Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN JIWA

ANALISIS JURNAL
SEHAT JIWA

DISUSUN OLEH :
TIA AYU ANGGASARI
071202001

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan analisis jurnal mengenai “Sehat Jiwa”. Melalui analisis jurnal ini diharapkan
dapat menunjang nilai penulis di dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa. Selain itu, dengan
hadirnya analisis jurnal ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru
bagi pembacanya.Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abdul
Wakhid, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.,Jiwa selaku dosen pembimbing Stase Keperawatan Jiwa
Kelompok 2 dan juga Liyanovitasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Zumrotul Choiriyyah,
S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen Keperawatan Jiwa.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam analisis ini
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan
analisis jurnal ini di masa yang akan datang. Semoga dapat bermanfaat.

Ungaran, Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................... I
Kata Pengantar.................................................................................................................. II
Daftar Isi............................................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................................... 1
C. Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II ISI JURNAL...................................................................................................... 3
A. Jurnal Pertama...................................................................................................... 3
1. Judul jurnal.......................................................................................................... 3
2. Nama penulis/peneliti......................................................................................... 3
3. Nama jurnal......................................................................................................... 3
4. Ringkasan jurnal................................................................................................. 3
B. Jurnal Kedua.......................................................................................................... 4
1. Judul jurnal.......................................................................................................... 4
2. Nama penulis/peneliti......................................................................................... 4
3. Nama jurnal......................................................................................................... 4
4. Ringkasan jurnal................................................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................ 6
A. Analisis Isi Jurnal.................................................................................................... 6
B. Implementasi keperawatan...................................................................................... 8
C. Kekurangan dan kelebihan...................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................................ 10
daftar Pustaka.................................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat dan sakit merupakan kondisi biopsikososial yang menyatu dalam kehidupan
manusia. Pengenalan konsep sehat dan sakit, baik secara fisik maupun psikis merupakan
bagian dari pengenalan manusia terhadap kondisi dirinya dan bagaimana penyesuaiannya
dengan lingkungan sekitar.
Kesehatan mental masih menjadi topik utama yang dikaitkan dengan disabilitas
secara global. Gangguan kesehatan mental menyebabkan gangguan activity daily life
(ADL), serta menimbulkan penderitaan bagi penderita maupun keluarganya (Istiani et al.,
2018).
Kader merupakan bagian masyarakat yang sangat penting perannya bagi
kesehatan masyarakat karena dapat menjangkau masyarakat hingga ke bagian terkecil
(Sahriana et al., 2019). Kader merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk
melakukan kegiatan promotif, preventif, dan rehabilitatif dan mengoptimalisasi kesehatan
mental masyarakat (Rosiana et al., 2015). Kader mempunyai peran dalam menyediakan
akses informasi dan pendidikan kesehatan, memberikan dukungan sosial dan advokasi,
melakukan pemberdayaan dan mencegah diskriminasi pada ODGJ (Tania & Hernawaty,
2019).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tentang pengaruh intervensi sehat jiwa terhadap kondisi kesehatan jiwa
pada masyarakat
2. Tujuan khusus
Untuk mendapatkan gambaran efektifitas intervensi sehat jiwa yang dilaksanakan
melalui analisis dari berbagai hasil penelitian yang terkait mengenai intervensi sehat
jiwa.

1
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Sebagai syarat memenuhi tugas praktik Stase Keperawatan Jiwa
2. Bagi masyarakat
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan jiwa dan dapat
melakukan intervensi untuk mengurangi gangguan mental emosional

2
BAB II
ISI JURNAL

A. Jurnal pertama
1. Judul artikel : Pengaruh Pelatihan Sehat Jiwa terhadap Pengetahuan
Kader Kesehatan Jiwa
2. Penulis/peneliti : Eko Arik Susmiatin, Melani Kartika Sari
3. Nama jurnal : The Indonesian Journal Of Health Science (volume 13,
no. 1, Juni 2021)
4. Ringkasan jurnal
 Problem
Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental design, one pre-post test
design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pelatihan kader sehat
jiwa, sedangkan variabel dependennya adalah pengetahuan kader kesehatan
jiwa. Jumlah populasi penelitian ini yaitu 50 orang. Jumlah kader yang menjadi
responden penelitian ini yaitu 35 kader. Teknik sampling yang digunakan yaitu
purposive sampling. Kriteria inklusi di dalam penelitian ini yaitu kader
kesehatan jiwa di wilayah Tulungagung yang bersedia mengikuti pelatihan hari
pertama hingga terakhir, sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu
kader yang sakit dan tidak bisa menyelesaikan rangkaian pelatihan secara
penuh.

 Intervensi
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur pengetahuan sebelum
dan sesudah dilakukan intervensi. Kuesioner mencakup pengetahuan kader
mengenai peran dan fungsi kader dalam menangani pasien gangguan jiwa dan
keluarganya. Pelatihan sehat jiwa mencakup materi tentang peran dan fungsi
kader dalam merawat dan menangani pasien gangguan jiwa, teknis melakukan
kunjungan rumah, dan jenis terapi yang dapat membantu kesembuhan pasien
dengan gangguan jiwa, cara melakukan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan
jiwa dan memobilisasi masyarakat, melakukan rujukan kasus, serta melakukan

3
dokumentasi kesehatan jiwa pasien.Selain itu kader juga mendapatkan materi
terkait pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dan terapi suportif
lainnya yang dapat membantu meningkatkan kesembuhan dan kualitas hidup
pasien dengan gangguan jiwa

 Comparation outcome
Pelatihan sehat jiwa pada kader kesehatan jiwa dapat meningkatkan peran
kader kesehatan jiwa terhadap tugas dan fungsinya sebagai kader kesehatan
jiwa. Pengetahuan yang baik dapat membantu kader memperoleh ketrampilan
dan performa yang lebih baik dalam menjalankan perannya sebagai kader
kesehatan jiwa. Pelatihan yang dilakukan memberikan pengaruh pada
pengetahuan kader. Semakin baik pengetahuan kader diharapkan kemampuan
untuk melakukan perawatan pada pasien dengan gangguan jiwa dan
keluarganya juga semakin meningkat. Pengetahuan kader yang diajarkan
melalui pelatihan sehat jiwa antara lain tentang tugas utama kader kesehatan
jiwa seperti mendeteksi keluarga sehat jiwa, melakukan health education pada
masyarakat terkait isu kesehatan mental dan perawatannya, melakukan terapi
dan perawatan pada pasien gangguan jiwa, dan melaksanakan kunjungan
rumah dan terapi aktivitas kelompok.

B. Jurnal kedua
1. Judul artikel : PENINGKATAN KESEHATAN JIWA MELALUI
PERAN KADER MENUJU KELURAHAN SIAGA SEHAT JIWA
2. Penulis/peneliti : Sambodo Sriadi Pinilih, dkk
3. Nama jurnal : Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
Vol. 3 No. 2, Juli 2020, hlm. 115 – 12
4. Ringkasan jurnal
 Problem
Lokasi pada pengabdiian masyarakat ini yaitu kelurahan Magelang, kecamatan
Magelang Tengah, kota Magelang dengan jumlah responden 15 Kader jiwa dan
jumlah ODGJ 34 orang dan dengan resiko 2 orang. Metode yang di gunakan

4
adalah pendampingan yang di fokuskan dalam kesehatan jiwa dan membantu
para kader yang sudah di beri pelatihan tentang kesehatan jiwa untuk
meningkatan keterampilan yang dimiliki dan yang sudah di berikan oleh
petugas puskesmas Magelang Tengah.

 Intervensi
Bersamaan dengan mendampingi kader mahasiswa juga melakukan deteksi
dini kepada setiap warga yang ada di kelurahan Magelang disetiap RW. Setelah
melakukan deteksi dini mahasiwa selanjutnya melakukan sosialisasi tentang
kesehatan jiwa pada masyarakat yang berisi tentang dasar kesehatan jiwa,
tanda-tanda orang dengan gangguan jiwa dan cara rujukan untuk orang dengan
gangguan jiwa.

 Comparation outcome
Kegiatan peningkatan kesehatan jiwa melalui peran kader menuju kelurahan
siaga sehat jiwa telah terlaksana yang dimulai dari tanggal 19 Februari 2020
hingga 18 Maret 2020 yang dimulai dengan pembentukan kader serta
pemberian pelatihan dan pendampingan kader terkait ODGJ berdampak positif
terhadap kinerja kader jiwa dan pelayanan kepada ODGJ. namun masih perlu
penguatan motivasi bagi para kader juga berbagai kegiatan dalam upaya
peningkatan kemampuannya. Peran aktif mitra juga perlu terus ditingkatkan
agar dapat mewujudkan tujuan penanganan masalah kesehatan jiwa di
Kelurahan Magelang.

5
6
BAB III
PEMBAHASAN

1. Analisis Isi Jurnal


a. Jurnal pertama
Kesehatan mental masih menjadi topik utama yang dikaitkan dengan
disabilitas secara global. Gangguan kesehatan mental menyebabkan gangguan
activity daily life (ADL), serta menimbulkan penderitaan bagi penderita maupun
keluarganya (Istiani et al., 2018). Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) juga masih
sering mendapatkan stigma di masyarakat sehingga seringkali ODGJ mengalami
kekambuhan karena merasa tertekan oleh masyarakat sekitar (Peake & Mullings,
2019), di sinilah pentingnya kader kesehatan jiwa dalam memberikan edukasi
tentang kesehatan jiwa kepada masyarakat (PH et al., 2020).
Kemampuan kader dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa pada pasien
gangguan jiwa dan keluarganya sangat penting dalam mengatasi penyakit gangguan
jiwa (Iswanti & Lestari, 2018). Kader merupakan bagian masyarakat yang sangat
penting perannya bagi kesehatan masyarakat karena dapat menjangkau masyarakat
hingga ke bagian terkecil (Sahriana et al., 2019). Kader merupakan bagian dari
pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan promotif, preventif, dan
rehabilitatif dan mengoptimalisasi kesehatan mental masyarakat (Rosiana et al.,
2015). Kader mempunyai peran dalam menyediakan akses informasi dan pendidikan
kesehatan, memberikan dukungan sosial dan advokasi, melakukan pemberdayaan
dan mencegah diskriminasi pada ODGJ (Tania & Hernawaty, 2019).
Kader yang mendapatkan pelatihan memiliki pengetahuan dan kemampuan
yang lebih baik dalam menangani klien dibanding kader yang tidak mendapatkan
pelatihan (Istiani et al., 2018). Beberapa penelitian sebelumnya hanya berfokus pada
peningkatan pengetahuan saja melalui pemaparan dan pendalaman materi, namun
pelatihan sehat jiwa ini dikombinasikan dengan roleplay sehingga peserta pelatihan
dapat memahami lebih dalam mengenai isi pelatihan.

7
b. Jurnal kedua
Meskipun bukan penyebab utama kematian namun masalah disabilitas saat
ini sudah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk Indonesia.
Dikarenakan disabilitas mempengaruhi produktivitas dan kualitas kesehatan
perseorangan maupun masyarakat, menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi
individu dan beban berat bagi keluarga baik mental maupun materi karena penderita
menjadi tidak produktif (Kiesswetter, 2019). Secara sosial dampak yang muncul
sangat serius berupa penolakan, pengucilan dan dampak ekonomi berupa hilangnya
hari produktif bagi klien maupun keluarga yang harus merawat serta tingginya biaya
perawatan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas bukan hanya orang yang
mengalami kecacatan fisik saja.
Stigma masyarakat Indonesia yang masih sangat kuat mengenai ODGJ tidak
sekuat pada penyandang disabilitas lainnya. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena
akan mengakibatkan pelanggaran martabat dan nilai yang melekat pada tiap manusia
oleh masyarakat dan mungkin pemerintah.Yang menganggap bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh yaitu “JIWA dan RAGA”.
Dengan adanya kader kesehatan jiwa yang optimal diharapkan kader dapat
mengubah pola hidup dan perilaku ODGJ, pengasuh dan masyarakat. Kader
kesehatan jiwa dapat berpengaruh dalam pendeteksian sekaligus meningkatkan peran
perawat dalam merawat ODGJ sekaligus memberikan pengetahuan bagi pengasuh
untuk peduli pada kebutuhan ODGJ yaitu kebutuhan akan obat, peran keluarga,
kebutuhan religi dan kebutuhan sosial. Untuk memudahkan pemantauan warga
binaan perlu adanya kegiatan yang dapat terus menerus dilaksanakan oleh kader
kesehatan jiwa di masyarakat untuk memantau kesehatan ODGJ serta menjalin
kearifan pengasuh dan masyarakat yaitu dengan pembentukan Posyandu Jiwa.
Posyandu jiwa yaitu suatu pos yang memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat khususnya dalam hal kesehatan jiwa.
Kegiatan posyandu dijadikan sebagai bentuk tindak lanjut program optimalisasi
kader. Sistem pelaksanaan posyandu jiwa sama dengan sistem posyandu balita
maupun lansia dengan sistem lima meja, namun yang membedakan yaitu isi dari
pelaksanaan setiap meja. Meja pertama, diawali dengan pendaftaran pasien. Meja

8
kedua, penimbangan pasien, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan obat. Meja
ketiga, konsultasi kesehatan jiwa pasien dan keluarga. Meja keempat, penyuluhan
kepada pasien dan keluarga secara berkelompok. Meja kelima, pelayanan kesehatan
dan rehabilitasi pasien.

2. Implikasi Keperawatan
a. Jurnal pertama
Desain penelitian yang digunakan yaitu Pra eksperiment dengan prepost test
design. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tulungagung. Jumlah responden
penelitian ini yaitu 35 kader kesehatan jiwa. Teknik sampling yang digunakan yaitu
purposive sampling. Kriteria inklusi di dalam penelitian ini yaitu kader kesehatan
jiwa di wilayah Tulungagung yang bersedia mengikuti pelatihan hari pertama hingga
terakhir, sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu kader yang sakit dan
tidak bisa menyelesaikan rangkaian pelatihan secara penuh. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Paired T-Test dengan tingkat kemaknaan
alpha < 0,05.
Pelatihan sehat jiwa mencakup materi tentang peran dan fungsi kader dalam
merawat dan menangani pasien gangguan jiwa, teknis melakukan kunjungan rumah,
dan jenis terapi yang dapat membantu kesembuhan pasien dengan gangguan jiwa,
cara melakukan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan jiwa dan memobilisasi
masyarakat, melakukan rujukan kasus, serta melakukan dokumentasi kesehatan jiwa
pasien. Materi lain yang tercakup dalam pelatihan sehat jiwa ini antara lain
pengetahuan tentang cara deteksi keluarga sehat jiwa yang mencakup deteksi
keluarga yang sehat jiwa, deteksi keluarga yang mengalami gangguan psikososial,
dan deteksi keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

b. Jurnal kedua
Metode yang di gunakan adalah pendampingan yang di fokuskan dalam
kesehatan jiwa dan membantu para kader yang sudah di beri pelatihan tentang
kesehatan jiwa untuk meningkatan keterampilan yang dimiliki dan yang sudah di
berikan oleh petugas puskesmas Magelang Tengah. Pertama dimulai dengan

9
perencanan dalam perencanaan dilakukan persiapan dan perencanaan jadwal kegiatan
pelaksanaan aksi. Kemudian dilakukan implementasi program dalam implementasi
program dilakukan deteksi dini dan sosialisai. Lalu dilakukan evaluasi monitoring
dtujukan guna mendapatkan jumlah orang dengan gangguan jiwa dikelurahan
magelang. kelanjutan program, dilanjutkan oleh KPSI dan mitra puskesmas
magelang.

3. Kelebihan dan kekurangan jurnal


a. Jurnal pertama
 Kelebihan
Jurnal pertama memiliki kelebihan dalam metode penelian. Dijelaskan
dengan jelas populasi dan sampel yang digunakan. Kuesioner yang
digunakan dipaparkan sehingga pembaca sangat mudah memahami metode
yang digunakan.
 Kekurangan
Pelatihan ini akan lebih baik jika dilakukan dengan durasi pelatihan yang
lebih lama dan dilengkapi dengan kegiatan terjun langsung ke masyarakat
seperti melakukan home visit, simulasi langsung kegiatan deteksi keluarga
sehat jiwa atau terapi akitivitas kelompok sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan serta ketrampilan para kader kesehatan jiwa. Saran bagi
peneliti selanjutnya, pelatihan ini dapat dikembangkan lebih baik lagi
dengan jumlah responden yang lebih banyak serta menggunakan kelompok
control untuk mengidentifikasi hasil yang lebih baik.
b. Jurnal kedua
 Kelebihan
Kelebihan dari jrnal ini adalah setiap tahap pelatihan diuraikan dengan jelas,
sehingga pembaca dengan mudah memahami teknik pelatihan.
 Kekurangan
Kekurangan dari jurnal kedua adalah tidak dijelaskan berapa sampel yang
digunakan. Tidak dicantumkan kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga
pembaca tidak paham dengan target dari penelitian tersebut.

10
11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelatihan Sehat Jiwa berpengaruh terhadap pengetahuan kader kesehatan jiwa.
Pengetahuan kader yang baik memungkinkan para kader menerapkan pengetahuannya
tersebut dalam melakukan perawatan pada para penderita gangguan jiwa secara optimal
serta melakukan deteksi dini masalah kejiwaan di masyarakat. Hal ini dapat membantu
mewujudkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang sehat jiwa. Pemberian pelatihan
dan pendampingan kader terkait ODGJ berdampak positif terhadap kinerja kader jiwa
dan pelayanan kepada ODGJ.

B. Saran
Pelatihan ini akan lebih baik jika dilakukan dengan durasi pelatihan yang lebih
lama dan dilengkapi dengan kegiatan terjun langsung ke masyarakat seperti melakukan
home visit, simulasi langsung kegiatan deteksi keluarga sehat jiwa atau terapi akitivitas
kelompok sehingga terjadi peningkatan pengetahuan serta ketrampilan para kader
kesehatan jiwa. Dan masih perlu penguatan motivasi bagi para kader juga berbagai
kegiatan dalam upaya peningkatan kemampuannya. Peran aktif mitra juga perlu terus
ditingkatkan agar dapat mewujudkan tujuan penanganan masalah kesehatan jiwa

12
DAFTAR PUSTAKA

Arik, Susmiatin. E., Melani Kartika S. (2021). Pengaruh Pelatihan Sehat Jiwa Terhadap
Pengetahuan Kader Kesehatan Jiwa. The Indonesian Journal of Health Science,
Volume 13, No.1, Juni 2021.
Isnawati, I. A., & Yunita, R. (2018). PENGARUH pelatihan kader jiwa terhadap jumlah
kunjungan lansia di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 4(2).
Istiani, N. A., Sutomo, A. H., & Agusno, M. (2018). The Effect of Mental health training on
attitudes and knowledge of cadres in early detection of mental disorders in Tanjungsari
sub-district, Gunungkidul Regency. Review of Primary Care Practice and Education
(Kajian Praktik Dan Pendidikan Layanan Primer), 1(3), 136.
Kiesswetter, E., Hengeveld, L. M., Jf, B., Volkert, D., & Visser, M. (2019). Oral health
determinants of incident malnutrition in community-dwelling older adults. Journal of
Dentistry, 85(May), 73– 80.
Rosiana, A. M., Himawan, R., & Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus, S. (2015).
Pelatihan kader kesehatan jiwa desa undaan lor dengan cara deteksi dini dengan
metode klasifikasi. Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 0(0).
Sahriana, Adriani, M., & Nihayati, H. E. (2019). Supporting factors that influence of mental
health cadres iimplementing the role in wonokromo village surabaya. Indian Journal of
Public Health Research and Development, 10(11), 2232–2236.
Sriadi, Pinilih. S., dkk. (2020). Peningkatan Kesehatan Jiwa Melalui Peran Kader Menuju
Kelurahan Siaga Sehat Jiwa. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal
, Vol. 3 No. 2, Juli 2020, 155-122.
Tania, M., & Hernawaty, T. (2019). Pengalaman hidup kader kesehatan dalam mendukung
proses recovery di Melong Kota Cimahi. Jurnal Keperawatan BSI,

13

Anda mungkin juga menyukai