Anda di halaman 1dari 8

RESUME ISOS

I. IDENTITAS PASIEN

Inisial Klien : T. D

Tanggal Pengkajian : 3 November 2023

Umur : 44 Tahun

RM No. : 074504

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Petani

Status Marital : Bercerai

Alamat : Sumberjaya

Sumbe Data : Pasien

Bentuk Tubuh : Bungkuk

II. ALASAN MASUK

Klien merasa trauma dengan orang banyak dan tidak ingin bersosialisasi dengan banyak

orang.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

a. Gangguan jiwa di masa lalu?

Klien pernah masuk RSJ saat berusia 15 tahun dan pengobatannya berhasil,

namun karena putus obat klien jadi kambuh kembali.

b. Trauma

Klien pernah dikeroyok di daerah rumah nya, sehingga merasa trauma dengan

orang lain.
IV. FAKTOR PRESIPITASI

Klien merasa trauma dengan banyak orang karena ia pernah dikeroyok oleh

pemuda yang ada di daerah rumahnya, hal ini membuat klien tidak suka bersosialisasi

dengan banyak orang dan lebih memilih menyendiri sendiri.

V. RINCIAN DIAGNOSIS

Isolasi sosial

VI. RENCANA KEPERAWATAN

VII. IMPLEMENTASI

SP 1 – 4 :

1. Membina hubungan saling percaya

2. SP 1 : mengajarkan klien bercakap cakap dengan satu orang.

3. SP 2 : latihan bercakap cakap dengan orang baru dan dengan topic tertentu

4. SP 3 : latihan bercakap cakap dengan teman sekamar dalam kegiatan harian

5. SP 4 : latihan berbicara saat melakukan kegiatan social

RTL : Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

VIII. EVALUASI

Evaluasi setelah dilakukan SP 1-4

S : Klien mengatakan sudah tidak merasa trauma lagi dengan orang banyak

O : Klien tampak tidak menyendiri lagi dan sudah meu bercakap cakap dengan

orang lain.

A : Setelah SP 1-4 dievaluasi, masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan

RESUME HALU
I. IDENTITAS PASIEN

II. ALASAN MASUK

Klien mendengar bisikan bisikan yang mengganggu.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

a. Gangguan jiwa di masa lalu?

Klien pernah masuk RSJ saat berusia 15 tahun dan pengobatannya berhasil,

namun karena putus obat klien jadi kambuh kembali.

b. Trauma

Klien memiliki trauma yang berhubungan dengan keadaan klien sekarang.

IV. FAKTOR PRESIPITASI

Klien mendengar bisikan bisikin yang mengganggu saat ia sedang emosi sehingga

membuat nya semakin emosi dan ingin marah marah. Klien mengatakan bisikan itu

hanya muncul saat ia sedang emosi dan marah, klien mengatakan tidak mengetahui asal

suara itu, namun sangat membuatnya kesal. Saat dilakukan pengakjian klien tampak

gelisah dan tidak focus.

V. RINCIAN DIAGNOSIS

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

VI. RENCANA KEPERAWATAN

VII. IMPLEMENTASI
SP 1 – 4 :

1. Membina hubungan saling percaya

2. SP 1 : mengajarkan klien mengetahui jenis halusinasi, frekuensi serta faktor

pemicu dan mengajarkan cara menghardik.

3. SP 2 : latihan bercakap cakap dengan orang lain agar mengurangi halusinasi

4. SP 3 : latihan melaksanakan aktifitas harian

5. SP 4 : mengajarkan agar patuh minum obat kepada klien

RTL : Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

VIII. EVALUASI

Evaluasi setelah dilakukan SP 1-4

S : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara bisikan lagi

O : Klien tampak lebih tenang dan focus saat diajak berkomunikasi

A : Setelah SP 1-4 dievaluasi, masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan

RESUME HDR

I. IDENTITAS PASIEN

II. ALASAN MASUK

Klien merasa tidak percaya diri dengan fisik dan pencapaiannya selama hidup.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


a. Gangguan jiwa di masa lalu?

Klien pernah masuk RSJ saat berusia 15 tahun dan pengobatannya berhasil,

namun karena putus obat klien jadi kambuh kembali.

b. Trauma

Klien memiliki trauma yang berhubungan dengan keadaan klien sekarang.

IV. FAKTOR PRESIPITASI

Klien mengatakan tidak percaya diri dengan tinggi badan pasien (154 cm). klien

juga mengatakan malu karena teman dekatnnya sangat sukses sementara ia tidak bisa

mencapai cita cita nya sebagai marinir. Klien juga mengatakan ia belum bisa jadi ayah

yang baik untuk anak anaknya, dan disaat dilakukan pengkajian klien tampak sedih dan

murung.

V. RINCIAN DIAGNOSIS

Harga diri rendah

VI. RENCANA KEPERAWATAN

VII. IMPLEMENTASI

SP 1 – 4 :

1. Membina hubungan saling percaya

2. SP 1 : melatih klien melakukan kegiatan harian yang positif sesuai dengan

kemampuan klien.

3. SP 2 : melatih klien melakukan kegiatan harian kedua yang positif sesuai dengan

kemampuan klien
RTL : Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

VIII. EVALUASI

Evaluasi setelah dilakukan SP 1-4

S : Klien mengatakan sudah merasa lebih percaya diri

O : Klien tampak tidak murung

A : Setelah SP 1-4 dievaluasi, masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan

RESUME DPD

I. IDENTITAS PASIEN

II. ALASAN MASUK

Klien mengatakan tidak perlu rapi rapi karena sudah mandi.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

c. Gangguan jiwa di masa lalu?

Klien pernah masuk RSJ saat berusia 15 tahun dan pengobatannya berhasil,

namun karena putus obat klien jadi kambuh kembali.

d. Trauma

Klien memiliki trauma yang berhubungan dengan keadaan klien sekarang.


IV. FAKTOR PRESIPITASI

Klien mengatakan tidak suka rapi rapi karena sudah mandi dan tidak memerlukan

wewangian. Klien tampak berantakan, kumis dan jenggot tidak dicukur (tidak rapi),

badan berbau tidak sedap.

V. RINCIAN DIAGNOSIS

Deficit perawatan diri

VI. RENCANA KEPERAWATAN

VII. IMPLEMENTASI

SP 1 – 4 :

1. Membina hubungan saling percaya

2. SP 1 : melatih klien untuk mandi dan menjelaskan tujuan mandi dan akibat jika

tidak mandi.

3. SP 2 : melatih klien berdandan (merapihkan kumis/jenggot dan bersisir)

4. SP 3: melatih klien untuk cara makan minum dengan baik

5. SP 4 : melatih klien untuk BAK/BAB dengan baik dan benar secara mandiri

RTL : Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

VIII. EVALUASI

Evaluasi setelah dilakukan SP 1-4

S : Klien mengatakan sudah tau pentingnya menjaga kebersihan badan


O : Klien tampak bersih, rapi, rambut tersisir, wangi dan jenggot/kumis rapi.

melatih klien

A : Setelah SP 1-4 dievaluasi, masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

Pohon Masalah

Risiko
Perilaku
Kekerasan
(pada diri

sendiri,
orang lain,
lingkungan,

Perilaku Kekerasan

Core

Harga Diri
Rendah
Kronis

Causa

Anda mungkin juga menyukai