DENGAN WAHAM
PROFESI NERS
DISUSUN OLEH :
Nama : Estia Putri, S.Kep
NIK : 201560311043
3. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan
Rentang respon nerobiologis
Respon adaptif Respon maladaftif
Mekanisme koping
1. denial
2. Proyeksi
Untuk pasien
1. Bina hubungan saling percayaa.
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2. Bantu orientasi realita
Tidak mendukung dan membantah wahampasienb)Yakinkan bahwa pasien
dalam keadaan amanc)
Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-harid)
Diskusikan kebutuhan psikologi/ emosional yg tdk terpenuhie)Jika pasien
terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa memberikan
dukungan dan menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannyaf)
Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas
3. Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yg tidak terpenuhi
4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
5. Diskusi ttg kemampuan positif yang dimiliki
6. Bantu melakukan kemampuan
7. Berdiskusi ttg obat yg diminum8)Melatih minum obat yang benar
8. Diskusikan kemampuan realistis yang dimiliki
9. Anjurkan melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang dimilikinya.
10. Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
11. Berbicara dalam konteks realitas
12. Beri pujian bila mampu memperlihatkan kemampuan positifnya
13. Jelaskan pada pasien tentang programpengobatannya (manfaat, dosis obat, jenis,
dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar)
14. Diskusikan akibat bila berhenti minum obat
Untuk Keluarga,bertujuan:1.
1. Keluarga dapatmengidentifikasi waham pasien
2. Keluarga dapatmemfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhi
oleh wahamnya.
3. Keluarga dapatmempertahankan program pengobatan pasien secara optimal
Pasien.Diskusikan dengan keluarga tentang :
a. Cara merawat pasien waham dirumah
b. Follow up dan keteraturan pengobatan
c. Lingkungan yang tepat untuk pasien.
4. Diskusikan ttg obat pasien
5. Diskusikan kondisi pasien yg perlu konsultasi segera
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri kepada pasien
c. Memberitahu tujuan interaksi kepada pasien
d. Melakukan kontrak waktu yang tepat dengan pasien
e. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk berinteraksi
f. Mengajak pasien mengobrol ringan mengenai kehidupannya.
g. Mengobservasi respon verbal dan non verbal dari pasien
h. Menunjukkan sikap empati kepada pasien
i. Memberikan reinforcemen positif pada setiap jawaban yang diberikan oleh pasien
2. Fase Kerja
“Bapak, bisa saya bertanya tentang identitas Bapak, baik alamat, keluarga, hobi atau
mungkin keinginan untuk saat ini?”
“Bagus sekali Bapak sudah dapat menceritakannya dengan sangat detail. Bapak dulu
bekerja dimana? Bapak suka dengan pekerjaan itu?
“Bagaimana dengan teman-teman sekamar Bapak? Bapak sudah kenal dengan mereka
semua? Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Bapak bisa menghafal semua nama
teman-temannya dengan baik”
“Wah terima kasih Bapak karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang
saya akan memberitahu identitas saya, Bapak mau kan mendengarkan?”
“Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Bapak
tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Bapak mau kan
berteman dengan saya?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang?”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan perawat
serta mampu bercerita dengan nyaman dengan sesekali melihat ke
arah perawat.
4. Rencana Tindak Lanjut
“Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali Bapak bisa ingat nama
saya.”
“Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Bapak dan Bapak sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman dengan saya.”
”Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan berbincang-bincang selama 15 menit
dan ternyata waktunya sudah habis. Jika ada yang ingin Bapak bicarakan, Bapak bisa
mencari saya di ruang perawat.”
5. Kontrak
Topik :
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita akan membahas
tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang lain dan membicarakan
kemampuan yang Bapak miliki.”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
Waktu:
“Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih Bapak.
Sampai jumpa besok.”