Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KASUS

PADA KLIEN DENGAN


PENYALAHGUNAAN
KELOMPOK 5
NAPSA
• Aswatun Cindi
• Bayu Adhi Nugraha
• Herza Jumarta
• Irtiara Sari
• Milia Hasanah
• Nofia Savitri
• Rizki Velia
•Yuliana Dewi
A. Definisi

NAPZA merupakan perkembangan dari narkoba yang


berubah nama seiring dengan bertambahnya jumlah
bahan yang masuk dalam kriteria narkoba. NAPZA
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif.
B. Jenis-jenis NAPZA
1. Narkotika
a. Narkotika alami
b. Narkotika sintesis
c. Narkotik semi sintesis
2. Psikotropika
3. Zat adiktif lainnya
C. Manajemen Perawatan
Penyalahgunaan NAPZA

1. Penerimaan awal (skrining)


2. Assesmen
a. Assesmen awal
b. Rencana Terapi
c. Assesmen Lanjutan
3. Rehabilitasi
a. Tahap Rehabilitas Media (Detoksifikasi),
b. Tahap Rehabilitasi Nonmedis
c. Tahap Bina Lanjut (After Care)
Contoh Kasus
Sdr “I” adalah seorang siswa SMA berusia 18
tahun, anak tunggal dariTn “M” dan Ny “T”. Sdr
“I” dibawa keluarganya dalam keadaan tangan
diborgol dan kaki diikat karena ketahuan
mengkonsumsiobat-obatan terlarang berupa ganja
dan emosi. 2 hari sebelum masuk rumah sakit Sdr
“I” mengkonsumsi obat dextro sebanyak 10 butir,
miras dan ganja 1 batang dengan cara di hisap.
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan TD: 110/70
mmHg, nadi: 99x/menit, suhu: 36,5 C, RR:
20x/menit, TB: 164 cm, BB: 56 Kg.
A. Pengkajian
Ruangan : PK. NAPZA
Tanggal dirawat : 8 November 2016

a. dentitas
 Nama Klien : Sdr.I
 Tanggal Pengkajian : 9 November 2016
 Umur : 18 Tahun
 Nomor RM : 251107
 Pendidikan : SMA
 Alamat : Lawang
 
b. Alasan Masuk
 Alasan Masuk
Klien mengatakan saat masuk MRS dipaksa oleh keluarganya
dalam kedaan tangan diborgol dan kaki diikat karena ketahuan
mengkonsumsi obat-obat terlarang dan emosi
 Keadaan Saat Masuk
Klien mengatakan saat MRS dalam keadaan sadar dan paksa
penyalahgunaan obat dextro sebanyak 10 butir, miras dan
ganja 1 batang 2 hari sebelum MRS
 Pemakaian Terakhir
Klien mengatakan sebelum dibawah kesini, klien
mengkonsumsi ganja 1 batang dengan cara di hisap, terakhir
tanggal 6 November 2016
c. Riwayat Pengobatan
Klien mengatakan pernah di rawat di PKJM selama 1 bulan dan
mendapatkan rehabilitasi rohasi dan medic

d. Faktor Predisopisisi
Klien mengatakan di bawa ke RSJ Lawang, klien pernah di rawat
selama 1 bulan di PKJM Banyuwangi. Saat pulang kembali
bergabung dengan teman-teman yang dulu. Dan mengulangi
perbuatan hal yang sama (miras dan penyalahgunaan obat dextro).
Pada tahun 2015 klien mengaku pernah di tahan di BNN selama 10
hari.Menurut status kliendi rumah seiring ngamuk-ngamuk sejak 2
bulan yang lalu.Paling parah 1 minggu. Klien sulit tidur.Minta
apapun harus diturutin jika tidak orang tua di ancam. Klien
mengatakan depresi karena hubungan dengan pacarnya tidak disetujui
keluarganya.
e.Faktor Presipitasi
Klien mengatakan awalnya diadapat tawaran pil dextro
dari temannya yang mengatakan pil dextro dapat membuat
pikiran happy. Klien mencoba pil tersebut saat punya
masalah.

f. Pemeriksan Fisik
 Tanda-tanda vital = TD: 110/70 mmHg,
N: 99x/menit, S: 36,5 C, RR : 20x/menit

 Ukur = TB: 164 cm BB: 56 Kg


 Keluhan Fisik = Klien mengatakan tidak ada keluhan
g. Konsep Diri
 Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan tubuhnya Walaupun sekarang
berat badannya berkurang.
 Peran
Klien mengatakan saya seorang anak dengan usia 18 tahun Yang biasanya
sekolah dan bermain dengan teman-teman
 Identitas
Klien memperkenalkan dirinya dan identitas keluarganya dan klien bangga
dengan identitas menjadi laki-laki
 Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera berkumpul bersama kelurga dan berhenti
mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Klien ingin segera kembali sekolah.
 Harga diri
Klien mengatakan saya merasa malu saat pulang nanti karena saya dibawa
kesini dengan kondisi tangan diborgol dan kaki diikat. Saya merasa tetangga
selalu berfikir negative.
h. Hubungan Sosial
1. Orang yang dekat/dipercaya saat ini:
Klienmengatakan dekat dengan teman- temannya
karena klien menganggap hanya teman-temannya yang
dapat mengertiklien.
2.Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat
Klien mengatakan kadang-kadang saja ikut kumpul
dengan tetangga tetapi lebih banyak kumpul dengan
teman main. Di RS klien selalu megikuti program-
program yang sudah direncanakan seperti keruang
rehabilitasi untuk bermusik dan melakukan sholat
berjama’ah.
3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Klien tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain terbukti saat perkenalan klien mampu memulai
percakapan walaupun hanya bertanya sedikit dengan
tempatasal.

i. Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan agamanya islam dan meyakini adanya tuhan
 Kegiatanibadah
Klien melakukan ibadah secara rutin dan berjamaah selama di
RSJ. Saat dirumah, klien mengatakan sholatnya bolong-bolong.
j. Status mental
 Penampilan
Klien berpakaian sesuai dengan fungsinya baju tidak kusut,
rambut disisir rapi
 Pembicaraan
Saat wawancara cara berbicara klien lambat dan dapat
dimengerti dengan volume suara lembut.
 Aktifitas motorik/psikomotor
a.Kelambatan
Klien tidak mengalami keterlambatan aktifitas motoric
psikomotor terbukti ketika klien melakukan aktifitas rutin
seperti tepat jam rehab sholat dan makan klien mampu
melakukan tanpadisuruh
b. Peningkatan
Klien banyak beraktifitas sulit untuk diam terkadang klien terlihat
mondar mandir.
 Afek dan Emosi
a. Afek
Afek klien dangkal/datar, terbukti saat klien ditanya kenapa
sampai menggunakan obat terlarang, klien hanya menampakkan
ekspresi datar dan menjawab pertanyaan secara singkat dan
menunduk.
b. Emosi
Klien cemas terbukti saat ditanya tentang perasaan klien setelah
membuat keluarga kecewa saat ini, klien mengatakan kasian dan
cemas dengan keadaan keluarganya. Terbukti ekspresi wajah klien
menunduk, cemas, bicara klien lebih pelan dan pada saat
pemeriksaan fisik nadi teraba cepat (N: 99x/menit).
 Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata kurang, terbukti saat wawancara klien selalu
memandang keobjek lain, tidak mampu menatap lawan bicara
dan klien selalu menunduk. Akan tetapi seketika klien mampu
memulai pembicaraan seperti menanyakan “Sedang apa?
“Apa kabar?"

k. Persepsi
 Halusinasi
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada panca
inderanya. Klien mengatakan tidak mendengar bisikan aneh
atau pun hal-hal aneh pada penglihatan, penciuman,
pengecapan dan perabaan.
 Ilusi
Klien mampu melihat hal yang dilihat sesuai
dengan kenyataan,terbukti klien mengatakan hal
yang dilihat adalah pohon belimbing dan
kenyataannya adalah pohon belimbing.
 Depersonalisasi
Klien awalnya merasa asing pada lingkungan di
RSJ ini tapi tidak pada diri sendiri maupun orang
lain.
 Derealisasi
Klien menilai lingkungannya adalah nyata
L Proses pikir
1. Arus Pikir
Arus pikir klien keheren, terbukti saat ditanya,
“Kenapa sampai mau diajak teman untuk
mengkonsumsi obat terlarang dan miras?“ klien
menjawab singkat dan jelas “Karena saya ingin
mencoba/ingin tau, dirasakan enak ya saya lanjutkan"
2. Isi Pikir
Isi pikiran klien obsesif, terbukti klien sering
mengeluhkan klien ingin cepat pulang, karena ingin
berkumpul dengan keluarganya
3. BentukPikir
Bentuk pikiran klien realistik terbukti saat ditanya tentang
anggota Keluarganya, klien mengatakan merupakan anak tunggal.

m. Tingkat Kesadaran
1. Secara Kuantitatif :Kesadaran klien compos mentis ? (GCS : 4
5 6)
2. Secara Kualitatif : Klien mampu berorientasi baik dengan
waktu, seperti waktu makan, sholat dan mandi.Klien juga mampu
berorientasi dengan tempat dan lingkungannya seperti tempat
tidur dan tempat rehabnya.Klien mau merubah posisi duduknya
yang semula kakinya di atas kursi menjadi diturunkan ketika
ditegur.
n. Memori
Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Terbukti klien mampu menceritakan
sebelum klien dibawa ke RSJ dan aktifitas yang dilakukan dari saat
bangun tidur sampai tidur siang.
o. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Saat klien diajak berbicara dengan topik “Apa kesan dan pesan saat
di sini? Klien dapat menjawab dengan baik,dan saat di minta
menjawab soal berhitung (11+4-2=..) klien dapat menjawab dengan
benar yaitu 13 
p. Kemampuan Penilaian
Klien mengatakan bila sampai dirumah, saya akan bergaul dengan
teman baru yang lebih baik dan akan menjauhi teman-teman yang
memakai obat-obat terlarang.
q. Daya Tilik Diri
Klien menyadari dengan kesalahan yang telah dia perbuat
di masa lalu dan menyadari dengan keadaannya saat ini.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan
riwayat kehilangan
2. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan
depresi

C. Intervensi Keperawatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
(Standar Luaran Keperawatan (Standar Intervensi
Indonesia/SLKI) Keperawatan Indonesia/SIKI)
. Harga diri rendah situasional Setelah dilakukan intervensi SIKI : Manajemen perilaku
berhubungan dengan riwayat keperawatan selama ... x24 jam, Aktivitas Keperawatan :
1. Untuk mengetahui
kehilangan diharapkan pasien :
1. Identifikasi harapan untuk
Data Mayor : SLKI : Harga diri harapan klien dalam
mengendalikan perilaku
Data Subjektif :  Dipertahankan di level ..... mengendalikan perilaku
2. Diskusikan tanggung jawab
 Ditingkatkan di level ..... 2. Agar klien dapat belajar
1. Menilai diri negatif Keterangan : terhadap perilaku
bertanggung jawab atas
 1 = Menurun 3. Ciptakan dan pertahankan
perilakunya
2. Merasa malu/ bersalah
 2 = Cukup menurun lingkungan dan kegiatan
3. Agar klien merasa lebih
Data Objektif :  3 = Sedang perawatan konsisten setiap
nyaman
 4 = Cukup meningkat dinas
3. Berbicara pelan dan lirih 4. Agar klien mulai terbiasa
 5 = Meningkat 4. Tingkatkan aktivitas fisik
melakukan aktivitas fisik
4. Menolak berinteraksi dengan Dengan kriteria hasil :
sesuai kemampuan
5. Agar klien tidak merasa
orang lain 1. Penilaian diri positif 1/2/3/4/5
5. Batasi jumlah pengunjung
risih
2. Postur tubuh menampakkan
6. Bicara dengan nada rendah
5. Postur tubuh menunduk 6. Agar klien tidak mudah
wajah 1/2/3/4/5
dan tenang
terpancing emosinya
Data Minor : 3. Kontak mata 1/2/3/4/5
7. Cegah perilaku pasif dan
7. Agar tidak
Data Subjektif : agresif
membahayakan klien
6. Sulit berkonsentrasi maupun orang lain

Data Objektif :
7. Kontak mata kurang
8. Pasif
9. Tidak mampu membuat
keputusan
2 Setelah dilakukan intervensi SIKI : Pencegahan perilaku kekerasan
Resiko perilaku kekerasan
keperawatan selama .... x 24 jam, Aktivitas Keperawatan :
1. Untuk mengetahui dan
berhubungan dengan depresi diharapkan pasien :
1. Monitor adanya benda yang berpotensi
SLKI : Kontrol Diri memantau apakah ada benda-
membahayakan
 Dipertahankan di level .... benda yang dapat
2. Monitor keamanan benda yang dibawa
 Ditingkatkan di level .... membahayakan yang ada
oleh pengunjung
 1 = Meningkat disekitar klien
3. Monitor selama penggunaan barang
 2 = Cukup meningkat 2. Untuk mencegah terjadi
yang dapat membahayakan (mis pisau
 3 = Sedang sesuatu yang tidak diinginkan
cukur)
 4 = Cukup menurun 3. Untuk memantau klien agar
4. Pertahankan lingkungan bebas dari
 5 = Menurun tidak melakukann hal yang
Dengan kriteria hasil : bahaya secara rutin
membahayakan selama
1. Verbalisasi ancaman kepada 5. Libatkan keluarga dalam perawatan
menggunakan barang dapat
orang lain 1/2/3/4/5 6. Anjurkan pengunjung dan keluarga
membahyakan
2. Perilaku menyerang 1/2/3/4/5 untuk mendukung keselamtan pasien
4. Untuk meminimalisir
3. Suara keras 1/2/3/4/5 7. Latih cara mengungkapkan perasaan
terjadinya hal-hal yang
secara asertif
mengancam/ membahayakan
8. Latih mengurangi kemarahan secara
5. Agar klien tidak merasa sendiri
verbal dan non verba (mis. relaksasi)
dan ada yang support
6. Agar klien lebih semangat
untuk sembuh
7. Untuk melatih klien dalam
mengungkapkan perasaan
8. Untuk melatih klien
mengurangi kemarahan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai