: 445 / / SOP-UKP / IX
No. Dokumen
/ 2022
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 03 Januari 2022
Tanggal Revisi :-
Halaman : 1/ 3
UPTD PUSKESMAS
KATOI drg. IKRAH
Nip.198506092014102003
1. Pengertian Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor
vaskuler. Secara global, saat ini stroke merupakan salah satu penyebab
kematian utama, dan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa
2. Tujuan
Dapat melakukan Penegakan diagnosa dan tatalaksana penyakit
stroke
3. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Katoi No. 445/ /SK-PKM.K/ /2022
Tentang Tentang Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 tentang perubahan atas keputusan
menteri kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/1186/2022 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Alat dan
Alat : Tempat tidur,timbangan,meteran,Stetoskop, Senter, Arloji,
Bahan Thermometer, Tensimeter
Bahan : Oksigen, Kainkasa, Infus set
6. Prosedur /
1. Melakukan Anamnesa (Subjective)
Langkah-
Keluhan: Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba), yang
langkah sering dijumpai adalah
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemiparesis, hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemihipestesi, hemianesthesi)
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan (ataksia), rasa
berputar (vertigo), kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda
(diplopia), penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-
anopsia)
Catatan:
Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu
macam gejala diatas. Pada beberapa penderita dapat pula
dijumpai nyeri kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran,
dan kejang pada saat terjadi serangan stroke.
4. PenatalaksanaanKomprehensif(Plan)
Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up) 20-
30 derajat
5. Memantau irama jantung
6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500 ml/12 jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila hipoglikemia
berat)
9. Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan ke rumah sakit
layanan sekunder
10. Menenangkan penderita
Kriteria Rujukan
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis secara klinis dan
diberikan penanganan awal, segera mungkin harus dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf,
terkait dengan angka kecacatan dan kematian yang tinggi. Dalam hal
ini, perhatian terhadap therapeutic window untuk penatalaksanaan
stroke akut sangat diutamakan.
7. Bagan Alir
mempersiapkan Pemeriksaan fisik
\ alat, bahan Anamnesa
menggunakan
APD
Penegakan diagnosa
Tatalaksana
Dokumentasi
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Rekam medis , Laboratorium, Apotek, Poli Umum, UGD
10. Dokumen 1. RM
Terkait 2. Buku Register
11. Rekam Histori
Perubahan Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan