Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Klien : Tn. K


Bangsal : Agathis
Sasaran Komunikasi : Pasien (Tn. K)
Lingkungan : Di dalam ruang Agathis, suasana sepi
Deskripsi Klien : Pasien dapat berkomunikasi, interaksi dengan orang lain kurang, kontak mata (<), klien lebih sering menunduk. Klien
menggunakan pakaian seragam RSJ Sambang Lihum, duduk menyendiri di kursi teras ruangan Agatis.
Tujuan komunikasi : Membina hubungan saling percaya, melatih pasien untuk bisa berinteraksi dengan 1 orang.
Hari/ Tanggal/ Jam : Sabtu/ 28 September 2013/ 13.00 WITA

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P: Selamat pagi Pak K: ekspresi senyum dan P : merasa senang ada K :ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
memandang P tanggapan atas salam baru pembuka untuk memulai
K: Pagi, P: tersenyum walaupun belum suatu percakapan sehingga
diekpresikan secara tulus dapat terjalin rasa percaya.
P : Perkenalkan nama saya P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
Estia saya mahasiswa dari tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
Stikes Medistra Indonesia. K: duduk sendiri, Ekpresi dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
Saya mahasiswa praktek datar, tatapan mata sayu sapaan sederhana P bisa dapat terjalin rasa percaya.
disini yang akan merawat kedepan diterima oleh K.
bapak selama 1 minggu K ragu terhadap orang Memperkenalkan diri
Kalau boleh tahu nama K: Ekpresi datar, suara P merasa senang ada baru dapat menciptakan rasa
bapak siapa? lirih, menunduk tanggapan atas salam percaya klien terhadap
P: Memandang K walaupun belum perawat
K : iya, b diekpresikan secara tulus

P: Biasanya dipanggil apa P : Memandang K P ingin menjalin K mencoba mengingat Nama panggilan
pak? kedekatan dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
K : Melihat ke arah P dan klien sehingga
K: bapak b menjawab singkat lalu P senang walaupun K mulai tertarik dengan menciptakan rasa senang
menunduk lagi jawaban singkat perkenalan dengan P akan adanya pengakuan
atas namanya

P : gimana kalau saya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
panggil pak B tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
K : Menunduk, kemudian disukainya menjalin hubungan
menoleh ke P therapeutik dengan klien
K : Iya K: jawaban singkat, P merasa pertanyaan
menoleh kearah lain mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
P : mempertahankan datang untuk membantu K
kontak mata
P : Bagaimana kabarnya P : tersenyum. Kontak Perawat berharap keadaan Klien terlihat tenang Perhatian merupakan
hari ini, Bapak? mata dengan klien klien stabil dan dapat tindakan untuk
melanjutkan interaksi meningkatkan BHSP dan
K: K : terdiam menandakan kesungguhan
perawat. Pada fase orientasi
diperlukan dimensi
responsive yang mencakup
kesejatian, hormat,
pegertian, empati dan
kekongkritan untuk
membina rasa percaya dan
komunikasi terbuka serta
memungkinkan klien
mencapai pemahaman.
P : Hari ini kita akan P : bicara lambatt, suara Berharap klien bersedia Klien terlihat tenang Sentuhan merupakan
berbincang-bincang untuk jelas dan selalu kontak melanjutkan interaksi sikap terapeutik yang
saling mengenal, Lamanya mata dengan klien memberikan rasa nyaman
20 menit, bagaimana K : menunduk bagi klien
Bapak?
K : baiklah
P : Ingin ngobrol dimana, P : bicara lambatt, suara Berharap klien bersedia Klien terlihat tenang Komunikasi terapeutik
Bapak? jelas dan selalu kontak melanjutkan interaksi yang memberikan rasa
mata dengan klien nyaman bagi klien
K: terserah
P: Bagaimana jika di K : menunduk
ruang makan?”

K: baik

P : apakah bapak masih P : Kontak mata (+), Perawat tenang dan Pasien tampak tenang Mengajarkan cara
ingat lah cara melakukan badan condong ke depan berkomunikasi dengan berkenalan dengan 1
berkenalan dengan orang lancar orang lain.
lain kaya yang ulun Pada fase kerja diperlukan
ajarkan kemarin? dimensi tindakan yang
K : Kontak mata (+), Pasien masih terlihat mencakup komunikasi
K : Ingat ai pasien tampak tenang tenang kesegaran, pengungkapan
diri perawat, dan bermain
P : Kontak mata (+), Perawat tenang dan Pasien masih terlihat peran yang dalam
P : Sekarang bapak coba badan condong ke depan berkomunikasi dengan tenang pelaksanaannya harus
lagi pak lah berkenalan lancar diimplementasikan dalam
dengan kawan baru konteks kehangatan,
K : Kontak mata (+), penerimaan dan
K : “Iya”. pasien tampak tenang pengertian yang dibentuk
(Mempraktekkan cara oleh dimensi responsive
berkenalan dengan 1 orang Hal ini membantu
teman) P : Kontak mata (+), Perawat tenang dan Pasien masih terlihat kemajuan hubungan
badan condong ke depan berkomunikasi dengan tenang terapeutik dengan
P : Nah, bagus pak lah, lancar mengidentifikasi
pian sudah bisa,bagus hubungan pertumbuhan
banar tadi pak sudah pasien dan tidak hanya
berani mencoba K : Kontak mata (<), memperhitungkan
menunduk Perawat tenang dan Pasien masih terlihat kebutuhan akan
K : (Diam) berkomunikasi dengan tenang, dan menjawab pengertian atau
P : Kontak mata (+), lancar. P mengharapkan K seadanya pemahaman internal,
P : Sekarang bapak boleh badan condong ke depan menceritakan masalahnya tetapi juga tindakan
bercerita, mengapa masih lebih banyak eksternal dan perubahan
tidak mau berteman ? perilaku.

K: Malas
K : Kontak mata (<), Perawat tenang dan Pasien masih terlihat
memandang wajah P. berkomunikasi dengan tenang
P: mengapa seperti itu lancar
pak? Ketika kita P : Kontak mata (+),
mempunyai banyak kawan badan condong ke depan
maka akan ramai
,kemudian bapak dapat
bercerita tentang
keseharian bapak. bisa
saling membant dan tidak
merasa sepi. Jangan malas
lagi ya pak, berteman
dengan semua yang ada di
ruangan ini, yang
semangat pak lah, bapak
bagus dan banar tadi sudah
bisa mempraktekkan cara K : Kontak mata (<),
berkenalan. memandang wajah
perawat, mengangguk-
K :Iya anggukkan kepala

P: Bagaimana perasaan P : Memandang K dan P menemukan adanya K menikamati perasaan Evaluasi fase I berhasil
bapak setelah tersenyum perasaan yang tenang yang lega setelah pasien mengungkapakan
kitamelakukan latihan K: tersenyum bahagia pada pasien bercerita perasaan yang lega
berkenalan ?

K: senang
P : Pak, kita tadi kan sudah P : Memandang K dan Evaluasi fase I berhasil
latihan cara berkenalan, tersenyum P senang karena K dapat K mempraktekan kembali jika K dapat mengingat
Nah sekarang coba ulangi K : Menoleh dan mempraktekan kembali cara berkenalan nama P sehingga nantinya
dan peragakan kembali mempraktekan kembali cara berkenalan terjalin trust
cara berkenalan dengan cara berkenalan
orang lain.

K : masih sus
P : saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan bapak K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau besok tersenyum mendapatkan persetujuan
kita ngobrol lagi klien agar klien ingat
membahas tentang cara terhadap kontrak
mempraktekkan membina
hubungan dengan orang P senang karena K mau K ikut menentukan
lain dan membicarakan menentukan kontrak kontrak
kemampuan yang Bapak berikutnya
miliki? Sebentar saja kok,
yach cukup 15 menit saja.

K : Boleh
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan bapak untuk mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
ngobrol dengan saya, K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
selamat pagi tangan P tidak percaya pada
P senang karena K mau K menyambut salam P
K : pagi K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan wahamnya. Data
yang tergali adalah data mengenai halusinasi dengar, Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara
umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai