S1 KEPERAWATAN KELAS 1B DOSEN PENGAJAR IBU NORADINA,M.BIOMED
Nama Kelompok : 1.)SADIELI ERLANGGA HAREFA(2114201048) 2.)NURHIDAYAH RITONGA(2114201044) 3.)MIDAR JAYANTI ZAI(2114201042) 4.)WENDRI PUSPITA SARI ZAI(2114201054) 5.)YATI AMALIA(2114201055) 6.)DERLAN RAMBE(2114201032
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2021/2022 ANGKA KECUKUPAN GIZI 1.Pengertian Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahakan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ- organ, serta menghasilkan energi. Kata gizi merupakan kata yang relatif baru dikenal sekitar tahun 1857. Kata gizi berasal dari Bahasa Arab ghidza yang berarti makanan. 2.Pengertian Angka Kecukupan Gizi Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. 3. Manfaat Angka Kecukupan Gizi Manfaat AKG adalah pertama sebagai acuan dalam menilai kecukupan gizi; kedua sebagai acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi; ketiga sebagai acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional; keempat sebagai acuan pendidikan gizi serta sebagai acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. 4. Rata – Rata kecukupan gizi sehari pada orang dewasa Kebutuhan gizi pada usia dewasa berubah sesuai kelompok usia tersebut. Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk pencegahan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Tujuan utama kesehatan dan gizi usia dewasa adalah meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, mencegah penyakit dan memperlambat proses menua. Rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia sebesar 2100 (dua ribu seratus) kilo kalori per orang per hari pada tingkat konsumsi. Rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia sebesar 57 (lima puluh tujuh) gram per orang pada hari tingkat konsumsi. PENILAIAN STATUS GIZI 1.Pengertian status gizi Status gizi menurut Kemenkes RI dan WHO adalah adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme. Sementara indikator status gizi adalah tanda-tanda yang dapat diketahui untuk menggambarkan tingkat gizi seseorang. Sebaliknya, ketika penilaian status gizi menunjukkan Anda mengalami gizi kurang maupun gizi lebih, dokter atau tenaga medis akan menyarankan pola hidup 2.Kategori status gizi seseorang berdasarkan usia a. Anak usia di bawah 5 tahun Indikator yang bisa dipakai untuk anak usia di bawah 5 tahun adalah berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).Ketiga indikator tersebut dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki status gizi yang kurang, pendek (stunting), kurus, dan obesitas. b. Anak usia 5-18 tahun Anak usia 5-18 tahun mengalami banyak pertumbuhan dan perkembangan fungsi tubuhnya. Anda bisa mengetahui status gizi anak di usia ini dengan indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U) DAN indeks massa tubuh terhadap umur (IMT/U). c.Orang dewasa usia lebih dari 18 tahun Pada orang dewasa, Anda hanya perlu menghitung indeks massa tubuh (IMT). IMT adalah indikator yang diambil berdasarkan lemak tubuh dan komposisi. Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status gizi, yakni secara langsung maupun tidak langsung. 1.Penilaian status gizi secara langsung Penilaian gizi secara langsung ini juga terbagi lagi menjadi beberapa cara, yaitu sebagai berikut ini : .Antropometri Cara menghitung status gizi dengan antropometri dilakukan melalui pengukuran dimensi dan komposisi tubuh seseorang sesuai dengan umurnya. .Pemeriksaan klinis Ini merupakan cara penilaian status gizi berdasarkan perubahan yang berhubungan dengan kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi. . Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan biokimia dikenal juga dengan istilah cek lab. Pemeriksaan ini bisa berupa pemeriksaan darah, kadar albumin, pemeriksaan urine, pemeriksaan tinja pemeriksaan vitamin dan mineral yang berkaitan dengan kondisi pasien. 2. Penilaian status gizi secara tidak langsung Penilaian gizi secara tidak langsung dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini: .Survei konsumsi makanan Penilaian status gizi ini dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga. .Data statistik yang berkaitan dengan nutrisi Data yang dimaksud misalnya angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab kesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, hingga angka penyakit infeksi yang berkaitan dengan kekurangan gizi. .Faktor ekologi Penilaian status gizi dengan faktor ekologi dipilih karena masalah gizi dapat muncul akibat interaksi beberapa faktor ekologi, seperti faktor biologis, fisik, dan lingkungan budaya. ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO 1. Zat gizi makro Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Kelompok yang disebut juga dengan makronutrien ini terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein. 2. Zat gizi mikro Zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Kelompok yang disebut juga dengan mikronutrien ini terdiri atas vitamin dan mineral. Mikronutrien biasanya diukur dalam satuan miligram (mg), mikrogram (mcg), atau IU. 3. Fungsi dan kebutuhan masing-masing zat gizi a.Karbohidrat b.Lemak c.Protein d.Vitamin e.Mineral 4.Dampak dari asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak sesuai Kekurangan asupan makronutrien dapat membuat seseorang mengalami kwashiorkor, marasmus, dan kekurangan energi. Sementara itu, kekurangan mikronutrien mungkin menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih beragam, seperti: • masalah penglihatan akibat kekurangan vitamin A, • anemia akibat kekurangan zat besi, • penyakit gondok akibat kekurangan yodium, serta • penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B1 DAFTAR PUSTAKA Ditulis oleh Nimas Mita Etika M Diperbarui 23/06/2021 Ditinjau secara medis oleh dr Patricia Lukas Goentoro (Kuspriyanto Susilowati, 2016) (Pritasari dkk, 2017), http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id https://www.sehatq.com/artikel/penilaian-status-gizi-dan-cara- untuk-mengukurnya