BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SISTEM HEMATOLOGI
A. Pengertian Hematologi
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari
segala sesuatu tentang darah dan aspeknya pada keadaan sehat atau sakit
(Sherwood L, 2001).
Hematologi adalah bidang studi kesehatan yang mempelajari
tentang darah dan gangguan yang terjadi pada darah. Contohnya termasuk
anemia, gangguan pembekuan darah, penyakit infeksi, hemofilia dan
leukemia.Seorang dokter ahli hematologi yang dikenal sebagai hematolog
memiliki keahlian khusus pada perawatan pasien dengan gangguan
hematologi, termasuk mendiagnosis dan mengelola penyakit terkait
kelainan darah.
B. Anatomi dan Fisiologi Darah
1. Pengertian Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdiri dari Plasma dan Sel atau
struktur seperti sel. Darah berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada
dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang
dinamakan sebagai Pembuluh darah dan menajalankan fungsi transport
berbagai bahan serta fungsi Homeostatis. darah merupakan kendaraan atau
medium untuk transportasi jarak jauh berbagai bahan antara sel-sel itu
sendiri. Pada orang dewasa volume darah sekitar 70-75 ml/kg, atau sekitar
4-5 liter darah.
2. Fungsi Darah
a. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh
sel tubuh.
b. Mengangkut oksige dari paru-paru ke seluruh tubuh
4
Antibodi/imunoglobulin,
Fibrinogen,
Albumin,
Sebagai salahsatu jalan pengobatan dari penyakit hemofilia, dan
Faktor-faktor pembekuan darah.
Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel
darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai
penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah
putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, dan
dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. Dalam keadaan normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam
setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000)
sel darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga
50000 sel per tetes. Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat
dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen
seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan
berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup.
7
a. Agranulosit
b. Agranulosit
- Limfosit, Berjumlah 30% dari sel darah putih.limfosit terbagi menjadi dua
yaitu:
- Monosit, Berjumlah 3-8% dari jumlah sel darah putih. Berfungsi sebagai
fagosit yang aktif.
% dalam
Tipe Gambar Diagram tubuh Keterangan
manusia
Neutrofil berhubungan dengan
pertahanan tubuh terhadap infeksi
bakteri serta proses peradangan kecil
lainnya, serta biasanya juga yang
Neutrofil 65%
memberikan tanggapan pertama
terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan
matinya neutrofil dalam jumlah yang
banyak menyebabkan adanya nanah.
Eosinofil terutama berhubungan
dengan infeksi parasit, dengan
Eosinofil 4%
demikian meningkatnya eosinofil
menandakan banyaknya parasit.
Basofil terutama bertanggung jawab
untuk memberi reaksi alergi dan
Basofil <1%
antigen dengan jalan mengeluarkan
histamin kimia yang menyebabkan
9
peradangan.
Limfosit lebih umum dalam sistem
limfa. Darah mempunyai tiga jenis
limfosit:
Trombosit merupakan jenis sel darah yang paling kecil, jumlah sel
ini sekitar 150.000-400.000 butir sel/mmᶟ, berbentuk tidak beraturan, tidak
berwarna. Masa hidup trombosit berkisar antara 5-10 hari. Trombosit
bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah dan pembaikan
pembuluh darah yang sobek.
11
Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, fungsi utama trombosit atau
platelet adalah untuk pembekuan darah. Ketika pembuluh darah luka atau
bocor, maka tubuh akan melakukan 3 mekanismr utama untuk menghentikan
perdarahan yang sedang berlangsung, yaitu :
Pada waktu dan tempat yang sama, berbagai protein pembekuan darah
terlarut, yaitu fibrinogen (karena adanya trombin dari trombosit) menjadi
aktif dan berubah menjadi fibrin. Fibrin berbentuk serat panjang yang tidak
larut sehingga dia akan menempel pada kumpulan trombosit membentuk
struktur seperi jaring – jaring. Serat fibrin ini bersifat lengket sehingga akan
mengumpulkan trombosit, sel darah merah dan sel darah putih yang lewat.
Setelah luka tertutup dengan baik maka akan diberikan sinyal yang membuat
proses pembekuan darah berhenti. Tanpa pengendalian berhentinya proses
pembekuan darah maka akan berbahaya karena luka kecil bisa menyebabkan
gumpalan di seluruh tubuh.
SISTEM IMUNOLOGI
A. PengertianImunologi
Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh,
baik itu penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus
dan bakteri.
Keseimbangan Homeostatis
14
Perbaikan Jaringan
1. Pertahanan Fisik
2. Pertahanan Mekanis
15
3. Pertahanan Kimiawi
4. Pertahanan Biologis
Sangat selektif
Dapat mengingat infeksi sebelumnya
Reaksi antara semua benda asing berbeda beda
Melibatkan antibodi dan pembentukan sel
16
C. Limfosit
Antigen
Antigen ( imunogen ) adalah suatu bahan bila dimasukkan ke dalam
tubuh dapat membangkitkan respons imun baik respons imun seluler
maupun humoral. Karaktristik antigen yang sangat menentukan
imunogenitas respomn imun adalah sebagai berikut:
a). Asing ( berbeda dari sself) : pada umumnya, molekul yang bersifat
self tidak bersifat imunogenik; untuk menimbulkan respon imun,
molekul harus dikenal sebagai nonself
b). Ukuran molekul : molekul dengan berat kurang dari 10.000
(misalnya asam amino) tidak bersifat imunogenik. Mereka hanya bisa
menjadi imunogenik hanya jika bergabung dengan protein pembawa.
c). Komplekstisitas kiiawi dan stuktural : jumlahhtetetu kompleksitas
kmiawi diperlukan. Contohnya: homo polimer lebih imunogenik
dibanding heteropolimer
d). Determinan antigeik ( epitop ) : unit terkecil dari suatu antigen
kompleks yang dapat diikat oleh antiboddi isebu antigen atau epitop.
e). tatanan genetic penjamu : dua strain bintang yang dari spesies yang
sama dapat merespon secara berbeda terhadap antigren yang sama
karena perbedaan komposisi gen respon imun.
f). dosis, cara dan pemberian antigen : respon imun dapat dioptimalkan
dengan cara menentukan dosis antigen denga cermat .
Antibodi
Antibodi adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang
teraktifasi oleh antigen. Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari
protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh
manusia. Antibodi mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel
plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen. Macam
Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan IgD.
Antibodi mempunyai sifat yang sangat luar biasa, karena untuk membuat
antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar
biasa, dan pantas dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B
mengenal struktur musuhnya dengan baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan
musuh (antigen). Dia mengetahui polanya berdasarkan perasaan. Sulit bagi
seseorang untuk mengingat pola kunci, walau cuma satu, Akan tetapi, satu
sel B yang sedemikian kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan
jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya
dalam kombinasi yang tepat.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sarpini, Rusbandi. 2013. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Jakarta : Penerbit in Media.
https://www.alodokter.com/hematologi-dan-perannya-dalam-menangani-
gangguan-darah-2
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah
https://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Struktur-Bentuk-Fungsi-Proses-
Pembentukan-Trombosit-adalah.html
https://www.alodokter.com/mengenal-plasma-darah-dan-fungsinya-bagi-tubuh
https://docplayer.info/72920521-Makalah-hematologi-akademi-analis-kesehatan-
putra-jaya-batam-mata-kuliah-hematologi-siswan-manto-badjo-m-si.html