Anda di halaman 1dari 17

2.

ANALISA DATA

Data Masalah

Ds : Gangguan Isi pikir : waham


Kebesaran
- Klien mengatakan bahwa ia adalah orang luar negeri

- Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang bidadari

- Klien mengatakan bahwa dia anak tunggal yang


disayangi orang tuanya

Do :

- Pembicaan cepat
ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Nn. R.P

RUANGAN : A

No. Diagnosa keperawatan Perencanaan Keperawatan


Tujuan/kriteria hasil Intervensi Rasional
I. Gangguan isi pikir : Setelah dilakukan tindakan
waham kebesaran b.d keperawatan pada pasien SP 1 1. Hubungan saling percaya
individu tidak efektif dengan 1. Bina hubungan saling sebagai dasar interaksi yang
yang ditandai dengan. Gangguan isi pikir waham percaya terapeutik perawat klien
Ds : kebesaran selama 3 bulan
- Klien mengatakan dapat teratasi. Dengan
bahwa ia adalah orang kriteria hasil: - Ungkapkan perasaan klien kepada
luar negeri 1. Pasien dapat - Dorong dan beri kesempatan perawat sebagai bakti bahwa klien
- Klien mengatakan berorientasi pada kien untuk mengungkapkan mulai mempercayai perawat
bahwa ia memiliki realitas secara bertahap perasaannya
banyak pacar 2. Pasien dapat memenuhi - Rasa empati dapat meningkatkan
- Klien mengatakan kebutuhan dasar - Dorong ungkapkan klien hubungan saling percaraya.
bahwa dia anak tunggal 3. Pasien mampu dengan empati
yang disayangi orang berinteraksi dengan
tuanya orang lain dan
Do : lingkungan
- Pembicaraan capat 4. Pasien menggunakan
obat dengan prinsip 5
benar 2. Anjurkan pertayaan- 2. Mengetahui jenis gangguan
pertayaan yang penting pada pasien.
- Identifikasi ketakutan dan
perhatian klien saat ini, tetapi - Mencegah pembicaraan
juga terlihat diskusikan panjang terlampaui jauh sehingga pikiran
tentang waham yang kompleks pasien lebih meningkat lagi ke waham.

3. Tanyakan apa yang 3. Menguji daya ingat dan


dipikirkan klien mengidetifikasi alam perasaan klien

- Bantu klien membedakan


khayalan dan kenyataan - Membantu klien membedakan
khayalan dan kenyataan

SP 2
Identifikasi kemampuan positif Mengetahui kemampuan positif yang
pasien dan bantu dimiliki pasien
mempraktikannya

SP 3
Membantu pasien agar dapat
Ajarkan dan latih cara minum
meminum obat dengan benar
obat yang benar
Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan pada
pada keluarga: keluarga

Tujuan : SP 1: SP 1:
Diskusikan masalah yang dihadapi Mengetahui cara mengatasi masalah
1. Keluarga mampu keluarga saat merawat pasien yang sering dihadapi keluarga pasien
mengindentifikasi dirumah.
waham pasien SP2: SP 2:
2. Keluarga mampu Diskusikan dengan keluarga Pentingnya pengetahuan tentang
memfasilitasi pasien tentang waham yang dialami waham pada keluarga, agar keluraga
untuk memenuhi pasien dapat mengetahui apa yang dialami
kebutuhan yang klien
dipenuhi oleh
wahamnya
3. Keluarga mampu SP 3: SP 3:
mempertahankan Diskusikan dengan keluarga Keluarga harus mengetahui cara
program pengobatan tentang: merawat klien, obat-obat yang
pasien secara optimal - Cara merawat pasien diminum, dll. Agar tidak terjadi
waham dirumah kesalahan dalam perawatan dirumah.
- Tindakan tindak lanjut dan
pengobatan yang teratur
- Lingkungan yang tepat
untuk pasien
- Obat pasien (nama obat
dosis, frekuensi, efek
samping akibat
penghentian obat)
Berikan latihan kepada keluarga
tentang cara merawat pasien
waham

Menyusun rencana pulang pasien


bersama keluarga.

Implementasi Keperawatan Evaluasi keperawatan

Tgl : 02/10-2015 Tgl : 02/10-2015

Jam : 09.00 Jam : 09.00

Diagnosa Keperawatan :

Gangguan isi pikir : waham kebesaran b.d individu tidak efektif yang ditandai dengan. SP 1

S:

1. Membina hubungan saling percaya sengan klien - Nama saya R. P


 Orientasi - Saya merasa senang
“ selamat pagi,perkenalkan nama saya N,saya perawat yang dinas pagi ini di
- Saya tinggal di luar negeri dan saya adalah seorang
ruangan A. Saya dinas dari jam 7 pagi sampai jam 10 siangan nanti,saya yang
bidadari
akan merawat anda hari ini. Nama anda siapa,senangnya di panggil apa?”
“boleh kita bercincang-bincang tentanga apa yang R rasakan sekarang?” - Ayah saya tinggal di belanda, dan ibu saya tinggal di
“berapa lama R mau kita berbincang-bincang?bagaimana kalau 30 menit?” Jerman
“di mana enaknya kita berbincang-bincang,R?”
 Kerja - Saya punya pacar namanya R.
“saya mengarti R merasa bahwa R adalah seorang bidadari,tetapi sulit bagi saya - Saya anak tunggal
untuk mempercayainya karna setau saya bidadari itu tidak ada. Bisa kita
lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus R?”
“Tampaknya R gelisah sekali, bisa R ceritakan apa yang R rasakan?”
O:
“O...jadi R merasa takut nanti di atur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri R sendiri?” - Hubungan saling percaya mulai tercipta
“Siapa menurut R yang sering mengatur-ngatur diri R?”
“Jadi,ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya R,?” - Klien kooperatif dan mau menjawab pertanyaan
“Kalau R sendiri,inginnya seperti apa?” perawat
“Bagus,R sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri!” - Klien dapat menerima bahwa ia harus dirawat di RS.
“coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut R”
“Wah,bagus sekali!j jadi setiap harinya R ingin ada kegiatan di luar rumah karna
bosan kalau di rumah terus ya?”
 Terminasi
“bagaimana perasaan R setelah berbincang-bincang dengan saya?” A:
“apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus!”
“bagaiman kalau jadwal ini R coba lakukan,setuju?” - Hubungan saling percaya mulai tercipta
“bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?”
“kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah R miliki?”
“mau d mana kita bercakap-cakap?”
“bagaimana kalau di sini lagi?” P:

- Lanjutkan intervensi keperawatanSP2


Jam : 11.30

2. Menanyakan pada klien tanggapan pribadi terhadap dirinya sendiri

 Orientasi
“selamat pagi R,bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”
“apakah R sudah mengingat-ingat apa saja hobi R?”
“bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“di mana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi R tersebut?”
“berapa lama R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

 Kerja
“apa saja hobi R?saya catat ya R,terus ap lagi?”
“wah,rupanya R pandai bernyanyi ya,tidak semua orang bisa bernyanyi seperti itu
lho R.”
“dapatkah R ceritakan kepada saya kapan pertama kali bernyanyi,siapa yang dulu
mengajarkannya kepada R,di mana?”
“dapatkah R memperagakan kepada saya bagaimanacara bernyanyi dengan baik
?”
“wah,merdu sekali suaranya.”
“Apa yang R harapkan dari kemampuan bernyanyi yang baik ini?”

 Terminasi
“Bagaiman perasaan R setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan
R?”
“setelah ini,coba R lakukan bernyanyi sesuai dengan jadwal yang telah kita buat
ya!”
“besok kita ketemu lagi ya R?bagaimana kalau nanti sebelum makan siang?di SP 2
kamar makan saja ya?”
“nanti kita akan menbicarakan tentang obat yang harus R minum,setuju?” Tgl : 02/10-2015

Jam : 11.30
03-10-2015

Jam 10.00 S:
3.Mengajarkan dan meatih cara minum obat yang benar Hobi saya berbelanja, jalan-jalan dan saya sangat suka
bernyanyi.
Orientasi
 ”selamat pagi R! Bagaimana R sudah dicoba latihan bernyanyinya? Bagus Saya belajar bernyanyi dari kecil dan saya mulai
sekali!” memenangkan banyak kejuaran.
 ”sesuai dengan janji kita kemarin, bagaimana kalau sekarang kita membicarakan
tentang obat yang R minum? ” Saya boleh bernyanyi 3 x semingu.
 ”dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau ditempat ini?”
Saya ingin menjadi seorang penyanyi yang terkenal
 ”berapa lama R mau kita berbicara? Bagaimana kalau 30 menit?” seperti Maria Carey.
Kerja

 ”R, berapa macam obat yang diminum? Jam berapa saja obat diminum?” O:
 ”R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.
Obatnya ada tiga macam, yang berwarna oranye namanya CPZ gunanya untuk Hubungan saling percaya tercipta
menenangkan, yang berwarna putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan Klien menceritakan tentang dirinya sendiri.
yang berwarna merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran R tenang.
Semuanya ini diminum 3 x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Jika Klien menceritakan tentang hobinya
nanti setelah minum obat mulut B terasa kering, untuk membantu mengatasinya
R bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu. Sebelum meminum obat ini, B
mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama R tertulis disitu, berapa
A:
dosis atau butir yang harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar”. Hubungan saling percaya tercipta dengan adanya
 ”obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus komunikasi tentang diri klien
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaliknya R tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum membicarakannya
dengan dokter.”
P:Lanjutkan intervensi keperawatan SP 3
Terminasi

 ”bagaimana perasaan R setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang R minum?


 ”apa saja nama obatnya? Dan jam berapa minum obat?”
 ”mari kita masukkan pada jadwal kegiatan . jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster.”
 ”jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya R!”
 ”R, besokkita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10pagi dan ditempat sama? Sampai besok!”
SP 3

03-10-2015

Jam 10.00

S:

Iya ,saya sudah mencoba latihan bernyanyi.

Saat ini saya merasa senang.

Saya harus meminum 3 macam obat, yaitu CPZ yang


berwarna oranye, THP yang berwarna putih, dan HLP
yang berwarna merah jambu. Diminum 3 x sehari, jam 7
pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.

O:
Hubungan saling percaya tercipta
Pasien dapat menyebutkan nama-nama obat dan waktu
untuk meminum obat tersebut.

A:

Intervensi keperawatan pada klien dengan waham


tercapai

P:

Lanjutkan pertemuan berikutnya.


Tgl : 02/10-2015 Tgl : 02/10-2015

Jam : 09.00 Jam : 09.15

Tindakan keperawatan kepada Keluarga Tindakan keperawatan kepada Keluarga

SP 1 SP 1

Membina hubungan saling percaya dengan keluarga; mengidentifikasi masalah menjelaskan S:


proses terjadinya masalah; dan membantu pasien untuk patuh minum obat.
Kami terkadang merasa kewalahan menghadapi perilaku
R.

Orientasi Dirumah, kami mencoba untuk menenangkan dia.

 “Selamat pagi Pak, Bu, perkenalkan saya perawat C, saya perawat yang dinas di Wah ternyata banyak yang harus dilakukan untuk
ruang A ini. Saya yang merawat R selama ini. Nama Bapak dan Ibu siapa, menangani R, yahh.
senangnya dipanggil apa?”
 “Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalahR dan cara merawat Kami bisa datang kembali kemari dua hari depan jam 10.
R dirumah?”
 “Dimana kita mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruang wawancara?”
 “Berapa lama waktu Bapak dan Ibu?” O:
 “bagaimana kalau 30 menit?”
Hubungan saling percaya tercipta

Kerja Keluarga Klien kooperatif dalam mendengarkan arahan


dari perawat.
 “Pak, Bu, apa masalah yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat R? apa yang sudah
dilakukan dirumah?”
 “Dalam menghadapi sikap anak Ibu dan Bapak yang selalu mengaku-ngaku sebagai
seorang bidadari, tetapi nyatanya, merupakan salah satu gangguan proses berpikir. A:
Untuk itu, akan saya jelaskan cara dan sikap untuk menghadapiny. Setiap kali anak
Bapak dan Ibu berkata bahwa ia adalah seorang bidadari, Bapak/Ibu dengan Hubungan saling percaya tercipta
mengatakan pertama, “Bapak/Ibu mengerti R merasa seorang bidadari, tetapi sulit
bagi bapak/ibu untuk mempercayainya karena setahu bapak/ibu bidadari itu tidak
ada “. Kedua, Bapak/Ibu harus lebih sering memuji R jika ia melakukan hal-hal yang P:
baik, dan ketiga hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang
berinteraksi dengan R. bapak/ibu dapat bercakap-cakap dengan R tentang kebutuhan Lanjutkan Intervensi Keperawatan untuk keluarga SP 2
yang diinginkan R.
 “keempat, katakana, “bagaimana kalau dicoba lagi sekarang?” jika R mau mencoba,
berikan pujian.”
 “pak, Bu, R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.
Obatnya ada tiga macam, yang berwarna oranye namanya CPZ gunanya untuk
menenangkan, yang berwarna putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang
berwarna merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran R tenang. Semuanya
ini diminum 3 x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Jangan dihentikan
sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan R kambuh
kembali.
 ”R sudah mempunyai jadwal minum obat. Jika R minta obat sesuai jamnya, segera
beri pujian!”
Terminasi

 “bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat R dirumah?”
 “setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap
kali berkumpul dirumah sakit.”
 “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan Ibu datang kembali kesini dan
kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat R sesuai dengan pembicaraan
kita tadi.”
 “Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi ditempat
ini ya pak.”

SP2

Tgl : 04/10-2015

Jam : 10.00

Melatih keluarga cara merawat pasien

Orientasi

 “Selamat pagi pak, bu, sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang bertemu
lagi.”
 “Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat R yang kita bicarakan
dua hari yang lalu?”
 “Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut? Kita akan coba disini dulu,
setelah itu baru kita coba langsung ke R ya?”
 “Berapa lama bapak, ibu punya waktu?”
Kerja

 “Sekarang anggap saya R yang sedang mengaku sebagai bidadari, coba bapak dan SP 2
ibu praktikan cara bicara yang benar jika R sedang dalam keadaan yang seperti ini.”
 “Bagus, betul begitu caranya!” Tgl : 04/10-2015
 “Sekarang coba praktikan cara memberikan pujian pada kemampuan yang dimiliki Jam : 10.00
R. Bagus!”
 “Sekarang coba cara memotivasi R minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai jadwal?”
 “Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat R.” S:
 “Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada R?” Wahh..suara R bagus yahh..

Terminasi R jangan lupa untuk minum obat dan latihan bernyanyi.

 “Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita melatih cara merawat R?”
 “Setelah ini, coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk R.” O:
 “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang ke,bali disini dan kita Keluarga klien kooperif saat mempraktikkan cara
akan mencoba lagi cara merawat R sampai bapak dan ibu lancer melakukannya.” berbicara yang benar pada R.
 “Pukul berapa bapak dan ibu kemari?”
 ”Baik saya tunggu, kita ketemu lagi ditempat ini ya pak, Bu.”

A:
SP 3
Intervensi Keperawatan pada keluarga pasien waham
Tgl : 06/10-2015 tercapai

Jam : 10.00
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga. P:

Oreientasi Lanjutkan Intervensi ke SP 3

 “Selamat pagi pak, bu, karena R sudah boleh pulang maka kita bicarakan jadwal R
selama dirumah.”
 “Bagaimana pak, bu, selama bapak, ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat R?”
 “Nah, sekarang bagaimana jika kita bicarakan jadwal dirumah? Mari baak dan ibu
duduk disini!”
Kerja

 “Pak, Bu, ini jadwal R selama di RS. Coba diperhatikan! Apakah kira-kira dapat
dilaksanakan semua dirumah? Jangan lupa memperhatikan R, agar ia tetap
menjalankan dirumah, dan jangan lupa memberitanda M(mandiri), B(Bantuan), atau
T(TIdak melaksanaknya).”
 “Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
anak ibu dan bapak selama dirumah. Jika, misalnya R mengaku sebagai seorang
bidadari terus menerus, dan tidak memperlihatkan perbaikkan, menolak minum obat,
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi suster C di puskesmas terdekat, ini nomor telephonnya 0431XXXXXXXX
 “Selanjutnya suster C yang akan membantu perkembangan R selama dirumah.”
Terminasi

 “Apa yang ingin bapak/ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak/ibu? Sudah siap
melanjutkan dirumah?”
 “Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan suster C dipuskesmas terdekat. Jika ada
apa-apa bapak/ibu boleh juga menghubungi kami. Silhkan menyelesaikan
administrasi dikantor depan.” SP 3

Tgl : 06/10-2015

Jam : 10.00

S:

Jadwalnya bisa dilaksanakan di rumah.

Kami siap merawat R dirumah

O:

Keluarga klien kooperatif dalam komunikasi

Keluarga klien siap merawat klien dirumah.

A:

Intervensi keperawatan pada keluarga tercapai

P:

Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai