DISUSUN OLEH:
IRFAN
NPM. JP019.008
CI Institusi
IDENTITAS KLIEN
Nama inisial :Tn.V No. RM : 123456
Umur : 18 Tahun Jenis Kelamin :Laki – laki .
ALASAN MASUK
Ibu klien mengatakan Klien masuk RSJ karena klien sering menyendiri, tidak mau keluar
rumah , membanting – banting barang- barang ibunya . ibu klien menengatakan klien
berperilaku seperti itu setelah klien di ampuasi akibat kecelakaan motor. Kontak mata kurang,
klien Nampak menunduk dan terus melihat kakinya.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? []Ya [√]Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ? []Tidak berhasil []Kurang berhasil []Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik ?( termasuk gangguan tumbuh kembang)[]Ya [√]Tidak
Bila Ya, Jelaskan …………………………………………………………………………
Riwayat Trauma:
No. Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan criminal - - - -
Jelaskan :
klien tidak memiliki riwayat trauma akibat pengniayaan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
[] Perubahan pertumbuhan dan perkembangan [] Resiko tinggi kekerasan
[] Berduka antisipasi [] Ketidakefektifan [] Berduka disfungsional
[] penatalaksanaan regiment [] Respon paska trauma
[] Sindroma trauma perkosaan
[] Lain-lain, jelaskan……………………………………………………………
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio, Kultural dan
Spiritual)
……………………………………………………………………………………….
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Perubahan pertumbuhan dan perkembangan [] Berduka antisipasi
[√] Respon Paska trauma [] Berduka disfungsional
[] Sindroma trauma perkosaan [] Lain-lain, jelaskan……………………………
Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? [] Ya[√]Tidak
Kalau ada :-
Hubungan keluarga : kurang kooperatif
Gejala : klien Nampak sering menyendiri dan tidak mau keluar
rumah dan membanting barang- barang ibunya.
Riwayat pengobatan : klien tidak memiliki riwayat pengobatan
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
[] Koping keluarga tidak efektif : kompromi [√] Resiko tinggi kekerasan
[] Lain-lain, jelaskan ………………………………………………………………
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 30 September 2020
Keadaan umum: baik
Tanda-tanda vital : TD: 120/80. mmHg S: 36,60C
N: …88.x/menit R : 22 x/menit
Berat badan : 69kg Tinggi badan : 160 cm
Keluhan fisik : [√] Ya[]Tidak
Jelaskan:
Jelaskan :
klien mengalami masalah pada ekstremitas bawah (kaki) , kaki klien Nampak di amputasi,
kekuatan otot 5 5
………………0…5…
Keterangan
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
[] Koping keluarga tidak efektif : kompromi
[] Koping keluarga: Potensial untuk pertumbuhan
[] Lain-lain, jelaskan …………………..…………………………………………………
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan malu dengan kondisi fisiknya saat ini .
b. Identitas : klien mengatakan bahwa dirinya laki – laki,berpendidikan terakhir SMA
dan belum menikah
c. Peran : klien mengatakan dalam keluarga berperan sebagai anak ke-3 dari 5
bersaudara, klien bekerja sebagai petani
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat pulang dan berkumpul ibunya
e. Harga diri : klien mengatakan merasa malu karena kondisi fisiknya saat ini yang
cacat.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Pengabaian unilateral [] Harga diri rendag kronis
[√] Gangguan citra tubuh [√] Harga diri rendah situasiona
[] Gangguan identitas pribadi [] Lain-lain,
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti/terdekat : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien tidak mengikuti keiatan
kelompok apapun
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : .ibu klien mengatakan klien tidak
mau bergaul dengan orang lain
dan hanya mengurung diri
dirumah
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[].Kerusakan komunikasi [] Isolasi social
[] kerusakan komunikasi verbal [√]Kerusakan interaksi social
[] Lain-lain,
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan sakitnya adalah pemberian Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah : klien beragama islam
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Distres spiritual [] Lain-lain,
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan : klien berpakaian seperti biasanya hanya saja kadang klien tidak mengganti pakaiannya
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Sindrom deficit perawatan diri ( makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
[] Deficit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
[] Lain-lain, jelaskan …………………………………………………………………….
2. Pembicaraan
[] Cepat [] Keras [] Gagap
[] Inkoheren [] Apatis [√] lambat
[] Membisu [√] Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : klien tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu dan dank lien hanya
terus menunduk melihat kakinya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Kerusakan komunikasi [] Kerusakan komunikasi verbal
[] Lain-lain,
Aktivitas motoric/Psikomotor Kelambatan :
[√] Lesu [] Tegang [] Gelisah [] Agitasi
[] Tik [] Grimasen [] Tremor [] Kompulsif
Jelaskan …klien Nampak sering menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain
Peningkatan:
[] Hiperkinesia [] Grimace [] Gagap [] Otomatisma
[] Stereotipi [] Negativisme [] Gaduh gelisah katatonik
[] Reaksi konsversi [] Mannarism [] Tremor [] Katapleksi
[] Verbigerasi [] Tik [] Berjalan kaku / rigid
[] Ekhopraxia []Command automatism
[] Kompulsif : sebutkan ………………………………………………………………….
Jelaskan ……...…………………………………………………………………………...
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
[] Resiko tinggi cidera [] Intoleransi aktivitas
[] Kerusakan mobilitas fisik [] Resiko tinggi kekerasan [] Perilaku kekerasan
[] Lain-lain, jelaskan ……………………………………………………………………..
[] Defisit aktivitas deversional/hiburan
3. Alam Perasaan
[] Merasa kesepian [] Anhedonia [] Apatis [] Eforia
[] Marah [√] Depresi/sedih [] Cemas (Ringan, sedang, berat dan panic)
Jelaskan : klien mengatakan sedih karena kakinya diamputasi
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Resiko tinggi cidera [] Ketidakberdayaan [] Ketakutan
[] Isolasi social [] Resiko diri membahayakan diri
[] Resiko diri penganiayaan diri []Ansietas (Jelaskan: ringan/)
[] Lain-lain,
4. Afek
[] Adekuat [√] Inadekuat [] Tumpul
[] Labil [] Dangkal / datar [] Ambivalensi
Jelaskan … : klien kuang beresepon
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Resiko tinggi cidera [√] Kerusakan interaksi social
[] Kerusakan komunikasi [] Isolasi social []Kerusakan komunikasi verbal
[] Lain-lain,
5. Interaksi selama wawancara
[] Bermusuhan [] Tidak tersinggung [√] Tidak kooperatif
[√] Kontak mata kurang [] Defensif [] Curiga
Jelaskan : selama wawancara klien kuang kooperatif dan kontak mata kuang
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
[] Kerusakan komunikasi [] Risiko tinggi kekerasan [√] Kerusakan
interaksi [] Isolasi social [] Risiko tinggi penganiayaan diri
[] Risiko tinggi mutilasi diri [] Risiko membahayakan diri
[] Lain-lain, jelaskan
6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi : [] Pendengaran [] Penglihatan [] Perabaan
[] Pengecapan []Penciuman
Ilusi : [] ADA [√] TIDAK ADA
Depersonalisasi : [] ADA[√] TIDAK ADA
Derealisasi : [] ADA [√] TIDAK ADA
Masalah / Diagnosakeperawatan :
[] Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi (pendengaran)
[] Lain-lain, jelaskan ……………………………………………………………………
7. Poses pikir :
[] Koheren [] Flight of idea [] Inkoheren
[] Bicara cepat [] Sirkumtansial [] Blocking
[] Neulogisme [] Pengulangan pembicaraan [] Tangensial
[] Afisia [] Kehilangan asosiasi
KLASIFIKASI DATA
DO :
klien Nampak menyendiri
klien Nampak selalu
memerhatikan kakinya yang
diamputasi
klien hanya diam
tidak ada kontak mata
klien kurang kooperatif
klien hanya berbicara seadanya
klien berbicara pelan
klien menolak berhubngan
dengan orang lain
ekspresi sedih
afek tumpul
( IRFAN)
INTERVENSI KEPERAWATAN
SP 1
a. Keluarga mampu merawat Identifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
pasien dengan HDR di Jelaskan proses terjadinya HDR
rumah dan menjadi system Jelaskan tentang cara merawat pasien
pendukung yang efektif bagi Main peran dalam merawat pasien HDR
pasien Susun RTL Keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
Setelah 1.x pertemuan, keluarga SP 2
mampu : Evaluasi kemampuan SP1
Mengidentifikasi kemampuan Latih keluarga langsung ke pasien
yang dimiliki pasien
Menyusun RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
Menyediakan fasilitas untuk
pasien melakukan kegiatan
SP 3
Mendorong pasien melakukan
Evaluai kemampuan keluarga
kegiatan
Evaluasi kemampuan pasien
Memuji pasien saat pasien
dapat melakukan kegiatan RTL kleuarga
Membantu melatih pasien Follow up
Membantu menyusun jadwal Rujukan
kegiatan pasien
Membantu perkembangan
pasien
IMPLEMTASI KEPERAWATAN
20/11/2020 S:
SP 1
- klien mengatakan bisa merapikan tempat tidurnya
1. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini O:
10.00 Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih digunakan saat ini - klien Nampak menyendiri
Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap - klien Nampak selalu memerhatikan kakinya
kemampuan diri yang diungkapkan pasien yang diamputasi
Perlihatkan respon yang kondusif dan menjaadi pendegar yang aktif - klien hanya diam
H: - saat ditanya klien hanya berbicara pelan dan
Klien mengatakan : “ merapikan tempat tidur, mencuci piring, merapikan menjawab seadanya
pakaian, “ - ada kontak mata
2. Memilih kemampuan yang akan dilatih - klien mulai kooperatif
H: - klien menolak berhubngan dengan orang lain
Klien mengatakan : “merapikan tempat tidur, mencuci piring, merapikan - ekspresi sedih
pakaian saja” - klien dapat melakukan latihan aktivitas yang
3. Mendiskusikan dengan pasien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan pertama
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
4. Bantu pasien menetapkan aktivitas mana yang dapat pasien lakukan
A:Tujuan tercapai ( SP.1 HDR berhasil)
secara mandiri
Aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga P : Lanjut SP.2. HDR (Melatih pasien melakukan kegiatan
Aktivitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lain yang sesuai dengan kemampuan pasien)
lingkungan terdeekat pasien
Beri contoh cara pelaksanaan aktifitas yang dapat dilakukan pasien
Susun bersama pasien aktivitas atau kegiatan sehari-hari pasien
96
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : IRFAN
NPM : JP.019.02.008
Pertemuan : Ke-1
S.P. : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
klien Nampak menyendiri
klien Nampak selalu memerhatikan kakinya yang diamputasi
klien hanya diam
tidak ada kontak mata
klien kurang kooperatif
klien menolak berhubngan dengan orang lain
ekspresi sedih
afek tumpul
2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Keperawatan:
klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan:
Memberi salam
Merkenalkan diri sambil berjabat tangan
Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Menjelaskan tujuan pertemuan
Menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
Memberi perhatiaan pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
“selamat pagi pak, perkenalkan saya mantra Irfan biasa dipanggil Ivan,
nama bapak siapa ?biasanya dipanggil siapa ? biasanya dipanggil dengan
panggilan apa ?saya dinas disini pagi in
b. Evaluasi / validasi
“bagaimana kabar bapak pagi ini ? apa yang bapak rasakan hari ini ?
c. Kontrak
Topik: “bagaimana kalau kita bercakap - cakap sebentar tentang identitas
bapak. boleh ?”.
Waktu : “kira – kira berapa lama ? 15 menit boleh yah ?”.
Tempat : “kita berbincang – bincangnya disini saja yah ?”
2. FaseKerja
“kalau boleh tau nama bapak siapa ? biasa dipanggil apa ?
sekarang umur bapak berapa ? masih ingat tanggal lahirnya ?
apa alas an bapak dibawa kesini ?
alamat bapak dimana ?”
3. FaseTerminasi
a. Evaluasiresponklienterhadaptindakankeperawatan
1) EvaluasiSubjektif (Klien) :
“baiklah pak .. sepertinya bapak belum mau berbicara saat ini..
b. Rencanatindaklanjut
”baiklah, sekian dulu pembicaraan kita. sebentar setelah makan siang saya
akan dating lagi yah pak .”
c. Kontrak yang akandatang
Topik: “untuk pertemuan siang ini saya akan dating lagi untuk menayankan
hal yang sama..
Waktu : “untuk pertemuan selanjutnya setelah jam makan siang yah pak?”
Tempat : “kita berbincangnya disini saja yah !”
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : IRFAN
NPM : JP.019.02.008
Pertemuan : Ke-12
S.P. 1 : mendiskusikan kemampuan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masi dapat digunakan,
membantu pasien memilih dan menetapkan kemampuan yang akan
dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun
jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana
harian.
C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS :
- klien mengatakan malu dengan kondisinya sekarang
DO:
- klien Nampak menyendiri
- klien Nampak selalu memerhatikan kakinya yang diamputasi
- klien hanya diam
- saat ditanya klien hanya berbicara pelan dan menjawab seadanya
- tidak ada kontak mata
- klien kurang kooperatif
- klien menolak berhubngan dengan orang lain
- ekspresi sedih
2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan konsep diri ; Harga diri rendah
3. Tujuan Keperawatan:
Klien dapat Mengidentifikasi kemampuan aspek postitf yang dimilik
Klien dapat Memiliki kemampuan yang dapat digunakan
Klien dapat Memilih kegiatan sesuai kemampuan
Klien dapat Melakukan kegiatan yang sudah dipilih
Klien dapat Merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
4. Tindakan Keperawatan:
Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki
Diskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif
seperti kegiatan di rumah adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien
Beri pujian yang realitas dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian
yang negative
a. Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih digunakan saat ini
Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri
yang diungkapkan pasien
Perlihatkan respon yang kondusif dan menjaadi pendegar yang aktif.
b. Pilih kemampuan yang akan dilatih
c. Diskusikan dengan pasien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
d. Bantu pasien menetapkan aktivitas mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri
Aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga
Aktivitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdeekat pasien
Beri contoh cara pelaksanaan aktifitas yang dapat dilakukan pasien
Susun bersama pasien aktivitas atau kegiatan sehari-hari pasien
e. Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih
Diskusikan dengan pasien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah dipilih
pasien) yang akan dilatihkan
Bersama pasien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan
dilakukan pasien
Beri dukungan atau pujian yang nyata sesuai kemajuan yang diperlihatkan pasien
f. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan
Beri pujian atas aktifitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi dan perubahan sikap
Susun daftar aktifitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan.
Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang dilakukan pasien.
“Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Irfa. Bagaimana keadaan bapak hari ini
? bapak terlihat segar“.
”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat bapak dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”
”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana kalau
20 menit ?
2. KERJA :
” bapak, apa saja kemampuan yang bapak miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya
ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa bapak lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring., merapikan pakaian.............dst.”. “
Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki “.
” bapak dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya
ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan
di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur bapak”. Mari kita lihat tempat tidur bapak
Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal,
rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” bapak sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah
dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri)
kalau bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan bapak bapak (tidak) melakukan.
3. TERMINASI :
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapihkan tempat
tidur ? Yach, t ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang sudah bapak praktekkan dengan baik
sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian. Bapak Mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis
istirahat, jam 16.00”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapak masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci
piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini
sehabis makan pagi Sampa