PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nifas (puerperium) adalah masa mulai setelah
a. Tes penyaring, Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada
WOC POST PARTUM DENGAN ANEMIA partus dan berakhir kira – kira 6 minggu. Akan tetapi, komponen-komponen berikut ini: kadar hemoglobin,
alat genetalia baru pulih kembali seperti keadaan indeks eritrosit, (MCV,MCV, dan MCHC), asupan darah
MANIFESTASI KLINIS sebelum hamil membutuhkan waktu 3 bulan. tepi (Nurarif & Kusuma, 2015, hal. 37)
Menurut Nanda Nicnoc (2015) : Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin b. Pemeriksaan darah seri anemia: hitung leukosit, trombosit,
a. Manifestasi klinis yang sering muncul: (Hb), hematokrit atau menghitung eritrosit (red cell laju endap darah (LED) dan hitung retikulosit. (Nurarif &
1) Pusing Kusuma, 2015, hal. 37)
account) yang akan berakibatkan pada penurunan
2) Mudah berkunang kunang c. Pemeriksaan sumsum tulang. Pemeriksaan ini dibutuhkan
kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. (Sudoyo
3) Lesu utuk diagnosa difinitif pada beberapa jenis anemia.
aru, dalam Nurarif & Kusuma, 2015).
4) Aktivitas berkurang pemeriksaan sumsum tulang belakang mutlak diperlukan
diagnosis anemia aplastik, anemia megaloblastik, serta
5) Rasa mengantuk
pada kelainan hemotologik yang dapat mensupresi sistem
6) Susah berkonsentrasi
eritroid (Nurarif & Kusuma, 2015, hal. 37)
7) Cepat lelah
8) Prestasi kerja fisik / pikiran menurun
POST PARTUM
1.Kaji keluhan nyeri perut /luka 1. Tingkatkan cuci tangan yang baik
Anemia
,perhatikan awitan dan faktor oleh oemberi perawatan dan
pemberat atau penurun. pasien. suplai O2 kejaringan kurang
Perhatikan petunjuk nonverbal
2. Pertahankan teknik aseptic ketat
dari ketidaknyamanan
2.Jelaskan pada pasien tentang pada prosedur/ perawatan luka.
sebab-sebab timbulnya nyeri. intoleransi aktivitas
3. Tingkatkan masukan cairan
3.Ciptakan lingkungan yang tenang
adekuat.
4.Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik dan 4. Pantau suhu, catat adanya INTERVENSI KEPERAWATAN
antibiotik menggigil dan takikardia dengan 1. Kaji respon terhadap aktivitas, perhatikan adanya
atau tanpa demam. perubahan dalam keluhan kelemahan, keletihan,
dan dipsnea berkenaan dengan aktivitas
5. jelaskan pada klien tentang cara 2. Pantau frekuensi atau irama kjantung, TD dan
pencegahan infeksi frekuensi pernafasan sebelum atau setelah
aktivitas
6. Kolaborasi: Berikan antiseptic 3. Pertahankan tirah baring selama periode demam
topical, antibiotic sistemik. dan sesuai indikas
4. Bantu pasien dalam program latihan progresif
bertahap