MORAL,
ETIKA,
PRINSIP PRINSIP ETIK
KEPERAWATAN
NILAI
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan
(motivasi) tertentu dengan disertai sanksi Sanksi adalah ancaman/akibat
yang akan diterima apabila norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168).
Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan di lingkungan kehidupan manusia.
Norma juga merupakan aturan yang berlaku di kehidupan
bermasyarakat.
CIRI-CIRI NILAI MORAL
Berakaitan dengan tanggung jawab kita, Nilai-nilai moral
mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah,
karena ia bertanggung jawab
Berkaitan dengan hati nurani, Salah satu ciri khas nilai moral
adalah bahwa hanya nilia ini menimbulkan “suara” dari hati nurani
yang menuduh kita bila mita meremehkan atau menentang nilai-
nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilia-nilia moral
Mewajibkan
Bersifat formal, Tidak ada nilai-nilai moral yang “murni”, terlepas
dari nilai-nilai lain
PEMBAGIAN NORMA
norma kesopanan atau etiket, yaitu benar-benar mengandung
norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan
norma hukum,norma penting yang menjadi kenyataan dalam
setiap masyarakat
norma moral, menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk
dari sudut etis
ETIKA
Etika deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya
adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan-
tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif
tidak memberi penilaian tetapi menggambarkan moralitas pada individu-
individu tertentu, kebudayaan atau subkultur tertentu dalam kurun waktu
tertentu.
Etika normatif
Pada etika normatif terjadi penilaian tentang perilaku manusia.
Penilaian ini terbentuk atas dasar norma. Etika normatif bersifat
preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan menentukan
benar atau tidaknya tingkah laku.
Metaetika
“Meta” berasal dan bahasa Yunani yang berarti melebihi atau
melampaui. Metaetika mempelajari logika khusus dan ucapan-ucapan
etis. Pada metaetika mempersoalkan bahasa normatif apakah dapat
diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Metaetika mengarahkan pada
arti khusus dan bahasa etika.
PRINSIP –PRINSIP ETIKA
KEPERAWATAN
Macam-macam Prinsip etika keperawatan
1. Autonomy (Otonomi )
2. Beneficience (Berbuat Baik)
3. Justice (Keadilan)
4. Non Maleficience (tidak merugiakan)
5. Veracity (kejujuran)
6. Fidelity (loyalty/ketaatan)
7. Confidentiality (kerahasiaan)
8. Akuntabilitas (accountability)
9. Moral Right
Autonomy (Otonomi )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan
Contoh
Seorang perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan pada
pasien di ruang intensif, melakukan tindakan asuhan keperawatan
tanpa membedakan jenis penyakit pasien dan jaminan kesehatan yang
dimiliki pasien
Non Maleficience (tidak merugiakan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak
menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan psikologik.
Contoh
Seorang perempuan usia 70 tahun berada di panti mengalami
inkotenensia urin. Pada saat perawat membantu membersihkan
genetalia lansia tersebut tanpa menutup pintu ruangan sehingga terlihat
oleh penghuni yang lain.
Veracity (kejujuran)