POST PARTUM SC
Disusun Oleh :
MASPUAH
NPM : 1914901210122
Definisi Sectio caesaria adalah suatu Komplikasi Yang sering terjadi pada ibu SC adalah :
persalinan buatan dimana janin 1. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi
dilahirkan melalui suatu insisi pada menjadi:
dinding depan perut dan dinding rahim Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari
dengan syarat Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit
rahim dalam keadaan utuh serta berat kembung
janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009) Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik
2. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan
cabangcabang
arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.
Etiologi 3. Komplikasi lainnya antara lain luka kandung kencing, embolisme paru yang sangat
1. CPD (Chepalo Pelvik jarang terjadi.
Disproportion ) 4. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa
2. PEB (PreEklamsi Berat)
3. KPD (Ketuban Pecah Dini)
4. Bayi kembar
1. Perawatan awal
5. Faktor Hambatan Jalan Lahir
2. Diet
6. Kelainan Letak Janin
3. Mobilisasi
4. Fungsi gastrointestinal
5. Perawatan fungsi kandung kemih
Pemeriksaan Penunjang 6. Pembalutan dan perawatan luka
1.Elektroensefalogram ( EEG ) 7. Jika masih terdapat perdarahan
Untuk membantu menetapkan jenis Lakukan masase uterus
dan fokus dari kejang.
Beri oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan I.V. (garam fisiologik atau RL) 60
2.Pemindaian CT
tetes/menit, ergometrin 0,2 mg I.M. dan prostaglandin
Untuk mendeteksi perbedaan
8. Jika terdapat tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi sampai pasien bebas
kerapatan jaringan.
demam selama 48 jam : Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam, Ditambah gentamisin 5
3.Magneti resonance imaging (MRI)
mg/kg berat badan I.V. setiap 8 jam, Ditambah metronidazol 500 mg I.V. setiap 8
Menghasilkan bayangan dengan
jam
menggunakan lapangan magnetik dan
9. Analgesik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan
gelombang radio, berguna untuk
Pemberian analgesia sesudah bedah sangat penting
memperlihatkan daerah – daerah otak
yang itdak jelas terliht bila Supositoria = ketopropen sup 2x/ 24 jam
menggunakan pemindaian CT. Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol
4.Pemindaian positron emission Injeksi = penitidine 9075
tomography ( PET ) 10. Obat-obatan lain
Untuk mengevaluasi kejang yang Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat diberikan
membandel dan membantu caboransia seperti neurobian I vit. C
menetapkan lokasi lesi, perubahan 11. Hal – Hal lain yang perlu diperhatikan
metabolik atau alirann darah dalam Pasien dirawat dan diobservasi kemungkinan komplikasi berupa perdarahan dan
otak. hematoma pada daerah operasi
5.Uji laboratorium lakukan drainase untuk mencegah terjadinya hematoma.
Fungsi lumbal : menganalisis Pasien dibaringkan dengan posisi semi fowler (berbaring dengan lutut ditekuk)
cairan serebrovaskuler agar diding abdomen tidak tegang.
Hitung darah lengkap : Diusahakan agar penderita tidak batuk atau menangis.
mengevaluasi trombosit dan Lakukan perawatan luka untuk mencegah terjadiny infeksi
hematokrit Dalam waktu 1 bulan jangan mengangkut barang yang berat.
Panel elektrolit Selama waktu 3 bulan tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat menaikkan
Skrining toksik dari serum dan urin tekanan intra abdomen
AGD pengkajian difokuskan pada kelancaran saluran nafas, karena bila terjadi
Kadar kalsium darah obstruksi kemungkinan terjadi gangguan ventilasi yang mungkin disebabkan
Kadar natrium darah karena pengaruh obat-obatan, anestetik, narkotik dan karena tekanan diafragma.
Selain itu juga penting untuk mempertahankan sirkulasi dengan mewaspadai
Kadar magnesium darah terjadinya hipotensi dan aritmia kardiak. Oleh karena itu perlu memantau TTV
setiap 1015 menit dan kesadaran selama 2 jam dan 4 jam sekali.
Keseimbangan cairan dan elektrolit, kenyamanan fisik berupa nyeri dan
kenyamanan psikologis juga perlu dikaji sehingga perlu adanya orientasi dan
bimbingan kegiatan post op seperti ambulasi dan nafas dalam untuk
mempercepat hilangnya pengaruh anestesi.
Perawatan pasca operasi, Jadwal pemeriksaan ulang tekanan darah, frekuensi
nadi dan nafas. Jadwal pengukuran jumlah produksi urin Berikan infus dengan
jelas, singkat dan terinci bila dijumpai adanya penyimpangan.
Penatalaksanaan medis, Cairan IV sesuai indikasi. Anestesia; regional atau
general Perjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesaria.
Tes laboratorium/diagnostik sesuai indikasi. Pemberian oksitosin sesuai indikasi.
Tanda vital per protokol ruangan pemulihan, Persiapan kulit pembedahan
Pathway
Etiologi SC
Tindakan SC
Daftar pustaka
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
Jakarta: EGC.
Nurarif, A.H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta :
MediaAction.
Nurjannah I. 2010. Proses Keperawatan NANDA, NOC &NIC. Yogyakarta: mocaMedia.
Saifuddin, AB. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : penerbit yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo
Sarwono. P. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Maspuah, S.Kep