2. Masniar (191101046) 3. Miza Nurrahmi (191101052) 4. Muhammad ikhsan (191101098) 5. Safrida Yulistia BS (191101099) 6. Suci putri phonna (191101082) DEFINISI Menurut American Academy Pediactrics. Attention Deficit Hyperactipity Disorder (ADHD) adalah gangguan yang diketahui sebagai gangguan hiperaktifitas defisit perhatian adalah suatu kondisi kronologis kronis yang diakibatkan dari adanya gangguan fungsi pada sistem-sistem saraf pusat dan tidak berkaitan dengan jenis kelamin, tingkat kecerdasan, atau lingkungan kultural. Gangguan hiperaktifitas defisit perhatian adalah istilah terakhir dari serangkaian istilah yang digunakan oleh ahli psikiatri dan neurologi untuk menjelaskan anak dengan intelegensi normal atau hampir normal, tetapi memperlihatkan pola prilaku abnormal yang terutama ditandai dengan kurangnya perhatian. ETIOLOGI a. Faktor genetik b. Faktor neurologik dan proses dalam otak c. Faktor psikososial d. Faktor lingkungan KLASIFIKASI
Dominan Hiperaktif-impulsif Dominan Inatentif
Kombinasi Hiperaktif-impulsif dan Inatentif
PATOFISIOLOGI Kurang konsentrasi atau gangguan hiperaktifitas ditandai dengan gangguan konsentrasi, sifat impulsif, dan hiperaktifitas. Tidak terdapat bukti yang menyakinkan tentang sesuatu mekanisme patofisiologi ataupun gangguan biokimiawi. Anak pria yang hiperaktif yang berusia antara 6- 9 tahun serta yang mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan- pengobatan stimulan,memperlihatkan derajat perangsangan yang rendah. Didalam susunan syaraf pusat mereka, sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang berhasil diukur dengan mempergunakan elektroenserfalografi, potensial-potensial yang diakibatkan secara auditorik serta sifat penghantaran kulit KOMPLIKASI 1. Diagnosis sekunder sampai gangguan konduksi, defresi dan penyakit ansietas 2. Pencapaian akademik kurang, gagal disekolah, sulit membaca dan mengerjakan aritmatika (sering kali akibat abnormalitas konsentrasi) 3. Hubungan dengan teman sebaya buruk (sering kali akibat perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan) ASUHAN KEPERAWATAN A. IDENTITAS PASIEN Nama : An. R Jenis kelamin : laki-laki Umur : 5 tahun Status perkawinan : - Agama : islam Pendidikan : play group Pekerjaan : - Alamat : Ds. Tangguangan jombang Tanggal masuk RS : 14 Mei 2021 No. Register : 00.92,77.86 Ruang/kamar : - Gol. Darah : B Tanggal pengkajian : 14 Mei – 16 Mei 2021 Tanggal operasi : - Diagnosa medis : ADHD B. PENANGUNG JAWAB Nama : Ny. K Hubungan dengan pasien : ibu kandung Pekerjaan : IRT Alamat : Ds. Tangguangan jombang C. KELUHAN UTAMA Kurang konsentrasi dalam belajar karena hiperaktif
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG Provocative /Palliative Apa Penyebabnya Pasien masuk RS tanggal 14 Mei 2021. Ibu pasien menemukan luka –luka kecil pada tulut anaknya dan ibu pasien mengatakan pasien susah dalam konsentrasi dalam belajar karena hiperaktif Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Dibawa kerumah sakit
E. ANALISA DATA NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS: Hiperaktifitas Resiko cedera
- Ibu mengatakan bahwa energy anaknya seperti tiada habisnya dan agresif. - Ibu mengatakan anaknya sering terjatuh karena sering berlari tanpa tujuan. DO: - Anak sering kali terlihat berlarian dan ditemukan banyak luka di lutut kaki No Data Penyebab Masalah 2. DS: Tidak adekuatnya Ketidakefektian - An. A mengungkapkan bahwa dia tingkat koping. malas mengerjakan PR yang susah kepercayaan diri dan dia bilang tidak pernah terhadap mendapatkan nilai bagus dan selalu kemampuan untuk mendapat nilai merah. melakukan koping. DO: - An. A terlihat tidak bisa berkonsentrasi dengan perawat dan sering menengok ke kanan dan kiri saat berbicara dengan perawat No Data Penyebab Masalah
3. DS: Ansietas dan Ganguan pola
- Ibu pasien mengatakan pasien hiperaktif tidur memiliki pola tidur tidak teratur DO - Pasien terlihat tidur tidak nyenyak dan sering terbangun F. PRIORITAS MASALAH 1. Resiko Cedera berhubungan dengan hiperaktifitas. 2. Ketidakefektifan Koping berhubungan tidak adekuatnya tingkat kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk melakukan koping. 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif. G. INTERVENSI N Diagnosa Tujuan/kriteria hasil Intervensi rasional o keperawat keperawatan an
1 Resiko 1. Bantu pasien dan 1. Untuk
Setelah dilakukan tindakan . Cedera anggota keluarga meningkatkan berhubun keperawatan selama 2x24 mengindentifikasi kesadaran pasien gan situasi dan bahaya dan keluarga jam, pasien mampu dengan yang dapat tentang hiperaktif melaukan aktivitas yang mengakhibatkan kemungkinan itas kecelakaan bahaya. tidak berbahaya. 2. Anjurkan pasien 2. Untuk Criteria Hasil : dan keluarga untuk mengurangi mengadakan kemungkinan Pasien dan anggota keluarga perbaikan dan cedera. mempraktikan kemampuan menghilang kemungkinan dan melakukan tindakan keamanan dari kewaspadan dirumah. bahaya. 3. Beri dorongan 3.Pengajaran yang kepada orang dewasa dilakukan oleh untuk mendiskusikan orang tua dapat peraturan keamanan meningkatkan terhadap anak. keamanan dirumah. 4. Rujuk pasien ke 4. Dapat mengubah sumber-sumber lingkungan dalam komunitas yang lebih mencapai optimal tepat 2. Ketidakef Setelah dilakukan 1. Dorong psien untuk 1. Untuk membantu ektifan tindakan menggunkan system kembali keseimbangan Koping keperawatan 3x24 pendukung ketika psikologi dan mencegah berhubung jam, pasien mampu melakukan koping. krisis. an tidak mengomunikasihka 2. Indentifikasi dan 2. Untuk menghindari beban adekuatny n perasaan tentang turunkan stimulasi sensori dan persepsi yang a tingkat situasi saat ini. yang tidak perlu dalam berlebihan pada pasien. kepercaya Criteria Hasil : lingkungan. 3. Untuk mengatasi rasa an diri Pasien 3. Jelaskan kepada orang takut dan memungkinkan terhadap menggunakan tua semua terapi dan pasien mendapatkan kemampu system pendukung prosedur dan jawab kembali rasa control. an untuk yang tepat seperti pertanyaan pasien. 4. Meningkatkan melakuka keluarga dan teman 4. Rujuk pasien untuk objektivitas dan n koping untuk membentu melakukan konseling mengembangkan dalam melakukan pada psikolog. pendekatan kolaboratif koping. terhadap perawat pasien. 3. Gangguan Setelah 1. Bantu pasien dalam 1. Untuk membantu pola tidur dilakukan mengidentivikasi pola pasien supaya pola berhubunga tindakan aktivitas dan tidur. tidur dan aktivitas n dengan keperawatan 2. Membantu pasien dengan baik ansietas dan selama 3x24 mengidentivikasikan 2. Untuk membantu hiperaktif jam, pasien faktor pengganggu pasien dalam mampu tidur. mengatasi gangguan melakukan pola 3. Membantu pasien pada saat tidur tidur yang baik dalam menetapkan 3. Untuk membantu Criteria hasil : jadwal tidur yang pasien dalam Mengurangi rasa rutin. menentukan jadwal takut pasien 4. Melakukan prosedur supaya pola tidur supaya pasien untuk meningkatkan pasien yang teratur dan dapat tidur rasa nyaman pada sehat. dengan baik dan pasien 4. Untuk membantu pola tidur pasien pasien dalam tidak terganggu. mengatasi rasa nyaman pada saat pasien ingin tidur. No. Diagnosa Hari/ tgl Implementasi Evaluasi Keperawatan jam
berhubungan pasien - Ibu pasien megatakan dengan 2. Memberikm arahan pada anaknya masih terus hiperaktifitas. keluarga pasien untuk melakukan aktivitas yang mengawasi aktivitasnya. menyebabnya jatuh dan 3. Memberikan dorongan cidera pada orang tua untuk O: membantu dalam - Anak masih terlihat tidak peraturan keamanan bisa tenang dan terus pada anak. bergerak 4. Menyarakan kepada A : Masalah belum teratasi orang tua untuk P : Lanjutkan intervensi membawa anak pada komunitas yang tepat pada anak yang hiperaktif. 2. Ketidakefekt 15/05/202 1. Ajarkan pada orang tua pasien S: ifan Koping 1 untuk mendukung pasien dalam -Ibu pasien mengatakan berhubungan segala aktivitas. pasien masih belum bagus tidak 2. Memberikan saran pada orang dalam hal memahami adekuatnya tua pasien untuk memberikan situasi dan masih sulit tingkat lingkungan yang baik. untuk berkonsentrasi kepercayaan 3. Memberikan terapi, prosedur O: diri terhadap dan menjawab petanyaan pasien - Anak terlihat belum baik kemampuan dengan baik dan dapat membuat dalam hal konsentrasi dan untuk pasien dengan mudah focus nya masih terbagi melakukan memahaminya. A : Masalah belum teratasi koping 4. Membujuk pasien untuk P : Lanjutkan intervensi melakukan konseling pada psikolog supaya masalahnya bisa teratasi. 3. Gangguan pola 16/05/2021 1. Menganjurkan pada keluarga S: tidur pasien untuk memantau pola -Keluarga pasien berhubungan tidur dan aktivitas pasien. mengatakan pasien dengan 2. Membantu pasien dalam masih sulit untuk ansietas dan mengatasi faktor yang tidur karena rasa hiperaktif menyebabkan pasien terganggu kurang nyaman dalam tidur. O: 3. Mengajurkan pada ibu pasien -Pasien terlihat untuk menerapkan jadwal tidur tidurnya terganggu dan bermain pasien. dan sering merasa 4. Mengajurkan pasien untuk takut. merubah posisi jika merasa tidak A : Masalah belum nyaman dengan posisi tidurnya. teratasi P : Lanjutkan intervensi Terima kasih