Anda di halaman 1dari 1

Prangg..

Volume music yang ku dengarkan dengan headset full dan berusaha tetap memusatkan fokus ku kepada
komik dihadapan ku. Tapi tetap saja, beberapa kali suara barang yang jatuh dan suara jeritan masuk
kedalam telinga ku.

Bukan, bukan karena ada gempa bumi ataupun seperti adegan horror. Bunyi tersebut berasal dari
keributan orangtua ku. Bukan tidak mau menengahi, itu hanya menguras energi dan waktu ku untuk
sesuatu yang tidak membuahkan hasil. Seperti 2 tahun yang lalu, aku berusaha menengahi mereka
karena tidak tahan dengan keributan juga tidak tega melihat mama yang menangis, aku malah
mendapatkan lebam dan beberapa luka. Bukan hanya itu saja aku malah dituduh pro terhadap salah
satu dari mereka, tidak mendapatkan uang jajan ataupun makan, “mau minta uang? Minta sama mama
kamu aja sana” itu yang dilontarkan Ketika aku memerlukan uang, begitu pun sebaliknya.

Jika beberapa orang berpendapat bahwa seseorang akan merasakan kejam nya dunia saat sudah
berumur minimal 14 tahun, itu tidak berlaku dengan ku. Diumurku yang masih 7 tahun aku sudah
merasakan rasa nya.

“dimana?, gua ke sana sekarang”. Aku ingin mencari sedikit ketenangan.

Memasukan beberapa pakaian kedalam tas dan semua yang ku butuhkan untuk 3 hari kedepan. Aku
ingin pergi ke tempat dimana tidak ada satupun keluarga ku yang tahu.

Pranggg..

Vas bunga berukuran sedang pecah tepat di hadapan ku. Tentu saja aku terkejut, untung saja tidak
mengenai ku.

“kemana kamu?” ucap papa yang melihat ku terdiam menatap vas bunga yang sudah menjadi serpihan.

“ hey, kalau ditanya jawab! Dasar anak kurang ajar. Sama saja dengan ibunya.” Ucap papa lagi.

“jaga omongan mu, dia anak mu juga, sama kurang ajarnya dengan mu!” sahut mama.

Terlalu pusing mendengarkan ucapan mereka yang tiada ujung, aku melangkahkan kaki keluar dari
rumah tanpa memberi tahu mereka, dan tanpa mendengarkan perkataan mereka. Yang ada hanya
menambah stress jika ak berlama-lama di dalam rumah itu. Mereka juga tidak pernah perduli apa,
bagaimana, kemana, kapan semua yang aku lakukan.

Jika tidak tahan aku biasanya tidur dengan volume headset yang keras di telinga ku, atau seperti
sekarang ini pergi mencari tempat yang menurutku tidak akan ada yang mengganggu. Bertahun-tahun
mengalami keadaan seperti ini cukup membuat ku stress dan

Anda mungkin juga menyukai