Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKTIVITAS HARIAN (LOGBOOK)

Nama : Eka Amelia Safitri


NIM : P1337420615026
Ruang : UPIP RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Tanggal, Jam Kegiatan Paraf
Senin, 01 April 2019 1. Mengobservasi dan membantu dokter, perawat
pelaksana melakukan ECT (Electro Convulsive
Pukul 07.00-14.00
Therapy) pada Sdr. S. Dalam hal ini saya mendapat
WIB
pengalaman baru belajar tentang ECT, seperti
mekanisme kerjanya, manfaat ECT dan efek samping
ECT yang dialami oleh pasien. Klien kurang kooperatif
ketika akan dilakukan ECT dan selalu memberontak.
Mengobservasi klien setelah dilakukan ECT (merasa
mual atau tidak).
2. Melakukan EKG pada klien Ny. S untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien kurang kooperatif dan
tidak mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
3. Melakukan pendekatan dengan klien Tn. J dengan
masalah utama dalam keperawatan adalah RPK. Dapat
melakukan BHSP dengan klien seperti berkenalan
dengan menyebutkan nama dan asal daerah. Selain itu,
dapat mengkaji klien untuk mendapatkan data-data
subjektif maupun objektif dari klien. Dalam melakukan
pendekatan dan BHSP tidak ada kendala karena Tn. J
keadaannya sudah stabil dan sangat kooperatif.
Mengajarkan klien SP I p tentang cara tarik napas
dalam.
4. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat oral di ruang makan pada waktu pagi hari
pukul 07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB.
Dalam hal ini saya dapat mengetahui nama obat-obat
yang dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
Selasa, 02 April 2019 1. Melakukan pendekatan dengan BHSP dan pengkajian
pada klien Sdr. A dengan masalah risiko bunuh diri.
Pukul 07.00-14.00
Mendapat informasi dan data pengkajian untuk laporan
WIB
kasus kelolaan. Saat dilakukan pengkajian suara klien
terlalu pelan ketika dikaji, kontak mata klien kurang
dipertahankan. Kemudian saya melakukan kontrak
waktu dengan klien untuk SP I p sekitar jam 11.00
WIB.
2. Melakukan SP I p dan II p pada Sdr.A dengan masalah
keperawatan Risiko Bunuh Diri dengan cara mendorong
klien berpikir positif terhadap dirinya sendiri.. Sdr.A
dapat berpikir positif terhadap diri sendiri dengan baik
seperti jika nanti Sdr.A keluar dari RSJ dirinya ingin
kembali bekerja untuk membantu mencari nafkah di
dalam keluarganya. Kontak mata klien masih kurang
dipertahankan, klien masih merasa malu dan lebih
sering menundukkan kepala. Kontrak waktu dengan
klien untuk SP III p dan SP IV p keesokan harinya.
3. Ikut membantu fiksasi pada klien Tn.M yang memiliki
masalah keperawatan halusinasi pendengaran dan klien
tidak bisa mengendalikan emosinya. Dapat mengetahui
manfaat dari fiksasi/restrain pada klien yang mengalami
halusinasi. Klien berusaha berontak ketika hendak di
fiksasi/restrain dan gerakannya sangat kuat sehingga
perawat yang ikut membantu memegang agak
kewalahan. Monitoring Tn.M yang sedang
difiksasi/restrain.
4. Melakukan pendekatan dan pengkajian pada klien yang
memiliki masalah keperawatan risiko perilaku
kekerasan (RPK). Dapat menjalin bina hubungan saling
percaya dengan baik. Kontak mata klien baik. Klien
mampu menjawab pertanyaan ketika dikaji dengan baik.
Kondisi klien sudah stabil, kontak mata kurang
dipertahankan, klien dapat berdiskusi dengan perawat
secara baik.
5. Melaksanakan SP I p dan II P pada Ny.S dengan
masalah utama risiko perilaku kekerasan. Dapat
mendiskusikan masalah tentang penyebab, tanda dan
gejala, akibat, cara mengontrol dan melatih cara napas
dalam untuk mengendalikan emosi. Klien dapat
mendemnstrasikan teknik napas dalam dengan baik.
Melatih klien tentang cara fisik II dengan memukul
bantal. Klien menyangkal apabila dirinya tidak sakit
dan sudah sehat. Klien ingin segera pulang ke rumah.
Kontrak wantu dengan klien untuk dilakukan SP III p
dan SP IV p keesokan harinya.
Rabu, 03 April 2019 1. Mengevaluasi SP I dan II p RBD dan melanjutkan SP III p
pada Tn.A. Dapat membantu klien mendiskusikan tentang
Pukul 07.00-14.00 pola koping yang dapat diterapkan oleh klien. Membantu
WIB membuat rencana masa depan yang realistis. Klien agak
kesulitan menentukan pola koping konstruktif yang sesuai
dengan dirinya. Kontrak waktu disiang hari pukul 12.30 WIB
untuk mengevaluasi SP I p, SP II p, dan SP III p serta
melanjutkan SP IV p.
2. Mengevaluasi SP I p dan II p Ny.S dan melanjutkan SP III p
dan IVp RPK. Klien dapat melakukan SP I p sangat baik
dengan tarik napas dalam dan SP II P cara fisik I pukul
bantal. Perawat mengajarkan SP III p dengan bercakap-cakap
atau berkenalan dengan pasien atau perawat diruangan. Klien
tidak malu dan mampu berkenalan dengan temannya.
3. Mengobservasi dan membantu dokter, perawat pelaksana
melakukan ECT (Electro Convulsive Therapy) pada Tn. S.
Dalam hal ini saya mendapat pengalaman baru belajar
tentang ECT, seperti mekanisme kerjanya, manfaat ECT dan
efek samping ECT yang dialami oleh pasien. Klien kurang
kooperatif ketika akan dilakukan ECT dan selalu
memberontak. Mengobservasi klien setelah dilakukan ECT
(merasa mual atau tidak).
4. Melanjutkan SP IV p RPK pada klien Ny.S dengan
mengajarkan untuk berzikir dan mengucapkan istighfar.
Mengevaluasi SP I sampai dengan SP IV. Dengan
mengajarkan SP I – SP IV masalah dapat teratasi sebagian.
Terkadang klien masih belum mampu mengontrol
amarahnya. Perawat senantiasa mengingatkan klien agar bisa
mengendalikan emosinya.
5. Ikut membantu fiksasi pada klien Tn.S yang memiliki
masalah keperawatan halusinasi pendengaran dan klien tidak
bisa mengendalikan emosinya. Dapat mengetahui manfaat
dari fiksasi/restrain pada klien yang mengalami halusinasi.
Klien berusaha berontak ketika hendak di fiksasi/restrain dan
gerakannya sangat kuat sehingga perawat yang ikut
membantu memegang agak kewalahan. Monitoring Tn.S
yang sedang difiksasi/restrain.
6. Menemani klien makan bersama dan mendampingi minum
obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul 07.30 WIB
dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal ini saya dapat
mengetahui nama obat-obat yang dikonsumsi oleh klien
gangguan jiwa, bentuk dan warnanya seperti diazepam,
haloperidol dan rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya diminum
dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak klien untuk
beristirahat diruang kamar klien masing-masing.

Kamis, 04 April 2019 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi


minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
Pukul 07.00-14.00
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
WIB
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 12 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan pendekatan dengan klien Sdr.A yang
memiliki masalah keperawatan harga diri rendah
(HDR). Perawat melakukan BHSP dengan
memperkenalkan diri menyebutkan nama dan asal
daerah, kemudian mengajak pasien untuk
memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama
klien dan tempat tinggalnya. Klien dapat menyebutkan
nama panggilan yang disukai dan asal daerahnya. Klien
sedikit malu dengan perawat, lebih sering menundukkan
kepala, kontak mata tidak bisa dipertahankan, sedikit
berbicara jika tidak ditanya perawat.
5. Melakukan EKG pada klien Tn. S untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien sangat kooperatif dan
mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
6. Memonitor salah satu klien Nn.A yang suhunya tinggi
38,40C. Kemudian memberikan obat antipiretik agar
suhu tubuhnya turun dan menganjurkan klien minum air
putih yang banyak dan makannya untuk dihabiskan agar
cepat sehat.

Jumat, 05 April 2019 1. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Pukul 14.00-21.00
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
WIB
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
2. Memonitor klien yang sedang difiksasi dengan
mengukur tekanan darah, menghitung jumlah denyut
nadi, jumlah pernapasan dan mengukur suhu.
Memasukkan hasil pengukuran ke dalam dokumen
catatan keperawatan yang difiksasi/restrain tiap jamnya.
3. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu sore hari pukul
17.30 WIB. Klien yang difiksasi, perawat membantu
untuk menyuapi makannya. Klien yang difiksasi
menolak untuk makan. Klien kurang kooperatif. Klien
yang tidak difiksasi dapat makan secara mandiri.
Obatnya diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu,
klien dianjurkan untuk beristirahat kembali
diruangannya.
4. Melakukan injeksi pemberian obat melalui IM. Klien
tampak kooperatif, dapat berkomunikasi dengan baik.
Setelah obat masuk melalui IM, klien dianjurkan untuk
kembali beristirahat.
5. Mengantarkan klien pindah ke ruang 2 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP. Klien berharap
sekali agar segera pulang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga.
6. Melakukan pendekatan dan BHSP (Bina Hubungan
Saling Percaya) dengan klien Tn.A yang memiliki
masalah keperawatan halusinasi pendengaran dan
penglihatan. Klien mau diajak berkenalan dengan
menyebutkan namanya dan asal daerahnya. Klien
bercerita bahwa dirinya sering mendengarkan suara-
suara setiap pagi dan malam. Klien terkadang takut
dengan suara yang didengar. Suara yang didengar klien
muncul 2-3x/hari. Hanya sebentar suara tersebut
muncul. Klien sudah pernah diajarkan teknik
menghardik oleh perawat akan tetapi belum berhasil.
Sabtu, 06 April 2019 1. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Pukul 14.00-21.00
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
WIB
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
2. Memonitor klien yang sedang difiksasi dengan
mengukur tekanan darah, menghitung jumlah denyut
nadi, jumlah pernapasan dan mengukur suhu.
Memasukkan hasil pengukuran ke dalam dokumen
catatan keperawatan yang difiksasi/restrain tiap jamnya.
3. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu sore hari pukul
17.30 WIB. Klien yang difiksasi, perawat membantu
untuk menyuapi makannya. Klien yang difiksasi
menolak untuk makan. Klien kurang kooperatif. Klien
yang tidak difiksasi dapat makan secara mandiri.
Obatnya diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu,
klien dianjurkan untuk beristirahat kembali
diruangannya.
4. Melakukan injeksi pemberian obat melalui IM. Klien
tampak kooperatif, dapat berkomunikasi dengan baik.
Setelah obat masuk melalui IM, klien dianjurkan untuk
kembali beristirahat.
5. Mengantarkan klien pindah ke ruang 6 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP. Klien berharap
sekali agar segera pulang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga.
6. Mengevaluasi SP I p halusinasi pada Tn.A, klien
mampu mempraktikkan teknik menghardik dengan
baik.Meskipun sudah diajarkan teknik menghardik klien
mengatakan dengan cara menghardik belum mampu
menghilangkan bisikan-bisikan suara yang didengar
oleh klien. Suara tersebut masih ada.
Senin, 08 April 2019 1. Mengobservasi dan membantu dokter, perawat
pelaksana melakukan ECT (Electro Convulsive
Pukul 07.00-14.00
Therapy) pada Sdr. S. Dalam hal ini saya belajar
WIB
tentang ECT, seperti mekanisme kerjanya, manfaat
ECT dan efek samping ECT yang dialami oleh pasien.
Klien kurang kooperatif ketika akan dilakukan ECT dan
selalu memberontak. Mengobservasi klien setelah
dilakukan ECT (merasa mual atau tidak).
2. Melakukan EKG pada klien Tn. S untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien kurang kooperatif dan
tidak mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
3. Melakukan pendekatan dengan klien Tn.M dengan
masalah utama dalam keperawatan adalah RPK. Dapat
melakukan BHSP dengan klien seperti berkenalan
dengan menyebutkan nama dan asal daerah. Selain itu,
dapat mengkaji klien untuk mendapatkan data-data
subjektif maupun objektif dari klien. Dalam melakukan
pendekatan dan BHSP tidak ada kendala karena Tn. M
keadaannya sudah stabil dan sangat kooperatif.
Mengajarkan klien SP I p tentang cara tarik napas
dalam.
4. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat oral di ruang makan pada waktu pagi hari
pukul 07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB.
Dalam hal ini saya dapat mengetahui nama obat-obat
yang dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
5. Mengantarkan klien pindah ke ruang 4 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP. Klien berharap
sekali agar segera pulang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga.
Selasa, 09 April 2019 1. Melakukan pendekatan dengan BHSP dan pengkajian
pada klien Sdr. A dengan masalah risiko bunuh diri.
Pukul 07.00-14.00
Mendapat informasi dan data pengkajian untuk laporan
WIB
kasus kelolaan. Saat dilakukan pengkajian suara klien
terlalu pelan ketika dikaji, kontak mata klien kurang
dipertahankan. Kemudian saya melakukan kontrak
waktu dengan klien untuk SP I p sekitar jam 11.00
WIB.
2. Melakukan SP I p dan II p pada Sdr.M dengan masalah
keperawatan Risiko Bunuh Diri dengan cara mendorong
klien berpikir positif terhadap dirinya sendiri.. Sdr.M
dapat berpikir positif terhadap diri sendiri dengan baik
seperti jika nanti Sdr.M keluar dari RSJ dirinya ingin
kembali bekerja untuk membantu mencari nafkah di
dalam keluarganya. Kontak mata klien masih kurang
dipertahankan, klien masih merasa malu dan lebih
sering menundukkan kepala. Kontrak waktu dengan
klien untuk SP III p dan SP IV p keesokan harinya.
3. Ikut membantu fiksasi pada klien Tn.K yang memiliki
masalah keperawatan halusinasi pendengaran dan klien
tidak bisa mengendalikan emosinya. Dapat mengetahui
manfaat dari fiksasi/restrain pada klien yang mengalami
halusinasi. Klien berusaha berontak ketika hendak di
fiksasi/restrain dan gerakannya sangat kuat sehingga
perawat yang ikut membantu memegang agak
kewalahan. Monitoring Tn.K yang sedang
difiksasi/restrain.
4. Melakukan pendekatan dan pengkajian pada klien yang
memiliki masalah keperawatan risiko perilaku
kekerasan (RPK). Dapat menjalin bina hubungan saling
percaya dengan baik. Kontak mata klien baik. Klien
mampu menjawab pertanyaan ketika dikaji dengan baik.
Kondisi klien sudah stabil, kontak mata kurang
dipertahankan, klien dapat berdiskusi dengan perawat
secara baik.
Melaksanakan SP I p dan II P pada Tn.S dengan
masalah utama risiko perilaku kekerasan. Dapat
mendiskusikan masalah tentang penyebab, tanda dan
gejala, akibat, cara mengontrol dan melatih cara napas
dalam untuk mengendalikan emosi. Klien dapat
mendemnstrasikan teknik napas dalam dengan baik.
Melatih klien tentang cara fisik II dengan memukul
bantal. Klien menyangkal apabila dirinya tidak sakit
dan sudah sehat. Klien ingin segera pulang ke rumah.
Kontrak wantu dengan klien untuk dilakukan SP III p
dan SP IV p keesokan harinya.
Rabu, 10 April 2019 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
Pukul 07.00-14.00
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
WIB
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 3 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan pendekatan dengan klien Sdr.M yang
memiliki masalah keperawatan harga diri rendah
(HDR). Perawat melakukan BHSP dengan
memperkenalkan diri menyebutkan nama dan asal
daerah, kemudian mengajak pasien untuk
memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama
klien dan tempat tinggalnya. Klien dapat menyebutkan
nama panggilan yang disukai dan asal daerahnya. Klien
sedikit malu dengan perawat, lebih sering menundukkan
kepala, kontak mata tidak bisa dipertahankan, sedikit
berbicara jika tidak ditanya perawat.
5. Melakukan EKG pada klien Tn. S untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien sangat kooperatif dan
mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
6. Melakukan bimbingan dan diskusi dengan
CI/pembimbing klinik tentang kasus kelolaan yang akan
digunakan sebagai laporan kasus kelolaan individu.
Kamis, 11 April 2019 1. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Pukul 14.00-21.00
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
WIB
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
2. Memonitor klien yang sedang difiksasi dengan
mengukur tekanan darah, menghitung jumlah denyut
nadi, jumlah pernapasan dan mengukur suhu.
Memasukkan hasil pengukuran ke dalam dokumen
catatan keperawatan yang difiksasi/restrain tiap jamnya.
3. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu sore hari pukul
17.30 WIB. Klien yang difiksasi, perawat membantu
untuk menyuapi makannya. Klien yang difiksasi
menolak untuk makan. Klien kurang kooperatif. Klien
yang tidak difiksasi dapat makan secara mandiri.
Obatnya diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu,
klien dianjurkan untuk beristirahat kembali
diruangannya.
4. Melakukan injeksi pemberian obat melalui IM. Klien
tampak kooperatif, dapat berkomunikasi dengan baik.
Setelah obat masuk melalui IM, klien dianjurkan untuk
kembali beristirahat.
5. Mengantarkan klien pindah ke ruang 2 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP. Klien berharap
sekali agar segera pulang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga.
6. Melakukan pendekatan dan BHSP (Bina Hubungan
Saling Percaya) dengan klien Tn.D yang memiliki
masalah keperawatan halusinasi pendengaran dan
penglihatan. Klien mau diajak berkenalan dengan
menyebutkan namanya dan asal daerahnya. Klien
bercerita bahwa dirinya sering mendengarkan suara-
suara setiap pagi dan malam. Klien terkadang takut
dengan suara yang didengar. Suara yang didengar klien
muncul 2-3x/hari. Hanya sebentar suara tersebut
muncul. Klien sudah pernah diajarkan teknik
menghardik oleh perawat akan tetapi belum berhasil.
Jumat, 12 April 2019 1. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Pukul 14.00-21.00
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
WIB
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
2. Memonitor klien yang sedang difiksasi dengan
mengukur tekanan darah, menghitung jumlah denyut
nadi, jumlah pernapasan dan mengukur suhu.
Memasukkan hasil pengukuran ke dalam dokumen
catatan keperawatan yang difiksasi/restrain tiap jamnya.
3. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu sore hari pukul
17.30 WIB. Klien yang difiksasi, perawat membantu
untuk menyuapi makannya. Klien yang difiksasi
menolak untuk makan. Klien kurang kooperatif. Klien
yang tidak difiksasi dapat makan secara mandiri.
Obatnya diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu,
klien dianjurkan untuk beristirahat kembali
diruangannya.
4. Melakukan injeksi pemberian obat melalui IM. Klien
tampak kooperatif, dapat berkomunikasi dengan baik.
Setelah obat masuk melalui IM, klien dianjurkan untuk
kembali beristirahat.
5. Mengantarkan klien pindah ke ruang 6 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP. Klien berharap
sekali agar segera pulang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga.
6. Mengevaluasi SP I p halusinasi pada Tn.D, klien
mampu mempraktikkan teknik menghardik dengan
baik.Meskipun sudah diajarkan teknik menghardik klien
mengatakan dengan cara menghardik belum mampu
menghilangkan bisikan-bisikan suara yang didengar
oleh klien. Suara tersebut masih ada.
Sabtu, 13 April 2019 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
Pukul 07.00 – 14.00
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
WIB
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 1 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan pendekatan dengan klien Sdr.A yang
memiliki masalah keperawatan harga diri rendah
(HDR). Perawat melakukan BHSP dengan
memperkenalkan diri menyebutkan nama dan asal
daerah, kemudian mengajak pasien untuk
memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama
klien dan tempat tinggalnya. Klien dapat menyebutkan
nama panggilan yang disukai dan asal daerahnya. Klien
sedikit malu dengan perawat, lebih sering menundukkan
kepala, kontak mata tidak bisa dipertahankan, sedikit
berbicara jika tidak ditanya perawat.
5. Melakukan EKG pada klien Tn. S untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien sangat kooperatif dan
mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
6. Memonitor salah satu klien Tn.A yang suhunya tinggi
38,10C. Kemudian memberikan obat antipiretik agar
suhu tubuhnya turun dan menganjurkan klien minum air
putih yang banyak dan makannya untuk dihabiskan agar
cepat sehat.
Minggu, 14 April 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi
2019 minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
Pukul 07.00-14.00
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
WIB
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 8 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan pendekatan dengan klien Sdr.M yang
memiliki masalah keperawatan gangguan orientasi
realita (Waham). Perawat melakukan BHSP dengan
memperkenalkan diri menyebutkan nama dan asal
daerah, kemudian mengajak pasien untuk
memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama
klien dan tempat tinggalnya. Klien dapat menyebutkan
nama panggilan yang disukai dan asal daerahnya. Klien
sedikit malu dengan perawat, lebih sering menundukkan
kepala, kontak mata tidak bisa dipertahankan, sedikit
berbicara jika tidak ditanya perawat.
5. Memberikan SP I pada Sdr.M dengan membantu
orientasi realita, mendiskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi, membantu klien memenuhi kebutuhannya
dan menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
6. Melakukan EKG pada klien Tn. M untuk mengetahui
hasil rekam jantung. Dalam hal ini saya dan praktikkan
lainnya dapat melakukan EKG secara mandiri tanpa
didampingi perawat senior. Klien sangat kooperatif dan
mau di EKG. Mengobservasi kondisi klien setelah
dilakukan EKG.
Senin, 15 April 2019 1. Melakukan bimbingan dengan pembimbing klinik
bagian IGD untuk mendapatkan informasi dan
Pukul 07.00-14.00
mekanisme kerja di ruang IGD.
WIB
2. Menerima pasien baru yang masuk ke IGD, kemudian
melakukan anamnesa/pengkajian dengan klien dan
keluarga untuk mendapatkan data informasi ala an klien
dibawa ke rumah sakit jiwa. Klien tampak diam enggan
berbicara dan terkadang tertawa sendiri. Kontak mata
tidak bisa dipertahankan. Keluarga klien mengatakan
Sdr.S menyendiri, jarang berbicara sekitar 3 hari.
Mondar-mandir, tertawa tidak jelas dirumah. Keluarga
kemudian membawa Sdr.S ke RSJD Dr.Amino
Gondohutomo Semarang.
3. Melakukan pengukuran tekanan darah, mengukur suhu,
menghitung jumlah denyut nadi dan pernapasan (TTV).
Melakukan rekam jantung pada klien.
4. Membantu melakukan fiksasi/restrain pada klien yang
baru masuk IGD yang tampak mondar-mandir dan
selalu ingin memberontak. Klien kurang kooperatif,
tidak ingin difiksasi, dan sering bicara ngelantur.
5. Mengantar klien ke ruang 2 untuk mendapat perawatan
yang lebih intensif. Klien tampak bingung, sedikit
kooperatif, suka tertawa sendiri, dan bergumam sendiri.
Selasa, 16 April 2019 1. Melakukan bimbingan dengan pembimbing klinik
bagian Poliklinik untuk mendapatkan informasi,
Pukul 07.00-14.00
mekanisme kerja dan pembagian tugas antar
WIB
mahasiswa/praktikkan di ruang Poli.
2. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital seperti
mengukur tekanan darah pada klien yang akan
control/check up. Melakukan pengukuran tinggi badan
dan berat badan. Menanyakan keluhan yang dirasakan
klien.
3. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing serta
responsi ujian kasus kelolaan di ruangan. Mendapat
informasi mengenai cara pengumpulan tugas laporan
kasus kelolaan, resume dan log book.

Jumat, 19 April 2019 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi


minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
Pukul 07.00-14.00
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
WIB
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 5 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan pendekatan dengan klien Sdr.L yang
memiliki masalah keperawatan harga diri rendah
(HDR). Perawat melakukan BHSP dengan
memperkenalkan diri menyebutkan nama dan asal
daerah, kemudian mengajak pasien untuk
memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama
klien dan tempat tinggalnya. Klien dapat menyebutkan
nama panggilan yang disukai dan asal daerahnya. Klien
sedikit malu dengan perawat, lebih sering menundukkan
kepala, kontak mata tidak bisa dipertahankan, sedikit
berbicara jika tidak ditanya perawat.
5. Melakukan bimbingan yang kedua dan ketiga dengan
pembimbing klinik tentang tugas resume.

Sabtu, 20 April 2019 1. Menemani klien makan bersama dan mendampingi


minum obat di ruang makan pada waktu pagi hari pukul
Pukul 07.00-14.00
07.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB. Dalam hal
WIB
ini saya dapat mengetahui nama obat-obat yang
dikonsumsi oleh klien gangguan jiwa, bentuk dan
warnanya seperti diazepam, haloperidol dan
rysperidone. Tidak ada kendala. Klien sangat
kooperatif. Dapat makan secara mandiri. Obatnya
diminum dengan baik oleh klien. Setelah itu, mengajak
klien untuk beristirahat diruang kamar klien masing-
masing.
2. Menerima pasien baru dari IGD. Ikut membantu fiksasi
klien agar klien tidak memberontak saat di ruang UPIP.
Memonitor kondisi klien per jam untuk mengetahui
keadaan klien apakah klien sudah tenang atau tidak.
Selain itu monitor TTV seperti mengukur tekanan
darah, menghitung jumlah denyut nadi, pernapasan dan
mengukur suhu klien.
3. Mengantarkan klien pindah ke ruang 7 karena kondisi
klien sudah stabil di ruang UPIP. Klien tampak
kooperatif. Kontak mata bisa dipertahankan. Mudah
diajak untuk berbicara. Klien juga mengingat dan hafal
nama-nama perawat diruang UPIP.
4. Melakukan TTV pada seluruh klien dengan mengukur
tekanan darah, suhu, menghitung jumlah denyut nadi
dan pernapasan.
5. Ijin pamit hari terakhir berdinas di ruang UPIP.
Mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf
selama 3 minggu belajar Jiwa di ruang UPIP kepada
pembimbing klinik/CI dan perawat ruangan.

Anda mungkin juga menyukai