Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ANALISIS JURNAL SPIRITUAL

Mata Kuliah :Keperawatan Gerontik


Dosen Pembimbing : Ns. Siti Mukarommah, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. DEVI APRIYANTI P1908080


2. EVALINA PRASTIKA PUTRI P1908086
3. HAMSIAH P1908088
4. JULIYANAN SELLY UTAMI P1908095
5. IRAYANI INGAN P1908095

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTUTI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARNDA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nyasehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Makalah Analisis Jurnal Spiritual ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada bidang studi Ilmu Keperawatan di Stase Gerontik. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kelompok mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Siti Mukarommah,


S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing distase Gerontik yang memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan “Makalah Analisis
Jurnal Spiritual” sesuai dengan stase yang kelompok tekuni.

Kelompok juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang yang
telah membagi pengetahuannya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah
ini. Kelompok menyedari, makalah yang kelompok tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh, karena itu keritik dan saran yang membangun akan kelompok
nanikan demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, Juli 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman judul ..................................................................................................


Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
Tim Penyusun...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
C. Manfaat.................................................................................................
BAB II KONSEP TEORI
A. Konsep Spiritual...................................................................................
1. .......................................................................................................
BAB III ANALISIS JURNAL
A. Analisis Jurnal......................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN

No Nama Jabatan Tugas Keterangan


sudah belum
1. DEVI Anggota Mengerjakan √
APRIYANTI pembahasan BAB 3,
mentranslate jurnal
2. EVALINA Anggota Mengerjakan isi BAB √
PRASTIKA 2
PUTRI
3. HAMSIAH Anggota Mengerjakan isi BAB √
4 dan daftar pustaka
4. JULIYANAN Anggota Mengerjakan isi BAB √
SELLY UTAMI 1,membuat
cover,daftar isi, kata
pengantar , Tim
penyusun
5. IRAYANI Ketua Menganalisis Jurnal, √
INGAN mengerjakan BAB 3,
menggabungkan dan
mengedit seluruh file
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Spiritualitas adalah pengalaman pribadi antar pribadi dibentuk dan
diarahkan oleh pengalaman individu dan komunitas di mana mereka
menjalani hidup mereka Kesejahteraan spiritual menurut pendapat Ellison,
bahwa pencapaian kepuasan dan kebahagiaan sebagai sejahtera
spiritualnya dalam hidupnya mampu mengekspresikan hubungan dirinya
dengan penciptanya (Naftali, A. R., Ranimpi, Y. Y., & Anwar, M. A.
(2017. Menurut Adegbola (dalam Yuzefo, Sabrian, & Novayelinda, 2016)
spiritual merupakan dimensi kesejahteraan bagi lansia serta dapat
mengurangi stres dan kecemasan, mempertahankan keberadaan diri sendiri
dan tujuan hidup. Kesejahteraan spiritual yakni melibatkan pengalaman
dan perkembangan merupakan aspek dasar manusia, serta dialami oleh
seluruh umat manusia, dimana didalamnya terdapat budaya serta agama
yang memperoleh pemaknaan hidup dalam diri individu, beberapa rujukan
teori psikologi berkaitan dengan psikologi positif adalah well-being atau
quality of life (Rachmah, N., Anganthi, N., & Uyun, Z. 2015).
Menurut World Health Organisation (WHO, 2015), lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Berdasarkan data dari detik news (dalam Fitriyadewi & Suarya, 2016)
Indonesia merupakan urutan ke empat negara yang miliki jumlah lanjut
usia terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.
Tingginya jumlah lanjut usia tersebut sebagai keberhasilan pemerintah
pusat maupun masyarakat untuk meningkatkan angka harapan hidup.
Namun, pada umumnya lanjut usia memliki problem diantaranya
kesehatan, ekonomi dan kebahagiaan serta kepuasan hidup lanjut usia
menjadi rendah yang mengakibatkan mereka merasa menyesali hari tua
yang dimiliki dan tidak dapat menikmati hari tua (Fitriyadewi & Suarya,
2016).
Populasi lansia Indonesia meningkat secara bertahap. dari total
populasi lansia menyebabkan masalah yang perlu ditangani, berbagai
masalah yang dihadapi lanjut usia diantaranya masalah masalah sosial
(keluarga, komunitas, atau rekan kerja); ekonomi (penurunan produktivitas
dan atau pensiun);masalah kesehatan lansia; masalah psikologis
(ketidakberdayaan, ketidakbahagiaan, kesepian, cemas, kurang percaya
diri, khawatir, takut, post power syndrome, ketidakgunaan). lansia
cenderung mengalami depresi apabila kurang optimal terlibat dalam
aktivitas apapun akan menghadapi masalah yang muncul di kemudian hari
(Suadirman, 2017)
Peningkatan angka harapan hidup merupakan keberhasilan
pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang terlihat dari angka
harapan hidup (AHH), angka kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
mempengaruhi peningkatan UHH tiap tahunnya di Indonesia, pemerintah
perlu merumuskan program dan kebijakan guna untuk meningkatkan
jumlah lansia yang dapat berperan dalam pembangunan dan mengurangi
beban bagi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia di
Indonesia, permasalahan yang timbul akbiat proses alami penuaan.
(Santika, Turana, & Kusni, 2016).
Telah disebutkan pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan lansia, usia 60 tahun ke atas merupakan batasan
umur lansia di Indonesia
Spiritualitas dan unsur-unsurnya memiliki banyak hal, diperhatikan
pada pengendalian diri, harga diri dan kepercayaan adalah salah satu
manfaat spiritualitas, kebutuhan spiritual bisa tidak hanya mengurangi
efek negatif dari stres dan ketakutan tapi juga akan menurunkan angka
kematian, Adib-Hajbaghery & Faraji (2015). Salah satu bentuk Aktivitas
spiritual seperti aktif mengikuti acara-acara keagamaan dapat
meningkatkan fungsi kognitif pada usia lanjut dan dapat meningkatkan
fungsi kognitif dan mencegah kepikunan. Banyak teori menjelaskan alasan
manfaat keterlibatan dalam kegiatan keagamaan atau spiritualitas lanjut
usia. Pertama, melibatkan diri dalam aktivitas keagamaan berhubungan
dengan tujuan hidup dan efektif mengatasi depresi pada lansia. (Santika,
Turana, & Kusni, 2013). Menurut pendapat Chowdhury & Fernando,
(2013) kesejahteraan spiritual dinyatakan oleh Ellison, bahwa pencapaian
kepuasan dan kebahagiaan sebagai sejahtera spiritualnya dalam hidupnya
mampu mengekspresikan hubungan dirinya dengan penciptanya. Menurut
Hamid Spiritualitas adalah keyakinan alam hubungannya dengan Yang
Maha Kuasa dan Maha penciptanya (Britani, Ranimpi, & Nusawakan,
2017

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan
mendeskripsikan kesajhteraan spiritual pada lansia

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah untuk memahami dan
mendeskripsikan spiritual pada lansia
DAFTAR PUSTAKA

Adib-Hajbaghery, M., & Faraji, M. (2015). Comparison of Happiness and


Spiritual Well-Being among the Community Dwelling Elderly and those
who Lived in Sanitariums. International Journal of Community Based
Nursing and Midwifery, 3(3), 216–26.

Britani, C. W., Ranimpi, Y. Y., & Nusawakan, A. W. (2017. Kesehatan Spiritual


Lanjut Usia Di Getasan Dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga, 13(2), 12–
23.

Chowdhury, R. M. M. I., & Fernando, M. (2015). The Role of Spiritual Well-


Being and Materialism in Determining Consumers ’ Ethical Beliefs : An
Empirical Study with Australian Consumers.

Kurniawati, H. (2015). Studi Meta Analisis Spiritual Well Being dan Quality Of
Life. Seminar Psikologi & Kemanusiaan, 41-48.

Naftali, A. R., Ranimpi, Y. Y., & Anwar, M. A. (2017). Kesehatan Spiritual dan
Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian. Buletin Psikologi, 25(2),
124. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.28992

Rachmah, N., Anganthi, N., & Uyun, Z. (2015). Coloquium 2015 ISSN 2407-
9189 Pemaknaan Nilai Nilai Spiritual Well Being Dalam Kehidupan.
Journal of University Research Coloquium, ISSN 2407-9189, (2013), 215–
226.

Santika, D., Turana, D., & Kusni, A. (2016). Gmabaran Kesehatan Lanjut Usia di
Indonesia. semester 1, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan .

Suadirman, P. P. (2017). Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Yuzefo, M. A., Sabrian, F., & Novayelinda, R. (2016). Hubungan Status Spiritual
Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia. JOM, 2, 1-9.

Anda mungkin juga menyukai