Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN AUTISME

Pengkajian data focus

a. Tidak suka dipegang


b. Rutinitas yang berulang
c. Tangan digerak-gerakkan dan kepala diangguk-anggukan
d. Terpaku pada benda mati
e. Sulit berbahasa dan berbicara
f. 50% diantaranya mengalami retardasi mental
g. Ketidakmampuan untuk memisahkan kebutuhan fisiologis
dan emosi diri sendiri dengan orang lain
h. Tingkat ansietas yang bertambah akibat dari kontak dengan
dengan orang lain
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap mutilasi diri berhubungan
dengan Stimulasi sensorik yang tidak sesuai
Tujuan: Pasien akan mendemonstrasikan perilaku-perilaku
alternative (misalnya memulai interaksi antara diri dengan
perawat) sebagai respons terhadap kecemasan dengan
kriteria hasil:
• Rasa gelisah dipertahankan pada tingkat anak merasa tidak
memerlukan perilaku-perilaku mutilatif diri
• Pasien memulai interaksi antara diri dan perawat apabila
merasa cemas
Cont..
INTERVENSI RASIONAL

1. Jamin keselamatan anak dengan memberi 1. Perawat bertanggun jawab untuk menjamin
rasa aman, lingkungan yang kondusif untuk keselamatan anak)
mencegah perilaku merusak diri. 2. pengkajian kemungkinan penyebab dapat
2.Kaji dan tentukan penyebab perilaku – memilih cara/ alternative pemecahan yang
perilaku mutilatif sebagai respon terhadap tepat.
kecemasan 3. Untuk menjaga bagian-bagian vital dari
3. Pakaikan helm pada anak untuk cidera
menghindari trauma saat anak memukul- 4. Untuk dapat bisa lebih menjalin hubungan
mukul kepala, sarung tangan untuk mencegah saling percaya dengan pasien
menarik – narik rambut, pemberian bantal 5. dalam upaya untuk menurunkan kebutuhan
yang sesuai untuk mencegah luka pada pada perilaku-perilaku mutilasi diri dan
ekstremitas saat gerakan-gerakan histeris memberikan rasa aman
4. Untuk membentuk kepercayaan satu anak
dirawat oleh satu perawat
5. Tawarkan pada anak untuk menemani
selama waktu – waktu mening-katnya
kecemasan agar tidak terjadi mutilasi
Cont..
2. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan
gangguan konsep diri
Tujuan : Anak akan mendemonstrasikan kepercayaan
pada seorang pemberi perawatan yang ditandai dengan
sikap responsive pada wajah dan kontak mata dalam
waktu yang ditentukan dengan criteria hasil:
• Pasien mulai berinteraksi dengan diri dan orang lain
• Pasien menggunakan kontak mata, sifat responsive pada
wajah dan perilaku-perilaku nonverbal lainnya dalam
berinteraksi dengan orang lain
• Pasien tidak menarik diri dari kontak fisik dengan orang
lain
Cont..
INTERVENSI RASIONAL

1. Jalin hubungan satu – satu dengan anak 1. Interaksi staf dengan pasien yang
untuk meningkatkan keper-cayaan konsisten meningkatkan pembentukan
2. Berikan benda-benda yang dikenal kepercayaan
(misalnya: mainan kesukaan, selimut) untuk 2. Benda-benda ini memberikan rasa aman
memberikan rasa aman dalam waktu-waktu dalam waktu-waktu aman bila anak merasa
tertentu agar anak tidak mengalami distress distres
3. Sampaikan sikap yang hangat, dukungan, 3. Karakteristik-karakteritik ini meningkatkan
dan kebersediaan ketika anak berusaha pembentukan dan mempertahankan
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan hubungan saling percaya
dasarnya untuk meningkatkan pembentukan 4. Pasien autisme dapat merasa terncam
dan mempertahankan hubungan saling oleh suatu rangsangan yang gencar pada
percaya pasien yang tidak terbiasa
4. Lakukan dengan perlahan-lahan, jangan
memaksakan interaksi-interaksi, mulai
dengan penguatan yang positif pada kontak
mata, perkenalkan dengan berangsur-angsur
dengan sentuhan, senyuman , dan pelukan
Cont..
3. Kerusakan komunikasi verbal
Tujuan : Anak akan membentuk kepercayaan
dengan seorang pemberi perawatan ditandai
dengan sikap responsive dan kontak mata dalam
waktu yang telah ditentukan dengan kriteria
hasil:
• Pasien mampu berkomunikasi dengan cara yang
dimengerti oleh orang lain
• Pesan-pesan nonverbal pasien sesuai dengan
pengungkapan verbal
• Pasien memulai berinteraksi verbal dan non
verbal dengan orang lain
Cont..

INTERVENSI RASIONAL

1. Pertahankan konsistensi tugas staf untuk 1. Hal ini memudahkan kepercayaan dan
memahami tindakan-tindakan dan kemampuan untuk memahami tindakan-tin
komunikasi anak dakan dan komunikasi pasien
2. Antisipasi dan penuhi kebutuhan- 2. Pemenuhan kebutuhan pasien akan dapat
kebutuhan anak sampai kepuasan pola mengurangi kecemasan anak sehingga anak
komunikasi terbentuk akan dapat mulai menjalin komunikasi
3. Gunakan pendekatan tatap muka dengan orang lain dengan asertif
berhadapan untuk menyampaikan ekspresi- 3. Kontak mata mengekspresikan minat yang
ekspresi nonverbal yang benar murni terhadap dan hormat kepada
seseorang
ASUHAN KEPERAWATAN RETARDASI MENTAL
Pengkajian data focus :
1. Lakukan pengkajian fisik
2. Dapatkan riwayat keluarga, terutama mengenai retardasi mental dan
gangguan herediter dimana retardasi mental adalah salah satu iwayat kesehatan
jenisnya yang utama.
3. Dapatkan riwayat kesehatan untuk mendapatkan bukti-bukti adanya trauma
prenatal,perinatal atau pascanatal atau cedera fisik.
4. Bantu dengan tes diagnostic mis., analisis kromosom, disfungsi metabolic,
radiografi, tomografi, elektroensefalografi.
5. Lakukan atau bantu dengan tes perilaku adaptif Vineland Social Maturity
Scale, American Association of Mental Retardation Adaptife Behavior Scale.
6. Observasi adanya manifestasi dini dari retardasi mental: tidak responsive
terhadap kontak, penurunan aktivitas spontan, penurunan kesadaran terhadap
suara atau gerakan peka rangsang.
Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan


dengan hiperaktifitas berat.
2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan tidak
terpenuhinya kebutuhan ketergantungan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurangnya nafsu makan.
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk percaya kepada orang
lain.
Cont..
1. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan
hiperaktifitas berat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
24 jam, tidak ada resiko tinggi terhadap cidera
dengan kriteria hasil:
- Klien tidak terlalu lama memperlihatkan tanda-
tanda hiperaktifitas
- Klien tidak mempertahankan tanda cidera fisik yang
diperoleh selama menjalani perilaku hiperaktif.
Cont..

INTERVENSI RASIONAL
1. Batasi aktivitas-aktivitas kelompok. 1. Kemampuan pasien untuk berinteraksi
Bantu pasien mencoba untuk dengan orang lain rusak. Merasa lebih
menetapkan satu atau dua hubungan aman dengan hubungan satu per satu
yang akrab. yang setiap saat.
2. Temani pasien saat hiperaktifitas 2. Memberikan dukungan dan rasa aman.
meningkat. 3. Latihan fisik memberikan suatu cara
3. Berikan kegiatan fisik sebagai pengganti yang aman dan efektif untuk
untuk hiperaktif yang tidak bertujuan menghilangkan ketegangan yang
seperti tugas rumah tangga. terpendam.
Cont..
2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan tidak
terpenuhinya kebutuhan ketergantungan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,
klien mampu mempertahankan aktivitas kehidupan sehari-
harinya sendiri dengan kriteria hasil:
- Klien makan sendiri, meninggalkan tidak lebih dari beberapa suap
makanan di piring makan.
- Klien menseleksi pakaian yang sesuai dan berpakaian serta merawat diri
secara mandiri setiap hari.
- Klien mempertahankan keberhasilan kdiri pada tingkat optimal dengan
mandi setiap hari dan melakukan prosedur-prosedur toileting yang pokok
tanpa bantuan.
Cont..
INTERVENSI RASIONAL
1. Dorong klien untuk melakukan aktifitas 1. Kesuksesan melakukan aktifitas secara
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan mandiri akan meningkatkan harga diri.
tingkat kemampuannya. 2. Kenyamanan dan keamanan pasien
2. Dorong kemandirian, tetapi berikan adalah prioritas keperawatan.
bantuan saat pasien tidak melakukan 3. Penguatan positif meningkatkan harga
aktifitas tertentu. diri dan mendorong pengulangan perilaku
3. Berikan pengenalan dan penguatan yang diharapkan.
positif untuk pekerjaan yang dilakukan 4. Demonstrasi aktifitas yang sederhana
secara mandiri (misalnya menyisir dan konkrit yang akan dilakukan tanpa
rambut). kesulitan di bawah kondisi normal.
4. Perlihatkan kepada klien bagaimana
melakukan aktifitas yang menyulitkan
baginya.
Cont..
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurangnya nafsu makan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
24 jam, tidak akan memperlihatkan tanda atau gejala
mal nutrisi dengan kriteria hasil:
- Klien memperlihatkan pencapaian berat badan yang
perlahan, kemajuan selama dirawat di Rumah Sakit.
- Tanda-tanda vital dan hasil laburatorium serum berada dalam

batas-batas normal.
- Klien mampu menyatakan secara verbal pentingnya nutrisi

dan masukan cairan.


Cont..
INTERVENSI RASIONAL
1. Timbang berat badan klien setiap hari. 1. Penurunan atau pertambahan berat
2. Tentukan makanan yang disukai dan badan merupakan informasi pengkajian
tidak disukai oleh klien serta kolaborasi yang penting.
dengan ahli diet untuk menyediakan 2. Pasien akan lebih suka makanan
makanan yang disukai klien. khususnya makanan yang disukainya.
3. Temani klien selama makan. 3. Untuk membantu sesuai kebutuhan
4. Pastikan klien menerima makanan dan untuk memberikan dukungan serta
dengan porsi sedikit tapi sering, termasuk dorongan.
makanan kecil sebelum tidur. 4. Jumlah makanan yang besar mungkin
tidak disetujui/tetap tidak dapat
ditoleransi klien.
Cont..
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
24 jam, dapat menunjukkan kemampuan dalam
melakukan komunikasi dengan orang lain, dengan
kriteria hasil:
- Klien dapat berkomunikasi dengan cara yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
- Klien memulai interaksi dengan orang lain.
Cont..

INTERVENSI RASIONAL
1. Jika klien mampu atau tidak ingin 1. Menolong untuk menyampaikan rasa
bicara, gunakan teknik mengatakan secara empati, mengembangkan rasa percaya.
tidak langsung. 2. Kenyamanan dan keamanan klien
2. Antisipasi dan penuhi kebutuhan klien merupakan prioritas keperawatan.
sampai pola komunikasi yang 3. kontak mata mengekspresikan minat
memusatkan kembali. yang murni dan hormat kepada orang
3. Gunakan pendekatan muka (berhadap- lain/seseorang.
hadapan, bertatapan) untuk
menyampaikan ekspresi yang benar.
ASUHAN KEPERAWATAN ADHD

Pengkajian data focus


1. Pengkajian riwayat penyakit
2. Penampilan umum dan perilaku motorik
3. Proses dan isi pikir
4. Konsep diri
5. Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri
Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan koping


individu tidak efektif.
2. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan
perilaku impulsif.
3. Ketidakefektifankoping individu berhubungan
dengankelainan fungsi darisystem keluarga dan
perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan
dan penelantaran anak.
Cont..

1. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan koping


individu tidak efektif.
Tujuan :
Anak memperlihatkan perasaan-perasaan nilai diri yang meningkat saat
pulang, dengan criteria hasil :
1. Ekspresi verbal dari aspek-aspek positif tentang diri, pencapaian
masalalu dan prospek-prospek masa depan
2. Mampu mengungkapkan persepsi yang positif tentang diri
3. Anak berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas baru tanpa
memperlihatkan rasa takut yang ektrim terhadap kegagalan.
Cont..
INTERVENSI RASIONAL
1. Pastikan bahwa sasaran-sasaran 1. Hal ini penting untuk pasien untuk mencapai
sesuatu, maka rencana untuk aktivitas-aktivitas di
yang akan dicapai adalah realistis.
mana kemungkinan untuk sukse adalah mungkin dan
2. Sampaikan perhatian tanpa kesuksesan ini dapat meningkatkan harga diri anak.

persyaratan untuk pasien. 2. Komunikasi dari pada penerimaan Anda terhadap


anak sebagai makhluk hidup yang berguna dapat
3. Sediakan waktu bersama anak, meningkatkan harga diri.
keduanya pada satu ke satu basis dan pada 3. Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa
aktivitas-aktivitas kelompok. Anda merasa bahwa dia berharga untuk waktu Anda.

4. Menemani anak dalam 4. Aspek positif yang dimiliki anak dapat


mengembangkan rencana-rencana untuk merubah
mengidentifikasi aspek-aspek positif dari
karakteristik yang dilihatnya sebagai hal yang negatif.
diri anak.
5. Memberikan bantuan yang positif untuk
5. Bantu anak mengurangi penggunaan identifikasi amsalah dan pengembangan dari perilaku-
penyangkalan sebagai suatu mekanisme perilaku koping yang lebih adaptif. Penguatan positif
membantu meningkatkan harga diri dan meningkatkan
bersikap membela. penggunaan perilaku-perilaku yang dapat diterima
oleh pasien.
Cont..
2. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku
impulsif.
Tujuan :
Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain dengan
kriteria hasil :
1. Darurat dipertahankan pada tingkat di mana pasien merasa
tidak perlu melakukan regresi.
2. Anak mencari staf untuk mendiskusikan perasaan –
perasaan yang sebenarnya.
3. Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima
kemungkinan konsekuensi dari perilaku maladaptif diri
sendiri.
INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi perilaku anak secara sering. Lakukan 1. Anak – anak pada resiko tinggi untuk melakukan
hal ini melalui aktivitas sehari – hari dan interaksi pelanggaran memerlukan pengamatan yang seksama
untuk menghindari timbulnya rasa waspada dan untuk mecegahtndiak yang membahayakan bagi diri
kecugiaan. sendiri atau orang lain.

2. Observasi perilaku–perilaku yang mengarah pada 2. Pernyataan–pernyataan verbal seperti “Saya akan
tindakan bunuh diri. bunuh diri,” atau “Tak lama ibu saya tidak perlu lagi
menyusahkan diri karena saya” atau perilaku –
3. Tentukan maksud dan alat – alat yang
perilaku non verbal seperti membagi – bagikan barang
memungkinkan untuk bunuh diri. Tanyakan “apakah
– barang yang disenangi, alam perasaan
anda memiliki rencana untuk bunuh diri?” dan
berubah.Kebanyakan anak yang mencoba untuk
“bagaimana rencana anda untuk melakukannya?”
bunuh diri telah menyampikan maksudnya baik secara
4. Dapatkan kontrak verbal atau tertulis dari anak verbal atau nonverbal.
yang menyatakan persetujuannya untuk tidak
3. Pertanyaan-pertanyaan yang langsung menyeluruh
mencelakakan diri sendiri dan menyetujui untuk
dan mendekati adalah cocok untuk hal seperti ini.
menemukan staf pada kondisi dimana pemikiran
Anak yang memiliki rencana yang dapat digunakan
kearah tersebut muncul.
adalah beresiko lebih tinggi dari pada yang tidak.

4. Diskusi tentang perasaan-perasaan untuk bunuh


diri dengan seseorang yang dipercaya memberikan
suatu derajat perasaan lega pada anak. Suatu
perjanjian membuat permasalahan menjadi terbuka
dan menempatkan beberpa tanggung jawab untuk
keamanan dengan anal. Suatu sikap menerima anak
sebagai seseorang yang patut diperhatikan telah
disampaikan.
Cont..
3. Ketidakefektifankoping individu berhubungan
dengankelainan fungsi dari system keluarga dan
perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan dan
penelantaran anak.
Tujuan:
Anak mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang
sesuai dengan umur dan dapat diterima sosial dengan kriteria hasil:
1. Anak mampu penundaan pemuasan terhadap keinginannya, tanpa
terpaksa untuk menipulasi orang lain.
2. Anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat
diterima secara sosial
3. Anak mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan koping
alternatif yang dapat diterima secara sosial sesuai dengan gaya hidup dari
yang ia rencanakan untuk menggunakannya sebagai respons terhadap
rasa frustasi
Cont..
INTERVENSI RASIONAL
1. Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah 1. Penting untuk anak untuk nmencapai
realistis. sesuatu, maka rencana untuk aktivitas-aktivitas
di mana kemungkinan untuk sukses adalah
2. Sampaikan perhatian tanpa syarat pada
mungkin. Sukses meningkatkan harga diri.
anak.
2. Komunikasi dari pada penerimaan Anda
3. Sediakan waktu bersama anak, keduanya
terhadapnya sebagai makhluk hidup yang
pada saty ke satu basis dan pada aktivitas-
berguna dapat meningkatkan harga diri.
aktivitas kelompok.
3. Hal ini untuk menyampaikan pada anak
4. Menemani anak dalam mengidentifikasi
bahwa Anda merasa bahwa dia berharga untuk
aspek-aspek positif dari dan dalam
waktu Anda.
mengembangkan rencana-rencana untuk
merubah karakteristik yang melihatnya sebagai 4. Identifikasi aspek-aspek positif anak dapat
negatif. membantu mengembangkan aspek positif
sehingga memiliki koping individu yang
5. Bantu anak mengurangi penggunaan
efektif.
penyangkalan sebagai suatu mekanisme
bersikap membela. Memberikan bantuan yang 5..Penguatan positif membantu meningkatkan
positif untuk identifikasi masalah dan harga diri dan meningkatkan penggunaan
pengembangan dari perilaku-perilaku koping perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh
yang lebih adaptif. anak.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai