Anda di halaman 1dari 8

Terapi Musik Klasik yang Menyejukkan Hati

Posted on February 9, 2012 by thathanurse


Standard

“ TERAPI MUSIK KLASIK YANG MENYEJUKKAN HATI “

2.1. Terapi Musik


2.1.1. Pengertian
Terapi musik terdiri dari 2 kata, yaitu kata “terapi” dan “musik”. Terapi (therapi) adalah
penanganan penyakit (Brooker, 2001). Terapi juga diartikan sebagai pengobatan (Laksman,
2000). Sedangkan musik adalah suara atau nada yang mengandung irama.4
Kata musik dalam terapi musik digunakan untuk menjelaskan media yang di gunakan secara
khusus dalam rangkaian terapi. Berbeda dengan berbagai terapi dalam lingkup psikologi yang
justru mendorong klien untuk bercerita tentang permasalahan-permasalahannya, tetapi musik
adalah terapi yang bersifat nonverbal ( Djohan, 2006 ).4
Menurut Wigram (dalam Djohan, 2006) terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkup
klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan
atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis. Benenzon (1997) mengemukakan, kesesuaian
terapi musik akan sangat ditentukan oleh nilai-nilai individual, falsafah yang dianut, pendidikan,
tatanan klinis, dan latar belakang budaya.6
Terapi musik adalah salah satu terapi yang tekniknya menggunakan musik sebagai alat terapi
untuk memperbaiki, memelihara keadaan mental fisik dan emosi. Musik memang sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Apalgi musik memiliki komponen penting yakni beat, ritme,
dan harmoni. Beat atau ketukan mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa sedangkan
harmoni mempengaruhi roh (Yunitasari, 2008;23). 4
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seseorang terapis
untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional
dan spiritual. Dalam kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap (Complementary
Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk
penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis musik yang
digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik,
instrumentalia, dan slow musik (Potter, 2005 dikutip dari Erfandi, 2009).4
Menurut Willougnby (1996), musik adalah bunyi atau nada yang menyenangkan untuk didengar.
Musik dapat keras, ribut, dan lembut yang membuat orang senang pendengarnya. Orang
cenderung untuk mengatakan indah terhadap musik yang disukainya. Musik ialah bunyi yang
diterima oleh individu dan berbeda bergantung kepada sejarah, lokasi, budaya dan selera
seseorang.7
Visnu (2008) menyatakan hingga masa sekarang terapi musik masih didominasi oleh bidang
ilmu psikologi. Namun dapat dilihat dari kata “Terapi”, yang dapat diartikan sebagai pengobatan,
tentu tidak jauh dari dunia medis. Jika ditelaah dari pengertian awal bahwa ilmu kedokteran
berasal dari bahasa Latin yang berarti “seni dan sains untuk mencegah dan mengobati penyakit”
maka sasaran terapi musik dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada perkembangan
manusia sebagai satu kesatuan yang unik dan tak terpisahkan.
Ada beberapa defenisi terapi musik menurut menurut Manson terapi musik adalah terapi yang
menggunakan musik secara sistematis, terkontrol, dan terarah dalam menyembuhkan,
merehabilitasi, mendidik dan melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan
fisik, mental, atau emosional. Terapi musik adalah ilmu pengetahuan yang rasional yang
memberi nilai lebih pada musik itu sendiri sebagai keadaan baru dan dapat menggabungkan seni
ilmu pengetahuan dengan emosi.
Mempergunakan musik juga untuk mencapai tujuan-tujuan seperti merubah tingkah laku,
menjaga atau memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami
kemunduran, dan mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

2.1.2. Macam Terapi Musik


Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:
1. Terapi Musik Aktif
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif
dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan
seorang pakar terapi musik yang kompeten.6
1. Terapi Musik Pasif
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya.6
2.1.3. Manfaat Terapi Musik
Di bawah ini dijelaskan berbagai macam manfaat terapi music, antara lain :
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih
bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran
untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna
itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung,
produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart.
Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang
paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang
dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif.
Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam
kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak
dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada
motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya,
jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk
beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi,
semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati, karena
musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan
musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik
atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin
parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam
beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak.
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena
bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika
seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih.
Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan
Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi
musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ”Great Book About
Music”, mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral,
mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Sekarang
di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk
mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi.
Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa
sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh,
hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh
relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit.
Menjelang Ujian, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan
yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh
lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap
tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar
sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan
sejenis hormon (serotonin) yang dapat menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh
akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita
menjadi lebih sehat.
10. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam
beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan
Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.6
Menurut Spawnthe Anthony (2003), musik mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Efek mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang
dapat meningkatkan intelegensia seseorang.
2. Refresing, pada saat pikiran seeorang lagi kacau atau jenuh, dengan mendengarkan musik
walaupun sejenak, terbukti dapat menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali.
3. Motivasi, hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling” tertentu. Apabila ada motivasi,
semangatpun akan muncul.
4. Terapi, berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan,
baik untuk kesehatan fisik maupun mental, beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan
musik antara lain: kanker, stroke, dimensia, nyeri, gangguan kemampuan belajar, mengurangi
kecemasan saat menjelang ujian.7
Dalam berbagai penelitian ilmiah, musik telah terbukti dapat mengurangi kecemasan dan stres.
Seseorang yang mendengar musik, khususnya musik klasik atau musik yang menenangkan jiwa,
maka kemungkinan untuk mengalami stres dan kecemasan sangat kecil. Berdasarkan penelitian,
ditemukan bahwa selain musik dapat meningkatkan kreativitas, membangun kepercayaan diri,
mengembangkan ketrampilan sosial, dan mengembangkan ketrampilan motorik, persepsi, serta
perkembangan psikomotorik, musik juga bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti
pengganti obat depresan pada pasien pre operasi demikian halnya terapi musik digunakan untuk
mengurangi tingkat kecemasan pada siswa yang menjelang ujian.5
Menurut para ahli, terapi musik dapat digunakan untuk mengalihkan pasien dari rasa nyeri,
memecahkan siklus kecemasan, serta memindahkan perhatian klien pada sensasi yang
menyenangkan.3
Menurut H.A Lingerman dalam bukunya yang berjudul “The Healing of Music” musik berfungsi
untuk: 4
• Meningkatkan Vitalitas Fisik
• Menghilangkan Kelelahan
• Meredakan Kecemasan dan Ketegangan
• Meningkatkan Konsentrasi
• Memperdalam hubungan dan memperkaya persahabatan
• Merangsang kreativitas dan kepekaan
• Memperkuat karakter dan perilaku positif
Menurut Robbert (2002) dan Greer (2003), musik mempengaruhi persepsi dengan cara:
1. Distraksi, yaitu pengalihan pikiran dari cemas, musik dapat mengalihkan konsentrasi klien
pada hal-hal yang menyenangkan.
2. Relaksasi, musik menyebabkan pernafasan menjadi lebih rileks dan menurunkan denyut
jantung, karena orang yang mengalami kecemasan denyut jantung meningkat.
3. Menciptakan rasa nyaman, siswa yang berada pada ruang ujian dapat merasa cemas dengan
lingkungan yang asing baginya dan akan merasa lebih nyaman jika mereka mendengar musik
yang mempunyai arti bagi mereka.
Terapi music memberikan berbagai manfaat yang diantaranya adalah :
1. Mampu menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan
2. Mampu memperlambat dan menyeimbangkan gelombang dalam otak
3. Mempengaruhi pernapasan
4. Mempengaruhi denyut jantung, nadi dan tekanan darah manusia
5. Bisa mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh
6. Bisa mempengaruhi suhu tubuh manusia
7. Bisa meningkatkan endofrin
8. Bisa mengatur hormone (hubungannya dengan stress)
9. Mengubah persepsi tentang ruang dan waktu
10. Bisa memperkuat memori dan kemampuan akademik
11. Bisa merangsang pencernaan
12. Bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia
13. Bisa meningkatkan penerimaan secara tak sadar terhadap simbolisme
14. Bisa menimbulkan rasa aman dan sejahtera
15. Bisa mengurangi rasa sakit (Djohan,2006; 33).
Terapi musik adalah penggunaan musik untuk relaksasi, mempercepat penyembuhan,
meningkatkan fungsi mental dan menciptakan rasa sejahtera. Musik dapat mempengaruhi fungsi-
fungsi fisiologis, seperti respirasi, denyut jantung dan tekanan darah (Greer, 2003). Musik juga
dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres. Musik juga
merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh yang memberikan perasaan senang yang
berperan dalam penurunan nyeri (Berger, 1992). 4
Menurut Greer (2003), keunggulan terapi musik yaitu:
1. Lebih murah daripada analgesia
2. Prosedur non-invasif, tidak melukai pasien
3. Tidak ada efek samping
4. Penerapannya luas, bisa diterapkan pada klien yang tidak bisa diterapkan terapi secara fisik
untuk menurunkan nyeri.4
Menurut Potter (2005) dikutip dari Erfandi, 2009), musik dapat digunakan untuk penyembuhan,
musik yang dipilih pada umumnya musik lembut dan teratur seperti instrumentalia / musik klasik
mozart.4
Adapun manfaat musik menurut Merritt adalah untuk menurunkan stres dan mendukung proses
penyembuhan, menemukan sapek-aspek kepribadian pada seseorang yang tidak diketahui
sebelumnya, pribadi yang berani mengambil resiko, yang gembira, dan bebas, memberi
pandangan lain dalam melihat kehidupan dan mengembangkannya, sehingga mampu mengatasi
konflik batin dan mengatasi berbagai rintangan hidup, memperkaya hidup dan memperluas dunia
dengan keindahannya, meningkatkan pembelajaran dan daya ingat, merangsang kreatifitas dan
imajinasi, serta membuat santai, menyegarkan, dan menenangkan.
Terapi musik memanfaatkan kekuatan musik untuk membantu klien menata dirinya sehingga
mereka mampu mencari jalan keluar, mengalami perubahan dan akhirnya sembuh dari gangguan
yang diderita, karena itu terapi musik bersifat humanistik.4
Manfaat musik diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi merupakan hasil
penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian tentang efek-efek positif dari
mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:
1. Jazz
Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa
mendengarkan musik jazz, mood mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa
untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L.
barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas
Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu
dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri
dengan dunia perkuliahan (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang
layak didengarkan (vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole, KLA
Project,dll.6
2. Rock
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow
Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya
membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, musik rock
dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006).
Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream Theater, Rush,
Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dll).6
3. Klasik
Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart. Terlepas dari
banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya
menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang
biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian
lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu
penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi.
Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart
Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dll.6
2.1.4 Jenis-Jenis Musik
Kompleksitas musik klasik merangsang kompleksitas bagian otak, makin banyak bagian otak,
makin beragam kemampuan manusia. Bandingkan otak manusia dengan otak hewan, bagian otak
manusia lebih banyak. Namun, tidak semua musik klasik memberi dampak positif pada setiap
orang. Oleh karena itu, masyarakat hendaknya waspada akan keterbatasan musik dalam
memberikan dampak khusus pada individu tertentu. Secara umum, beberapa jenis musik klasik
(Beethoven & Mozart) dianggap memiliki dampak yang relatif universal oleh sebagian besar
orang. Musik-musik tersebut memiliki kesan dan dampak psikofisik yang relatif sama, seperti
menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak nadi bersifat konstan, memberi
dampak menenangkan, dan menurunkan stres. Oleh karena itu, perlu pertimbangan rentang
waktu tampilan musik, taraf usia perkembangan, dan latar belakang budaya yang ada. Selain itu,
sertai pula dengan aktivitas motorik yang sesuai dan asosiasikan dengan kasih sayang dan
estetika.
Orang yang pernah mendengar musik Mozart (Klasik) dan membandingkannya dengan Bach
(Barok) akan langsung menyadari perbedaan ini. Menurut Rachmadi (2007,1) musik Bach
adalah musik yang sangat kompleks, jika dibahas bisa tidak habis-habis dari segi pengertian
(meaning), teknik musik, atau strukturnya. Sebaliknya, ada suatu lelucon mengenai musik
mozart, orang awam dapat mengagumi mozart meskipun tidak mengetahui alasannya. Hal ini
dapat terjadi karena musik klasikal mendasarkan teknik komposisinya dalam prinsip estetika
rasionalis yang melihat keindahan didalam keseimbangan, kemurnian, dan kesederhanaan. Jika
musik Barok banyak menggunakan lagu tambahan yang mengiringi lagu lain dan polyphony,
musik Klasikal mulai mengarah pada penggunaan teknik harmoni atau homophony yang lebih
mudah dicerna, satu melodi yang diiringi oleh suara lain.
Menurut Arini musik klasik terdiri dari bagian yang menonjol dari segi tempo dan karakter.
Karakteristik gaya musik klasik kontras ditema, perubahan irama dan alunannya diawali dengan
nada yang berangsur-angsur dari lembut lalu keras kemudian melambat lagi ataupun dari keras
tiba-tiba menjadi lembut, ungkapan ekspresi begitu pula pada pola ritme, penggunaan tanda
istirahat, perubahan not panjang ke not pendek. Musik klasik digunakan sebagai label bagi musik
yang permanen atau tidak berubah-ubah dan mempunyai nilai konstan. Karakter musik klasik
adalah musik yang anggun, berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik
klasik tidak dapat dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai
aslinya dan diikuti secara mendetail.
Istilah Musik Klasik terdiri dari dua kata, yaitu music dan klasik. Meurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Musik yaitu seni menyusun nada atau suara , urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Sementara kata klasik, menurut KBBI yaitu karya sastra yang bernilai tinggi serta langgeng dan
dijadikan tolak ukur karya satra zaman kuno yang bernilai tinggi. Jadi music klasik adalah nada
atau suara yang disusun sedemikian sehingga mengandung irama,nada, dan keharmonisan yang
merupakan karya sastra yang bernilai tinggi.
Musik klasik mempunyai perangkat music yang beraneka ragam, sehingga di dalamnya
terangkum warna-warni suara yang rentang variasinya sangat luas. Dengan kata lain, variasi
bunyi pada music klasik jauh lebih kaya daripada variasi bunyi music yang lainnya, karena
music klasik menyediakan variasi stimulasi yang sedemikian luasnya bagi pendengar. Menurut
Campbell (2000) music Mozart memiliki keungulan akan kemurnian dan kesederhanaan bunyi-
bunyi yang dimunculkannya, irama, melodi, dan frekuensi tinggi pada music Mozart merangsang
dan memberi daya pada daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak. Music karya Mozart
memberi rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang mendengarkannya.
Mendengar music Mozart serasa ada yang menyertainya. Music Mozart sesuai dengan pola sel
otak manusia, karena music Mozart begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari lembut
hingga keras, dari lambat sampai cepat ( Surilena,2008 )
Christanday Andreas menyatakan bahwa music memiliki tiga bagian penting yaitu beat, ritme,
dan harmoni. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni
mempengaruhi roh. Christanday menyatakan bahwa music klasik adalah music yang memiliki
irama dan memiliki nada-nada yang teratur, bukan nada-nada “miring”. (Surilena,2008)
Gubahan music klasik ini, bila rajin diperdengarkan akan akan memberikan efek keseimbangan
emosi dan ketenangan. Dengan demikian, siswa akan lebih mudak berkonsentrasi, dengan siswa
dapat berkonsentrasi tinggi maka siswa akan dapat mengerjakan ujian dengan baik.
Music klasik ditemukan untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan kecerdasan jenis
tertentu seperti kemampuan verbal, dan spasial-temporal penalaran. Efek Mozart telah menjadi
subyek banyak penelitian dalam beberapa tahun terakhir setelah ditemukan music Mozart dapat
meningkatkan kecerdasan dan spasial temporal penalaran. Selama minimal 10 menit
mendengarkan music Mozart, mereka dapat meningkatkan kemampuan spasial (selam sekitar 10
menit). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan.
2.1.5. Musik bisa mempengaruhi tubuh dan pikiran
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan getaran
udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan filogenetik suara
musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai terapi musik. Fenomena
akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan kembali suara eksternal serta
menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik. 8
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh sperma
untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang melingkupi telur
dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai vibrasi, dan memiliki suara
tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim, denyut jantung, aliran darah,
bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam,
gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan
sebagai sebuah kesempurnaan suara.8
Gambar 1: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga
otak merespon sesuai dengan “isi data digital” tersebut.

Gambar 2: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber suara dan
bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat alat musik. Tubuh
manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang dilakukan oleh organ-organ tubuh
misalnya lambung atau jantung menghasilkan berbagai macam suara. Dokter dapat
mendengarkan suara-suara tersebut dengan menggunakan stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak
dapat mendengar suara-suara tadi, karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh
tulang-tulang rawan di telinga bagian dalam.8
Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat musik
menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik yang indah.
Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk menyelaraskan kembali
kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat berfungsi normal kembali.9
2.1.6. Prosedur Terapi Musik Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Siswa Menjelang Ujian :
1. Klien mengisi lembar persetujuan untuk mengikuti program terapi musik kalsik (Informance
consent)
2. Klien mengisi tentang riwayat kesehatan yang dimiliki
3. Terapis mencatat biodata klien
4. Terapis mengukur tingkat kecemasan klien sebelum melakukan terapi musik dengan skala
kecemasan
5. Klien mengisi angket skala kecemasan
6. Sebelum terapi musik dilakukan terlebih dahulu terapis menjelaskan tentang materi terapi
musik klasik beserta manfaat yang didapat setelah melakukan terapi music klasik.
7. Terapis memberikan sugesti kata – kata positif pada klien untuk membangkitkan semangat
klien
8. Terapis memberikan contoh gerakan – gerakan rileksasi untuk membangkitkan efek rileks
pada klien sebelum proses terapi dilaksanakan
9. Klien mendengarkan musik klasik Mozart dengan bantuan mikrofon selama kurang lebih 30
menit
10. Setelah terapi musik selesai klien memberikan evaluasi tentang sebelum, proses dan sesudah
terapi musik kalsik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif
terapi musik dalam menurunkan tingkat kecemasan siswa menjelang ujian.20

Anda mungkin juga menyukai