Oleh :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 April 2009 pukul 09.00 wita
diruang ARIMBI. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan catatan
medik pasien. Nama klien NK, Umur 43 tahun, Jenis kelamin laki-laki
Pendidikan SD, Agama Hindu, Pekerjaan Petani, Suku/Bangsa Bali, Status
Perkawinan sudah menikah, Alamat desa wangaya, penebel, Tabanan.
A. Alasan masuk
Klien datang diantar oleh kakaknya pada tanggal 14 Maret pukul 17.00
wita. Keluarga mengatakan pasien terlihat seperti orang bingung, misalnya
berjalan dari rumah menuju ke kebun tapi os belum sampai sudah balik lagi
dan mau pergi lagi. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
seolah-olah menghakiminya, pikirannya sering terasa kosong, perasaannya
sering inguh (tidak tenang).
Therapi : Persidal 2x2 mg, txp 2x2 mg, Phenob 3x3 tab.
B. Faktor Predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya (pertama kali tahun
1985 dan sudah enam kali masuk RSJ Bangli)
2. Klien ditinggal menikah oleh mentan pacarnya yang bernama sarya dan
sejak saat itu klien sering mendengar suara mantan pacarnya itu. Ketika
ditanya apa yang suara-suara itu katakan, klien menjawab ulian cai cang
sing ngombangin yang klien sendiri tidak tahu artinya
3. Klien juga mengatakan bahwa dia juga sering mendengar suara-suara yang
mengatakan bahwa semua saudaranya sekolah tinggi-tinggi dan menjadi
sarjana tetapi ia hanya tamat SD dan ia merasa menyesal
4. Hubungan klien dengan istrinya tidak akur karena istrinya selalu meminta
klien untuk menyerahkan surat-surat tanahnya tetepi kakak klien melarang
klien untuk menyerahkannya.
5. Klien juga mempunyai penyakit epilepsi sejak kecil dan mengkonsumsi
obat epilepsi secara teratur, namun tetap ada periode kejang dalam 1 tahun
D. Faktor Presipitasi
1. Klien terlihat seperti orang bingung, misalnya berjalan dari rumah menuju
rumah orang tua tapi os belum sampai sudah balik lagi dan mau pergi lagi.
2. Klien sering mendengar suara-suara yang seolah-olah menghakiminya,
pikirannya sering terasa kosong, perasaannya sering inguh (tidak
tenang).
E. Genogram
Keterangan :
Klien adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara. Klien sudah menikah dan mempunyai 1
orang anak perempuan. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa
F. Data fokus
1. Konsep diri
a. Harga diri
Klien mengatakan dirinya malu pada dirinya sendiri dan menyesal karena
hanya dirinya sendiri dari semua saudara-saudaranya yang tidak memiliki
pendidikan tinggi yaitu hanya tamat SD
Masalah keperawatan : Perubahan konsep diri Harga Diri Rendah
2. Hubungan Sosial
a. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang bergaul dengan orang lain. Klien terlihat tidak
mau bergaul dengan teman-temannya dalam satu ruangan. Klien juga
mengatakan hanya sedikit mengenal teman-temannya dalam satu ruangan.
Masalah keperawatan : gangguan hubungan sosial menarik diri
3. Status mental
a. Pembicaraan
Klien menjawab semua pertanyaan perawat dengan cepat dan suara keras.
Terkadang jawaban klien tidak nyambung
b. Aktifitas motorik
Saat berkomunikasi klien tampak menggaruk-garuk kepala dan tangannya,
klien sering melamun sendiri. Klien juga menjalani rehab dengan kegiatan
membuat canang.
c. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien kooperatif, kontak mata ada, terkadang jawaban
tidak nyambung tapi klien terlihat semangat dalam bercerita
d. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang seolah-olah
menghakiminya
Masalah keperawatan :perubahan persepsi sensori halusinasi dengar
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
2. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar
3. Gangguan hubungan sosial menarik diri
4. Harga diri rendah
III. Perencanaan
2. Setelah diberikan 1. Klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien mengenai : Dengan mengetahui kapan
askep selama 2x15 menit waktu, isi frekuensi kapan timbul halusinasi, apa isinya terjadinya halusinasi akan
diharapkan klien mampu timbulnya halusinasinya dan frekuensi terjadinya halusinasi memudahkan untuk melakukan
mengenal halusinasinya 2. Klien dapat 2. Diskusikan dengan klien apa yang intervensi
mengungkapkan perasaan yang dirasakan jika terjadi
terhadap halusinasinya halusinasi
3. Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya
3. Setelah diberikan 1. Klien mengungkapkan ia 1. identifikasikan bersama klien cara Dengan mengetahui cara klien
askep selama 3x15 menit mampu mengontrol tindakan yang tepat yang digunakan dalam mengatasi halusinasinya
diharapkan klien mampu perasaan terhadap jika terjadi halusinasi dan membantu klien mengontrol
mengontrol halusinasinya 2. Diskusikan cara yang tepat dalam halusinasinya
halusinasinya 2. Klien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi seperti
tindakan yang biasanya menghardik halusinasinya,
dilakukan untuk berinteraksi dengan orang lain
mengendalikan dengan cara beraktifitas serta
halusinasinya menggunakan obat
3. observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya
V. Tindakan Keperawatan