N
DENGAN KASUS HARGA DIRI RENDAH
DI RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA
OLEH :
P1908107
2020
BAB I
PENDAHULUAN
a. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai
suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga
diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan,
pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan
akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit,
perlakuan petugas yang tidak menghargai.
b. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.
2. Tanda dan gejala
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Mencederai diri
3. Penyebab
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua ang
tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pda orang lain dan ideal diri yang tidak realistik.. Stressor pencetus munkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal, seperti : trauma fisik maupun psikis, ketegangan
peran, transisi peran situasi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluargamelalui
kelahiran atau kematian, serta transisi peran sehat sakit sebagai transisi dari keadaan sehat dan
keadaan sakit.
Berduka disfungsional
b. Data Obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
a. Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan orang lain
dan lingkungan.
b. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
2.4. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
6.2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
Diagnosa 2: Menarik diri
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau
bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang
muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah,
menyibukkan diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan prang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain.
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat
berhubungan dengan oranglain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.N (L/P) Tanggal Pengkajian : Selasa 17-11-2020
Umur : 58 tahun No. Rekam Medik : 2013050002
Informan : Pasien
II. ALASAN MASUK
Gelisah, mondar mandir
Masalah Keperawatan:
1.
Masalah Keperawatan:
1.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenngkan :
Masalah Keperawatan:
1.
IV. FISIK
1. Tanda Vital TD : 120/80mmHg N : 88x/i S : 36,8oC P : 16x/i
2. Ukuran TB : _______ BB : _______
3. Keluhan Fisik :.................................................................................
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1.
V. PSIKOSOSIAL
Genogram (lihat petunjuk)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan
X : Meninggal
----- : Tinggal serumah
: Pasien
Jelaskan : Tn. N memiliki 4 saudara, dan kedua orangg tua Tn. N masih hidup
Masalah Keperawatan:
1.
1. Konsep diri
a. Citra tubuh : Pasien menyukai bagian tubuhnya, dan mensyukuri apa yang ada pada tubunya
b. Identitas : Sudah Menikah, tidak sekolah
c. Peran : Sebagai suami, tapi tidak bekerja
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh, dan pulang berkumpul Bersama
keluarganya
e. Harga diri : Pasien merasa tidak berguna karena tidak bisa menjadi suami seutuhnya
2. Hubungan sosial
Masalah Keperawatan:
1. Harga Diri Rendah
Masalah Keperawatan:
1.
3. Spritual
a. Nilai dan keyakinan : Tn. N beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : Tidak terlaksana
Masalah Keperawatan:
1.
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1. Kerusakan komunikasi
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1. Ansietas.
2. Ketakutan
3. ketidakmampuan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1. Kerusakan komunikasi.
1. Kerusakan komunikasi
7. Persepsi Halusianasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1.
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan
1.
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : _________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
1.
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan proses pikir.
b. Nutrisi
• Apakah Anda puas dengan pola makan Anda? Ya____ Tidak____
• Apakah Anda memisahkan diri?
Jika ya, jelaskan alasannya: ………………………………………………
• Frekuensi makan per hari : …………….. kali
• Frekuensi kudapan per hari: …………….. kali
• Nafsu makan Ya____Tidak____
• Diet Khusus Ya____Tidak____
5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi Ya____Tidak____
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Mahasiswa
DO :
• Tidak bergairah/lesu
• Berbicara pelan
• Pasien tampak tertutup
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Nasrudin *(L/ P) Ruang : .Gelatik
P:
- Lakukan salam terapeutik
- Lakukan BHSP
- Lanjutkan strategi pelaksaan tindakan keperawatan
sesuai tujuan
- Intervensi dilanjutkan : 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.7
P:
- Lakukan salam terapeutik
- Lakukan BHSP
- Lanjutkan strategi pelaksaan tindakan keperawatan
sesuai tujuan
- Intervensi dilanjutkan : 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.7
P:
- Lakukan salam terapeutik
- Lakukan BHSP
- Lanjutkan strategi pelaksaan tindakan keperawatan
sesuai tujuan
- Intervensi dilanjutkan : 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.7
1 Kamis, 19-11-2020 08 : 00 Harga Diri Promosi Koping S:
Pertemuan 1 Rendah 1.2 Identifikasi - Pasien mampu menjawab pertanyaan
kemampuan yang - Pasien mampu mengungkapkan kemampuan untuk
dimiliki melakukan kegiatan
1.3 Identifikasi sumber
daya yang tersedia O:
untuk memenuhi - Pasien mampu mengulang Kembali apa yang telah
tujuan. disampaikan
1.4 Identifikasi - Pasien mampu melakukan kegiatan sesuai yang di
kebutuhan dan ajarkan
keinginan terhadap - Afek datar
dukungan social - Tidak semangat
1.5 Gunakan pendekatan - Konsentrasi mudah berdalih
yang tenang dan
meyakinkan A:
1.6 Motivasi untuk
menentukan harapan Kriteria Target Hasil
yang realistis
Konsentrasi 4 3
1.7 Motivasi untuk
Kontak Mata 4 4
menentukan harapan
Percaya Diri 4 3
yang realistis
Berbicara
P:
- Lakukan salam terapeutik
- Lakukan BHSP
- Lanjutkan strategi pelaksaan tindakan keperawatan
sesuai tujuan
- Intervensi dilanjutkan : 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.7
1 Kamis, 19-11-2020 08 : 00 Harga Diri Promosi Koping S:
Pertemuan 1 Rendah 1.2 Identifikasi - Pasien mampu menjawab pertanyaan
kemampuan yang - Pasien mampu mengungkapkan kemampuan untuk
dimiliki melakukan kegiatan
1.8 Identifikasi sumber
daya yang tersedia O:
untuk memenuhi - Pasien mampu mengulang Kembali apa yang telah
tujuan. disampaikan
1.9 Identifikasi - Pasien mampu melakukan kegiatan sesuai yang di
kebutuhan dan ajarkan
keinginan terhadap - Afek datar
dukungan social - Tidak semangat
1.10 Gunakan pendekatan - Konsentrasi mudah berdalih
yang tenang dan
meyakinkan A:
1.11 Motivasi untuk
menentukan harapan Kriteria Target Hasil
yang realistis
Konsentrasi 4 3
1.12 Motivasi untuk
Kontak Mata 4 4
menentukan harapan
Percaya Diri 4 3
yang realistis
Berbicara
P:
- Lakukan salam terapeutik
- Lakukan BHSP
- Lanjutkan strategi pelaksaan tindakan keperawatan
sesuai tujuan
- Intervensi dilanjutkan : 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.7
ANALISIS JURNAL
TAHUN 2018
NEGARA INDONESIA
METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi
PENELITIAN kasus deskriptif
LATAR Permasalahan setiap individu datang silih berganti dan menguji setiap
BELAKANG mental manusia. Ketika individu tersebut tidak kuat dalam menerima segala
hal yang ada di hidupnya baik secara fisik maupun mental, tidak dapat
mengelola stres kehidupan yang wajar, maka individu tersebut bisa
mengalami gangguan kesehatan pada jiwanya. Gangguan jiwa sendiri
menurut Damaiyanti (2010) adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang
tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.
Suatu perubahan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada
individu dan/atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Hambatan
dalam melaksanakan peran sosial tersebut salah satunya adalah dalam
melaksanakan komunikasi atau interaksi dengan masyarakat sekitar
sehingga efek yang ditimbulkan adalah adanya pandangan yang berbeda
atau dalam hal ini biasa disebut dengan intimidasi karena dianggap berbeda
HASIL DAN Hasil penelitian terdapat lima kategorisasi yang melingkupi setiap fase
PEMBAHASAN yang dijalankan perawat. Dari lima kategorisasi tersebut peneliti melihat
setiap perawat yang telah menjadi informan melakukan komunikasi
terapeutik sesuai teori yang ada, walaupun dengan cara modifikasi dari
masing-masing perawat dan penggunaan teknik terapeutik tidak semua
dilaksanakan karena sesuai dengan kondisi klien begitupun dengan
komunikasi verbal dan non verbalnya.
A. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
B. Tujuan Khusus / SP I
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
C. Strategi Perencanaan
SP 1 : Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien
FASE ORIENTASI
a. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
“Selamat pagi, bapak. Perkenalkan nama saya Muhammad Isran. Saya biasa
dipanggil Isran. Saya perawat yang menjaga bapak pagi ini. Nama baapak
siapa? Biasa dipanggil siapa.”
2) Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? bapak pagi ini sudah mandi? Sudah
berganti baju? Menurut ibu, apa ibu cukup bersih sekarang?”.
3) Kontrak
“Baik lah bagaimana kalau kita membicarakan tentang perasaan bapak dan
kemampuan yang bapak miliki? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat bapak lakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih beberapa kegiatan
untuk kita latih.
FASE KERJA
“Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian bapak terhadap diri bapak,
tadi bapak mengatakan merasa tidak berguna kalau dirumah. Apa yang menyebabkan
bapak merasa demikian?
Jadi bapak merasa telah gagal menjadi suami? apakah ada hal lain yang tidak
menyenangkan yang bapak rasakan?
Wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki. Nah sekarang
dari lima kemampuan yang ibu miliki mana yang masih dapat dilakukan dirumah sakit?
Coba kita lihat yang pertama bisa pak? Yang kedua pak? (sampai yang kegiatan yang
kelima). Bagus sekali, ternyata ada empat kegiatan yang masih dapat bapak lakukan
dirumah sakit.
Nah dari keempat kegiatan yang telah dipilih untuk dikerjakan dirumah sakit, mana
yang dilatih hari ini?. Baik mari kita latihan merapikan tempat tidur, tujuannya agar ibu
dapat meningkatkan kemampuan merapikan tempat tidur dan merasakan manfaatnya.
Dimana kamar bapak?
Nah kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya, kemudian kita angkat seprainya dan kasurnya kita balik. Nah sekaramg kita
pasang lagi seprainya. Kita mulai dari arah atas ya bu. Kemudian bagian kakinya, tarik
dan masukan, lalu bagian pinggir dimasukan, sekarang ambil bantal, rapikan dan
letakkan dibagian atas kepala. Mari kita lipat selimut. Nah letakkan dibagian bawah.
Bagus. Menurut bapak bagaiman perbedaan tempat tidur setelah dibersihakan
dibandingkan tadi sebelum dibersihakan?”
TERMINASI
1. Teriminasi subjektif
2. Terminasi objektif
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian bapak, mau berapa kali
bapak melakukannya? Bagus 2 kali…pagi-pagi setelah bangun tidur jam 4 setelah
istiraht siang. Jika bapak melakukannya tanpa diingatkan perawat bapak beri tanda
M, tapi kalau bapak merapikan tempat tidur dibantu atau diingatkan perawat bapak
beri tanda B, tapi kalau bapak tidak melakukannya bapak buat T.”
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan bapak yang
kedua. bapak mau jam berapa? Baik jam 08.00 pagi ya. Tempatnya bapak?
bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 08.00 ya
Assalamualaikum bapak.”
A. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saya? Sesuai janji
saya kemarin saya datang lagi.
2. Evaluasi/Validasi
3. Kontrak
“Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari kita
mau latihan cuci piring kan? Kita akan melakukan latihan cuci piring selamaa 10
menit pak. Dimana tempat mencuci piringnya pak?”
B. FASE KERJA
“Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk mencuci
piring. Menurut bapak apa saja yang kita perlu kita siapkan saat mencuci piring?, ya
bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya yaitu sabun cuci
piring dan spoons untuk mencuci piring. Selain itu juga tersedia air bersih untuk
membilas piring yang telah kita sabuni. Nah sekarang bagaimana langkah-langkah
atau cara mencuci yang biasa ibu lakukan? Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita
mencuci piring pertama kita bersihkan pirimng dari sisa-sisa makanan dan kita
kumpulkan disuatu tempat atau tempat sampah. Kemudian kita basahi piring dengan
air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas hingga bersih sampai
piringnya tidak teras licin lagi. Kemudian kita letakkan pada rak piring yang tersedia.
Jika ada piring dan gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalh gelasnya, setelah itu
baru piringnya. Sekarang bisa kita mulai bu. Bagus sekali, bapak telah mencuci piring
dengan cara yang baik. Menurut bapak bagaiman perbedaan setelah piring dicuci
dibandingkan tadi sebelum piring belum dicuci?”
C. TERMINASI
1. Teriminasi subjektif
2. Terminasi objektif
“Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik bu?
Bagus bu. “
“sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu
melakukannya? Bagus 3 kali...setelah selesai sarapan, siang dan malam ya bu.
Nanti ibu lakukan ya bu dan catat pada jadwal ibu.”
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang ketiga.
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana ibu? bagaimana
kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum
ibu.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
Pertemuan :2
Ruang : Gelatik
A. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
B. Tujuan Khusus / SP 2
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
C. Strategi Perencanaan
SP 2 : Membantu klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum pak. Apakah bapak masih ingat dengan saya? Sesuai janji
saya kemarin saya datang lagi.
2. Evaluasi/Validasi
3. Kontrak
“Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang ketiga. Hari ini
kita mau latihan menyapu kan? Tujuan pertemuan pagi ini adalah untuk berlatih
menyapu sehingga bapak dapat menyapu dengan baik dan merasakan manfaat
dari kegiatan menyapu. Bapak mau menyapu dimana? Bagaimana kalau dikamar
bapak saja?”
FASE KERJA
“Baik menurut bapak, apa saja yang kita perlukan untuk menyapu lantai?, bagus
sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan sapu dan pengki. Bagaimana cara
menyapu yang biasa bapak lakukan? Yah bagus jadi menyapu kita lakukan dari arah
sudut ruangan. Menyapu juga dilakukan dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan
kursinya digeser, agar dapat menyapu pada bagian lantainya dengan lebih bersih. Begitu
juga untuk dibawah kolong tempat tidur perlu disapu. Mari kita mulai berlatih pak? Ya
bagus sekali bapak menyapu dengan bersih. Menurut bapak bagaiman perbedaan setelah
ruangan ini disapu dibandingkan tadi sebelum disapu?”
FASE TERMINASI
1. Teriminasi subjektif
2. Terminasi objektit
“Nah coba bapak sebutkan lagi langkah-langkah menyapu yang baik pak?
Bagus pak.”
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian bapak, mau berapa kali bapak
melakukannya? Bagus 2 kali jam berapa bapak mau melakukannya, jadi bapak
mau melaukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore. Jika bapak melakukannya tanpa
diingatkan perawat bapak beri tanda M, tapi kalau bapak mencuci piring dibantu
atau diingatkan perawat bapak tanda B, tapi kalau bapak tidak melakukannya
bapak buat T.”
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan bapak yang
ketigat. bapak mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana bapak?
bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya.
Assalamualaikum ibu.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a) Salam terapeutik
“Selamat siang pak masih ingat dengan saya ? iya betul sekali, bapak terlihat
rapi siang ini”
b) Validasi
“Bagaimana perasaan bapak siang hari ini ? tadi bapak ngapain aja ? bagus
sekali.
c) Kontrak
“bapak, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang Latihan cara makan
yang baik dan benar? Mau berapa lama, pak? Bagaimana kalau 15 menit ?kita
Latihan langsung di ruang makan saja ya ibu, bagaimana ? bagus sekali kalau
begitu”
2. FASE KERJA
“sebelumnya bapak tau tidak bagaimana cara makan yang baik dan benar ?
gimana coba ? iya benar sekali bapak ! sebelum kita makan, terlebih dahulu kita
harus mencuci tangan, bapak tau tidak kenapa kita harus mencuci tangan terlebih
dahulu sebelum makan ? iyaa benar sekali, bapak kalua cuci tangan pakai sabun
tidak ? iya bagus sekali kalua mencuci tangan kita jangan lupa menggunakan sabun
ya pak.
Nahh setelah mencuci tangan bapak bisa mengambil makanan diatas meja dengan
menggunakan piring. Sebelum makan jangan lupa untuk berdoa ya pak. Setelah itu
bapak bisa makan dengan menyuap makanan dengan pelan-pelan, ya bagus sekali
sekarang bapak sudah bisa melakukan menyuap makanan dengan baik dan benar.
Nahh setelah makan, bapak harus membereskan piring dan gelas yang kotor yang
telah bapaku gunakan makan tadi, kalua sudah dibereskan bapak dapat mencuci
tangan kembali dengan air dan sabun ya, setelah itu keringkan tangan dengan sapu
tangan yang bersih.
3. TERMINASI
a) Validasi Subjektif
“Wah sekarang bapak sudah selesai latihan cara makan yang baik bagaimana
perasaannya bapak ? apa ada kesulitan ? bagus sekali ya bapak kalua tidak ada,
jangan lupa kalua makan nanti lakukan seperti yang saya ajarkan tadi ya pak,,
bagus sekali pak
b) Validasi Objektif
“Klien terlihat rapi dan bersih”
d) Kontrak
“Baiklah bapak sekarang kita akhiri pertemuan hari ini, kalua bapak masih ada
yang ingin ditanyakan atau ada masalah yang ingin dibicarakan boleh kepada
perawat lain yang dinas di ruangan ini. Kalau begitu saya permisi dulu ya bapak,
jangan lupa ya latihan kita yang tadi dilakukan setiap hari terimakasih ya pak.
Assalamualaikum wr.wb.