Anda di halaman 1dari 3

KOLIK ABDOMEN

No.Dokumen : 445/ /UGD-UPF.PKM-H/2018


No.Revisi :0
SOP Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :½

UPF PUSKESMAS drg. Hj. Rachma Dewi.


HARJAMUKTI M.Kes
NIP.19620813198901001
Kolik abdomen adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal

Banyak juga para ahli mendefinisikan kolik abdomen sebagai sebuah


kondisi yang ditandai dengan kram atau nyeri kolik hebat, yang mungkin
disertai dengan mual dan muntah.

Mekanisme
Adhesi/ perlengketan pasca bedah (90% dari obstruksi mekanik)
a. Karsinoma
1. Pengertian b. Volvulus
c. Intususepsi
d. Obstipasi
e. Polip
f. Striktur

Fungsional (non mekanik)


a. Ileus paralitik
b. Lesi medulla spinalis
c. Entetitis regional
d. Ketidak seimbangan elektrolit
e. Uremia

Prosedur ini dibuat sebagai pedoman penatalaksanaan dan pengobatan


2. Tujuan
pasien dengan Kolik Abdomen di puskesmas
Keputusan Kepala Puskesmas No.445/SK- /UPF.Harjamukti tentang
3. Kebijakan
Pelayanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014
5. Prosedur Manifastasi klinik kolik abdomen
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai keatas, distensi,
muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemericing
bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus
minimal.
2. Makanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat, muntah – sedikit
atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi
@hush@ meningkat, nyeri tekan difus minimal.

3. Mekanika sederhana – kolon


Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul
terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus,
nyeri tekan difus minimal.

4. Obstruksi mekanik parsial


Dapat terjadi bersama granulomatosa usu pada penyakit cronh. Gejala
kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare

5. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat, nyeri parah, terus menerus dan
terlokalisir, distensi sedang; muntah peresisten; biasanya bising usus
menurun dan nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus
menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.

Pemeriksaan
1. Tensi, nadi, pernafasan, suhu
2. Pemeriksaan abdomen: lokasi nyeri, adakah nyeri tekan/ nyeri lepas?
Adakah pembesaran hati, apakah teraba massa?
3. Pemeriksaan rektal: lokasi nyeri pada jam berapa, adakah faeces,
adakah darah?
4. Laboratorium: leukosit dan Hb

Penatalaksanaan Medis
1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Terapi Na, K, komponen darah
3. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan insetinal
4. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
5. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke
area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif
dengan pasien berbaring miring ke kanan
6. Implementasikan pengobatan untuk syok dan peritonitis
7. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus paralitik atau infeksi.
8. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus paralitik atau infeksi
9. Reaksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung
10. Ostomy barrel – ganda jika anastomosis dari ujung terlalu beresiko
11. Kolonostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan
mendekompresi usu dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai
prosedur ke dua.

Tindakan
1. Infus RL; jika anuria -> infus RL:D5 = 1:1
2. Bila dehidrasi berat -> infus diguyur, dipasang kateter dauwer
3. Beri analgetik ringan (xylomidon), spasmolitik; baralgin, sulfas
aliopin (inj), jika kesakitan sekali -> beri petidin 1 amp im, jangan
beri Antibiotik kalau penyebab tidak jelas
4. Bila gelisah penderita gelisah, beri diazepam 10 mg iv, bisa diulang
tiap 30 menit
5. Bila panas, beri: antipiretik (parasetamol)
6. Bila keadaan umum jelek, beri supportif vitamin/ Alinamin F (inj),
cotrison Inj 3 cc atau deksametason 2 ampul
7. Bila dengan upaya di atas keadaan tidak membaik, rujuk ke RS
terdekat

Unit BP Umum
6. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai