Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA

Inisial klien : Tn W
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronis
No RM : 2001xxxxx

1. Diagnosa keperawatan: Kelebihan Volume Cairan


Peningkatan volume cairan intravaskular, intertstisial, dan atau intraselular (Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia)
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemberian terapi intravena
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Pada kasus ini tindakan pemberian terapi intravena bertujuan untuk memberikan obat anti
diuretik yang diorderkan dokter yang gunanya untuk menurunkan retensi cairan yang
obatnya disuntikkan ke pembuluh darah.
Prosedur tindakan keperawatan
Tujuan:
1. Memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi daripada dengan injeksi parenteral lain
2. Menghindari kerusakan jaringan
Prosedur kerja
1. Persiapan Perawat
a. Mencuci tangan sebelum tindakan
2. Persiapan Pasien
a. Memberi salam dan memperkenalkan diri pada pasien dan keluarga pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
c. Meminta pengunjung atau keluarga pasien untuk meninggalkan ruangan
3. Persiapan Lingkungan
a. Menutup pintu, jendela, atau memasang sampiran
b. Memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar pasien
4. Persiapan Alat
a. Spuit 3cc
b. Catatan obat, water for injection
c. Kupet kecil, troli, baki
d. Kapas alkohol, bengkok, handscoon
e. Perlak kecil, obat pada tempatnya
f. Tempat sampah medis dan non medis

Prosedur Kerja dan Rasional Tindakan


1. Menjelaskan prosedur kepada pasien dan keluarga pasien
R/ Pasien atau keluarga pasien dapat mengerti dengan tindakan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan obat-obatan sesuai instruksi dengan memperhatikan prinsip 12B
R/ Prinsip 12B sangat diperlukan agar obat yang diberikan sesuai atau tepat
3. Memasang perlak dan dekatkan bengkok
R/ Perlak digunakan untuk alas dan bengkok sebagai tempat untuk membuang sisa
sampah medis saat selesai menginjeksi pasien
4. Mencuci tangan dan memakai handscoon
R/ menghilangkan mikroorganisme pada tangan
5. Memasukkan obat yang telah diencerkan dengan water injeksi ke dalam spuit lalu
meletakkan ke dalam kupet
R/ Memasukkan obat sesuai dosis agar mudah diberikan pada pasien dan tetap
menjaga kesterilan spuit
6. Disinfektan daerah selang infus yang akan dilakukan penyuntikan
R/ Menghilangkan mikroorganisme pada area yang akan dilakukan penyuntikan
7. Jarum disuntikkan ke selang infus dengan lubang jarum menghadap ke atas
R/ Memudahkan dalam penyuntikan
8. Setelah jarum masuk, selang infus diklem
R/ Agar obat yang diinjeksikan segera masuk ke dalam intravena
9. Masukkan obat dengan perlahan-lahan
R/ Menurunkan rasa sakit atau nyeri saat obat dimasukkan
10. Cabut spuit bila obat sudah habis dan buka klem pada selang infus
R/ Setelah selesai melakukan injeksi selang infus tidak di klem lagi untuk mengaliri
cairan infus kembali dan membantu memasukkan obat ke dalam vena
11. Desinfeksi tempat suntikan dengan kapas alkohol
R/ Menjaga area suntikan agar terbebas dari mikroorganisme
12. Evaluasi reaksi obat yang telah disuntikkan
R/ Mengetahui adanya tanda-tanda alergi atau kerja obat
4. Analisa Tindakan Keperawatan:
Injeksi intravena merupakan prosedur pemberian obat dengan menambahkan obat ke
dalam intravena. Tindakan ini memerlukan ketelitian dan keterampilan dari pemberi
asuhan (perawat) selama proses tindakan. Tindakan ini harus cepat dilaksanakan berkaitan
dengan kondisi klien yang mengalami kelebihan volume cairan. Tindakan pemberian obat
melalui intravena ternyata efektif dalam membantu mengatasi klien dengan kondisi
kelebihan cairan. Selain itu juga dengan tindakan ini ada beberapa keuntungan lain yang bisa kita
dapatkan seperti efek terapeutik yang segera karena penghantaran obat ke tempat target berlangsung cepat
karrena melalui pembuluh darah.

5. Resiko yang dapat terjadi:


1. Pasien alergi terhadap obat (misalnya menggigil, urtikaria, syok, dll)
2. Dapat menimbulkan kelumpuhan
3. Pastikan tenaga perawat selalu mencuci tangan sebelum tindakan dan vena yang akan ditusuk telah
didesinfektan dengan alkohol sekali usap.

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Dari tindakan pemberian obat melalui intravena banyak hal yang ilmu yang saya pelajari mulai dari
keterampilan, ketelitian selama melakukan tindakan seperti memastikan lokasi penusukan telah dilakukan
desinfektan hanya dengan sekali usap, jarum yang digunakan baru dan tidak terkontaminasi,

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Tindakan lain dalam mengatasi masalah klien dengan kelebihan volume cairan yaitu meninggikan
ekstremitas klien, tujuannya untuk meningkatkan aliran balik vena dan mencegah terjadinya edema.
Kegiatan ini dapat dilakukan pada klien dengan kondisi kelebihan volume cairan. Tindakan lainnya dapat
juga dilakukan dengan memastikan klien menjalani diet untuk mengurangi cairan ditubuh. Selain itu,
perawat harus dapat memastikan bahwa intake dan output cairan balance dengan cara mencatat dan
mengitung balance cairan.

Daftar refrensi
Herdman T.H., and Kamitsuru, S. (2018). NANDA International Nuring Diagnoses :
Definition&Classification, 2018-2020. Oxford: Wiley Blackwell.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai