A. Pengkajian
1. Identitas Klien
1. Nama : Tn. T
2. Umur : 33 tahun
Nama : Ny. W
Umur : 30
1. Alasan Masuk
Pada tahun 2021 tersebut keluarga membawa klien kerumah sakit jiwa dan
rawat jalan selama 1,5 tahun. Pasie sudah 5 kali masuk RSJ. Pasien dan keluarga
merasakan gejala halusinasi lagi. Pada tahun 2021 ibu pasien meninggal dunia
sehingga semenjak saat itu pasien sering termenung dan mengalami kesedihan
yang berlarut larut dikarenakan ibu pasien adalah orang yang selalu
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan adanya suara suara tanpa berwujud yang mengajaknya bicara,
suara juga kadang mengatakan agar dia mengakhiri hidup, suara tersebut muncul
saat pasien sendiri dan termenung, suara biasanya muncul pada malam hari
terkadang membuat pasien sulit tidur, biasanya dalam seminggu suara muncul3-
5x,saat pasien tidak minum obat pasien merasa gelisah dansuara suara itu
mengganggunya terus menerus, biasanya saat suara itu muncul klien istigfar.
Pada tahun 2020 tersebut keluarga membawa klien kerumah sakit jiwa dan
b. Pengobatan sebelumnya
Pada tahun 2024 pasien pernah dituduh maling oleh orang lain sehingga terjadi
pertengkaran antara klien dan orang tersebut, namun masyarakat tidak percaya
dengan perkataan klien sehingga klien merasa dikucilkan lalu mengisolasi diri
dari masyarakat dan tidak mau berinteraksi dengan siapapun, setelah itu klien
a. Tanda vital :
b. Ukur
TB : 165 CM BB: 70
c. Keluhahan fisik :
Genogram
Klien memiliki 4 saudara keluarga klien merupakan anak terakhir dari 4 saudara dan
Konsep diri
a. Gambaran diri : Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak
kurang baik
Hubungan sosial
dengan tetangganya
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam. Saat ditanya, klien mengatakan
Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
Pasien mudah merasa bosan dan saat interaksi selalu menanyakan pertanyaan
berulang.
c. Aktivitas motorik
d. Pasien saat bicara pembawaan santai, kadang gelisah jika terlalu lama. Saat
komunikasi klien menatap lawan bicara namun mudah bosan dan teralihkan.
Pasien saat berbicata kontak mata dengan lawan bicara, namun pasien mudah
teralihkan.
f. Alam perasaan
Pasien saat ini merasa cukup sehat namun masih membutuhkan obat untuk
menenangkan diri, pasien merasa sangat kehilangan ibunya dan sangat sedih
Saat keadaan tertentu seperti pasien melihat pisau ada rasa ingin menyayat
tangannya.
f. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sekarang siang hari, dank klien mengatakan sekarang ada di
RSJ
g. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien dapat mengingat nama
anggota keluarga
berhitung
i. Kemampuan Penilaian
Klien kurang mampu membedakan antara baik dan buruk tentang berpenampilan
Terapi medis
1. Risperidon3mg2x1,
2. clozapin100mg1x¼ tablet,
4. lorazepam 2 mg 1 x 1,
5. depakote 250 mg 2x 1.
X11. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Halusinasi pendengaran
no DATA MASALAH
1. DS:
1. Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan, Gangguan sensori
klien mengatakan adanya suara suara tanpa persepsi Halusinasi
berwujud yang mengajaknya bicara, suara juga pendengaran
kadang mengatakan agar dia mengakhiri hidup,
2. suara tersebut muncul saat pasien sendiri dan
termenung,
3. biasanya dalam seminggu suara muncul 3-5x
biasanya saat suara itu muncul klien istigfar.
DO:
1. Pasien saat berbicara dapat melakukan kontak mata
dengan lawan bicara, namun pasien mudah
teralihkan.
2. klien kadang sulit memahami pertanyaan dan lama
dalam menjawab pertanyaan. Jawaban yang
diharapkan kadang tidak sesuai dengan yang
disampaikan klien.
3. Bersikap seolah mendengar dan keluarga
mengatakan terkadang pasien sering pergi keluar
sendiri dan berbicara sendiri.
DS:
1. Klien merasa sedih dengan kepergian ibunya, Resiko bunuh diri
klien mengatakan adanya suara suara yang
menyuruhnya untuk menyakiti diri sendiri dan
adanya keinginan untuk mengakhiri hidup.
1. Perubahan persepsi SP 1 : Setelah 1x interaksi, klien 1. Identifikasi jenis 1) Ungkapan dari klien mengenai
sensori : halusinasi Klien dapat mengidentifikasi dapat mengidentifikasi jenis halusinasi pasien jenis halusinasi menunjukan
pendengaran jenis halusinasi halusinasi apa yang dibutuhkan dan
dirasakan oleh klien
SP 1 :Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 2. Identifikasi isi 2) Ungkapan dari klien mengenai
mengidentifikasi isi dapat mengidentifikasi isi halusinasi pasien isi halusinasi menunjukan apa
halusinasi halusinasi yang dibutuhkan dan dirasakan
oleh klien
SP 1: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 3. Identifikasi waktu 3) Ungkapan dari klien mengenai
mengidentifikasi waktu dapat mengidentifikasi halusinasi pasien waktu halusinasi menunjukan
halusinasi waktu halusinasi apa yg dibutuhkan dan
dirasakan oleh klien
SP 1: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 4. Identifikasi frekuensi 4) Ungkapan dari klien mengenai
mengidentifikasi dapat mengidentifikasi halusinasi pasien frekuensi halusinasi
frekuensi halusinasi frekuensi halusinasi menunjukan apa yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh
klien
SP 1: Klien dapat Setelah 1x interaksi, klien 5. Identifikasi situasi yang 5) Ungkapan dari klien mengenai
mengidentifikasi situasi dapat mengidentifikasi menimbulkan halusinasi situsasi halusinasi menunjukan
yang menimbulkan respon klien terhadap apa yang dibutuhkan dan
halusinasi halusinasi dirasakan oleh klien
SP 1: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 6. Identifikasi respon 6) Ungkapan dari klien mengenai
mengidentifikasi respon dapat mengidentifikasi pasien terhadap respons klien saat halusinasi
klien terhadap halusinasi respon klien terhadap halusinasi menunjukan apa yang
halusinasi dibutuhkan dan dirasakan oleh
klien
SP 1: Klien dapat Setelah 1x interaksi, klien 7. Ajarkan pasien 7) Tindakan menghardik
menghardik halusinasi dapat menghardik menghardik halusinasi merupakan salah satu upaya
halusinasi mengontrol halusinasi
SP : 1 Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 8. Anjurkan pasien 8) Memasukan kegiatan
memasukan cara dapat memasukan cara memasukan cara menghardik halusinasi ke dalam
menghardik halusinasi menghardik halusinasi menghardik halusinasi jadwal harian klien membantu
dalam jadwal kegiatan dalam jadwal kegiatan dalam jadawal kegiatan mempercepat klien dapat
harian klien harian harian mengontrol halusinasi
SP2 : Klien dapat Setelah 1x interaksi, klien 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan membantu untuk
mengevaluasi jadwal dapat mengevalusi jadwal kegiatan harian pasien merencanakan selanjutnya
kegiatan harian klien kegiatan harian
SP 2: Klien dapat Setelah 1x interaksi, klien 2. Melatih pasien 2. Bercakap-cakap dengan orang
mengendalikan halusinasi dapat mengendalikan mengendalikan lain merupakan slah satu
dengan cara bercakap- halusinasi dengan cara halusinasi dengan cara tindakan yang dapat
cakap dengan orang lain bercakap-cakap dengan bercakap-cakap dengan mengendalikan halusinasi
orang lain orang lain
SP 2: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 3. Masukan bercakap- 3. Memasukan kegiatan
memasukan dalam jadwal dapat memasukan dalam cakap dengan orang lain menghardik halusinasi ke dalam
kegiatan harian jadwal kegiatan harian ke dalam jadwal jadwal kegiatan harian klien
kegiatan harian klien membantu mempercepat klien
dapat mengontrol halusinasi
SP 3 : Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan membantu untuk
mengevaluasi jadwal dapat mengevaluasi kegiatan harian pasien merencanakan selanjutnya
kegiatan hariannya jadwal kegiatan hariannya
SP 3: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 2. Latih klien 2. Melakukan kegiatan di RS yang
mengendalikan halusinasi dapat mengendalikan mengendalikan sesuai dengan kegiatan yang
dengan melakukan halusinasi dengan halusinasi dengan biasa dilakukan klien dirumah
kegiatan di RS sesuai melakukan kegiatan di RS melakukan kegiatan di
dengan kegiatan yang rs sesuai dengan
biasa dilakukan di rumah kegiatan yang biasa
dilakukan klien di
rumah
SP 4: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan membantu untuk
mengevaluasi jadwal dapat mengevaluasi kegiatan harian pasien merencanakan selanjutnya
kegiatan hariannya jadwal kegiatan hariannya
SP 4: Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 2. Memberikan penkes 2. Menggunakan obat secara
menggunakan obat secara dapat menggunakan obat tentang penggunaan teratur merupakan salah satu
teratur secara teratur obat secara teratur tindakan yang dapat
mengendalikan halusinasi
2.INTERVENSI RESIKO BUNUH DIRI
cakap. Implementasi pada diagnosa resiko bunuh diri dilakukan SP 1-4 dengan
SP 1 afirmasi positif pada diri sendiri, SP 2 afirmasi positif pada keluarga dan
pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya halusinasi, jelaskan cara
diri dari dorongan bunuh diri: membuat daftar aspek positif diri sendiri, latihan
afirmasi/berpikir aspek positif yang dimiliki dan memasukan pada jadual latihan
berpikir positif 5 kali per hari. Sp 2 pasien resiko bunuh diri dengan
risiko bunuh diri, melatih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri:
aspek positif keluarga dan lingkungan lalu masukkan pada jadual latihan
obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum
obat) dan memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan
memberi pujian, mengkaji risiko bunuh diri, mendiskusikan harapan dan masa
depan, mendiiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan, latih cara-cara
mencapai harapan dan masa depan secara bertahap (setahap demi setahap) lalu
memasukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan
masukkan pada jadwal latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan
No Har Diagnosa J SO
i
/
T
g
l
1. 8 Perubahan DS:
F Persepsi klien mengatakan suara suar
e Sensori tersebut ada saat pasien
b Halusina mengganggu tapi pasien m
r si suara tersebut mengajakny
u pendenga klien istigfar, klien meng
a ran kegiatan menghardik, kli
r menghardik
i DO:
2 klien tampak kooperatif dan
0 perawat saat berbicara nam
2 sudah paham dan bisa me
4 halusinasi dengancara men
A: Halusinasi Pendengaran
P : SP 1 Halusinasi
dilanjutkan dengan SP 2 la
februari 2024
Evaluasi 2
Pada hari kedua tanggal 9 februari 2024 dilakukan implementasi SP 1 & 2 pasien
No H Diagn J SOAPIE
os
a
3. 1 Perub DS:
ah klien mengatakan melakukan kegiatan m
an karena suara suara tersebut muncul, k
Pe minum obat
rse DO:
psi Tampak sudah paham dengan apa yang
Se menyebutkan 6 benar obat, namu
ns jikadiingatkan oleh perawat, klien tam
ori
Ha A: Gangguan persepsi sensori: Halusinas
lus
in P : Maka SP2 dengan minum obat m
asi bantuan perawat sehingga dilanjutk
pe cakap pada 11 Februari 2024.
nd
en
ga
ra
n
Evaluasi 4
sensori halusinasi
No H Diagn J SOAPIE
os
a
4. 1 Perub DS:
ah Klien mengatakan sudah paham den
an melakukan kegiatan harian
Pe DO:
rse Klien tampak mampu menyampaika
psi bercakap-cakap, klien mampu m
Se halusinasi namun harus diingatkan ol
ns
ori A: Gangguan persepsi sensori: Halusinas
Ha
lus P : Maka SP 3 dengan bercakap – cakap
in sehingga dilanjutkan intervensi SP
asi harian pada 12 Februari 2024.
pe
nd
en
ga
ra
n
No H Diagn J SOAPIE
os
a
4. 1 Resik DS:
o Klien mengatakan
Bu kegiatansebelumnya,klienmengatakan
nu diri, klien mengatakan di masa depa
h karena klien suka beternak, klien m
Di sayuran seperti cabe,bawang
ri DO:
Dalam jadwal kegiatan harian, klien m
secara mandiri di sore hari, klien m
semakin tenang setelah melihat terna
3 cara mengontrol dorongan bunuh d
Evaluasi 5
Pada hari kelima tanggal 12 Februari 2024 telah dilakukan intervensi SP 4 pasien
No H Diagn J SOAPIE
os
a
5. 1 Perub DS:
ah klien mengatakan sudah paham deng
an dengan beternak ayam pada pag
Pe mengatakan masi mendengar suara
rse dan dapat mengalihkanya
psi DO:
Se klien tampak mampu melakukan kegiata
ns ayam, klien mampu mengulangi 4 c
ori kuisoner AHRS (Auditory Hallucina
Ha penurunan skor dari 23 menjadi 5.
lus A: Gangguan persepsi sensori: Halusinas
in
asi P : Maka SP 4 dengan melakukan aktivit
pe sehingga intervensi dihentikan.
nd
en
ga
ra
n
No H Diagn J SOAPIE
os
a
5. 1 Resik DS:
o Klien mengatakan melakukan kegiatan
Bu tidak ada hasrat untuk bunuh diri, k
nu ingin menjadi peternak ayam, karen
h menghasilkan uang
Di DO:
ri Klien mengatakan ingin berkebun say
sedangkan evaluasi objektif yaitu al
melakukan kegiatan sebelumnya se
sore hari, klien mampu menyebutk
bunuh diri.
dihentikan