga dan krisis : semenjak pasien di PHK karena perusahaannya
bangkrut pasien tampak murung, tidak bisa merawat dirinya sendiri dan lebih sering
menyendiri.
3. Interaksi dalam keluarga : tidak ada interaksi didalam keluarganya

G. PENGKAJIAN FISIK
1. Riwayat penyakit : Pasien tidak mempunyai riwayat sakit jiwa
2. Kebiasaan : Pasien suka menyendiri di sudut ruangan atau mondar-mandir tempat
tujuan
3. Merokok : Pasien tidak merokok
4. Alkohol/obat-obatan : Pasien tidak meminum alkohol dan tidak mengkonsumsi obat-
obatan
5. Istirahat dan tidur : Normal
6. Nutrisi : Pasien tidak mau makan karena mendengar suara-suara ada orang yang akan
membunuhnya dengan memberikan racun di makanannya.
7. Eliminasi : Pola BAK atau BAB pasien normal
8. Tingkat aktivitas : Pasien terlihat mondar-mandir tanpa tujuan

ANALISA DATA
Analisa Data Masalah Keperawatan

Ds : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi


pendengaran
 Pasien mengatakan mendengar bisikan atau
suara

Do:

 Pasien tampak murung


 Pasien tampak tidak rapih, berbau dan
rambut acak-acakan
 Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri
 Pasien tampak marah tanpa sebab
 Pasien tampak menyendiri
 Pasien tampak mondar mandir tanpa tujuan

Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. U Ruangan : Plamboyan


No CM : 000120490 DX Medis : Skyzoafektif

Perencanaan
Tanggal No. DX Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
04 September D.0085 Gangguan persepsi TUM -setelah 2x pertemuan SP I
2021 sensori : Halusinasi Klien mampu mengontrol pasien mampu
1. Mengidentifikasi jenis
pendengaran halusinasi menyebutkan waktu,
halusinasi pasien
isi, frekuensi ti,bulnya
2. Mengidentifikasi isi
TUK halusinasi dan resppon
halusinasi pasien
1. Klien dapat mengontrol terhadap halusinasi
3. Mengidentifikasi waktu
halusinasi dengan cara -setelah 2x pertemuan
halusinasi pasien
menghardik pasien mampu
4. Mengidentifikasi frekuensi
2. Klien dapat memanfaatkan menyebutkan cara
halusinasi pasien
obat dalam mengontrol mengontrol halusinasi
5. Mengidentifikasi situasi
halusinasinya dengan cara
yang menimbulkan
3. Klien mendapatkan menghardik, minum
halusinasi
mengontrol halusinasi obat, bercakap-cakap,
6. Mengidentifikasi respon
dengan cara bercakap- dan melakukan pasien terhadap halusinasi
cakap aktivitas. 7. Mengajarkan pasien
4. Dapat mengontrol -setelah 2x pertemuan menghardik
halusinasi dengan cara pasien mampu 8. Menganjurkan pasien
melakukan kegiatan. mendemonstrasikan memasukan cara
cara menghardik, menghardik halusinasi
minum obat, bercakap- dalam jadwal kegiatan
cakap, dan meakukan harian
kegiatan aktivitas.
SP II
1. mengidentifikasi jadwal
harian pasien
2. memberikan pendidikan
kesehatan tentang pemberian
obat secara teratur
3. menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

SP III
1. mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. melatih pasien
mengendalikan halusinasi
dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
3. menganjurkan pasien dalam
jadwal kegiatan harian.

SP IV
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien
mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan
3. Menganjurkan pasien
memasukan kegiatan ke
dalam jadwal sehari-hari

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN


Implementasi Evaluasi
DS : S:
 Pasien mengatakan mendengar bisikan atau suara - Klien menjawab salam dari perawat
- Klien menyebutkan nama lengkap dan nama panggilannya
DO : - Klien mengatakan dia sering mendengar suara-suara yang
mengancam akan meracuninya
 Pasien tampak murung
- Pasien mengatakan sudah mulai bisa mengontrol halusinasi
 Pasien tampak tidak rapih, berbau dan rambut acak-acakan
dengan cara menghardik
 Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri
 Pasien tampak marah tanpa sebab
O:
 Pasien tampak menyendiri - Klien terlihat sudah mau berbicara dan menatap perawat
 Pasien tampak mondar mandir tanpa tujuan - Klien tidak lagi takut dengan orang lain

Diagnosa Kep : - Klien mempraktekkan cara menghardik halusinasi

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran


A : Masalah belum teratasi

Tindakan Kep :
SP I P : Lanjutkan intervensi

1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien


2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien menghardik
8. Menganjurkan pasien memasukan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian

RTL (planning perawat) :


1. Mengidentifikasi jadwal harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian obat secara
teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
DS : S:
 Pasien mengatakan mendengar bisikan atau suara - Klien menyebutkan tentang cara penggunaan obat dengan cara 6
benar
DO : - Klien menyebutkan jenis-jenis obat
- Klien dapat menyebutkan efek samping obat
 Pasien tampak murung
- Klien dapat menyebutkan indikasi obat
 Pasien tampak tidak rapih, berbau dan rambut acak-acakan
O:
 Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri - Klien terlihat menggunakan obat dengan benar
 Pasien tampak marah tanpa sebab A : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan mengkonsumsi obat

 Pasien tampak menyendiri P:

 Pasien tampak mondar mandir tanpa tujuan Pasien : Menganjurkan pasien untuk mengingat tentang penggunaan obat
dan memasukan jadwal minum obat ke jadwal kegiatan harian
Diagnosa Kep :
Perawat : Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan melanjutkan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
rencana tindakan selanjutnya

SP II
1. Mengidentifikasi jadwal harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian obat secara
teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

RTL (planning perawat) :


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien dalam jadwal kegiatan harian.

DS : S:
 Pasien mengatakan mendengar bisikan atau suara
- Klien menjawab salam dari perawat
DO : - Klien menyebutkan nama lengkap dan nama panggilannya
- Klien mengatakan dia sering mendengar suara-suara yang
 Pasien tampak murung
mengancam akan meracuninya
 Pasien tampak tidak rapih, berbau dan rambut acak-acakan
 Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri
O:
 Pasien tampak marah tanpa sebab
- Klien sudah mau berbicara dan menatap perawat
 Pasien tampak menyendiri - Klien tidak lagi takut dengan orang lain
 Pasien tampak mondar mandir tanpa tujuan A:

Diagnosa Kep : - Klien mampu bercakap-cakap dengan perawat

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran - Klien membina hubungan saling percaya
P:

SP III - Klien mengulang kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien jadwal kegiatan harian

2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap - Perawat mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan

dengan orang lain melanjutkan ke rencana tindakan selanjutnya

3. Menganjurkan pasien dalam jadwal kegiatan harian.

RTL (planning perawat) :


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien dirumah)
3. Menganjurkan pasien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian
DS : S:
 Pasien mengatakan mendengar bisikan atau suara - Klien mengatakan bahwa klien sudah bisa mengontrol halusinasi
O:
DO : - Klien terlihat melakukan kegiatan yang sudah dimasukkan
kedalam jadwal harian
 Pasien tampak murung
A : Masalah teratasi
 Pasien tampak tidak rapih, berbau dan rambut acak-acakan
P : Klien dapat mengulang kegiatan yang telah diajarkan secara mandiri
 Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri
 Pasien tampak marah tanpa sebab
 Pasien tampak menyendiri
 Pasien tampak mondar mandir tanpa tujuan

Diagnosa Kep :
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

SP IV
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien dirumah)
3. Menganjurkan pasien memasukan ke dalam jadwal kegiatan
harian

RTL (planning perawat) : Tanda tangan


1. Mengevaluasi jadwal harian pasien
Perawat

Anda mungkin juga menyukai