PERUBAHAN PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
“PENGKAJIAN ASPEK SPIRITUAL”
OLEH:
KELOMPOK 5
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih, penulis panjatkan puji
syukur kehadiratnya-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
dapat meyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatannya.
Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Ns. Yeni Devita, M.Kep
selaku dosen pembimbing Keperawatan Gerontik dan berbagai pihak yang telah
membantu membuat makalah ini. Makalah ini belum sempurna, penulis menerima kritik
dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikian dimasa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Definisi Spiritualitas...........................................................................................4
2.2 Definisi Kebutuhan Spiritual..............................................................................4
2.3 Aspek Spiritualitas..............................................................................................4
2.4 Dimensi Spiritual................................................................................................5
2.5 Pengkajian Aspek Spiritual.................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Simpulan.............................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penuh bermakna, bahagia, serta berguna (Sutikno, 2011). Apabila seseorang
menghadapi suatu keadaan yang cenderung mengalami tekanan, stress dan
bahkan depresi serta berbagai permasalah psikososial lainnya maka seseorang
tersebut melakukan berbagai aktivitas dalam memenuhi kebutuhan spiritual
merupakan salah satu usaha dalam mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
Spiritual merupakan suatu dimensi kesejahteraan bagi lansia yang dapat
menguangi beragai permasalahan minsalnya stress dan kecemasana, selain itu
juga dapat mempertahan keberadaan diri sendiri dan tujuan dalam kehidupan
(Lubis, V. H, Novianti, & Peters M.S, 2020). Adapun salah satu tanda dalam
perubahan spiritual pada lanjut usia dengan terus menjadi matangnya lanjut
usia dalam kehidupan yang berhubungan dengan keagamaan. Perubahan
kebutuhan spiritual ialah contoh parameter yang mempengaruhi dalam
kualitas hidup lanjut usia (Sudaryanto A, 2013). Kualitas hidup ialah
tanggapan individu pada kehidupan yang berkaitan budaya yang ada serta
nilai dimana individu tersebut tinggal, berkaitan dengan suatu tujuan serta
suatu harapan. Adapun faktor yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas
hidup individu ialah pekerjaan, usia, jenis kelamin, status pernikahan,
Pendidikan, penghasilan, aspek psikis, sosial, fisik, serta mental (Ardiani et
al., 2014;Samper et al., 2017).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menjelaskan Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan
Perubahan Fisiologis yaitu Pengkajian Aspek Spiritual.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Penulis mampu menjelaskan definisi spiritualitas
2) Penulis mampu menjelaskan definisi kebutuhan spiritual
2
3) Penulis mampu menjelaskan aspek spiritualitas
4) Penulis mampu menjelaskan dimensi spiritual
5) Penulis mampu menjelaskan aspek pengkajian spiritual
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.4 Dimensi Spiritual
Dimensi spiritual berupaya mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang menghadapi stres emosional, penyakit fisik, atau
kematian. Dimensi spiritual juga dapat menumbuhkan kekuatan yang timbul
di luar kekuatan manusia. Spiritualitas merupakan sesuatu yang multidimensi,
yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus
pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih berfokus
pada hubungan seseorang dengan TuhanYang Maha Penguasa. Spiritualitas
memiliki konsep dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal.
Dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi
yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah
hubungan seseorang dengan diri sendiri,dengan orang lain, dan dengan
lingkungan. Terdapat hubungan terus menerus antara dua dimensi tersebut
(Sunaryo, 2015).
Pada tahap perkembangan lansia, walaupun mereka membayangkan
kematian, tetapi mereka banyak menggeluti spiritual sebagai isu yang
menarik karena mereka melihat agama sebagai faktor yang mempengaruhi
kebahagiaan dan rasa berguna bagi orang lain. Riset membuktikan orang yang
agamanya baik, mempunyai kemungkinan melanjutkan kehidupan yang lebih
baik. Bagi lansia yang kehidupan beragamanya tidak baik menunjukkan
tujuan hidup yang kurang, rasa tidak berharga, tidak dicintai,
ketidakbebasaan, dan rasa takut mati. Sedangkan pada lansia yang
spiritualnya bai kia tidak akan takut mati dan dapat lebih mampu menerima
kehidupan. Jika merasa cemas terhadap kematian pun kecemasan tersebut
diaebabkan proses buka. Pada kematian itu sendiri (Sunaryo, 2015).
Dimensi spiritual menjadi bagian yang komprehesif dalam kehidupan
manusia karena setiap individu pasti memiliki aspek spiritual walaupun
dengan tingkat pengalaman dan pengamalan yang berbeda-beda berdasarkam
nilai dan keyakinan yang mereka percaya. Setiap fase pada tahap
5
perkembangan individu menunjukkan perbedaan tingkat atau pengalaman
spiritual yang berbeda (Sunaryo, 2015).
6
Apakah pasien menyebut tuhan, doa, rumah ibadah, atau topik
keagamaan lainnya? Apakah pasien pernah minta di kunjungi oleh
penuka agama? Apakah pasien mengekpresikan rasa takutnya terhadap
kematian?
4. Hubungan Interpersonal
Siapa pengunjung pasien? Bagaimana pasien meresponbterhadap
pengunjung? Apakah pemuka agama datang mengunjungi pasien?
Bagaimana pasien berhubungan dengan pasien lain dan juga dengan
perawat?
5. Lingkungan
Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah
lainnya? Apakah pasien menerima kiriman tanda simpati dari unsur
keagamaan dan apakah pasien memakai tanda keagamaan (misalnya
pakai jilbab)? (Sunaryo, 2015).
Menurut (Yenni, 2021) pengkajian aspek spiritual yang dapat dilakukan
pada lansia adalah sebagai berikut:
1. Keteraturan melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agama lansia.
2. Keteraturan mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,
seperti pengajian, kebaktian lingkungan, doa bersama
3. Bagaimana lansia menyelesaikan masalah?
4. Bagaimana lansia memandang berdoa dan ritual keagamaan sebagai cara
untuk menyelesaikan masalah?
5. Selama interaksi dapat diobservasi ketabahan dan cara pandang lansia di
masa tua.
Menurut (Tamher dan Noorkasiani, 2009) terdapat indeks yang dirancang
untuk mengukur upaya yang dilakukan secara individual dalam pencarian arti
dan makna kehidupan. Hal ini mencakup segi apersepsi terhadap makna
kehidupan yang lebih mendalam, serta bagaimana seseorang menempatkan
dirinya dalam lingkungan alam. Indeks tersebut meliputi:
Tabel 3.7
Indeks untuk mengukur upaya yang dilakukan secara individual dalam
pencarian arti dan makna kehidupan
7
Perasaan individu tentang kehidupan keagamaan (sholat, dan/atau
berdoa)
Melakakan kewajiban-kewajiban agar berkontemplasi tentang
makna kehidupan menurut agama dan keperayaannya.
Bagaimana seseorang merefleksikan arti kehidupan yang
dijalaninya.
Apakah nilai-nilai keberagamnannya menuntun kehidupannya
sehari-hari
Apakah nilai keberagamannya dapat menuntun menjawab
tantangan-tantangan dalam
Mengetahui bahwa kehidupan spiritualnya merupakan suatu proses
yang berlangsung terus selama hayat
Apakah seseorang itu peduli tentang isu-isu kemanusiaan?
Apakah seseorang itu menyenangi bila sewaktu-waktu terlibat
dalam diskusi tentang nilai nilai keagamaan?
Apakah seseorang masih mendalami pengetalsian keagamaan?
Apakah kewaspadaan agama juga muneul disaat seseorang berada
di luar masa kritis?
Apakah yang bersangkutan meyakini tentang konsep keimanan
terhadap Tuhan penciptanya?
Apakah terdapat keinginan untuk membagi nilai-nilai spiritual yang
dijalaninya bersama orang lain?
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada
Allah sebagai Pencipta atau sebagai Maha Kuasa.
2. Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini
termasuk menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian; kebutuhan
akan harapan dan keyakinan hidup; dan kebutuhan akan keyakinan pada
diri sendiri dan Tuhan.
3. Menurut (Yenni, 2021) pengkajian aspek spiritual yang dapat dilakukan
pada lansia adalah sebagai berikut: Keteraturan melakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan agama lansia; Keteraturan mengikuti atau terlibat aktif
dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajian, kebaktian lingkungan, doa
bersama; Bagaimana lansia menyelesaikan masalah?; Bagaimana lansia
memandang berdoa dan ritual keagamaan sebagai cara untuk
menyelesaikan masalah?; dan Selama interaksi dapat diobservasi
ketabahan dan cara pandang lansia di masa tua.
4. Dimensi spiritual menjadi bagian yang komprehesif dalam kehidupan
manusia karena setiap individu pasti memiliki aspek spiritual walaupun
dengan tingkat pengalaman dan pengamalan yang berbeda-beda
berdasarkam nilai dan keyakinan yang mereka percaya. Setiap fase pada
tahap perkembangan individu menunjukkan perbedaan tingkat atau
pengalaman spiritual yang berbeda.
5. Pengkajian yang perlu dilakukan meliputi: Pengkajian Data Subjektif yaitu
pedoman pengkajian ini mencangkup konsep ketuhanan, sumber kekuatan
dan harapan, praktik agama dan ritual, dan hubungan antara keyakinan
spiritual dan kondisi kesehatan. Sedangkan Pengkajian Data Objektif
dilakukan melalui pengkajian klinik yang meliputi pengkajian afek dan
sikap, perilaku, berbalisasi, hubungan interpersonal, dan lingkungan.
Pengkajian data objektif terutama dilakukan melalui observasi.
9
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi
penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini rekan
mahasiswa perawat lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan pada
Lansia dengan Perubahan Fisiologis “Pengkajian Aspek Spiritual” serta untuk
lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga bermanfaat di masa yang
akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
11