Anda di halaman 1dari 24

NILAI,

MORAL,
ETIKA,
PRINSIP PRINSIP ETIK
KEPERAWATAN
NILAI

 Nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang


penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah
pada sikap/perilaku seseorang. Nilai menggambarkan cita-cita dan
harapan- harapan ideal dalam praktik keperawatan. Sistem nilai
dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap
penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang
sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati
nuraninya.
Ciri-Ciri Nilai ( Sarilan.M Ali, 2007 : 15 )

 Terbentuk melalui proses belajar dan melalui interaksi social


antarindividu maupun antar kelompok masyarakat.
 Memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap individu
karena perbedaan antara  kebudayaan yang satu dengan yang lain.
 Terseleksi dari berbagai aspek kehidupan.
 Dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang dan dapat
disosilaisasikan melalui komunikasi dan pergaulan dimasyarakat
Nilai Merupakan Suatu Ciri
 Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
 Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola
prilaku yang konsisten.
 Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.
 Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari
seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai
serta memegang teguh dan mempertahan kannya.
 Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-
nilai yang sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan:
1. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
2. Melindungi seseorang dalam hal privasi
3. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
 Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan
menerapkan kepada pasien, sebagai berikut:
1. Menutup area untuk mandi dan pengobatan
2. Menutup pasien untuk prosedur tertentu
3. Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dengan pemuka
agama atau anggota keluarga yang sedang sedih
Nilai- Nilai yang Sangat
Diperlukan Oleh Perawat
 Kejujuran
 Care
 Empati
 Lemah lembut
 Ketepatan setiap tindakan
 Menghargai orang lain
 Berbuat baik
 keadilan
Metode Mempelajari Nilai-Nilai

 Menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang


 Menegaskannya di depan umum, apabila cocok
 Memilih dari berbagai alternative
 Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
 Memilih secara bebas
 Bertindak
 Bertindak dengan pola konsistensi
NORMA

 Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan
(motivasi) tertentu dengan disertai sanksi Sanksi adalah ancaman/akibat
yang akan diterima apabila norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168).
 Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan di lingkungan kehidupan manusia.
 Norma juga merupakan aturan yang berlaku di kehidupan
bermasyarakat.
CIRI-CIRI NILAI MORAL
  Berakaitan dengan tanggung jawab kita, Nilai-nilai moral
mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah,
karena ia bertanggung jawab
 Berkaitan dengan hati nurani, Salah satu ciri khas nilai moral
adalah bahwa hanya nilia ini menimbulkan “suara” dari hati nurani
yang menuduh kita bila mita meremehkan atau menentang nilai-
nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilia-nilia moral
 Mewajibkan
 Bersifat formal, Tidak ada nilai-nilai moral yang “murni”, terlepas
dari nilai-nilai lain
PEMBAGIAN NORMA
 norma kesopanan atau etiket, yaitu benar-benar mengandung
norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan
 norma hukum,norma penting yang menjadi kenyataan dalam
setiap masyarakat
 norma moral, menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk
dari sudut etis
ETIKA

 Istilah “etika” berasal dan bahasa Yunani kuno. Kata Yunani


ethos dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-
kebiasaan tingkah laku manusia; adat, ahlak, watak, perasaan;
sikap; dan cara berfikir.
 Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat/moral. Sehingga berdasarkan asal usul
kata, maka etika berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan.
 Etika adalah ilmu tentang kesusialaan yang mengatur bagaimana
sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang melibatkan
aturan atau prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar,
yaitu baik dan buruk atau kewajiban atau tanggungjawab.
TERDAPAT TIGA PEMBAGIAN MENGENAI ETIKA

 Etika deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya
adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan-
tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif
tidak memberi penilaian tetapi menggambarkan moralitas pada individu-
individu tertentu, kebudayaan atau subkultur tertentu dalam kurun waktu
tertentu.
 Etika normatif
Pada etika normatif terjadi penilaian tentang perilaku manusia.
Penilaian ini terbentuk atas dasar norma. Etika normatif bersifat
preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan menentukan
benar atau tidaknya tingkah laku.
 Metaetika
“Meta” berasal dan bahasa Yunani yang berarti melebihi atau
melampaui. Metaetika mempelajari logika khusus dan ucapan-ucapan
etis. Pada metaetika mempersoalkan bahasa normatif apakah dapat
diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Metaetika mengarahkan pada
arti khusus dan bahasa etika.
PRINSIP –PRINSIP ETIKA
KEPERAWATAN
  Macam-macam Prinsip etika keperawatan
1. Autonomy (Otonomi )
2. Beneficience (Berbuat Baik)
3. Justice (Keadilan)
4. Non Maleficience (tidak merugiakan)
5. Veracity (kejujuran)
6. Fidelity (loyalty/ketaatan)
7. Confidentiality (kerahasiaan)
8. Akuntabilitas (accountability) 
9. Moral Right
Autonomy (Otonomi )

 Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang


menuntut pembedaan diri.
 Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai
hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
 Contoh
Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dirawat di rumah sakit sejak 2
hari yang lalu karena menderita thypoid. Ibu menyatakan, selama
dirawat anaknya tidak mau makan. Perawat memberikan pilihan menu
makanan yang akan diberikan pada anak untuk sarapan pagi.
Beneficience (Berbuat Baik)

 Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan


juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri dan orang lain
 Contoh :
Perempuan usia 32 tahun G2P1A0 hamil 18 minggu, dirawat diruang
kebidanan dengan riwayat perdarahan pervaginam. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi napas 25 x/i, kongjungtiva
pucat, CRT › 3 detik, HB 7.5 gr/dl. Perawat menasihati ibu untuk tidak
turun dari tempat tidur.
Justice (Keadilan)

 Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan
 Contoh
Seorang perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan pada
pasien di ruang intensif, melakukan tindakan asuhan keperawatan
tanpa membedakan jenis penyakit pasien dan jaminan kesehatan yang
dimiliki pasien
Non Maleficience (tidak merugiakan)
 Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak
menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan psikologik.
 Contoh
Seorang perempuan usia 70 tahun berada di panti mengalami
inkotenensia urin. Pada saat perawat membantu membersihkan
genetalia lansia tersebut tanpa menutup pintu ruangan sehingga terlihat
oleh penghuni yang lain.
Veracity (kejujuran)

 Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk


menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan
bahwa pasien sangat mengerti.
 Contoh
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RS dan didiagnosa HIV-
AIDS. Dokter meyampaikan hasil pemeriksaan dan diagnosa kepada
pasien tersebut.
Fidelity (loyalty/ketaatan)

 Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan


komitmennya terhadap orang lain.
 Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia pasien.
 Contoh :
Seorang pasien melakukan follow up kepada pasien terkait dengan
kondisi pasien.
Confidentiality (kerahasiaan)

 Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang


klien harus dijaga privasi-nya.
 Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien.
 Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya
 Contoh :
Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di RS dengan
kecelakaan terlihat lemah. Setiap kali pasien menanyakan keadaan
suaminya kepada perawat, tidak ada jawaban yang sesungguhnya
suami meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Akuntabilitas (accountability) 

 Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa


tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain.
 Akuntabilitas merupakan standar  pasti yang mana tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai