Anda di halaman 1dari 11

RESUME PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN

DI RSJ Dr.V.L.RATUMBUYSANG MANADO

A. Pengkajian

Pada tanggal 17 mei 2023 di rumah sakit jiwa amino gondohutomo tepatnya diruang
melati terdapat pasien bernama Andrey Surya Putra berumur 25 tahun berjenis kelamin
perempuan. akan di rawat dengan diagnosa gangguan persepsi sensori : halusinasi
( pendengaran ) yang membuatnya sering melakukan aktivitas sendiri, dan lebih banyak
berdiam diri di ruangan.

1. Identitas Klien

Nama ibu jely

Umur 25 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan :-

Pendidikan : SMA

No MR :

Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid

Tanggal Pengujian : 17 mei 2023

2 Masalah keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

3 Data Fokus

Data Subjektif :

-Klien mengatakan ia mendengar suara

- suara orang yang berbisik bisik berkata dan berjalan


Data objektif :

-Kebingungan

-Banyak diam

B. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain

Persepsi sensori halusinasi pendengaran.

C. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIAN INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL

1. Resiko menciderai diri Tujuan 1 Klien dapat Bina hubungan saling


sendiri dan orang lain Umum : Klien membina percaya dengan
b/d persepsi sensori dapat hubungan saling menggunakan prinsip
mengontrol percaya dengan komunikasi teraupetik
Halusinasi pendengaran halusinasi kiteria - Sapa klien
yang di -ekspresi wajah dengan ramah
alaminya bersahabat baik verbal
Tujuan - menunjukan /non verbal
Umum 1 : rasa senang
Klien dapat - ada kontak - Perkenalkan
membina mata diri dengan
hubungan -mau berjabat sopan
saling percaya tangan
-mau menjawab - Tanyakan
salam nama lengkap
-mau duduk dan nama
-bersedia panggilan yang
mengungkapkan klien sukai
masalah yang di
hadapi - Jelaskan tujuan
pertemuan.
2 Klien dapat
membedakan - Jujur dan
antara nyat dan menepati janji
tidak nyata
- Tunjukan sikap
3 Klien dapat empati dan
menyebutkan menerima klien
tindakan yang apa adanya
dapat di
lakukan apabila - Beri perhatian
halusinasinya pd klien dan
muncul. memperhatikan
kebutuhan
4 klien akan dasar klien
dapat
menyebutkan 2 identifikasi
cara jenis,isi,waktu,
memutuskan frekuensi, situasi
halusinasinya dan respon pasien
yaitu dengan pada saat terjadi
melawan halusinasi.
bayangan itu
dengan 3 Ajarkan pasien
mengatakan menghardik
tidak mau halusinasi.
melihat,
/melakukan 4 Anjurkan pasien
kegiatan memasukkan cara
/mengepel menghardik
/nyapu/ minum halusinasi dalam
obat secara jadwal kegiatan
teratur, dan harian
lapor pada
perawat pada
saat timbul
halusinnya.

5 Klien mau
minum obat
dengan teratur.
D. Implementasi

Hari/tgl DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Senin Halusinasi 1. Membina hubungan saling S:
17/05/2023 pendengaran percaya dengan Klien mengatakan
menggunakan prinsip senang karena
komunikasi teraupetik : sudah tau cara
- Menyapa pasien dengan menghardik
ramah dan sopan halusinasi
verbal/non verbal
- Memperkenalkan diri O:
dengan sopan Klien mampu
- Menanyakan nam lengkap memperagakan
dan nama panggilan yang teknik
di sukai pasien menghardik.
- Menjelaskan tujuan
pertemuan A:
- Jujur dan menepati janji Masalah teratasi
- Menunjukan sifat empati
dan menerima klien apa P:
adanya Lanjutkan
- Memberikan klien intervensi
perhatian dan
memperhatikan kebutuhan
dasra pasien
2. Mengidentifikasi jenis
isi,jenis,waktu,frekuensi,sit
uasi dan respon pasien
pada saat terjadi halusinasi
3. Mengajarkan klien
menghardik halusinasi
4. Menganjurkan pasien
memasukkan cara
menghardik halusinasi
dalam jadwal latihan
kegiatan sehari hari.

 Fase orientasi

Perawat :
Selamat pagi bapak boleh saya
berkenalan dengan bapak? Nama
saya derlan saya biasanya di
panggil derlan, saya mahasiswa
profesi ners IMELDA Medan.
Saya sedang dinas di ruangan poli
klinik jiwa . kalau boleh saya
panggil bapak siapa dan senang di
panggil apa?

Klien :
Nama saya andrey
Perawat :
“ bagaiman perasaan bapak
andrey hari ini?
Klien :
“baik sus”
Perawat :
“ bagaimana tidurnya tadi
malam? Nyenyak atau tidak?
Kliean :
“tadi malam tidur saya nyenyak
sus, tap kemarin malam saya
mendengar bisikan bisikan suara
orang.
Perawat :
“bagaiman kalau kita berbincang
tentang suara suara yang bapak
dengar,dan cara apa mengontrol
suara tersebut, apakah bapak
tidak keberatan?
Klien :
“iya sus saya tidak keberatan
Perawat :
“kalau begitu bisakah kita
berbincang sambil menunggu
nama bapak andrey di panggil
untuk masuk ke dalam. Apakah
bapak setuju?
Klien :
“setuju sus.

 Fase kerja
Perawat :
“Apakah bapak andrey sudah tau
siapa yang berbisik ?
Klien :
“ tidak, saya hanya mendengar
suara saja dan itu di ulang ulang”
terus menerus
Perawat :
“saya percaya bapak mendengar
suara itu, tapi istri bapak. Dan
anak anak di sekitar bapak bisa
mendengar tidak suara itu. Kalau
saya boleh tau suara apa yang
bapak andrey dengar?
Klien :
“orang yang berbisik mengatakan
“ayo berjalan”
Perawat :
“kapan suara itu bapak dengar?
Klien :
“saat saya sedang duduk sendiri
Perawat :
“trus apa yang bapak lakukan
saat bapak mendengar suara itu?
Klien :
“kalau saya dengar suara berbisik
itu, saya langsung menguatkan
hati saya dengan membaca
istighfar.
Perawat :
“baiklah bapak andrey apa yang
bapak andrey alami ini namnya
halusinasi pendengaran.
Ada 4 cara untuk mengontrol
halusinasi yang bapak andrey
alami yaitu,yanmg pertama
dengan menghardik suara
tersebut.
Kesua dengan bercakap cakap
dengan orang lain,
Ketiga melakukan kegiatan yang
bapak sukai dan ke empat minum
obat secara teratur.
Bagaimana kalau kita menghardik
halusinasi apakah bapak andrey
bersedia?
Perawat :
“iya sus saya bersedia
Perawat :
“bagaiman kalau kita mulai, saya
akan peragakkan dahulu
kemudian bapak andrey
memperagakan kembali apa yang
sudah saya lakukan.bapak andrey
jika suara itu muncul lagi katakan
dengan keras,” pergi, saya tidak
mau mendengar suara itu palsu
( sambil menutup kedua telinga)
Seperti itu bapak lakukan seperti
yang saya lakukan
Klien :
“jika saya mendengar suara itu
lagi saya akan mengatakan “pergi
saya tidak mau dengar suara itu
suara itu palsu (sambil menutup
kedua telinga)
Perawat :
“bagus sekali bapak andrey, sudah
bisa memperagakan sendiri.

 Fase terminasi
Perawat :
“bagaiman perasaan bapk andrey
sekarang?
Klien :
“saya merasa lebih baik sus
Perawat :
“baiklah kalau begitu, terimakasih
bapak andrey atas kerja samanya,
Sampai ketemu kembali.
NASKAH ROLEPLAYKEPERAWATAN JIWA IMPLEMENTASI ASKEP PASIEN
DENGAN GANGGUAN GANGGUAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN

Pada suatu hardi rumah sakit jiwa amino gondohutomo tepatnya diruang melati terdapat pasien
bernama ibu jely yang berusia 25 tahun berjenis kelamin perempuan akan di rawat dengan
diagnosa gangguan persepsi sensori : halusinasi ( pendengaran ) Beberapa menit kemudian,
seorang perawat bernama perwat lia pun langsung melakukan Sp 2 , pasien dimana salah satunya
membantu pasien mengenal halusinasi, mengajarkan mengontrol halusinasi,mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi, dengan menghardik halusinasi.

SP 1 PASIEN

Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol halusinasi, mengajarkan


pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik halusinasi

SP 2 PASIEN

Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap bersama orang lain.

Contohnya :

Perawat : “Selama siang ibu ”


Pasien : “siang sus !”
Perawat : “Bagaimana perasaannya ibu siang hari ini”?
Pasien : “baik sus”
Perawat : “Apakah suara suara itu masih muncul?”
Pasien : “Masih sus’
Perawat : “Apakah sudah di pakai cara yang telah kita latih tadi bu?
Pasien :” Sudah sus, tapi masih saja suara suara itu datang sus”
Perawat : “ Apa berkurangkah suara suara itu ibu?
Pasien :” iya sus, suara suara itu berkurang!”
Perawat : Bagus ibu! Sesuai janji kita tadi, saya akan latih bapak cara kedua mengontrol
halusianasi dengan bercakap cakap dengan orang lain.kita akan latihan
Selama 20 menit. Mau dimana kita latihannya ibu?,Disini saja?”
Pasien :”iya sus, disini saja”
Perawat : “Baiklah ibu, cara kedua untuk mencegah/ mengontrol halusinasi adalah
Dengan bercakap cakap dengan orang lain.Jadi nanti kalau ibu jely mulai mendengar suara suara
itu lagi, langsung saja cari teman untuk di ajak mengobrol.Minta teman untuk mengobrol dengan
ibu jely, contohnya begini “Tolong, saya mulai mendengar suara suara,Ayo mengobrol dengan
saya!. “Atau kalau ada orang di rumah, misalnya kakaknya bapak andrey,’Katakan “ kak, ayo
mengobrol dengan saya, saya sedang mendengar suara suara “Begitu bu, coba ibu jely lakukan
seperti yang saya lakukan tadi!”
Pasien :”Tolong, saya mulai mendengar suara suara.Ayo mengobrol dengan saya!”
Perawat : “ iya, begitu,Bagus ibu coba sekali lagi ibu!”
Pasien :” tolong, saya mulai mulai mendengar suara suara.Ayo mengobrol dengan saya>”
Perawat :” iya, bagus begitu bapak, latihan terus ya bapak!”
Pasien :” iya sus”
Perawat :” Disini, ibu jely dapat mengajak perawat atau pasien lain untuk bercakap cakap jika
nanti suara suara itu datang lagi.Apakah bapak mengerti?
Pasien :”iya sus, Saya mengerti!”
Perawat :” Baguslah kalau begitu ibu, Nah bagaimana sekarang perasaan ibu setelah
Latihan ini!
Pasien :” saya merasa lega sus”
Perawat :” Baguslah ibu, jadi sudah ada beberapa cara yang ibu jely pelajari untuk
Mencegah suara suara itu datang lagi?”
Pasien :” sudah dua cara sus!”
Perawat :” Bagus, cobalah kedua cara ini kalau nanti ibu mendengar suara suara itu
Lagi, Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ibu jely ?”
Pasien :” iya sus,
Perawat :” Mau jam berapa kita latihan bercakap cakap ibu?”
Pasien :” Jam 9 pagi,jam 3 sore sama jam 7 malam sus!”
perawat :” Wah bagus ibu, jadi nanti ibu jely lakuan secara teratur jika
Sewaktu waktu suara itu muncul lagi ya bu! Besok pagi saya akankesini lagi.”
Pasien :” iya sus”
Perawat :” Bagaiman kalau kita latihan cara yang ketiga, yaitu melakukan aktivitas
Terjadwal?”
Pasien :” iya sus boleh!”
Perawat :”kira kira maunya jam berapa ibu?”
Pasien :”Besok pagi pagi sus!”
Perawat :”Bagaiman kalau jam 10 ibu?”
Pasien :”iya boeh sus”
Perawat :”Mau dimana latihannya ibu? Disisni lagi?”
Pasien :”Disini lsgi saja sus!
Perawat :”Baiklah bu!, kalau begitu besok jam 10 pagi kita latihan di sini lagi ya ibu
Sampai jumpa besok ibu,selamat siang!”
Pasien :”siang sus!”

20 menit kemudian perawat derlan selesai melakukan SP2 pasien dan telah memasukkan
kegiatan yang telah di lakukan dengan jadwal kegiatan harian paasien.Perawat lia pun
mengontrak waktu untuk besok pagi .
Keesokan harinya sesuai dengan yang telah di sepakati dengan pasien, Perawat lia pun kembali
ke ruangan pasien ibu jely untuk mengevaluasi kegiatan yang telah di lakukan sebelumnya,
Sekaligus melakukan SP3 pasien yaitu melatih pasien mengontrol halusinasi dengan
malaksanakan aktivitas terjadwal.

SP 3 PASIEN
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas terjadwal.
Perawat lia pun selesai melakukan SP 3 pasien, dan tak lupa juga perawat mengontrak waktu
pada pukul 12 siang untuk melakukan SP 4 pasien.
Setelah pukul 12 siang, Perawat pun datang sesuai dengan kesepakatan yang telah di buat dengan
pasien.Dan setelah itu, Perawat pun melakukan SP 4 pasien yaitu melatih pasien minum obat
secara teratur.

SP 4 PASIEN
Melatih pasien minum obat secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai