Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEPERAWATAN JIWA

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEPRESI CIRI PSIKOTIK


Kasus
An. E (12 thn) dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya sering mengurung diri di
rumah, tidak berani keluar rumah, ataupun berbicara dengan orang lain. Ketika bicara
dengan orang lain lebih banyak menundukkan kepala, suara lemah, verbal terbatas,
rambut terurai menutupi wajah. Tangan kiri pasien tampak lemah, selalu dipangku
tangan kanan dan tampak selalu disembunyikan oleh pasien. Pasien juga mengatakan
malu dengan tangan kirinya itu, sampai ia tidak mau sekolah karena malu dan tidak
sepadan dengan teman-temannya. 2 bulan ini pasien sering marah marah dan
melempar barang yang bisa dipegangnya Pasien anak pertama dari 3 bersaudara .
Diagmosa medis Depresi dengan ciri psikotik Risperidone 2X 1mg
Laporan Pertama
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
An. E (12 thn) dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya sering
mengurung diri di rumah, tidak berani keluar rumah, ataupun berbicara
dengan orang lain. Ketika bicara dengan orang lain lebih banyak
menundukkan kepala, suara lemah, verbal terbatas, rambut terurai menutupi
wajah.
b. Data Objektif
Tangan kiri pasien tampak lemah, selalu dipangku tangan kanan dan
tampak selalu disembunyikan oleh pasien. Pasien juga mengatakan malu
dengan tangan kirinya itu, sampai ia tidak mau sekolah karena malu dan tidak
sepadan dengan teman-temannya. 2 bulan ini pasien sering marah marah dan
melempar barang yang bisa dipegangnya Pasien anak pertama dari 3
bersaudara
2. Masalah keperawatan / diagnosis
a. Isolasi social
b. Harga diri rendah (HDR)
3. Rencana keperawatan
a. Rencana keperawatan : Isolasi Sosial
b. TUM
Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
c. TUK
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu menyebutkan penyebab  tanda dan gejala isolasi sosial
3) Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
4) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5) Klien mampu menjelaskan perasaanya setelh berhubungan sosial
6) Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubyngan sosial
7) Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan: Isolasi Sosial
a. SP 1
1) Membina hubungan saling percaya.
2) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
3) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain.
4) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
5) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
6) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.
5. Catatan keperawatan: Isolasi Sosial
a. Implementasi
1) Memberi salam setiap berinteraksi
2) Memperkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat
berkenalan
3) Menanyakan dan panggil nama kesukaan klien
4) Menunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
5) Menanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
6) Membuat kontrak interaksi yang jelas
7) Mendengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
b. Evaluasi
1) Data Subect
a) Klien mengatakan namanya An.E
b) Klien mengatakan malu dengan tangan kirinya itu, sampai ia tidak
mau sekolah karena malu dan tidak sepadan dengan teman-temannya.
c) Klien mangatakan sering mengurung diri di rumah, tidak berani
keluar rumah, ataupun berbicara dengan orang lain
d) Klien mengatakan bisa percaya dengan perawat
2) Data Object
a) Kontak mata negative
b) Klien tampak malu
c) Klien tampak berinteraksi secara komunikasi verbal terbatas
d) Pasien tampak percaya dengan perawat
3) Asesment
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya
4) Planning
Lanjutkan Intervensi SP 2
b. SP 2 Klien mampu menyebutkan penyebab  tanda dan gejala isolasi sosial
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2) Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan
dengan satu orang.
3) Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Laporan berikutnya :

Rencana keperawatan
Rencana keperawatan : Halusinasi Pendengaran

TUM

TUK
e) Klien dapat membina hubungan saling percaya
f) Klien dapat mengenal halusinasinya
g) Klien dapat mengontrol halusinasinya
h) Klien mendapat sistem pendukung keluarga dalam mengontrol halusinasinya
i) Klien dapat memanfaatkan obat dalam mengontrol halusinasinya

Tindakan Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

SP 1
j) Klien tampak mengenal halusinasi
k) Klien dapat menghardik halusinasi
 Mengidentifikasi jenis halusinasi
 Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
 Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian

Catatan keperawatan: Halusinasi Pendengaran (SP 1)


l) Bina hubungan saling percaya
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan lalu menanyakan nama lengkap dan nama panggilan
yang disukai klien
 Perkenalkan diri dengan sopan lalu jelaskan tujuan pertemuan
 Jelaskan perawat akan merahasiakan informasi tentang pasien dari
orang lain
 Membuat kontrak topik waktu dan tempat setiap kali pertemuan
 Biarkan perhatian pada klien tunjukkan sikap empati

Evaluasi
S
m) Klien mengatakan namanya Tn. B
n) Klien mengatakan curiga sama semua orang
o) Klien mengatakan semua mau menyakiti dirinya
O
p) Kontak mata negative
q) Pasien tampak cemas
r) Pasien tampak gerak tubuhnya gelisah
A
s) Halusinasi Pendengaran
P
Perawat
t) Evaluasi perasaan klien
u) Lanjutkan SP 2
Klien
v) Anjurkaan klien untuk

TTD

.........................................
.
Andre Dwi Noviana

Anda mungkin juga menyukai