Anda di halaman 1dari 3

Syok Endokrin

No.Dokumen : 445/ /UPF.PKM-H/2018


No.Revisi :0
SOP
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/3

UPF PUSKESMAS drg. Hj. Rachma Dewi.


HARJAMUKTI M.Kes
NIP.19620813198901001

Syok Endokrin, disebabkan oleh hipotiroidisme, hipertiroidisme dengan


kolaps kardiak dan insufisiensi adrenal. Pengobatannya dengan tunjangan
1. Pengertian kardiovaskular sambil mengobati penyebabnya. Insufisiensi adrenal mungkin
kontributor terjadinya syok pada pasien sakit gawat. Pasien yang tidak respon
pada pengobatan harus tes untuk insufisiensi adrenal.

Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan Syok Endokrin, di


2. Tujuan
puskesmas
Keputusan Kepala Puskesmas No.445/SK - /UPF.Harjamukti tentang
3. Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas

Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di


4. Referensi
FASYANKES Primer
5. Prosedur Anamnesis (Subjective)

Keluhan
Pasien datang dengan lemas atau dapat tidak sadarkan diri.
Untuk identifikasi penyebab, perlu ditanyakan faktor predisposisi seperti
karena infark miokard antara lain: umur, diabetes melitus, riwayat angina,
gagal jantung kongestif, dan gangguan sirkulasi lanjut menimbulkan berbagai
disfungsi end organ.

Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum:
1. Hipotensi dan penyempitan tekanan denyutan (adalah tanda hilangnya
cairan yang berat dan syok).
2. Hipertermi, normotermi, atau hipotermi dapat terjadi pada syok.
Hipotermia adalah tanda dari hipovolemia berat dan syok septik.
3. Detak jantung naik, frekuensi nafas naik, kesadaran turun.
4. Produksi urin turun. Produksi urin merupakan penunjuk awal
hipovolemia dan respon ginjal terhadap syok.
5. Gambaran klinis syok kardiogenik tampak sama dengan gejala klinis
syok hipovolemik, ditambah dengan adanya disritmia, bising jantung,
gallop.

Pemeriksaan Penunjang
1. Pulse oxymetri
2. EKG
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.

Diagnosis Banding: -

Komplikasi
Kerusakan otak, koma, kematian.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


1. Pengenalan dan restorasi yang cepat dari perfusi adalah kunci
pencegahan disfungsi organ multipel dan kematian.
2. Pada semua bentuk syok, manajemen jalan nafas dan pernafasan
untuk memastikan oksigenasi pasien baik, kemudian restorasi cepat
dengan infus cairan.
3. Pilihan pertama adalah kristaloid (Ringer laktat/Ringer asetat) disusul
darah pada syok perdarahan. Keadaan hipovolemi diatasi dengan
cairan koloid atau kristaloid sekaligus memperbaiki keadaan asidosis.
4. Pengobatan syok sebelumnya didahului dengan penegakan diagnosis
etiologi. Diagnosis awal etiologi syok adalah esensial, kemudian
terapi selanjutnya tergantung etiologinya.
5. Tindakan invasif seperti intubasi endotrakeal dan cricothyroidotomy
atau tracheostomy dapat dilakukan hanya untuk life saving oleh dokter
yang kompeten.
Rencana Tindak Lanjut
Mencari penyebab syok dan mencatatnya di rekam medis serta
memberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk tindakan lebih lanjut yang
diperlukan.
Konseling dan Edukasi
Keluarga perlu diberitahukan mengenai kemungkinan terburuk yang dapat
terjadi pada pasien dan pencegahan terjadinya kondisi serupa.

Kriteria Rujukan
Setelah kegawatan pasien ditangani, pasien dirujuk ke pelayanan kesehatan
sekunder.

Peralatan
1. Infus set
2. Oksigen
3. NaCl 0,9%
4. Senter
5. EKG

Prognosis
Prognosis suatu syok amat tergantung dari kecepatan diagnosa dan
pengelolaannya sehingga pada umumnya adalah dubia ad bonam.

6. Unit Terkait Unit BP Umum

Anda mungkin juga menyukai