HALUSINASI
Disusun oleh:
DIETRICH MOSES,SOUISA
18210000012
1. Pengkajian
Ny. E usia 42 tahun tinggal hanya seorang diri di rumah karena ketiga anaknya sudah
berkeluarga semuanya, pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak duduk sendiri,
bicara sendiri, pandangan mata ke satu arah, afek datar, pasien mengatakan
mendengar ada suara yang memanggilnya sampai 5 kali dalam satu hari, yang paling
sering siang hari pada saat sedang sendiri, kadang pasien mengatakan kesal dengan
suara itu, pasien sampai saat ini belum mampu mengatasi masalahnya.
2. Masalah keperawatan/diagnosis
Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan gangguan persepsi
sensori: Halusinasi dengar.
3. Rencana keperawatan
Diagnosa 1. Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan
gangguan sensori: Halusinasi dengar.
TUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria hasil
a. Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukan sikap empati dan terima klien apa adanya.
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuan dasar klien.
Rasionalisasi: Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi selanjutnya.
b. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian.
Rasional: reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.
c. Diskusikan cara baru untuk mengontrol timbulnya halusinasi.
1) Katakan “saya tidak mau dengar kamu”
2) Menemui orang lain untuk bercakap-cakap.
3) Melihat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak sempat muncul.
4) Meminta perawat /teman/keluarga untuk menyapa jika klien melamun.
Rasional: memberi alternative pikiran bagi klien
a. Anjurkan klien untuk memberi tahu keluarga sedang halusinasi. Rasional: untuk
mendapatkan bantuan keluarga dalam mengontrol halusinasi.
b. Diskusikan dengan keluarga tentang
1). Gejala halusinasi yang dialami klien.
2). Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarag untuk memutus halusinasi.
3). Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah, beri kegiatan jangan
biarkan sendiri.
- Klien dan keluarga mampu menyebutkan manfaat, dosis dan efek samping
- Klien dapat menginformasikan manfaat dan efek samping obat
- Klien dapat memahami akibat pemakaina obat tanpa konsultasi
- Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar pengunaan obat.
Intervensi:
a. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat.
b. Anjurkan klien untuk minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya.
c. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat obat dan efek samping obat
yang dirasakan.
Rasional; dengan mengetahui efek samping obat klien tahu apa yang harus
dilakukan setelah minum obat.
4. Catatan keperawatan
D/1. Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan gangguan sensori:
Halusinasi dengar
Respon klien:
T.T.D.
Rachel Matulessy