Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN STASE JIWA

PADA NY.S DENGAN ISOLASI SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING:

Ibu Ns.,Roulita S.kep

DISUSUN OLEH:
Ade Fitriyani

22.156.03.11.001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MEDISTRA INDONESIA PROFESI
NERSTAHUN AJARAN 2022/2023
RESUM EKEPERAWATAN STASE JIWA

Kasus 15 :

Nn.S (55thn) pasien malas melakukan interaksi sosial karena menurut pasien tidak penting orang
melakukan interaksi dan saya berbicara dengan orang-orang tertentu, tapi sebenarnya menurut
keluarga pasien merasa malu karena tidak jadi menikah dan tidak sukses seperti saudara-
saudaranya sehingga pasien merasa takut kalau berhadapan dengan orang lain. Sejak kelas SMP
kelas 2 pasien menunjukkan perubahan perilaku tidak banyak bicara, mengurung diri, tidak mau
melakukan kegiatan didalam atau luar rumah. pasien terlihat bicara-bicara sendiri dengan tampak
mulut komat-kamit,dan tertawa sendiri. Diagnosa medis Skizoprenia terapi resperidone 2x2mg
,aprazolam 1x2mg

A. IdentitasKlien
Nama :Nn.S
Usia :55 Tahun
JenisKelamin :Perempuann
No. RM
Informan : klien
Diagnosa Medis skizoprena
Terapi psikofarmaka: Resperidone 2x2mg, Aprazolam 1x2mg
B. Pengkajian
1. Datasubjektif
- Klien mengatakan malas melakukan interaksi sosial
- Klien mengatakan tidak penting orang melakukan interaksi
- Klien mengatakan berbicara hanya dengan orang-orang tertentu
- Keluarga mengatakan klien merasa malu karena tidak jadi menikah dan tidak
sukses seperti saudara-saudara sehingga seperti ini klien merasa takut
berhadapandenganorang lain
2. Data Objektif:
- klien tampak takut berhadapan dengan orang lain
- Klien tampak tidak banyak bicara
- Klien tampak mengurung diri
- Klien tampak tidak mau melakukan kegiatan didalam atau diluar rumah.
- Klien tampak berbicara-bicara sendiri, mulutkomat-kamit,dan tertawa sendiri
C. Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Harga Diri Rendah
D. Rencana Keperawatan
1. Rencana Keperawatan :IsolasiSosial
TUM: Klien dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain
TUK :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenali perilaku isolasi sosial (menyebutkan penyebab menarik
diri, keuntungan berhubungan orang lain dan kerugian jika tidak berhubungan
denganoranglain)
c. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
d. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
dan mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain.
Tindakan Keperawatan :
SP 1 P Isolasi Sosial
a. Bina Hubungan saling Percaya
1) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.
2) Berkenalan dengan pasien ,seperti perkenalkan nama dan nama panggilan
yang Anda sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien.
3) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
4) Buat kontrak asuhan, misalnya:apayang Anda akan lakukan bersama pasien,
berapa lamaakan dikerjakan, dan tempatnya dimana.
5) Jelaskan bahwa Anda akan merahasi akan informasi yang diper oleh untuk
kepentingan terapi.
6) Setiap saat tunjukkan sikapempatiterhadappasien
7) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
b. Identifikasi Penyebab

c. Isolasi Sosial: siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa
sebabnya
d. Diskusi dengan klien mengenai Keuntungan berinteraksi dengan orang lain
e. Diskusikan dengan klien tentang Kerugian berinteraksi dengan orang lain
f. Latih cara berkenalan dengan cara bertahap di mulai dengan satu orang
(perawat,keluargaatautamu)
1) Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
2) Beri contoh cara berkenalan
3) Beri kesempatan klien untuk mempraktekan Kembali cara berkenalan
4) Bila pasien sudah menunjukkan kemanjuan,tingkatkan jumlah interaksi
dengandua,tigadan seterusnya
5) Beri Pujian kepada klien terhadap yang dilakukan klien
2. Rencana Keperawatan: Harga Diri Rendah
TUM : Meningkatnya Harga diri
KlienTUK:
a. Klien dapat Membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat Mengidentifikasi kemampuan yang dapat digunakan
c. Klien dapat Menilai kemampuan yang dapat digunakan
d. Klien dapat Menetapkan/memiliki kegiatan yang sesuai kemampuan
e. Klien dapat Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
f. Klien dapat Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN:

a. Bina hubungan saling percaya melalui terapeutik keperawatan


1) ucapkan salam setiap berinteraksi dengan pasien
2) perkenalkan diri dengan pasienm perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawat sukai tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai,
menanyakan perasaan pasien saatini serta keluhan yang dirasakan
3) buat kontrak dengan pasien, terkait tujuan atau topik Tindakan, waktu beserta
tempat.
4) jelaskan bahwa kerahasiaan pasien terami yng diperoleh untuk kepentingan teri
5) tunjukkan sifat empati terhadap pasien
6) penuhi kebutuhan dasar pasen jika memungkinkan.
b. identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien yang masih
dimiliki pasien (membuatdaftar kegiatan).
1) lakukan diskusi dengan klien terkait kemampuan melakukan kegiatan dan
aspek positif yang masih dimiliki klien dengan membuat daftar kegiatan pada
secarik kertas
2) beri pujian selam klien menjawab secara realistic dan menghindari dari
memberikan penilaian yang negative setiap pertemuan dengan pasien.
c. bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (memilih dari daftar
kegiatan) membuat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saatini.
1) bantu pasien menilai kegiatan yang dilakukan kegiatan dari daftar kegiatan
lalu membuat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saatini
2) bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan pasien
d. bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk
dilatih
1) lakukan diskusi dengan pasien terkait kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih
saat pertemuan
2) bantu pasien dengan memberikan alasan terhadap pilihan yang ia akan tetapkan
e. latih kegiatan yang telah dipilih oleh pasien (alatdancaramelakukannya)
f. masukkan pada jadwa lkegiatan untuk latihan dua kaliperhari
g. berikan dukungan dan pujian kepada pasien setiap kemajuan yang diperlihatkan
pasien

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA:

a. diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien


b. jelaskan pengertian,tanda dan gejala proses terjadinya hargadiri rendah dan
mengambil keputusan merawatklien
c. latih keluarga cara merawat harga diri rendah
d. bimbing keluarga merawat hargadiri rendah
e. latih keluarga menciptakan suasana keluarga danlingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri klien
f. diskusikan tanda dan gejala kekemambuhan yang memerlukan rujukan segera
kefaskes
g. anjurkan followup kefaskes secara teratur.
E. CATATANKEPERAWATAN
Diagnosa1 :IMPLEMENTASI ISOLASI SOSIAL:
SP 1:(Selasa,17-01-2023)
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
c. Berdiskusi dengan klien mengenai keuntungan berinteraksi dengan orang lain
d. Berdiskusi dengan klien mengenai kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Melatih klien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan klien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian

Respon:

S:

- Klien menyebutkan Namanya yaitu Nn.S


- Klien mengatakania tidak berminat untuk melakukan interaksi
- Klien mengatakan penyebab tidak ingin karena ia merasa takut
- Klien mengatakan lebih senang sendirian
- Klien mengatakan keuntungan berhubungan dengan teman itu tidak ada
- Klien mengatakan kerugian jika tidak berhubungan dengan orang lain adalah ia
akan merasa sendiri
- Klien mengatakan ingin melakukan cara berkenalan

O:

- Klien hanya menunduk


- Kontak mata negative
- Klien tampak mempraktekkan cara berkenalan:dengan mengucap
salam,menyebutkan nama, nama panggilan,hobby dengan arahan perawat
A:
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Klien mampu mengungkapkan perasaannya
- Klien mampu menyebutkan keuntungan
- Klien mampu melaksanakan berkenalan dengan bantuan perawat
- Klien mampu memasukkan kegiatan harian.
- Masalah teratasi Sebagian

P:

- Evaluasi perasaan klien setelah melakukan Latihan berkenalan


- Mengingatkan klien untuk berlatih cara berkenalan
- Kontrak mengenai tempat dan waktu untuk pertemuan mengenai Harga diri rendah.

Diagnosa 2: IMPLEMENTASI HARGA DIRIRENDAH

SP1 untuk Klien: (Rabu,18-01-2023)

1. Bina Hubungan saling percaya


2. Mengidentifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
(buatcdaftar kegiatan)
3. Membantu pasien menilai kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan saat iini (pilih dari
daftar kegiatan)
4. Membantu pasien memilih salah satukegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk
dilatih
5. Melatih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
6. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk Latihan dua kali perhari

Respon:

S:

- Klien mengatakan 5 kegiatan positif syang dimiliki (olahraga, bernyanyi, menulis,


membaca, mendengar music)
- Klien mengatakan memilih kegiatn yang dapat dilakukan saat ini menulis
- Klien mengatakan akan melakukan kegiatn menulis lagi
- Klien menyebutkan alat dan lankah-langkah dalam menulis
- Klien Mengatakan akan memasukkan kedalam jadwal harian.
O:
- Klien tampak menuliskan kegiatan-kegiatan positif yang dimiliki
- Klien tampak dapat menilai kegiatan yang akan dilakukan dengan bantuan perawat
- Klien tampak mempraktekan menulis namun hanya beberapa kalimat saja
- Klien tampak sesekali merasa tidak bisa/malu

A:

Masalah Teratasi Sebagian, Pasien masih belum mampu sepenuhnya mempercayai


kemampuannya untuk menulis

P:

- Evaluasi perasaan klien setelah dilaku kan SP1


- Lanjutkan untuk melakukan kepada keluarga

SP1 UNTUK KELUARGA IMPLEMENTASI KEPADA KELUARGA DENGAN


KLIEN HARGA DIRI RENDAH:

a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien


b. Menjelaskan pengertian,tanda dangejala proses terjadinya harga diri rendah dan
mengambil keputusan merawatklien
c. Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
d. Membimbing keluarga merawat hargacdirirwndah
e. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri klien
f. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan jukan segera
kefaskes
g. Menganjurkan followup kefaskes secara teratur.

EVALUASI :

Respon:

S:

- Keluarga mengatakan klien merasa malu karena tidak jadi menikah dan tidak
sukses seperti saudara-saudaranya sehingga pasien merasa takut
- Keluar gamengatakan bersedia untuk belajar bagaimana untuk belajar bagaiman
acara untuk merawat klien

O:

- Keluarga klien menerima kehadiran perawat


- Keluarga pasien tampak menyimak penjelasan perawat
- Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala proses terjadinya harga diri rendah
- Keluarga tampak telah memahami bagaimana merawat klien dengan

HDRA:SP keluarga Teratasi

P: Evaluasi perasaan keluarga, meriview Kembali.

Anda mungkin juga menyukai